Baju pendek putih polos,rok tutu hitam selutut,sepatu putih polos,rambut diikat satu, itulah yang menggambarkan penampilan tiara sekarang.ia memiliki janji bersama raka jam 7 malam.entah kemana raka akan membawanya pergi.
Tiara menatap cermin sambil tersenyum tipis.dicermin itu nampak dirinya yang sangat berbeda memakai baju yang dipakainya sekarang.
Tok..tok..tokk
Suara ketukan terdengar dari luar pintu.tiara langsung berlari kecil ke arah pintu dan membuka handlenya perlahan.
Terlihat wanita paruh baya berusia 40 tahun sedang menatapnya kagum.
"Ada apa bi"ucap tiara melambaikan tangannya di depan muka wanita itu.
"Penampilan non beda jadi lebih cantik.."ucap bi inem sang wanita paruh baya.
"Bibi bisa aja..ada apa bi"ucap tiara sasekali terkekeh.
wanita itu menepuk jidatnya seperti seorang kelupaan"Oh iya bibi lupa..itu ada lee meen ho"ucap biinem semangat.
Tiara mengerutkan dahinya bingung dengan ucapan pembantunya itu.
"Mana mungkin ada lee min hoo kesini bi"ucap tiara.
"Bener non cowoknya ganteng banget..
Katanya pacar non ara"ucap bi inem.
sekarang tiara tau siapa yang bertamu kerumahnya yang disebut sebut lee meen ho oleh bibinya.yap itu pasti raka.
"Itu temen ara,bukan lee min ho dia miripnya sama tukang kebun..udah ah tiara mau main dulu yah bi"ucap tiara sambil mencium tangan bibinya.
"Iya non hati hati"teriak bi inem
"Jadi pengen nambah suami"ucap bi inem sambil terkekeh.
****
tiara membuka handle pintu itu,terlihat pria sedang menatap terkejut ke arahnya.sedangkan tiara menatap nya dengan melotot karna takut laki laki itu mesum karna menatapnya dari atas sampai bawah.
"Lo cantik..gue suka"ucap raka melangkah maju mendekati tiara.tiara hanya diam sambil melotot.
"Tapi..kalo lo mau nambah cantik.."ucap raka mengantung ucapannya sambil menarik ikatan rambut tiara,membuat tiara terdiam dengan degup jantung yang tidak karuan.
"Rambut lo gerai"ucap raka sambil mengusap rambut tiara yang sudah tergerai.
Tiara mencubit perut raka pelan,terdengar ringgisan raka dan menatap tiara sebal.apa apaan cewek ini?pikirnya.
"Sini balikin"ucap tiara sambil meraih ikatan rambutnya di tangan raka,tapi raka dengan gesit menjauhkannya.
"Siniin raka"
"Ga mau ara"
"Ish siniin ga"ucap tiara sambil melotot.
"Ga"ucap raka sambil melotot.
Raka memegang ikatan itu di atas kepalanya sambil menjulurkan lidahnya meledek.tiara dengan gesit melompat dan mencekal tangan raka.sedangkan raka menatap wajah tiara yang sangat dekat dengan wajahnya.cantik itulah yang dipikirkan raka sekarang.
Wanita itu melirik wajah raka yang begitu dekat dengan wajahnya sekarang.
Tiara menatap lekat wajah raka yang juga menatapnya.mereka saling tatap hingga beberapa detik karna seoramg wanita paruh baya muncul dari balik pintu membuat mereka tersentak kaget dan menjauhkan tubuhnya masing masing.
"Astagfirullah..maaf maaf bibi ganggu..itu itu bibi mau ke warung..lanjutin lanjutin"ucap bi inem sambil berlari ke arah gerbang.
"Ck..ganggu aja..padahal tadi tinggal sedikit"ucap raka.
"Kenapa lo"ucap tiara melotot ke arah raka yang menatap ke arah gerbang dengan kecewa.pelototan itu dibalas oleh raka yang tersenyum tanpa dosa.
"Yaudah yu..takut kemaleman"ucap raka.
Sambil berjalan ke arah mobilnya diikuti tiara di belakang
Raka menghentikan langkahnya dan membalikan badan.tiara yang sedang melamun menubruk dada bidang raka membuat cewek itu mengusapnya jidatnya pelan dibantu oleh raka.
"Makannya jangan ngelamun"ucap raka.
"Makannya jangan berhenti mendadak"ucap tiara mengikuti ucapan raka.
Raka menghiraukan ucapan tiara dan menatap tiara dari atas sampai bawah.membuat tiara kebingungan dengan kelakuan raka.pria itu meneliti penampilan tiara seperti ada masalah dari penampilannya sekarang.
rambut digerai,rok hitam selutut,sepatu putih,dan..kaos pendek berwarna putih poloss.yah,itu masalahnya kaoss pendek. raka langsung berlari kecil kearah bagasi dan membukanya.
Kelakuan raka barusan membuat tiara bingung karna ulah raka.
Tiara berjalan mendekati raka sambil menatap penampilannya.suiter abu,celana jeans dan sepatu putihnya tak lupa rambut yang terbelah dua seperti lee meen hoo yang dikatakan pembantunya.tampan itulah menggambarkan raka sekarang.
Setelah selesai dengan aktifitasnya pria itu berbalik sambil memegang tutbag ditangannya.terlihat tiara yang melihat ke arahnya sambil terdiam,pasti ara sedang menatap penampilannya sekarang yang terlihat tampan,pedenya.
Raka langsung menarik pelan hidung tiara membuat ara mendengus pelan sambil mengusap pelan hidungnya.
"gue tau gue ganteng"
"Serah lo"ucap tiara ingin memasuki mobil raka.tapi dengan gesit raka mencekal tangan gadis itu dan membuatnya berbalik.
"Bentar"ucap raka mengambil sesuatu dari tutbagnya.tiara hanya diam sambil menatap raka penasaran.sebenarnya apa yang dilakukan cowok itu.
Pria itu berjalan ke arah tiara dan memakai kan suiter abu abu persis seperti yang di pakainya.raka memakaikan suiter itu sampai ketubuh tiara tapi tangannya masih di dalam karna suiter itu kebesaran bagi seorangĀ tiara.raka sekuat mungkin menahan tawanya karna penampilan tiara dengan suiter yang dibelinya ternyata kebesaran.
Tapi tiara terlihat menggemaskan dimatanya.
"Biar pacar gue ga kedinginan"ucap raka sambil menarik tudung suiter tiara sampai kehidungnnya.raka tidak tahan dengan kelakuan jailnya langsung tawanya pecah dan tiara nampak kesal dengan raka.
Raka menghentikan tawanya dan menatap tiara"Udah jangan ngambek, gue sengaja beli ini supaya pacar gue ga kedinginan"ucap raka sambil menempelkan kedua tangannya di pipi tiara.tiara ingin melepaskan tangan raka di pipinya tapi nihil,jadilah tangan tiara mencekal tangan raka.
Tapi tiara masih menimbangnimbang ucapan raka barusan.apakah itu benar?supaya dirinya tidak kdinginan?tiara merasakan degup jantung itu lagi.tiara mencubit perut raka dan seperti biasa raka meringgis pelan karna kelakuan pacarnya.
"makannya jangan rese"ucap tiara sambil memasuki mobil raka.dan memegang dadanya yang sedang disko.
Sedangkan disisilain Raka mengusap dada sabar melihat kelakuan tiara yang ketus padanya.pasti suatu hari nanti tiara akan luluh padanya dan tak akan ketus padanya lagi.
yah..suatu hari nanti....
Mungkin..
******
"Ra udah dong jangan ngambek lagi yah"
Ucap raka memegang stir mobilnya sesekali menatap tiara yang menatap jendela sambil bersandar.rakamembujuk tiara yang terlihat kesal padanya.
"Makannya jangan rese"ucap tiara sambil mlotot ke arah raka.
"Ya ya maaf"ucap raka
"Lo tau gue tuh beli in.."ucapan raka tetpotong karna ucapan tiara
"Karna ga mau gue kedinginan
lo udah bilang beberapa kali tadi"ucap tiara memotong ucapan raka sambil memutar bola matanya malas
"Sebenarnya hadiah itu buat nanti kalo kita ditempat itu,tapi ngeliat lo pake baju pendek. yaudah gue kasih deh.lo tau kan gue ga.."ucapan raka terpotong lagi lagi tiara memotongnya.menyebalkan sekali cewek itu.
"Gue ga mau kalo pacar gue kedinginan
kalo lo ngomong gitu lagi gue jahit ni"ucap tiara sambil melotot ke arah raka yang dibalasnya dengan cengengesan.
"Iya iya,udah jangan ngambek"ucap raka sambil mencolek dagu tiara dan langsung di tepis kasar oleh tiara.
"gue ga mau mati muda,liat depan sana"
Ucap tiara karna raka suka menatap ke arahnya bukannya ke arah jalan.
Raka menatap jalanan sambil senyum senyum sendiri karna tingkah tiara yang begitu menggemaskan.sedangkan tiara menatap jendela sambil bersandar dan menatap di luar yang penuh pepohonan srperti hutan.hah apa hutan??
"Raka lo mau gue kemana,ko kita bisa di hutan sih"ucap tiara
"Tenang ra lo ga perlu takut kita bentar lagi nyampe ko"ucap raka menenangkan tiara karna sedikit ketakutan.
"Ck..puter balik gue ga mau ke hutan
Raka puter balik"ucap tiara sambil menggoyang kan tangan raka yang sedang menyetir.
"Tenang ra..tenang"ucap raka langsung memeluk kepala tiara dengan gesit tiara memukul kepala raka dan raka mengusap kepalanya karna di pukul oleh tiara.
"Modus"ucap tiara sambil membenarkan rambutnya yang acak acakn karna ulah raka.
"Nah..udah nyampe yuk turun...