Kring....kringg...
"Bell sudah berbunyi dan belajar sudah selesai"ucap bu sinta pada murid muridnya sambil memeluk buku.
"Ibu duluan anak anak,selamat siang"lanjut bu sinta sambil berjalan ke arah pintu.
"Siang bu.."ucap mereka serempak.
"Kapan lo main kerumah gue?"ucap raka sambil memasukan bukunya kedalam tas.
"sekarang aja gimana"ucap gilang.
"Pulang sekolah gimana"timpal agam.
"Oke kalian duluan aja nanti gue share lock, gue mau anter pac.."ucapan raka terpotong karna tiara tidak ada di bangkunya.
"Mana pacar lo"ucap gilang sambil terkekeh,sedangkan agam menahan tawanya.
"Kampret lo berdua"ucap raka kesal.
"Lo itu hidup di jaman apa sih..ka sekarang itu ada alat ko.mu.ni.ka.si."ucap agam sambil menekan kata'komunikasi'.sedangkan raka memutar bolanya malas.
"Gue lupa minta nomornya"ucap raka.
"Hah ?"ucap gilang dan agam serempak.
"Emang lo teman gue yang paling bego"ucap agam terlihat bangga.
"Enak aja lo,gue bukan bego tapi..."ucap raka.
"Lupa"ucap gilang dan agam serempak memotong ucapan raka.
"Ngeles lo basi"ucap gilang.
"Lo tanya alya aja"ucap agam.
Raka terdiam sejenak kala mendengar agam,karna ucapan agam ada benarnya juga.sedangkan gilang hanya mengangguk.
"emang lo tau alya di mana?"ucap raka menaikan satu alisnya.
"Emm...
Brukk..
Terdengar suara gebrakan meja mengejutkan mereka bertiga.
"Hey..kalo mau ngerumpi itu jangan disini,gue mau piket"ucap alya sambil memegang sapu.dan dibelakang ada temannya yang memegang peralatan bersih bersih.
"Eh..jamur ini juga mau pulang saber nape"ucap agam.
"Galak bener elah"ucap gilang.
Raka berjalan ke arah alya dan teman temanya.sedangkan mereka melihat raka berjalan ke arah mereka jadi salah tingkah apalagi alya.
"Gue boleh minta alamatnya tiara gak"ucap raka sambil melembut lembutkan suaranya.
Alya yang mendengar ucapan raka memalingkan wajahnya sambil mengibas ngibaskan tangannya.
"Gue gak tau"ucap alya masih memalingkan wajahnya.
"Pasti lo tau dong nomornya tiara berapa"ucap raka sambil menyodorkan hpnya.
Alya mentap hp raka dan wajah raka bergantian,alya langsung mengambil hp berlogo apel itu dan mengetikan sesuatu.
"Nih"ucap alya sambil menyodorkan hpnya.
"Oke makasih yah"ucap raka sambil mengedipkan matanya dan berjalan ke arah pintu.alya di kedipkan raka terdiam sejenak.
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang mengepalkan tangannya menahan emosi karna melihat adegan dihadapannya.
gilang berjalan megikuti raka sedangkan agam melangkah mendekati alya yang sedang terdiam.
"Lo mau gue bantu gak?"ucap agam lembut.alya nampak kaget dengan suara agam.alya mengangkat kepalanya menatap agam yang tinggi.
"lo mau dibantuin gak"ucap agam sekali lagi,merasa tak ada respon dari alya agam langsung mensejajarkan mukanya dengan alya dan menatap mata alya.karna agam tau alya pasti pegel karna harus menatp dirinya yang tinggi.
"Gu..gu.."ucap alya terbata bata karna jaraknya dengan agam yang begitu dekat.
"1..2.."ucap agam.sedangkan alya mengerutkan dahinya,mengapa agam berghitung.
"3.."ucap agam.
"Lo terlambat,gue berubah pikiran,tapi... sebenarnya gue gak mau ngebantu lo sama sekali"lanjut agam tersenyum sambil menyentil dahi alya pelan.dan berjalan keluar melewati alya yang terdiam sambil mengusap jidatnya.
Alya terdiam sejenak ia baru ingat bahwa agam mengerjainya.
"Sial.."ucap alya dalam hati.
"AYAM!!!!!!!!!!"teriak alya.
Sedangkan temannya alya menutup telinganya karna teriakan alya yang cempreng.
Sedangkan agam menahan tawanya karna berhasil mengerjai alya.agam berjalan menuju parkiran terlihat gilang yang menduduki motornya sambil memainkan hp.
"Raka mana?"ucap agam.
"Duluan,kerumah raka aja langsung dia udah share lock tadi"ucap gilang sambil memasukan hpnya.
"Oke"ucap agam.
"Lo dari mana"ucap gilang sambil menyalakan motornya.
"Ditoilet"ucap agam sambil menyalakan motornya.gilang hanya berohria.
Tak lama mereka melajukan motornya masing masing menuju rumah raka.
--------------------------------------------------------------
sedangkan disisilain seorang gadis turun dari sepedanya.gadis itu berjalan ke arah rumah besar yang bernuansa putih itu dan ada terpapang nama diatasnya'rumah sakit jiwa mekar'.
Gadis itu tergesa gesa dan terlihat wanita 33tahunan berjalan ke arahnya.
"Gimana ke adaan mamah"ucap gadis itu sambil mengatur nafasnya karna sedikit berlari.
"Minum dulu sini,tiara pasti capek kan?"ucap wanita itu sambil memegang bahu tiara.
"Ibu..tiara pengen tahu keadaan mamah aja"ucap tiara.wanita yang bername tage alifah menghela nafasnya karna sikap keras kepala tiara.
"Mamah kamu baik baik aja, tadi cuma gak mau makan terus ngamuk kaya seperti biasa"ucap bu alifah.
Tiara menghela nafasnya dan berjalan ke arah kursi yang di dekatnya dan mendudukinya perlahan,bu alifah berjalan mengikuti tiara dan duduk di sampingnya.
"Trus...mamah udah makan?"ucap tiara.
"Kayaknya lagi di suapin sama perawat sekarang"ucap bu alifah.
"Yaudah tiara masuk dulu mau jenguk mamah"ucap tiara.bu alifah hanya mengangguk.
Tiara berjalan ke arah pintu bernomor 110 bernama ibu putri.tiara membuka handle pintu itu perlahan,terlihat perawat berjalan ke arahnya sambil tersenyum,tiara membalas dengan senyum tipisnya.pandangan tiara teralih ke arah wanita paruh baya sedang duduk di kursi dan menatap ke arah jendela.
tiara berjalan kearah wanita paruh baya itu,tiara menekuk lututnya dan mengambil tangan wanita itu mengusapnya perlahan dan mecium tangannya.
"Mamah udah makan?"ucap tiara.
Tapi wanita itu masih menatap kearah jendela.
"Mamah tau gak,sekarang ara punya pacar tapi ada kontraknya,selama satu bulan,orangnya tengil ma dia juga salah satu orang yang gak takut ara di sekolah"ucap tiara tersenyum ke arah mamanya karna sedang menatap dirinya.
"Ade kamu kemana?"ucap wanita itu.
Tiara menghela nafasnya perlahan karna selama bertahun tahun pasti mamahnya itu menyakan adiknya tiara.
"Ade lagi sekolah mah"ucap tiara sambil menahan tangisnya.
"Kamu bohongkan sama mamah!!!! jawab jujur ara!!!"ucap wanita itu sambil mengguncang guncang kan bahu tiara.sedangkan tiara menggit bibirnya menahan tangis.
"Maafin tiara mah"ucap tiara pelan tapi masih terdengar oleh mamanya.
Wanita itu mendorong bahu tiara kesamping alhasil tiara terjedot dinding dan mengeluarkan darah karna lukanya belum kering akibat pas bunga yang dilempar mamanya kemarin.
Tiara memegang jidatnya yang mengeluarkan darah sambil mengeluarkan air matanya.
tiara menghapus air matanya perlahan dan darah yang ada di keningnya.berjalan ke arah mamanya yang pura pura tidur dia atas kasur.
"Mah tiara pamit yah"ucap tiara sambil mencium kening mamanya dan berjalan keluar.
Tiara berjalan ke arah pintu dan membuka handle nya lalu menutupnya kembali.Tiara berjalan ke arah parkiran dan menaiki sepedanya menuju rumahnya.