Sepeda tiara berhenti disebuah taman yang tak jauh dari rumahnya ia menepikan sepedanya dekat kursi yang ada ditaman itu.dan taman itu diterangi oleh lampu lampu taman yang cantik.
Ara duduk di kursi dan menyandar badannya dikursi itu sambil memejamkannya.
Tiara jadi teringat seorang cowok yang hari hari ini dekat dengannya sekaligus pacar kontatknya.Tiara membuka matanya kesal karna otaknnya sekarang tertuju pada raka.
"Ko jadi mikirin dia sih..argh.."kesal tiara menutup matanya dengan telapak tangannya sambil membungkukan badannya.
Tiba tiba suara benda yang terjatuh dari sakunya mengalihkan pandangannya ke arah sepatunya sambil membuka telapak tangannya sedikit untuk melihat kebawah,tiara menatap bingung ke arah permen lolipop yang berada disebelah sepatu yang dipakainya sekarang.
"Lolipop"ucap tiara dalam hati.
Tiara mengambil lolipop itu dan mentap langit malam,dia berpikir...apa dari atas?....bodohnya:(
Ouh dia teringat...bukankah lolpop ini yang diberikan raka waktu disekolah?mengapa dia masih menyimpannya?.
Tiara bingung mengapa ia masih menyimpannya bukannya kalo ada yang ngasih slalu dia buang olehnya,kenapa ini tidak?.
Tiara masih menatap lolipop itu sambil membolak balikan lolipop yang dipegannya.Tiara jadi teringat sikap raka yang aneh,unik dan tingkat sok kegantengannya,raka memang ganteng tapi masalahnya dia terlalu pd dan tak tau malu.Tiara tersenyum tipis sambil mentap lolipo itu,tiara tersadar sedari. Tadi dia senyum senyum sendiri di tempat umum bisa disebut gila dia,karna dasarnya dia gampang jatuh cinta,tiara tak akan dan dia tidak akan jatuh cinta kepada lelaki itu karna dekat dengannya itu cuma sementara saja.
Tiara menepuk pipinya pelan dan membuka bungkus lolipop itu dan berjalan kearah sepedanya yang terparkir tak jauh dari kursi yang ia duduki.
Sedangkan disisilain 3 orang orang laki laki sedang berkumpul disebuah kamar bercat abu abu polos.disana ada raka duduk bersandar ditepian kasur sambil memainkan psnya,agam yang berselonjoran diatas kursi yang ada kamar raka sambil memainkan game masak masakannya dan gilang yang tertidur lelap sambil memasang earphonenya.
"Tadi lo kemana ko ngak nungguin gue di sekolah"ucap agam sambil memainkan gamenya.
"Nganter oma kebandara"ucap raka.
"Padahal gue udah kangen jailin oma"ucap agam masih fokus dengan gamenya.
"Kualat baru tau rasa lo"ucap raka sambil memegang stik psnya..
Agam mengangkat bahu acuh karna hobinya sejak dulu menjahili orang.
Tiba tiba suara kesal raka mengganggu pendengarannya apalagi sambil menyindir dirinya,agam mengalihkan pandannya ke arah raka yang mentapnya kesal.
"Argh.."kesal raka melempar nya pelan
"Lo sih ngajak ngobrol kalah kan jadinya"lanjut raka.
Agam terkekeh melihat raka yang kesal sendiri padahal raka tidak mengalihkan pandangan saat ngobrol dengannya tadi.dia dia berhasil membuat orang emosi,sederhana itu bahagiannya dan parahnya diatas penderitaan orang.
"Ko gue,itu mah lo aja yang gak bisa main dan kalah mah kalah aja"ucap agam santai sedangkan raka mendengus dengan ucapan agam barusan.
Agam mengalihkan pandannya kearah ponselnya ia lupa bahwa ia masih main game.Game yang dimainkannya itu sedari tadi di waktu dan sekarang waktunya habis dan sekarang juga ia kalah bermain, ini gara gara raka yang mengajaknya ngobrol tadi.
"Gara gara lo gue jadi kalah"ucap agam menatap raka kesal.
Raka tersenyum senang karna agam kualat padanya.
"Kualat...itu mah lo yang gak bisa main, kalah mah kalah aja"ucap raka meniru ucapan agam sambil terkekeh.
Agam mendengus pelan ini jadinya mengapa ia jarang menjahili raka,suatu hari raka pasti akan membalasnya atau pasti dia kualat kalo sudah menjahili raka.
"Al jangan...al jangan...jangan!!!..jangan al!!!!!"tiba tiba suara gilang terdengar ditelinga agam dan raka sesekali gilang sedikit teriak, agam dan raka saling pandang dan juga menatap gilang bingung.
Agam melanjutkan gamenya sementara raka masih menatap gilang bingung ia mengambil bantal dan melemparkannya tepat ke arah muka gilang yang sedang tertidur dan itu mebuat gilang bangun dari tidurnya.
"Ishh...apasih ganggu"ucap gilang merubah posisinya menjadi duduk sambil membuka earphonenya.
"Lo..lo yang apa?teriak teriak gak jelas'al jangan al jangan'"ucap raka sambil meniru ucapan gilang barusan.
Gilang terdiam sejenak sambil memutar bola matanya tak ingin mentap raka karna sekarang ia sedang gugup.
"Mimpi apa si lo"lanjut raka
Ucapan raka berhasil membuat gilang tambah gugup.apa ia harus menceritakannya?pikirnya.
"Pasti dia"ucap agam dalam hati.
"Gue balik"ucap agam sambil memakai tasnya.
Pandangan gilang dan raka menatap agam yang berdiri sambil memakai tasnya.gilang menghela nafasnya selamat karna agam mengajaknya pulang.sebenarnya bukan mengajak tapi gilang akan mengikuti agam dan agam pun sebaliknya.karna mereka dari bayi sudah bersama sama bahkan tanggal kelahiran pun sama seperti anak kembar, tapi beda rahim karna ibu gilang yang bernama DIANDARA adalah kakak dari ayah agam bernama DANENDRA.
yah mereka sepupuan!.
Next..
"Yaudah gue juga balik"ucap gilang
Menuruni kasur dan mengngambil tas yang ada dikasur tadi.
"Yaudah sono"usir raka sambil mengibaskan tangannya.
"Ngusir lo.."ucap gilang sambil melangkah mengikuti agam yang sudah duluan keluar kamar raka.
Raka mengambil ponselnya yang diatas kasur dan menelepon nomor yang dikasih oleh alya tadi disekolah yang ia yakini adalah nomor tiara.
"Hallo"ucap raka menempelkan ponsel disebelah telinganya.
"Hallo"ulang raka
"Siapa??orang lagi tidur di ganggu"ucap disebrang sana.
"Ko beda suaranya"ucap raka dalam hari.
"Halo..siapa ini??"ucap disebrang sana bingung karna sedari tadi raka tidak mengeluarkan suara selain hallo.
"Lo siapa"tanya raka balik
"Lah balik nanya..gue alya..lo siapa?"ucap alya dari nadanya sudah bingung.
"Ko bisa lo"ucap raka tidak mengenalkan dirinya sejak tadi karna alya sedari tadi menunggu jawaban raka memperkenalkan diri.
"Lah ini kan nomor gue..lo siapa sih"ucap alya terlihat kesal.
"Gue rak..ko bisa nomor lo sih al,bukannya gue minta nomor tiara kenapa bisa lo"ucap raka.
"Sorry,soalnya nomor gue sama tiara sama tapi beda belakannya doang kalo tiara belakangnya 07"ucap alya
"Apa jangan modus ni orang"ucap raka falam hati.
"jangan lo bilang gue modus karna gue cuma lupa,lo...sih ganteng gue jadi gagal fokus"ucap alya
Mengucap kata "ganteng" pelan tapi masih bisa di dengar oleh raka.
"Cenayang ni orang"ucap raka dalam hati.
Raka menghela nafasnya pelan mencoba untuk sabar karna alya menyalahkan dirinya karna pada intinya laki laki selalu salah.
"Dan gue gak cenayang"celetuk alya.
"Gue baru tau alya bisa baca pikiran orang"ucap raka dalam hati sambil melototkan matanya kaget
"Gue ngak bisa baca pikiran orang"ucap alya.
"Lah.."ucap raka terkejut.
"Gue cuma nebak"ucap alya.
"Jadi nomor tiara berapa"ucap raka.
"Ganti aja belakangnya 07"ucap alya
"ouh oke,maksih"ucap raka.
"Eh bentar..bentar lo jangan nelpon sekarang ini udah jam 11 mungkin alya udah tidur dan ngak akan diangkat sama dia"ucap alya.
Raka terdiam dengan ucapan alya barudan karna menurut ucapan alya ada benarnya juga,pikirnya.
"Woy..lo masih idup kan"ucap alya ngegas.
"Bar banget ni cewek"ucap raka dalam hati.
"Iye iye yaudah gue tutup dulu..bye"ucap raka sambil menghela nafasnya pelan dan membanting badan kekasur king saze miliknya.
besok hari libur ia akan menelponnya besok.
Yah besok...semoga diangkat..yah semoga....