Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Not Even Twenty

🇮🇩roseyarie
--
chs / week
--
NOT RATINGS
19.6k
Views
Synopsis
Ariel baru saja pindah ke Korea Selatan sekitar satu bulan yang lalu. Pemahaman bahasa Korea yang belum cukup bagus, hal itu membuatnya kebingungan saat ia tersesat di jalan. Alih-alih ingin mencari bantuan, gadis itu justru bertemu teman satu kampusnya yang sedang mabuk berat. Pria itu bernama Jaehyun, anak club tari yang cukup terkenal. Niat awal ingin membantu, mereka justru melakukan hal yang seharusnya tidak mereka lakukan. Hal itu memaksa Jaehyun harus mempertanggung jawabkan perbuatannya, disaat mereka bahkan belum genap berusia 20 tahun.
VIEW MORE

Chapter 1 - Aku Seperti Mengenalnya.

"Ya! Menyingkirlah! Aku sudah punya suami dan 3 orang anak!"

Ariel menghentikan langkah kakinya perlahan. Matanya memicing, gadis blasteran Korea-Amerika itu seperti mengenal siapa pria yang berjalan sepoyongan di sebrang sana. "Jae,, Hyun? Apa itu Jaehyun?" Lirihnya.

"Kau! Anak muda di sebrang sana. Apa kau mengenal pria ini?!" Teriak ahjumma itu kepadanya.

"Ah?" Ariel mengerjapkan matanya beberapa kali, "Iy-iya ahjumma. Dia terlihat seperti teman kampusku." Jawabnya dengan gugup.

"Cepat kemari, dan bawa dia pergi! Dari tadi pria ini merengek padaku, dia juga bau alkohol!"

Dengan ragu-ragu, Ariel berjalan menghampiri ahjumma itu lalu mengambil alih tubuh Jaehyun untuk di bopongannya.

"Saranku, cepat bawa dia pulang. Dia mabuk berat1"

"Ah, ba-baik ahjumma."

Niatnya awal untuk membeli minuman dingin serta mencari informasi tetang daerah ini, justru tergantikan dengan masalah baru.

"Haishh! Apa yang harus ku lakukan dengan pria ini?!" Rutuknya sembari membanting tubuh Jaehyun di kursi sebelah kemudi.

Selanjutnya gadis itu masuk ke dalam mobil, lalu mengacak rambutnya sedikit keras. Kemudian ia menyipitkan matanya tajam untuk menatap kesal ke arah pria di sampingnya itu, "Ya! Kau Jaehyun, kan? Im Jaehyun dari club tari?" Tanya Ariel pada Jaehyun yang sekarang justru sedang mengigau.

"Aku tau aku tampan! Jangan sungkan mengakui itu ya~ hehehe."

Ariel menyerit, "Apa kau gila?!"

"Let's go home! I'm hungry~" Rengeknya kemudian.

"Aku juga ingin segera pulang, tapi aku tidak tau arahnya." Ujar gadis itu lalu dengan kasar menepis tangan Jaehyun yang tadi hampir menyentuh pahanya. Entah sengaja atau tidak, Ariel benar-benar ingin meninggalkan pria itu di jalan raya sekarang juga!

Tapi setelah gadis itu perhatikan lagi, Jaehyun terlihat linglung dan sangat kacau. Hal itu membuat Ariel mengurungkan niatnya.

"I'm SoOoO sleepy..." Gumam Jaehyun sembari mengusap matanya dengan kasar.

"Kalau mengantuk, kau bisa tidur. Aku tidak akan menyetir dengan kecepatan tinggi, karena aku bahkan tidak tau ada dimana kita sekarang." Jawab Ariel berusaha menahan emosinya.

Jaehyun mengangguk, "Oke,," lalu detik berikutnya pria itu menjatuhkan kepalanya ke atas paha Ariel, yang membuat gadis itu spontan berteriak. "Ya!! Kau bisa tidur di belakang! Kalau begini, bagaimana aku bisa menyetir, huh?!" Bentak Ariel dengan nada frustasi.

"Takut..." Balas Jaehyun yang justru memberikan tatapan memelas kepada gadis itu.

Ariel memutar matanya jengah, tidak membuatnya iba, justru membuat gadis itu semakin kesal, "Bangun dari sana, atau keluar dari sini?" Ancamnya kemudian.

Detik berikutnya, Jaehyun langsung bangun dari sana lalu menggelengkan kepalanya cukup kuat, "Jangan!!'

"Kalau tidak mau, kau harus pindah ke kursi belakang!"

*

Perjalanan cukup menghabiskan waktu dan juga bensin. Setelah berkali-kali salah arah karena suasana sekitar yang gelap menyebabkan pandangan gadis itu cukup terganggu. Namun akhirnya Ariel bisa juga kembali ke apartemennya setelah menghabiskan kurang lebih satu jam perjalanan.

Ariel tidak mengetahui dimana Jaehyun tinggal. Ia juga tidak mengenal Jaehyun dengan dekat, hanya sekedar tau nama karena pria itu cukup popular.

Dengan bersusah payah gadis itu harus menarik tubuh Jaehyun dan membopongnya sampai kamar.

Ia sendiri juga tidak mengerti kenapa harus bersikap sebaik ini pada orang asing. Entahlah, Ariel hanya ingin tidur tanpa beban dan perasaan bersalah.

"Lepas!" Perintah Ariel dengan tegas saat ia sudah sampai kamar ingin meletakan tubuh Jaehyun pada ranjangnya. Sangking baiknya, gadis itu bahkan membiarkan pria asing tidur di sana sementara ia akan tidur di sofa nantinya.

Balasan Jaehyun justru sebuah gelengan kepada, dan itu membuat Ariel harus kembali membentaknya, "Ya! Lepaskan! Aku juga ingin istirahat!"

Gadis itu sudah berusaha mendorong tubuh Jaehyun, namun Jaehyun kembali menggelengkan kepalanya dan sekarang pria itu justru mengeratkan pelukan mereka, "Bagaimana kalau kita melakukannya bersama?" Tanya Jaehyun dengan lembut.

"Apa kau gila?? Mau ku pukul kau, ya?!"

Namun kali ini, acaman Ariel tidak bisa membuat pria itu takut. Ia masih diam dan tak bergeming.

"Kau sangat bau alkohol! Tolong lah, aku ingin muntah!"

Ariel terus meronta. Hal itu membuat tumpuannya melemah. Dan akhirnya gadis itu pun jatuh di atas tubuh Jaehyun setelah tenaganya habis.

"Apa kau lelah?" Tanya Jaehyun sembari mengelus pelan punggung Ariel.

"Apa yang kau.." Ariel segera menggelengkan kepala. Berharap Jaehyun segera membebaskanya.

Tapi yang gadis itu dapat adalah tangan besar Jaehyun yang sekarang masuk ke dalam kaus pink palenya.

Ariel menelan salivanya kasar karena gugup. Gadis itu bahkan sampai meneteskan airmata sangking takutnya.

Isakkan yang Ariel keluarkan, justru dimanfaatkan oleh Jaehyun sebagai kesempatan ia untuk membekap bibir Ariel dengan miliknya.

"Kau… Apa yang kau lakukankan…"

Lama-kelamaan gadis itu pun ikut terbuai. Dan berakhirlah dengan decakan yang mereka ciptakan bersama.