Chereads / imperial on the ocean ice / Chapter 40 - chapter 40 - sisi kejam

Chapter 40 - chapter 40 - sisi kejam

2 jam telah berlalu, Yu Shi dan 5 anak lainnya dibawa kesebuah ruangan yang terbuat dari baja hitam tanpa satupun penerangan di dalamnya.

"tuan F-901, apa yang harus kami lakukan di dalam ruangan kosong ini? "

"kalian hanya perlu bertahan disana selama 30 menit."

"sebetulnya latihan apa yang harus kami jalani? "

"latihan ketahanan fisik terhadap cuaca ekstrim. "

"?!" mata Yu Shi terbelalak karena menyadari sesuatu.

5 anak lainnya memasuki ruangan tanpa menyadari apa yang dimaksud oleh pengawas.

"ruangan ini seluruhnya terbuat dari baja hitam, bahkan pintunya-pun juga terbuat dari bahan yang sama. Ruangan Ini bisa di sebut ruang pemanggang." pikiran Yu Shi tidak nyaman melihat ruangan di depannya. Kemudian ia bertanya. "tuan, berapa panas kami harus menahan hawa di dalam ruangan ini? "

"sekitar 40° sampai 50° calcius." jawab pengawas F-901 sambil mendorong tubuh Yu Shi yang kecil memasuki ruang pemanggang itu.

"apa?!"

"bagaimana jika kami tak bisa bertahan?! "

"maka kalian akan mati. " jawab pengawas F-901 singkat sambil menutup pintu yang juga terbuat dari baja hitam.

"Tunggu!! Kumohon jangan bunuh kami di tempat pemanggang ini!!! " jerit F-1412 sambil memukul-mukul pintu baja yang suaranya tidak terlalu nyaring karena begitu tebalnya.

"sudah percuma saja, kita hanya bisa menunggu mati. Cepat atau lambat kematian akan mendatangi kita. "

Hawa panas mulai terasa dalam waktu cepat keringat mereka mengucur deras. Pada bagian dinding baja mulai mengeluarkan cahaya merah menyala tanda Api membakarnya cukup lama. 20 menit kemudian beberapa dari mereka melepaskan seluruh baju kecuali celana dalam yang masih melekat di badan. Wajah dan tubuh mereka mulai memerah dan pikiran mereka sudah mulai berkunang-kunang bahkan ada yang melihat fatamorgana dan berhalusinasi.

Sedangkan Yu Shi hanya melepas mantelnya dan masih mengenakan seluruh bajunya, tapi hawa panas di ruangan itu samasekali tidak mengganggunya. Itu karena Yu Shi adalah Pangeran Arima keturunan langsung dari Kaisar Samaratungga yang memiliki Tubuh Api. Ke 5 anak lainnya yang tidak tahu itu, melihat Yu Shi begitu tangguh menerima hawa panas yang sudah membuat kepala mereka pusing dan hampir pingsan.

Yu Shi melihat kondisi anak-anak kecil di depannya tampak menyedihkan namun tak ada yang bisa ia lakukan untuk membantu mereka. Sambil menutup mata ia berharap waktu segera berlalu, dalam ruangan yang sunyi itu Yu Shi bisa mendengar dengan jelas degup jantung 5 anak di sekitarnya.

Pintu baja terbuka tanda 30 menit telah berlalu, melihat cahaya yang keluar dari balik pintu itu membuat wajah mereka bahagia tapi tubuh mereka terlalu lelah untuk berdiri kemudian pingsan. Para pengawas cukup terkejut melihat Yu Shi yang baik-baik saja, karena di antara 6 anak hanya Yu Shi yang masih bisa berdiri bahkan berjalan sendiri keluar dari ruang pemanggang.

"apakah kami harus menjalani latihan lain? " tanya Yu Shi lesu pada pengawas F-901 di depannya.

"tentu saja...." F-901 menahan lanjutan kata-katanya sambil melihat ekspresi Yu Shi yang semakin lesu. Sambil tersenyum san memegang pundak kiri Yu Shi, dia melanjutkan. "...tentu saja kalian harus istirahat di kamar masing-masing. "

Mendengar itu wajah Yu Shi seketika nampak bahagia dan lega.

"tuan bolehkah aku bertanya sekali lagi. "

"....baiklah. "

"latihan kami sungguh berat, apakah anak-anak kelas A juga mendapat pelatihan yang sama? "

"tentu saja tidak, aku dengar mereka mendapat latihan khusus yang lebih berat dari kalian."

"?!!" Yu Shi terkejut.

Pengawas melanjutkan perkataannya. "...Jadi bersyukurlah kamu tinggal di kelas F. "

"...." Yu Shi masih tertegun tak bicara. "aku tidak bisa membayangkan latihan mengerikan yang saat ini Kay Ri derita. " tangannya menggepal erat.

.................¤¤¤¤¤...............

(kamar tamu di dalam Istana Kekaisaran Sanaratungga)

Raja Zuhhud mengajak Haise untuk pulang kembali ke kerajaan Mojjo tanpa harus repot-repot berkemas.

"Ayah... "

"Hm? "

"aku ingin bertemu dengan tabib Daiho. "

"kenapa tiba-tiba kamu ingin bertemu dengannya? "

"dia adalah seorang Healer level 9 dari Mountain Healer aku ingin menanyakan sesuatu padanya. "

".....ayah ingin tahu apa yang akan kamu tanyakan padanya. Apa mungkin sebetulnya kamu memang benar-benar cidera karena itu ingin bertemu dengannya? "

"kenapa Ayah masih saja meragukanku?... Aku sebetulnya ingin menanyakan beberapa buku yang tersimpan dalam perpustakaan Sekolah Mountain Healer. "

"Hmm... Sejak kapan putra Ayah tertarik membaca? "

"Ayah jangan bercanda. "

"setahu Ayah selama inj kamu sangat malas membaca. Tapi baiklah akan aku suruh Jenderal Kiora (dari Kerajaan Mojjo) mengantarmu pada tabib Daiho. "

Haise tersenyum tipis. "terimakasih Ayah. "

Saat Haise akan melangkah pergi dari ruangan Raja Zuhhud memanggil. "Haise. "

Haise-pun menoleh kearah Ayahnya.

"kesaksianmu bisa menjadi api yang membakar tubuhmu, berhati-hatilah mulai saat ini. "

"....Ayah, aku ingin menolong sepupuku. Tapi aku takut jika aku berbohong itu akan berdampak buruk pada seluruh Kerajaan karena aku yakin Kaisar sudah menyelidiki kasus ini jauh sebelum bertemu denganku."

"tindakanmu sudah tepat, hanya saja ada pihak yang di rugikan. Semua ini bergantung keputusan Kaisar apakah hukumannya bisa longgar atau tegas pada mereka."

"jika Ayah berada pada posisi Kaisar Baykyu, apa yang akan Ayah lakukan? "

Raja Zuhhud tersenyum tipis dan menjawab. " tentu saja aku akan menghukum mati mereka bertahun-tahun yang lalu tepat saat aku tahu Putraku menjadi bahan bulan-bulanan mereka. Semua ini terjadi karena Kaisar Baykyu terlalu memberi toleransi pada mereka yang menyakiti Putranya. Jika saja dia lebih kejam, maka semua ini tidak akan terlalu membosankan seperti saat ini."

...............¤¤¤¤¤...............

(dalam Aula Istana Kekaisaran Samaratungga)

Kaisar Baykyu menggunakan kalung perunggu dengan sebuah liontin yang di dalamnya terkurung sebuah batu kerikil yang terlihat biasa. Itu adalah Batu Yoni atau bisa disebut Batu Pembunuh Naga yang biasa di gunakan Kaisar Samaratungga untuk menekan kekuatan Naga dalam tubuh mereka. Karena itu, meski Kaisar Baykyu masih di liputi kesedihan rambutnya tidak berubah menjadi Api.

"berdasarkan kesaksian dari Pangeran Haise putra Raja Zuhhud, dia mengatakan bahwa saat terakhir kali bertemu dengan Pangeran Arima. Dia mengatakan bahwa Pangeran Zassy telah meninggal. Dengan kesaksian ini sudah jelas bahwa ke tiga tertuduh pantas untuk mendapatkan hukuman. Aku perintahkan untuk menghukum mati Dungma, Wendy dan Liata besok pagi atas tuduhan penyebab kematian Pangeran. Mereka akan di gantung di dalam halaman Istana tiga hari dari sekarang." Kaisar Baykyu memberikan Titah.

Menteri perdagangan maju kedepan untuk mengatakan pendapatnya."Yang Mulia, jenazah dari kedua pangeran samlai sekarang masih belum di temukan. Selain itu, satu dari mereka bertiga adalah keponakan Yang Mulia. Demi menjaga hubungan baik antar saudara, Hamba mohon berikanlah pengampunan."

"apakah kamu sekarang menentang Titah Kaisar." ucap Kaisar dengan suara datar namun memberikan intimidasi.

Menteri gemetar ketakutan dan segera berlutut. "hamba tidak berani Yang Mulia."

................¤¤¤¤¤...............

(di Kerajaan Tyoko)

Raja Tobba (kakak ke 9), Raja Bakkara (kakak ke 12), Raja Kamane dan Raja Qussra sedang bertamu di kerajaan Tyoko yang di pimpin oleh Raja Agata (kakak pertama). Mereka berempat duduk disebuah ruangan tamu yang indah dan elegan.

"kakak, aku mohon selamatkan anak kami dari hukuman mati." pinta Raja Tobba.

"......." Raja Agata tak menjawab.

"Kaisar Bayu pernah memutuskan untuk menghukum jika terbukti kedua Pangeran telah mati. Sedangkan Jasad kedua anak Kaisar belum di temukan, tapi anak kami sudah di putuskan mendapat hukuman mati." Raja Kamane menjelaskan.

"selain itu putra dari Raja Zuhhud bernama Haise memberikan kesaksian pada Kaisar hanya berasal dari ucapan Pangeran Arima yang ia dengar. Itu artinya bukan berarti Pangeran Zassy benar-benar meninggal." Raja Qussra memperkuat penjelasan.

Dengan menarik nafas panjang kemudian melirik kearah Raja Tobba, Raja Agata berkata. "Raja Tobba, tidakkah kamu sudah tahu sifat adikmu Kaisar Baykyu?"

"......."

"memang benar selama ini dia selalu bertindak terlalu lembut. Tapi itu bukan berarti kalian bisa memanfaatkan itu untuk lolos dari hukuman. Sain itu pada kasus ini aku merasa tindakan Kaisar Baykyu sudah terlalu lembut pada kalian dengan membiarkan anak kalian hidup hingga saat ini." Raja Agata menjelaskan.

"kak, apa yang harus aku lakukan aku tidak tahu lagi harus memohon pada siapa. " Raja Tobba tampak bingung.

"saat ini Kaisar Baykyu berada dalam kedukaan besar, selain kehilangan kedua Putranya ia juga kehilangan Istri. Untuk meredam amarah dan kesedihannya itu mustahil." ucap Raja Agata.

"apakah ada cara untuk menyelamatkan Putra kami? " Raja Qussra meminta.

"tentu saja ada, tapi jika kalian mengambil buruan milik Kaisar, dia tidak akan mampu mempertahankan sisi baiknya lagi."

"apa maksudmu? " tanya Raja Kamane.

"tidakkah kamu melihat bahwa Kaisar berusaha keras menekan sisi kejamnya? " sela Raja Bakkara.

"........" mereka semua terdiam.

"dalam sejarah, seluruh keturunan Kaisar Samaratungga terkenal karena kekejamannya, karena itu Kekaisaran ini bisa menyerang dan menguasai banyak wilayah. Ketika Kekaisaran Samatarungga berada di tangan Kaisar Baykyu, selama ini tidak ada peperangan dan dia bisa membuat rakyat semakin makmur dan berjaya. Bisa di bilang Kekaisaran Samaratungga berada pada puncak kejayaan pada masa kepemimpinannya. Jika kalian membuatnya semakin putus asa, aku yakin sisi kejam yang selalu di miliki Keturunan Kaisar Samaratungga akan mulai nampak pada dirinya. Dan sekarang sudah mulai terlihat dari di mulainya perang merebut tiga kerajaan kecil milik Kekaisaran Yunnju. Jika Kaisar semakin geram, bukan hanya Kerajaan kecil tapi dia memiliki kemampuan untuk langsung menghancurkan dan merebut seluruh Kekaisaran di sekitar Kekaisaran Samaratungga." Raja Agata menjelaskan.

"selama ini Kekaisaran Samaratungga melakukan peperangan dengan merebut satu-persatu wilayah Kekaisaran lain sebelum menuju pusat Kekaisaran. Apa mungkin bisa langsung memerangi pemerintahan pusat seperti itu?, jika itu terjadi maka akan ada peperangan dalam skala dan jumlah yang super besar." ucap Raja Qussra berkeringat dingin.

".....bukankah itu adalah hal yang baik. " ucap Raja Bakkara.

Mendengar itu semua Raja menoleh kearahnya.

"jika sisi kejam dari Kaisar Baykyu keluar, maka kekuasaan dan kejayaan Kekaisaran samaratungga akan semakin besar dan luas. Hingga namanya akan menggema di seluruh muka bumi." Raja Bakkara mengutarakan pendapatnya sambil tersenyum.

Mendengar itu Raja Qussra dan Raja Kamane langsung gentar. Sedangkan wajah Raja Agata dan Raja Tobba tampak sangat bersemangat. Seperti anak kecil yang tidak sabar menunggu giliran memainkan permainannya.