Chereads / imperial on the ocean ice / Chapter 35 - chapter 35 - aura kematian

Chapter 35 - chapter 35 - aura kematian

Anjing Biru berlari di atas butiran salju tebal dalam celah jurang. Jae Hyuk berlari mengikutinya dari belakang. Kemudian Anjing Biru mulai berhenti di sebuah titik dengan mengendus-endus dan berputar-putar di tempat yang sama sekaligus menyalak.

Wajah Jae Hyuk tampak lega, karena itu tanda bahwa Anjing Biru menemukan sesuatu. Segera dia menggangkat kedua tangannya kedepan dan partikel bercahaya birupun terpancar dari kedua tangannya. Dengan kekuatan elemen air, dia mencairkan es dan salju yang menimbuni tubuh Yu Shi hingga menjadi seperti kolam air di tengah padang salju. Kemudian tubuh Yu Shi-pun mengambang di atas Es yang mencair, segera Jae Hyuk menggerakkan Air keatas untuk mengangkat tubuh Yu Shi keatas permukaan salju yang tebal.

Jae Hyuk menarik nafas yang terasa berat saat melihat tubuh dingin dan pucat Yu Shi yang tidak bernafas. Kemudian dia melepaskan mantel hitamnya dan memakaikannya ketubuh Yu Shi yang dingin tak menunjukkan tanda kehidupan. Tiba-tiba dalam pikirannya terbersit. "aku tidak bisa melihatnya mati begitu saja, setidaknya aku akan berusaha memacu jantungnya sebagai usaha terakhirku."

Jae Hyuk melipat kedua telapak tangannya tepat di dada Yu Shi, kemudian menekannya beberapa kali.

Pada saat yang sama di Aula bekas Istana, Yu Shi yang semakin marah karena merasakan rasa sakit seperti di tembak saat cipratan air melewati tubuhnya yang berupa asap tebal. Dia mengeluarkan Aura Kematian yang semakin kuat hingga terasa keluar area Aula dan melewati reruntuhan Ibu Kota. Jutaan Tulang-belulang yang telah ratusan tahun terkubur di dasar tebalnya Es kembali menyatu setiap bagiannya dan bergerak seakan ingin keluar.

Bulu kuduk Putra Mahkota Xiao Han seketika berdiri, dia merinding saat melihat begitu kuatnya Aura Kematian yang di lepaskan oleh lawannya. Meskipun begitu, dia dengan tegar dan gagah tetap menyerang menggunakan elemen Air dari kedua telapak tangannya. "....dia bukan Lich biasa."

Seluruh Ninja bawahannya mulai gemetar dengan mata melotot melihat penampakan yang seperti mendung malam hari dalam langit-langit Aula yang sangat luas. Begitu gelapnya ruangan itu, sekilas membuat semua orang lupa bahwa waktu masih menunjukkan jam 5 pagi. Mayat-mayat yang barusan tersayat, terobek dan tertusuk kini kembali seperti semula dan menyerang.

"Setahuku tidak ada Lich yang memiliki kemampuan untuk membangkitkan yang telah mati. Kecuali jika Lich tersebut menggunakan Sihir Hitam dengan Perjanjian, bahkan itu hanya dalam jumlah yang sangat terbatas." pikir Putra Mahkota Xiao Han.

Lapisan Es di bekas reruntuhan Ibu Kota Kekaisaran Es mulai retak di beberapa titik dan dari dalamnya mulai keluar ratusan kerangka yang di bangkitkan kembali pada setiap lubang Es. Tubuh ringkih mereka yang terbuat dari susunan tulang berlari menyerang kearah Aula bekas Istana.

"Tak aku sangka Lich ini bisa membangkitkan mayat segini banyaknya hanya dalam sekali waktu." Pikir Putra Mahkota Xiao Han dengan menatap Horror Asap hitam tebal di depannya.

Mayat anak-anak terus menerus menyerang para Ninja yang berusaha melindungi Putra Mahkota Xiao Han dan kini ditambah lagi ratusan hingga ribuan kerangka mulai berhamburan memasuki pintu Aula. Dengan cekatan, para Ninja membuat formasi lingkaran berlapis dan secara berkesinambungan mereka secara bergiliran berganti posisi lingkaran tengan dan lingkaran luar.

Suasana mencekam merajai hati setiap orang yang melihat kejadian ini, bahkan hati Putra Mahkota Xiao Han yang terkenal tangguhpun gentar merasakan tekanan yang saat ini dia alami.

Tiba-tiba ruangan yang gelap karena asap tebal yang membumbung tinggi dilangit-langit Aula dalam sekejap lenyap, pada saat yang bersamaan ribuan mayat menyerang seketika jatuh tak berdaya tanpa nyawa. Gunungan tulang belulang manusia berserakan dilantai beserta mayat anak-anak yang masih baru. Ruang Aula kini terlihat begitu terang benderang dengan cahaya matahari pagi yang melewati pintu Aula yang terbuka lebar.

"?!...." Putra Mahkota Xiao Han hanya terdiam tak mengerti dengan mata terbuka lebar seakan tidak percaya bahwa lawannya yang begitu mengerikan tiba-tiba lenyap seakan terbawa angin.

"kenapa asap hitam itu tiba-tiba lenyap, bahkan Aura kematian yang sangat menyesakkan itu seketika hilang tanpa bekas? " pemimpin Ninja bertanya-tanya sambil menelan ludah, bahkan keringat dinginnya masih membasahi topeng kain hitamnya.

Pada saat yang sama di dasar jurang, Jae Hyuk menekan dada Yu Shi untuk memacu jantungnya beberapa kali. Dia sudah mencoba berkalu- kali tapi jantung Yu Shi tak kunjung berdetak kembali. Diapun mulai putus asa tapi tangannya masih dalam posisi menekan.

Hhhhhhha.....! Sebuah tarikan nafas besar terdengar berat menghirup oksigen dengan kalap.

"!!!!!" Seketika mata Jae Hyuk terbelalak lebar melihat keajaiban di depan matanya saat tubuh Yu Shi yang tadinya mati tiba-tiba menarik nafas besar hidup kembali.

Nafas Yu Shi terasa berat dan tidak beraturan, jantungnya bedebar cepat seperti mau melompat, tubuhnya terasa sangat dingin, matanya melihat sosok yang lengkap dengan topeng Ninjanya. Dalam kondisinya yang setengah sadar dia menyadari bahwa yang di dekatnya adalah gurunya, Jae Hyuk. ".....gu, ru.... "

"......" Mata Jae Hyuk yang berada di balik topeng kain hitamnya masih terbelalak tak percaya dengan apa yang di lihatnya. Untuk pertamakalinya ia berhasil menghidupkan yang telah mati. Dengan suara yang agak terbatah-batah, ia bertanya. "...a,a, apakah. kamu... baik-baik saja? "

"...kondisiku.... tidak baik...." jawab Yu Shi lemah.

Pada saat yang sama di Aula bekas Istana, bibir Putra Mahkota Xiao Han terasa keluh, dia menatap lautan tulang belulang dan mayat di sekitarnya. Dalam kebingungannya ia berpikir. "kenapa ada Lich di sini? Apa mungkin karena tempat ini sudah ratusan tahun tak berpenghuni sehingga menjadi sarang yang tepat untuk Lich (Penyihir Hitam)?. Tak akan aku biarkan ada mayat ataupun tulang manusia di tempat ini untuk menghindari kejadian barusan terulang." kemudian dia memerintahkan. "....bakar semua mayat dan tulang belulang hingga menjadi abu. Untuk seterusnya di tempat ini tidak boleh ada mayat yang di kuburkan melainkan dibakar. "

"SIAP! " jawab semua Ninja secara serempak dan bersemangat, mengingat betapa mengerikannya kejadian barusan.

Kemudian Putra Mahkota berjalan dengan gagah diatas tumpukan tulang-belulang yang rapuh dibawah kakinya keluar pintu Aula. Ia-pun kembali mengikatkan kain hitam yang masih menggantung di lehernya untuk menutup matanya kembali.

"kita kembali ke Ibu Kota Yunnju." perintah Putra Mahkota Xiao Han pada Ninja yang bertugas mengantarnya.

"siap. " jawab Ninja pengantarnya dengan nafas yang masih berat karena ikut bertarung melindungi Putra Mahkota Xiao Han. Kemudian dia mengeluarkan Hewan Gaibnya yang berjenis Owl Sky sebagai tumpangan.

Saat Putra Mahkota sudah menaiki Owl Sky, pemimpin Ninja bertanya. "Putra Mahkota, bagaimana dengan anak yang anda cari?, mengingat masih ada beberapa mayat yang masih belum ditemukan."

"aku tidak yakin dia ada disini. Kalaupun dia memang ada disini, kemungkinan besar dia sudah mati dan mayatnya akan di bakar bersama mayat lainnya hingga menjadi abu dan tidak akan ada satupun orang yang bisa menemukan jejaknya... Tapi meskipun begitu, aku berharap dia masih hidup." jawab Putra Mahkota Xiao Han dengan menarik nafas panjang.

"hamba mengerti. " jawab Pemimpin Ninja paham.

"ayo berangkat." perintah Putra Mahkota Xiao Han pada Ninja yang bertugas mengantarnya.

"siap."

Kemudian Putra Mahkota Xiao Han-pun terbang menaiki Owl Sky kembali menuju Kekaisaran Yunnju.

*********************************

Klo ada hole, tolong dj ingatkan ya

Beri semangat buat Autor agar semangat nulis dg komen dan vote