Chereads / imperial on the ocean ice / Chapter 34 - chapter 34 - jurang

Chapter 34 - chapter 34 - jurang

(di padang salju)

Matahari masih membuat langit terlihat berwarna jingga, tandanya masih pagi karena matahari belum tinggi. Angin dingin berhembus tidak terlalu kencang dan berhembus cukup lembut karena badai telah berlalu. Dari atas langit terlihat seseorang berjalah di tengah gurun salju mengenakan mantel bulu tebal dari kulit beruang hitam besar dan dia terlihat di pandu oleh seekor Anjing berbulu biru pucat di depannya. Dari seragam yang ia kenakkan dibalik mantelnya, terlihat bahwa dia adalah seorang Ninja yang berjalan di tengah padang salju sendirian hanya berlindungkan mantel yang ia kenakkan. Telah lama ia berjalan hingga melewati lereng-lereng terjal di pinggir jurang. Angin berhembus melewati celah lereng jurang yang membuatnya bertiup cukup kencang, tapi kakinya melangkah mantap di atas salju yang tebal. Hanya berdasarkan penciuman tajam dari Hewan Gaibnya yang berjenis Anjing Biru elemen Air miliknya, ia mencari keberadaan tubuh Yu Shi yang hilang dalam badai salju senalan.

Tepat saat Jae Hyuk mendapatkan kabar atas hilangnya Yu Shi dalam badai salju semalam, tanpa basa-basi ia turun tangan sendiri untuk mencarinya.

"dia keluar dari Gedung 16 sekitar jam 3 dini hari. Sekarang sudah jam 5 pagi, aku tidak yakin dia bisa selamat. Tapi tanggung jawabku sebagai guru memanggilku, meskipun aku tidak bisa menyelamatkannya setidaknya aku bisa mendapatkan jenazahnya." pikir Jae Hyuk.

...............¤¤¤¤¤¤...............

(Di Aula bekas Reruntuhan Istana)

Putra Mahkota Xiao Han menyadari kehadiran tamu yang tidak di inginkan. Meskipun sangat tipis dan hampir tak terasa, tapi ia bisa merasakan bahwa itu adalah Aura yang biasa di pancarkan dari dalam tubuh seorang penyihir.

"kelahiranku akibat adanya turut campur dari penyihir, kerena itu aku bisa menyadari kehadiran mereka. meskipun dia bersembunyi, aku tetap akan menemukannya." pikir Putra Mahkota Xiao Han dengan melepas penutup matanya yang berwarna hitam, matanya dengan tajam mencari. Dalam sekejap, ia menemukan sosok asap tipis yang mengeluarkan Aura jahat layaknya Penyihir.

Tanpa basa basi tangan Putra Mahkota mengeluarkan partikel bercahaya merah dan menyerangnya dengan elemen Api, tapi Asap itu bisa menangkisnya menggunakan elemen Api. Dalam hitungan detik partikel bercahaya kuning yang merupakan cahaya elemen Angin terpancar dari tangan Putra Mahkota Xiao Han, dalam sekejap dia melemparkan ratusan Pisau Angin kearah Asap hitam didepannya yang masih berlindungkan Tameng Api.

Ssssst! Sssss! Ssssss!

"?!!!!!!" Yu Shi yang merupakan Asap Hitam terkejut saat tubuhnya terbelah.

Tepat saat tubuh Yu Shi yang berupa asap pertamakali terbelah oleh serangan Pisau Angin, tubuh itu bisa kembali lagi seperti semula. Tapi meskipun begitu, Yu Shi tetap bisa merasakan rasa sakit dengan jelas seakan tubuh aslinya yang memiliki darah dan daging telah terbelah.

Rasa sakit yang begitu nyata membuat pikirannya menjadi SHOCK dan kalut. "a, apa ini?! Bukankah aku sudah mati?! Apakah hantu masih bisa merasakan sakit?! Kenapa aku bisa merasakan rasa sakit saat dia membelah tubuhku?! " karena amarah, tanpa ia sadari tubuhnya yang awalnya berupa asap hitam tipis kini berupa menjadi asap hitam tebal sekaligus memancarkan Aura kematian hitam pekat. Dan tanpa ia sadari, dia telah menggunakan kekuatan bawaan Lich yang di sebut Kebangkitan. Kekuatan itu mampu membangkitkan kembali tubuh yang sudah mati. Tapi mereka akan bangkit tanpa memiliki Roh atau Jiwa di dalamnya, mereka hanya akan menjadi mayat hidup

Saat Aura Kematian berwarna hitam pekat keluar dari Tubuh Yu Shi yang kini menjadi gumpalan Asap tebal menyentuh tubuh mayat anak-anak yang tergeletak di lantai. Tiba-tiba tangan-tangan kecil mereka mulai bergerak tak normal di ikuti bagian tubuh lainnya seperti kerasukan. Mata mereka mulai terbuka, tapi sorot mata itu hanyalah tatapan kosong tanpa nyawa. Tepat saat mereka melihat sosok Putra Mahkota Xiao Han, seketika mereka berlari menyerang Putra Mahkota Xiao Han.

Pada saat yang sama, Putra Mahkota menarik tekanan energinya hingga tubuh para Ninja yang tadinya sulit bergerak dikarenakan tekanan energi, kini bisa bergerak leluasa. Tanpa basa basi mereka segera melindungi Putra Mahkota Xiao Han dan menumbangkan satu-persatu mayat-mayat hidup di hadapan mereka dengan menyayat, merobek, memotong dan menusuk. Saat tubuh mayat hidup itu dirobek, darah berwarna hitam pekat dan kental keluar darinya.

"tempat ini berdiri diatas lautan Es sehingga aku tidak bisa mengendalikan elemen Tanah ataupun elemen logam. Andaikan aku bisa menggunakan kedua elemen itu disini, untuk menaklukkannya akan jauh lebih mudah." pikir Putra Mahkota Xiao Han sambil terus melemparkan Pisau Angin dan tembakan Api pada asap hitam yang memancarkan Aura kematian yang semakin kuat.

Karena menenerima serangan bertubi-tubi, dalam pikiran Yu Shi, hanya fokus bertahan dan menyerang. Dia menembakkan elemen Api untuk menghalau serangan yang secepat kilat dari Putra Mahkota Xiao Han.

"mengerikan! Serangannya begitu akurat dan sangat cepat!!" pikir Yu Shi.

Partikel bercahaya kuning yang temeram di kedua telapak tangan Putra Mahkota Xiao Han tak pudar dan tetap mengeluarkan Pisau Angin darinya. Kemudian cahaya itu berubah menjadi partikel bercahaya biru terang dan seketika mengeluarkan elemen Air dan menyemprotkannya kearah Asap tebal yang mengeluarkan Aura Jahat di depannya. Tapi pada saat yang sama Asap hitam itu menggunakan Elemen Api untuk menghalanginya, tapi tetap saja percikan dari tekanan air yang begitu besar tetap melewati tubuhnya yang berupa asap.

Tepat saat air membasahi Asap hitam, butiran Air jernih yang melewatinya berubah menjadi hitam dan jatuh menggenanggi lantai putih yang terbuat dari Es Abadi.

"?!!!!!" Yu Shi merasa kesakitan saat air melewati tubuhnya yang berupa Asap, Tubuhnya seakan ditembak oleh peluru tajam yang menembus kulit dan dagingnya.

Dalam kondisi bertarung, Putra Mahkota Xiao Han mengamati karakteristik dari lawannya. "seharusnya Lich biasa pasti memiliki tubuh yang sudah mati karena itu mereka tidak bisa menggunakan elemen dasar mereka lagi. Kecuali jika mereka menggunakan mantra sihir elemen untuk memanggil kekuatan elemen di alam. Tapi Lich ini menggunakan elemen Api yang bukan dari sihir elemen, seakan-akan tubuh aslinya masih hidup."

Satu-persatu pasukan Ninja itu menumbangkan mayat hidup, mereka memotong, merobek bahkan meledakkan mayat anak-anak itu. tapi seperti tidak ada habisnya, mayat-mayat itu bangkit kembali dengan bekas luka yang menutup kembali seperti mengalami regenerasi. Semua Ninja yang melihat kejadian ini menatap Horror apa yang ada di hadapan mereka.

...............¤¤¤¤¤¤...............

(Pada saat yang sama)

Saat sampai di bawah jurang, terdapat celah bersalju yang cukup lebar sekitar 30 meter dengan panjang yang tidak terhitung. Tak lama kemudian Anjing Biru milik Jae Hyuk semakin cepat berlari sambil mengendus seakan apa yang ia cari semakin dekat.