Putra mahkota Xiao Han duduk dalam sebuah ruangan luas yang gelap gulita, dia membuka kedua matanya yang biasa tertutup oleh sehelai kain hitam. Di tangannya terdapat gulungan perkamen panjang yang terbuka dan membacanya.
"apa kalian yakin, tidak ada satupun nama anak yang terlewatkan?" tanya Putra Mahkota Xiao Han pada seorang Ninja yang berdiri 3 meter darinya.
"Hamba yakin."
"tapi dalam daftar ini tidak ada nama Pangeran Arima. " pikir Putra Mahkota Xiao Han. Kemudian, kedua tangannya menutup Perkamen yang bertuliskan daftar nama anak-anak yang telah di culik. "sepertinya aku harus kesana sendiri untuk memastikannya. "
.............¤¤¤¤¤¤............
Jam makan malampun telah tiba, semua anak keluar dari kamar mereka dan memasuki ruang makan yang begitu luas dan indah. Di meja panjang yang tertata rapi telah di hidangkan banyak makanan. Melihat itu semua anak menyerbu makanan itu seperti serigala kelaparan, mereka melahap semua makanan dengan cepat karena kelaparan. Begitu juga Yu Shi dan anggota semut lainnya. Sedangkan Ninja-ninja itu hanya diam mengawasi ruang makan yang sudah seperti peperangan dan saling menjatuhkan untuk berebut makanan. Sedangkan anak-anak yang tidak berhasil mendapatkan m as kanan harus rela tidur dengan perut kosong.
"syukurlah aku bergerak dengan cepat dan berhasil makan." Yi Fang bersyukur.
"Hahaha... Cara mereka melatih kita dengan memperebutkan makanan sungguh memacu andrenalinku. " Hyo Soka nampak menikmati.
Ming Ruo menggerutkan kedua alisnya karena kesal melihat kekacauan di depannya yang masih saling berebut makanan dan beberapa anak lainnya sibuk memakan makanan yang tumpah dan ada beberapa darinya terinjak.
"....." Yu Shi hanya diam tak berkomentar.
"bukankah tadi siang kamu begitu heroik dengan menyelamatkan anak lain yang pingsan. Kenapa kamu tidak berusaha menghentikan mereka bertarung memperebutkan makanan? " tanya Wang Xie pada Yu Shi.
"jika aku tidak bisa membuktikan keunggulanku dari semua anak disini, maka apapun yang aku ucapkan tidak akan mereka dengarkan." jawab Yu Shi dengan wajah datar.
"......" Wang Xie kemudian dia berkomentar lagi. "kamu benar, coba saja kalau orang lemah berbicara, siapa juga yang mau menurutinya. "
Hari semakin malam, semua anak sudah kembali kekamar mereka dan sudah memasuki jam 22.00 untuk tidur. Yu Shi mengambil selimut berbulu di atas ranjangnya dan mengikatkanya pada tubuhnya seperti mantel. Kemudian dia keluar kamar dan melihat beberapa Ninja yang masih berjaga di lorong membiarkannya berjalan begitusaja lewat didepan mereka dan keluar dari gedung F.
Udara semakin dingin di malam hari. Suara angin yang keras terdengar kuat di telinga Yu Shi yang terlalu peka. Warna telinga, hidung dan pipi Yu Shi yang putih mulai memerah seperti tomat. Kemudian ia memgangkat sedikit selimut berbulunya untuk menutupi kepalanya yang mulai kedinginan. Setelah lama berjalan dan mencari di antara gedung yang memiliki nomer tertera dipermukaan tugu yang berdiri di depan setiap bangunan, akhirnya ia menemukan tempat yang ia cari. Itu adalah gedung nomer 16 yang berupa rumah kaca berukuran sangat-sangat besar. Saat ia memasuki gedung itu, udara menjadi hangat dan kakinya menapak pada tanah liat yang merupakan permukaan lantai dari gedung nomer 16. Seluruh isi bagian dalam gedung itu di penuhi tanaman yang tertata rapi. Matanya bergerak mencari keberadaan Jae Hyuk, kemudian dia melihat cahaya di sudut ruangan dan berjalan mendekatinya.
Terlihat seorang pria berambut cepak sebahu dengan setengah dikuncir berdiri membelakanginya dan terlihat sibuk meracik sesuatu di atas meja.
"guru. " sebut Yu Shi.
"....." Pria itu menoleh kebelakang kearah Yu Shi.
Paras pria itu biasa saja dengan kulit albino dan matanya berwarna hitam. Tapi Yu Shi belum tahu apakah itu adalah Jae Hyuk atau bukan karena selama ini penampilan Jae Hyuk nampak seperti Ninja lainnya. Pria itu menatap Yu Shi dengan sorot mata yang cuek, kemudian dia mengambil tiga buku yaitu buku jenis tanaman herbal, buku pengobatan dan buku akupuntur di mejanya dan memberikannya pada Yu Shi.
"hari ini, baca ketiga buku ini dulu dan hafalkan. " perintah Jae Hyuk.
"?!" mata Yu Shi melebar karena disuruh menghafal 3 buku sekaligus.Tapi kemudian dia mengangguk pelan setuju.
"jika kamu tidak bisa menghafal 3 buku ini malam ini. Besok kamu tidak perlu datang lagi kemari." Jae Hyuk menegaskan.
"......." Yu Shi tidak berpendapat apapun dan bejalan mencari tempat yang nyaman untuk duduk dan membaca. Dalam ruang gedung yang cukup gelap tanpa penerangan lilin, Yu Shi bisa membaca buku di tangannya tanpa kesulitan karena matanya yang sangat tajam.
Jae Hyuk masih sibuk meracik sesuatu di mejanya yang di terangi sebuah lilin dan sesekali melihat kearah Yu Shi yang sedang membaca dalam kegelapan. Kemudian dia bertanya karena khawatir. "apakah kamu benar-benar bisa membacanya tanpa penerangan?"
Yu Shi mengangguk.
"... Kemampuanmu untuk melihat dalam gelap mirip seperti orang-orang dari kekaisaran Yunnju yang tinggal di dalam tanah. Biasanya orang yang tinggal di dalam tanah mengalami kesulitan untuk melihat saat siang hari, tapi aku melihatmu bisa melihat dengan jelas saat siang hari. Kamu sungguh beruntung. "
"bukankan itu adalah hal yang biasa?" tanya Yu Shi sambil terus membaca.
"tentu saja tidak, karena masyarakat Yunnju yang tinggal di atas tanah biasanya memiliki kulit gelap dan akan kesulitan melihat saat gelap. Sedangkan masyarakat Yunnju yang tinggal di bawah tanah pasti akan memiliki kulit albino dengan mata yang sulit melihat saat terang. Karena itu mereka menggunakan penutup mata saat keluar kepermukaan."
Apa yang di ungkapkan Jae Hyuk barusan membuatnya berpikir bahwa dia mengalami kesulitan melihat pada sati sisi, gelap atau terang. Kemudian Yu Shi melihat lilin di meja Jae Hyuk dan menyadari. "..... Sepertinya guru sulit untuk melihat dalam gelap."
".... Aku bisa melihat sejauh 5 meter dalam gelap tapi tidak bisa melihat dengan detail. " Jae Hyuk menjelaskan kondisinya, kemudian bertanya. " seberapa jauh kamu bisa melihat dalam kegelapan?"
".....aku dulu hanya bisa melihat orang cukup detail pada jarak 2 meter dalam gelap...." suara Yu Shi terhenti sejenak dan mengingat kejadian saat ia mengalami lumpuh total dan saat sembuh, anggota tubuhnya memiliki kemampuan lebih dari biasanya. Kemudian dia lanjut menceritakan. "....Tapi sekarang aku sekarang bisa melihat sejauh 1 kilo meter dalam gelap. "
"?!!" Mata Jae Hyuk seketika melebar mendengar itu. "1 kilo meter?! " tanya Jae Hyuk yang ingin memastikan apakah ia tidak salah dengar.
Yu Shi mengangguk.
"pada umumnya, kebanyakan orang yang tinggal didalam tanah bisa melihat maksimal 400 meter dalam gelap. Tak aku sangka ku bisa melihat dalam gelap sejauh itu." tergambar senyum tipis di bibir Jae Hyuk.
"guru, kenapa nama guru seperti nama orang dari Kekaisaran Kisu? "
"ayahku berasal dari sana, karena itu aku juga bisa menguasai elemen Air seperti ayahku." kemudian Jae Hyuk menyadari sesuatu dan bertanya. "aku lihat dari penampilan fisikmu tidak terlihat seperti orang dari Kekaisaran Yunnju ataupun orang dari bekas Kekaisaran Angin. Silsila keluargamu sebetulnya darimana? "
"...Ibuku berasal dari keturunan orang dari Kekaisaran Yunnju dan Kekaisaran Kisu. Sedangkan Ayahku berasal dari keturunan orang dari Kekaisaran Kisu dan kekaisaran Samaratungga." jawab Yu Shi yang madih sibuk membaca.
"pantas saja paras dan warna kulitmu lebih mirip orang dari Kekaisaran Kisu. "
2 jam telah berlalu, Yu Shi menutup buku terakhir di tangannya.
Jae Hyuk sedikit terkejut dan muncul pertanyaan dalam pikirannya. "ini masih 2 jam, apa dia benar-benar sudah bisa menghafal 3 buku itu dengan baik?" kemuduan dua bertanya. "apa kamu yakin sudah bisa menghafal semuanya? "
Yu Shi mengangguk.
"kalau begitu terangkan padaku isi dari 3 buku itu. "
Yu Shi membacakan seluruh isi buku itu dengan sangat lancar tanpa kesalahan dan membuat wajah Jae Hyuk tampak tercengang. "hebat!, ingatannya sangat tajam. "
"guru, aku ingin bertanya. "
"katakan. "
"apakah aku bisa bertemu kembali dengan temanku yang masuk dalam tingkat A? "
"....mungkin saja, tapi itu sulit karena Jika ada yang masuk dalam tingkatan A, maka dia bukan hanya mendapatkan pelatihan fisik dan elemen tapi juga latihan khusus yang mungkin sulit untuk dicerna akal pikiran. Dan mungkin dia bisa mati karena tidak kuat menerima tingkat pelatihan yang begitu ketat. "
Mata Yu Shi gemetar mendengar kemungkinan itu.
"lebih baik kamu jang as n terlalu berharap untuk bisa bertemu dengannya. " Jae Hyuk memegang pundak Yu Shi untuk menenangkan, kemudian dia pergi sambil berkata. "besok jangan lupa datang lagi kesini."
Yu Shi masih mematung di tempatnya berdiri dengan mengepalkan kedua tangannya dengan erat. "Kay Ri... As ku pasti akan menyelamatku dari tempat ini. " kemudian dia berjalan keluar dari gedung nomer 16.
Waktu menunjukkan hampir jam 1 dini hari, Yu Shi berjalan kembali ke gedung F. Tiba-tiba matanya melotot saat melihat 500 meter darinya ada 5 anak melarikan diri dalam malam yang dingin. "BODOH!! "
Segera Yu Shi berlari mengikuti mereka dan memerintahkan. "berhenti! jangan lari! "
Tapi 5 itu tidak bisa mendengar suara Yu Shi di kejauhan dan ditambah lagi suara Angin bersalju yang keras berhembus.
Yu Shi terus berlari mengikuti mereka dalam cuaca yang tidak mendukung. Hujan salju turun semakin lebat, Angin berhembus semakin kencang, mereka sekarang berada semakin jauh dari gedung F. Beberapa saat kemudian 2 dari anak-anak itu tumbang dan dalam waktu singkat Hujan Salju itu berubah menjadi badai salju. Tak bisa banyak berpikir, Yu Shi seketika melepaskan Aura putih pekat dari dalam tubuhnya. Tak butuh waktu lama seekor Singa Salju berbulu putih dengan sayap dipunggungnya menghampiri Yu Shi dan terbang bersamanya. Tapi karena badai salju semakin kencang berhembus, Singa Salju terlihat kuawahan menghadapi badai salju yang semakin menggila. Yu Shi tidak bisa melihat dengan jelas keberadaan anak-anak itu karena tubuh mereka telah tertumpuk oleh salju. Dalam kepanikannya, Yu Shi mencoba mendengar suara kecil dari jantung 2 anak yang telah pingsan didalam tumpukan salju.
deg... deg... deg....
Terdengar suara lemah dari jantung di antara suara bisingnya badai yang menggila, segera Yu shi terbang menghampiri asal suara itu. Saat Singa Salju menggali tumpukan salju, terlihat 2 tubuh anak yang masih hidup. Melihat itu Sedikit rasa lega ia rasakan.
"tolong jaga mereka dan bawa mereka ketempat yang aman. Jangan biarkan mereka mati." pinta Yu Shi sambil membelai bulu lembut dari Singa Salju.
Dua anak itu sekarang berada di atas punggung Singga Salju yang membawa mereka terbang menuju tempat yang aman.
Yu Shi akan melepaskan Auranya yang berwarna putih pekat sekali lagi, tapi tiba-tiba Angin bersalju yang sangat kencang mendorong tubuh kecilnya hingga jatuh kedalam jurang.
AAAAAAAAAAAA!!!!!!!