Chereads / imperial on the ocean ice / Chapter 11 - chapter 11 - bekas pertarungan

Chapter 11 - chapter 11 - bekas pertarungan

Klo baca wajib kasih vote

********************************

Diatas langit Jenderal Guojin melihat sebuah kemah yang berdiri di tengah lapangan luas tak jauh dari hutan Dukku. Dia mendarat beserta 100 Tentara Khusus dengan elemen Angin di bawah komandonya. Kemudian dia turun dari Hewan Gaib elemen Angin berjenis Rubah Langit yang di tungganginya dan berjalan kearah 4 pemuda berumur 13 atau 14 tahun di depannya.  "apakah kalian adalah teman dari Pangeran Zassy? "

"i,i, iya. " jawab Liata yang terdengar sedikit gagap.

"dimana Pangeran Zassy dan Pangeran Arima sekarang? " tanya Jenderal Guojin sambil menengok kekiri dan kekanan mencari dua putra dari Kaisar.

"......" keempat pemuda yang merupakan teman Pangeran Zassy itu hanya bisa terdiam dan wajah mereka terlihat cemas.

"katakan! " paksa Jenderal Guojin dengan suara tegas.

Tangan Dungma gemetar, keringat dingin bergerak menetes di pipinya.

Mata Jenderal Guojin melirik kearah Dungma yang menunjukkan gelagat aneh kemudian bertanya. "kenapa kamu ketakutan? "

"....." Lidah Dungma terasa keluh karena pertanyaan tertuju padanya dan tak mampu mengeluarkan sepatah katapun dari mulutnya .

"mereka ada di dalam hutan." tiba-tiba Jarrod menyela.

"ceritakan lebih jelas. " tanya Jenderal Guojin pada Jarrod.

"mereka masuk kedalam hutan dan sampai sekarang mereka belum juga kembali. karena itu kami sangat cemas memikirkan mereka. " jawab Jarrod yang hanya menceritakan sebagian kenyataan saja.

"?!, sudah berapa jam mereka belum kembali? "

"sudah hampir 8 jam mereka belum kembali."

"apa?! " kemudian Jenderal Guojin memerintahkan 100 tentaranya.  "Cepat kalian cari kedua Pangeran! "

"siap! " jawab 100 tentara secara serempak. Segera mereka bergerak menuju hutan Dukku mencari keberadaan kedua Pangeran.

Seluruh tentara beserta Jenderal Guojin mencari dengan seksama di dalam hutan Dukku yang begitu gelap.

Tak butuh waktu lama,  beberapa saat kemudian seorang tentara berlari kearah Jenderal Guojin dan memberi tahu. "Jederal, kami menemukan sesuatu. "

Jenderal Guojin berlari bersama tentara tersebut kearah yang di tuju, dusana dia melihat beberapa ekor  serigala yang mati. Kemudian dia mengamati penyebab dari serigala-serigala itu. "serigala-serigala ini mati karena serangan Hewan Gaib Liar."

Tak lama kemudian beberapa tentara lainnya memberitahukan tanda-tanda yang mereka temukan. Saat Jenderal Guojin melihat tanda tersebut,  dia terkejut melihat bekas tali yang terlepas karena terkoyak dari ikatan di pohon dan robekan kain yang dipenuhi banyak bercak darah. "sebetulnya apa yang sedang terjadi,  kenapa ada tali yang sepertinya untuk mengikat seseorang?! "

Kemudian 300 meter tak jauh dari tempat ditemukannya tali tersebut, dia menemukan potongan tubuh Hewan Gaib Liar level 8 yang belum sepenuhnya hilang menjadi partikel bercahaya dan menghilang di udara. "Hewan Gaib Liar ini sepertinya mati akibat elemen Api level 8, siapa pembunuh Hewan Gaib Liar ini? "

Dengan seksama mata Jenderal Guojin melihat kekanan dan kekiri mengamati lingkungan sekitar dan menemukan bahwa banyak bekas pohon tumbang, dedaunan terbakar, tanah yang tercetak bekas langkah kaki dan robekan baju dari sutra dengan motif Samaratungga berwarna merah yang dipenuhi dengan darah. Kemudian dia mengambil kesimpulan. "aku yakin lokasi ini telah menjadi medan pertarungan sebelumnya dan potongan kain berwarna merah ini jelas hanya di miliki seorang keluarga Kekaisaran Samaratungga. Apakah mungkin ini Pangeran Zassy melawan Hewan Gaib Liar?, tapi bukankah Pangeran Zassy hanya memiliki level 3 elemen Api. Sedangkan potongan tubuh Hewan Gaib Liar yang tersisa menunjukkan serangan elemen Api level 8."

"Ayo! Cari lagi! " seru Jenderal Guojin.

"siap! " jawab semua tentara.

Mereka terus bergerak masuk kedalam hutan dan semakin dalam, 30 menit kemudian mata Jenderal Guojin melebar saat dia menemukan ratusan bangkai serigala yang mati akibat serangan pedang, panah dan elemen Api level 2. Beberapa saat kemudian matanya semakin melebar melihat 2 bangkai serigala yang terpotong oleh elemen Api level 8. "elemen Api harusnya hanya bisa membakar dan tidak bisa memotong,  tapi dari bagian kanan dan kiri potongan tubuh serigala ini jelas menunjukkan bekas terbakar sekaligus terpotong pada waktu bersamaan. Jelas ini adalah potongan dari Pedang Zilla, tapi kenapa tekanan energi dari bekas potongan ini menunjukkan level 8. Setahuku Pangeran Zassy (pemilik dari Pedang Zilla) hanya memiliki level 3 elemen Api. Jangan-jangan dalam kondisi terjepit dalam pertarungan, tiba-tiba kemampuan Pangeran Zassy terdorong hingga memicu levelnya naik dalam waktu singkat." menyadari itu, mata Jenderal Guojin sedikit berbinar seakan melihat secercah cahaya masa depan Kekaisaran Samaratungga yang bersinar.

Tentara masih menyisir hutan mencari keberadaan kedua Pangeran hingga mereka terus masuk kedalam hutan. 15 menit kemudian mereka menemukan potongan tubuh dari Hewan Gaib liar lainnya yang belum sepenuhnya menghilang menjadi partikel cahaya dan menyebar di udara.

Jenderal Guojin melihat bekas pertarungan untuk yang kesekuan kalinya, melihat pemandangan di depannya dia menelan ludah yang terasa pahit. Beberapa bagian tanah membentuk membentuk tembok,  bebatuan tajam bagaikan duri mencuat dari dalam tanah membentuk garis lurus seperti pagar. Tak jauh dari sana ada retakan di tanah berukuran sangat panjang dan lebar memotong sungai hingga retakan besar tersebut kini dipenuhi air dan menyatu dengan sungai. Kemudian mata Jenderal Guojin semakin  terbelalak saat melihat Pedang Zilla yang tergeletak begitu saja di pinggir retakan tanah yang kini di penuhi air sungai dan tak jauh dari Pedang Zilla darah menggenangi tanah karena begitu banyaknya. "Tidak mungkin... Tidak mungkin...Apakah Pangeran Zassy sudah meninggal? " pikir Jenderal Guojin yang terlihat panik dan cahaya dimatanya yang tadi berbinar penuh dengan harapan kini padam.  Kemudian dia memerintahkan tentaranya. "CEPAT CARI KEDUA PANGERAN,  JIKA TIDAK MENEMUKAN AKAN AKU HUKUM KALIAN! "

"siap! " jawab seluruh tentara secara serempak.

"Pangeran Zassy,  hamba mohon jangan mati." Jenderal Guojin berkata dalam hati dengan penuh harap.