Chereads / imperial on the ocean ice / Chapter 14 - chapter 14 - simbol hitam

Chapter 14 - chapter 14 - simbol hitam

(Di Istana Kekaisaran Samaratungga)

Ratu Sitarai yang hamil 8 bulan berlari di koridor Istana.

"Yang Mulia Ratu, hamba mohon jangan berlari. Hamba mohon jaga kesehatan anda!" Para Kasim dan dayang mencoba menghentikan Ratu Sitarai, tapi dia sama sekali tidak menghiraukan mereka.

Saat pintu Aula Istana berukuran 20 meter dengan ukiran ornamen yang terbuat dari emas terbuka dari luar, seluruh Pejabat Istana dan Kaisar Baykyu langsung menoleh kesana.

"?!" Mata Kaisar Baykyu melebar saat melihat sosok Ratu Sitarai yang telah membuka pintu Aula.

Nafas Ratu Sitarai terdengar berat, namun dia berusaha tetap berjalan dengan anggun menuju singgasana Kaisar.

Melihat itu Kaisar Baykyu turun dari dinggasananya dan memapah Ratu Sitarai. "Istriku, kenapa engkau kemari? "

"Yang Mulia, saya ingin mendapatkan jawaban jujur dari anda."

"?!" Kaisar Baykyu langsung menyadari apa yang ingin di tanyakan oleh Ratu Sitarai. Kemudian dia berkata. " aku akan menjawab pertanyaanmu, tapi tidak sekarang."

Ratu Sitarai menatap Kaisar Baykyu dengan sedikit kesal dan berkata. "..... Mau sampai kapan anda merahasiakannya padaku? "

"lebih baik engkau menunggu di kediamanmu, nanti aku akan menjelaskannya padamu. " ucap Kaisar Baykyu dengan berat hati.

Melihat suaminya yang tidak bisa berterusterang padanya, Ratu Sitarai menggigit bibir bawahnya dengan mata yang berkaca-kaca menahan tangis. Dengan berat hati dia menuruti perkataan Kaisar Baykyu tapi bukan untuk menunggu di kediamannya sendiri melainkan di kediaman Kaisar. "kalau begitu saya akan menunggu Yang Mulia dikediaman anda. "

"?!" Kaisar Baykyu menyadari bahwa Ratu Sitarai tidak bisa menunggu lama dikediamannya sendiri sehingga memutuskan untuk menunggu di Kediaman Kaisar.

"saya mohon undur diri. " Ratu Sitarai berjalan keluar dari Aula Istana.

Kaisar Baykyu kembali duduk di singgasananya dan melanjutkan rapat kenegaraan.

"ini sudah satu minggu, apakah ada kabar tentang kedua Putraku? " tanya Kaisar Baykyu pada Menteri Informasi.

"Lapor Yang Mulia, kami sudah menyebarkan lukisan wajah kedua Pangeran pada informan dan mata-mata yang tersebar di 5 Kekaisaran dekat Kekaisaran Samaratungga. Selain itu kami juga menyebarkannya pada semua kerajaan besar maupun kerajaan kecil. Bahkan mata-mata kami juga menyebar di seluruh pelosok kota untuk mencari kedua Pangeran secara diam-diam. Meskipun kami masih belum mendapatkan kabar keberadaan kedua Pangeran, tapi kami akan terus melakukan pencarian hingga ke desa-desa terpencil. " jawab Menteri Informasi.

"lalu bagaimana dengan tersangka yang telah menyebabkan kedua putraku menghilang?" tanya Kaisar Baykyu pada Menteri Hukum.

"mereka berempat sudah kami interogasi, mereka mengatakan bahwa mereka sebetulnya hanya iseng dan tak sengaja menyebabkan kedua Pangeran menghilang bersama salah seorang teman mereka bernama Haise." jawab Menteri Hukum.

"ISENG?! " Kaisar berkata dengan suara yang seperti dipenuhi dengan tekanan kebencian hingga rambutnya berubah menjadi Api. Seketika seluruh Pejabat dan menteri berkeringat dingin. "apakah kalian pikir aku akan membiarkan mereka hidup hanya karena mereka melakukan keisengan pada kedua putraku?" hawa membunuh dari tubuh Kaisar Baykyu yang begitu dingin memenuhi udara di Aula Istana dan seketika membuat semua orang didalamnya pucat dan gemetar.

Dengan tangan gemetar dan wajah pucat, Menteri Hukum berusaha menjawab. "m, mereka masih anak-anak berumur 13 dan 14 tahun, selain itu mereka tidak berniat membunuh kedua Pangeran. Karena itu mereka tidak seharusnya dihukum mati karena mereka masih dibawah umur. "

Tiba-tiba Hawa membunuh yang dingin terasa semakin mencekik menusuk tulang, ruang Aula Istana yang terang seakan berubah menjadi gelap, tubuh seluruh orang di Aula Istana saat itu seketika menjadi sangat berat seakan grafitasi bumi 100 kali lebih berat hingga memaksa tubuh semua orang jatuh berlutut kemudian jatuh tersungkur di lantai Aula Istana yang kini terasa lebih dingin dari Es. Merasakan Hawa membunuh dan tekanan energi yang begitu dahsyat, seketika membuat wajah semua orang disana semakin pucat pasi dan seluruh tubuh mereka gemetar ketakutan.

"y, y, Yang Mulia, kemungkinan kedua Pangeran masih hidup. " ucap Menteri Informasi yang juga tersungkur kelantai karena hawa membunuh dan tekanan energi dari Kaisar.

Mendengar itu, Hawa membunuh dan tekanan energi yang dipancarkan Kaisar Baykyu perlahan semakin tenang.

"katakan. " ucap Kaisar Baykyu dan pada waktu bersamaan Hawa membunuh dan tekanan energi yang begitu mencekik tiba-tiba menghilang sepenuhnya.

akhirnya semua orang yang ada didalam Aula Istana bisa sedikit bernafas lega dan merekapun berdiri kembali meskipun tubuh mereka masih gemetar dan wajah mereka masih pucat pasi.

Menteri Informasi yang barusan berdiri kembali, kemudian menjelaskan pendapatnya. "Mayat kedua Pangeran masih belum di temukan, hamba yakin mereka masih hidup. Karena itu hamba mohon agar Yang Mulia bisa tenang dan bersabar. "

".....aku harap kedua putraku masih hidup. Jika kedua putraku hidup maka keempat tersangka bisa terhindar dari hukuman mati. Tapi jika salah satu Putraku meninggal, maka keempat tersangka itu harus dihukum mati. "

"....hamba laksanakan. " jawab Menteri Hukum dengan berat hati karena tubuhnya masih gemetar ketakutan dan tidak kuasa untuk mengatakan pendapatnya. Kemudian memilih menyetujui perintah Kaisar.

.................¤¤¤¤...............

Yu Shi yang masih begitu lemah, tidak bisa banyak bergerak duduk diranjangnya dengan mata yang memandang keluar jendela. Dalam rumah yang terbuat dari jerami dan bambu, dia sendirian disana menunggu Kay Ri kembali.

Beberapa jam kemudian, Kay Ri kembali dengan membawa beberapa ekor ikan.

"tadi kamu kemana? "

"aku tadi pergi memancing. "

"katamu kamu tidak tinggal sendiri, tapi kenapa selama beberapa hari ini aku hanya melihat kamu saja? "

"aku punya seorang kakak laki-laki tapi sekarang dia pergi bekerja dikota Rukuns dalam wilayah kerajaan Haxs (kerajaan Haxs yang dulu milik Kekaisaran Angin dan di hadiahkan pada Kekaisaran Yunnju) dan akan pulang 1 bulan sekali. "

"itu artinya selama sebulan kamu sendirian disini, apa kamu tidak takut? "

"rumah ini sangat terpencil dan cukup jauh dari desa terdekat, jadi tidak akan ada orang jahat yang akan datang dan menggangguku. "

Yu Shi terdiam dan berpikir. "ayah (Kaisar) pasti sudah menyebarkan kabar hilangnya aku keseluruh pelosok Kekaisaran, tapi mereka belum berhasil menemukanku. Ternyata itu karena rumah ini jauh dari desa apalagi kota."

Tiba-tiba Kay Ri seperti sedang teringat sesuatu dan bertanya. "oh iya, saat kamu pingsan, aku menggantikan bajumu yang basah dan aku melihat sebuah gambar tato berwarna hitam didada kirimu."

"tato?, aku samasekali tidak memiliki tato. " jawab Yu Shi tanpa ragu.

"tapi aku jelas-jelas melihatnya... Atau, apa mungkin itu adalah tanda lahir. Karena kalau diamati teksturnya, itu benar-benar persis seperti tanda lahir. Tapi kalau itu tanda lahir, kenapa memiliki motif? " tanya Kay Ri yang bingung.

"aku memang punya tanda lahir cukup lebar berwarna merah, tapi itu bukan berada di dadaku tapi berada di punggungku. " jawab Yu Shi dengan polosnya.

"aku juga melihat tanda lahir berwarna merah di punggungmu, tapi yang aku tanyakan adalah gambar hitam di dadamu. "

"Huh...? "

Tanpa basa-basi tangan Kay Ri seketika membuka baju Yu Shi dengan paksa tanpa ijin karena rasa penasarannya.

"Hei! Hei! Apa yang kamu lakukan?! " Yu Shi sangat kaget dengan sikap serampangan dari Kay Ri yang membuka bajunya secara paksa.

"lihatlah, aku tidak salah, kamu memang punya tanda lahir berwarna hitam yang memiliki motif." ujung jari Kay Ri menunjuk kearah dada kiri Yu Shi.

"?!!!!" Mata Yu Shi seketika melotot melihat gambar berwarna hitam yang persis seperti tanda lahir tiba-tiba muncul di dada kirinya.

".....hei, kenapa kamu sepertinya kaget sendiri? " tanya Kay Ri yang melihat wajah Yu Shi kaget hingga pucat.

"........" Yu Shi tertegun dan wajah SHOCK-nya tergambar jelas.

".....Yu Shi apakah ada yang salah dengan gambar ini? " tanya Kay Ri yang mencoba untuk mengerti. Kemudian dia memegang kedua tangan Yu Shi untuk menenangkan, tapi dia merasakan tangan Yu Shi yang begitu dingin dan gemetar.

".....t, tidak, tidak ada apa-apa. " jawab Yu Shi dengan wajah pucat ketakutan dan tubuhnya gemetar.

"katakanlah padaku masalahmu, mungkin itu bisa membatu meringankan bebanmu. " ucap Kay Ri yang cemas melihat kondisi Yu Shi.

"tidak, aku tidak apa-apa. " wajah Yu Shi masih terlihat shock.

"Yu Shi katakanlah padaku." Kay Ri memaksa agar Yu Shi mengatakan apa yang dipikirannya.

"aku tidak apa-apa! " tiba-tiba Yu Shi membentak Kay Ri karena masih shock.

Kay Ri yang dibentak, langsung tertegun dan airmata mulai membasahi pipinya.

Melihat itu, Yu Shi merasa bersalah karena tak sengaja telah membentak Kay Ri. "maaf, aku tidak bermaksud membentakmu. Tapi masalahku adalah urusanku, kamu tidak perlu tahu apalagi ikut campur. Aku harap kamu bisa menghargai urusan pribadiku."

Kay Ri masih tertegun dengan airmata yang masih mengalir di pipinya. Melihat itu, pikiran Yu Shi yang tadi dipenuhi ketakutan, kini pikirannya khawatir pada Kay Ri yang menangis karenanya. Raut wajah Yu Shi yang tadi tegang seketika luluh dan menjadi lembut menatap Kay Ri yang berlinangan airmata.

"sudah, jangan menangis lagi...." ucap Yu Shi dengan kedua tangan terangkat dan mengelap airmata yang membasahi kedua pipi Kay Ri. Kemudian sambil tersenyum tipis Yu Shi bertanya. "....apakah kamu mau memaafkanku? "

Kay Ri mengangguk dan tiba-tiba dia memeluk Yu Shi.

"?!" Yu Shi sedikit kaget dengan sikap serampangan dari Kay Ri, tapi dia membiarkan Kay Ri berada dalam pelukannya. Kemudian perlahan tangan Yu Shi terangkat dan membalas pelukan Kay Ri.