Chereads / imperial on the ocean ice / Chapter 16 - chapter 16- soneta iblis

Chapter 16 - chapter 16- soneta iblis

Satu jam telah berlalu, Yu Shi terus berjalan menelusuri sepanjang sungai itu mengalir dengan mata yang terus mengamati dan mencari. Keringat semakin mengucur deras dan nafasnya mulai terasa berat menyusuri sepanjang pinggir sungai dipenuhi dengan pepohonan rindang yang begitu gelap karena begitu lebatnya. Beberapa pohon memiliki akar yang menjuntai keluar dari tanah dan beberapa bagiannya mencuat kebagian sungai. Dari kejauhan terlihat gambaran sepotong kayu panjang yang tersangkut diantara akar-akar pohon yang setengah tenggelam. Segera Yu Shi berlari menghampirinya, saat dia semakin dekat, wajahnyapun tersenyum melihat yang ia lihat di kejauhan itu memang benar adalah alat pancing milik Kay Ri. Kemudian dia berusaha mengambilnya dengan berjalan di atas batang akar yang berukuran besar setengah tenggelam dalam sungai. Dengan menjaga keseimbangannya, alat pancing itu akhirnya ia dapatkan.

"?!" Beberapa saat kemudian, Yu Shi melihat sekelebat 4 bayangan yang seperti melompat melewati sungai berukuran sangat lebar. "apa itu?..." Rasa penasaranpun menguasai pikirannya, ia pun mengikuti bayangan-bayangan itu bergerak, tapi karena begitu cepatnya bayangan itu bergerak, Yu Shi jauh ketinggalan dibelakang dan bayangan hitam itu tak nampak lagi dikejauhan. "....cepat sekali... "

Meskipun sosok ke 4 bayangan itu telah hilang dari pandangannya, tapi Yu Shi yang pernah mendapat pengetahuan militer di Istana Kekaisaran Samaratungga, dia bisa dengan mudah menemukan jejak-jejak yang seperti baru dilewati dalam hutan. "jejak ini bukan jenak dari orang biasa, jelas mereka sangat terlatih hingga jejak mereka saja hampir tidak terlihat. Sepertinya mereka memang di latih khusus untuk menjadi pembunuh bayaran . "

Dia terus berjalan memasuki hutan semakin dalam berdasarkan jejak-jejak yang ia temukan. Setelah menyusuri hutan cukup lama, pada jarak yang sangat jauh, dia melihat 4 orang berpakaian serba hitam berdiri dengan senjata ditangan mereka. Dan di depan mereka ada seorang pria berbaju putih duduk dibelakang kecapi seperti layaknya seorang pemain musik. Yu Shi mengamati mereka dari balik pohon dari jarak yang sangat jauh dia tidak bisa melihat wajah mereka dengan jelas. Kakinyapun mulai melangkah kedepan agar bisa mendapat sudut pandang yang lebih jelas,ย  tapi tiba-tiba kakinya seketika berhenti bergerak tepat saat ia mendengar alunan musik kecapi yang samar terdengar dari kejauhan. "k, kenapa seluruh tubuhku tidak bisa bergerak? "

๐ŸŽผ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ

Alunan musik bait pertama yang di mainkan menggunakan kecapi terus dimainkan. Kedua mata Yu Shi bergerak menatap jauh kedepan, dia melihat ke 4 orang berbaju hitam itu juga mematung dalam posisi mengacungkan pedang panjangnya seperti menyerang kearah pemain kecapi. 2 orang yang masih mematung mencoba bergerak melawan alunan musik yang membuat seluruh tubuh mereka tak bergerak. Tapi semakin dekat mereka dengan pemain musik,ย  semakin kuat pula tekanan yang mereka terima. Perlahan pedang yang mereka acungkan kedepan membengkok.

๐ŸŽผ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ

Selanjutnya alunan musik bait kedua mulai dimainkan seketika dari hidung, mata dan telinga 4 orang berbaju hitam mengeluarkan darah segar yang cukup banyak. Dari kejauhan, alunan kecapi yang lirih terdengar membuat Yu Shi juga mengalami hal yang sama meskipun tidak separah 4 orang berbaju hitam. Mata,ย  hidung dan telinganya mengeluarkan sedikit darah segar.

๐ŸŽผ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ

Bait Ketigapun mulai di mainkan, seketika 4 orang berbaju hitam tengkurap ketanah seakan mendapatkan tekanan grafitasi yang begitu dahsyat. Wajah mereka semakin tertutupi oleh warna merah darah yang keluar deras dari mata, hidung,ย  telinga dan sekarang merekapun mulai muntah darah.

AAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!

Jeritan kesakitan yang memilukan terdengar hingga bagian hutan yang sangat jauh.

"!!!!" pada saat yang sama,ย Yu Shiย 

sekarang tengkurap ditanah dan tubuhnya seakan di tindih oleh batu besar yang tidak terlihat karena gaya grafitasi yang terasa sangat berat. "...aku harus berusaha menjauh dari sini. " pikir Yu Shi yang berusaha menggerakkan tubuhnya merayap ditanah berusaha menjauh,ย  tapi tekanan yang ia terima begitu kuat membuatnya begitu sulit untuk bergerak.

4 orang berbaju hitam tak mampu berbuat apapun, jangankan mendekat untuk menyerang, bahkan mereka saat ini tidak bisa bergerak dengan kondisi menggenaskan di tanah. Salah seorang yang berbaju hitam mencoba menggerakkan tangannya, partiker bercahaya kuning yang cukup besar terpancar dari kedua tangannya. Dia menggerakkan beberapa pedang yang tergeletak di sekitarnya hingga perlahan terbang di udara, kemudian dengan menggunakan elemen Angin, dia mendorong pedang-pedang itu kedepan hingga melesat dengan cepat menyerang pemain musik. Tapi tiba-tiba pedang- pedang itu terhenti di udara saat ujungnya berada 30 cm dari tubuh pemain musik. Beberapa saat kemudian pedang-pedang yang masih berada di udara berubah bentuk menjadi debu besi yang perlahan berjatuhan hingga menghilang sepenuhnya.

๐ŸŽผ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ

Bait keempatpun di alunkan,ย seketika terasa seakan ada sesuatu yang merayap merasuk kedalam urat-urat pembulu darah,ย  seperti jutaan semut yang merayap cepat bergerak melewati setiap lorong-lorong urat dalam pembulu darah mereka. Rasa sakit yang tak tertahankan menyergap pikiran dan tubuh mereka. Seluruh permukaan kulit mereka dengan cepat berwarna merah membentuk garis-garis pembulu darah seperti akar-akar yang menyebar dan membesar. Pembulu darah yang seperti akar merah terang itu seperti hidup dan berdenyut.

"kekuatan macam apa ini?!!! " Tubuh Yu Shi mengalami rasa sakit yang tak tertahankan saat ia merasakan ribuan semut yang berjalan pelan dan menyebar di seluruh pembulu darahnya. Beberapa bagian permukaan kulitnya muncul warna merah dari garis pembulu darah seperti akar yang perlahan menyebar. Wajahnya yang putih pucat bagaikan mayat diwarnai oleh warna merah pembulu darah dan warna merah darah yang keluar dari mata,ย telinga,ย  hidung dan mulutnya yang masih mengalir. Kepalanya sangat sulit terangkat karena tekanan grafitasi yang begitu berat. Sedangkan telinganya masih terus mendengar alunan musik kecapi dengan ritme sangat cepat yang terdengar begitu indah sekaligus mematikan. ".....apakah aku akan mati? "

๐ŸŽผ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽถ

Bait kelima mulai dimainkan, pembulu darah di seluruh tubuh 4 orang berbaju hitam berdenyut semakin kuat seperti detak jantung yang bergerak cepat. Ukurannyapun membesar dan pada ujung-ujung pembulu darah yang berwarna merah darah itu menembus kulit dan melompat keluar. Seluruh pembulu darah yang seperti akar itu melompat keluar dari tubuh pemiliknya seperti akar pohon yang mencuat keluar dari tanah dan berdenyut cepat seperti jantung. Ke 4 orang berbaju hitam itu seketika mati dengan sangat menggenaskan,ย  mayat mereka seperti akar pohon besar berwarna merah yang berserakan. Pembulu-pembulu darah yang masih bergerak dan berdenyut seperti ekor dari cicak yang terlepas dari tubuhnya itu perlahan berhenti seiring waktu berjalan.

Pemain musik itu menghentikan jari-jarinya memetik senar, dia memandang empat lawannya yang kini menjadi tumpukan akar-akar yang terbentuk dari pembulu darah. Kemudian dengan tenang ia menyimpan Kecapinya kedalam tas dan pergi dengan santainya seakan tidak terjadi apa-apa.

Mata Yu Shi masih setengah terbuka, warna matanya yang hitam kini berubah merah seperti darah. Dia melihat di kejauhan sosok berbaju putih berjalan tenang menjauh kemudian menghilang dibalik lebatnya hutan. Pembulu darah yang tadinya hanya menimbulkan warna merah seperti akar di kulitnya,ย  kini menyebar lebih lebar dan berdenyut pelan seperti denyut dari detak jantung. Rasa sakit yang ia derita saat ini benar-benar di luar nalar dan beberapa saat kemudian diapun kehilangan kesadaran.