Kaisar Baykyu duduk dengan wajah pucat di samping ranjang Ratu Shitarai berbaring. Tangannya dengan lembut menggenggam tangan istrinya yang dingin dengan tatapan kosong tak berkedip memandang wajah istrinya yang begitu pucat. Tubuh dingin istrinya membuat hatinya hancur, pikirannya yang kalut tak mampu mempercayai kenyataan di hadapannya.
Seorang Tabib Istana mendekat kearah Kaisar dan menyarankan. "....Yang Mulia, sebaiknya acara pemakaman segera di laksanakan. "
"......" Kaisar Baykyu hanya terdiam dan tak bisa mempercayai kematian Istrinya. Airmatanya mengering hingga tak setetespun kini jatuh di pipinya.
"......" Tabib Istana menelan ludah melihat kondisi Kaisar yang begitu kehilangan kehilangan Ratunya. Tapi pemakaman harus segera di laksanakan, sehingga dia mencoba untuk mengingatkan Kaisar kembali. "....Yang Mulia.... "
"......" Kaisar Baykyu menarik nafas yang terasa berat di dada, kemudian dia menjawab. " iya, aku tahu... Aku perintahkan segera persiapkan upacara pemakaman secepat mungkin.... Dan semegah mungkin. "
"Hamba laksanakan. " jawab Tabib Istana.
Tak lama kemudian, terdengar suara kecil bayi yang berada dalam gendongan seorang Dayang. Kaisar Baykyu menoleh kearahnya kemudian memberikan isyarat tangan agar Dayang tersebut mendekat.
Dayang tersebut mendekat dan menunjukkan wajah bayi yang begitu cantik dan sangat mirip dengan paras cantik Ibunya. Tangan Kaisar Baykyu terangkat dan ujung jarinya mengelus pipi lembut Putri kecilnya yang bagaikan beludru itu, tapi seketika hatinya terasa semakin hancur. Karena paras cantik dari Putri kecil itu mengingatkannya pada Istrinya. Kemudian dia menarik kembali tangannya dengan wajah sedih.
"Yang Mulia apakah anda mau menggendongnya? " tanya Dayang Istana.
".....tidak, aku tidak akan menggendongnya.... " jawabnya dengan suara rendah yang terdengar sedih karena teringat dengan kematian Istrinya.
"Yang mulia apakah anda ingin menganugrahi nama pada Tuan Putri?" tanya Dayang Istana.
"....aku akan memberinya nama Altara, Putri Altara dari Kekaisaran Samaratungga. Dia akan tumbuh menjadi Putri yang kuat dan tidak akan pernah goyah... " Kemudian Kaisar Baykyu menyuruh. "....kalian boleh pergi. "
"baik Yang Mulia. " jawab para dayang dan Kasim yang berjalan mundur kemudian keluar dari kediaman Kaisar membawa Putri ke ibu asuhnya.
Kini Kaisar Baykyu sendirian bersama jasad Istrinya yang terbujur kaku di atas ranjang.
...............¤¤¤¤¤¤................
Bayangan Ingatan
Pangeran Zassy melihat sosok dirinya sendiri saat berumur 10 tahun berjalan di sampingnya. Kemudian dia melihat kedua tangannya yang berukuran kecil seukuran anak berumur 5 tahun dan dia menyadari. "....aku berada di dalam ingatan yang tersimpan dalam tubuh adikku (Arima)"
Sosok Pangeran Zassy berjalan dengan gagah di lorong Istana, langkahnya begitu cepat dan Pangeran Arima yang masih kecil tertinggal di belakangnya. Meskipun ia mencoba mengejar kakaknya dari belakang, tapi ia tetap tidak bisa melangkah beriringan dengan kakaknya. Langkahnyapun terhenti dan hanya bisa melihat sosok Pangeran Zassy semakin menjauh kemudian bertemu dan berjalan bersama dengan teman-temannya.
melihat apa yang dilihat adiknya (Arima) semasa kecil, dia hanya terdiam dengan sorot mata sedih.
Kemudian tubuh Pangeran Arima dalam ingatannya mulai melangkah kearah taman Istana yang begitu luas hampir seperti hutan mini. Pangeran Arima mulai bermain sendiri dan beberapa saat kemudian, mulai berdatangan hewan-hewan kecil seperti Kucing, Kelinci, Kura-kura, Angsa, Burung dan Kupu-kupu. Hewan-hewan itu mengitari Pangeran Arima seperti terpikat oleh pesonanya. Kemana-pun dia berjalan, semua hewan mengikutinya dengan senang hati. Dia mulai berlarian dalam hutan dengan riang ditemani ratusan kupu-kupu dan puluhan hewan lain tanpa seorangpun yang ada disana. Pemandangan ini sekilas terlihat seperti malaikat yang di kelilingi oleh hewan-hewan surga.
Pangeran Zassy yang berada di dalam ingatan Pangeran Arima, melihat ketika kupu-kupu terbang rendah di sekitarnya. Diapun terlena oleh pemandangan itu kemudian mengangkat tangannya dengan pelan, dan dengan jinaknya mereka mendarat lembut diujung jarinya. Merasakan pemandangan indah ini, hati Zassy seketika bahagia dan semakin larut dalam kegembiraan. Diapun menikmati ingatan Arima yang seperti mimpi.
Perlahan mata Yu Shi (Zassy) mulai terbuka sadarkan diri, dia mencoba mengamati kondisi sekitarnya, tapi pandangan matanya blur seperti ada kabut putih tebal yang benutupi semua objek di sekitarnya. Kemudian dia mulai menyadari bahwa telinganya tidak bisa mendengar apapun, mulutnya tidak bisa mengeluarkan suara dan tubuhnya tidak bisa bergerak samasekali. "k, kenapa seluruh indra dan tubuhku menjadi begini?!!... Sepertinya ini adalah efek dari musik yang telah aku dengar... Apakah aku akan selamanya hidup seperti ini?.... " hatinya seketika menjadi sedih dan berduka, airmatapun jatuh menetes di sudut kedua matanya.
Beberapa saat kemudian dalam pandangan matanya yang tidak begitu jelas itu, dia merasakan selimut bulu yang sangat hangat melindungi tubuhnya. Dia melihat sosok bayangan putih, hitam dan hijau yang bergerak di sekelilingnya, tapi dia tidak bisa memastikan apa itu. "Apakah itu adalah Kay Ri, lalu siapa yang lainnya?... "
Sudah cukup lama Yu Shi terjaga dengan mata yang tidak bisa melihat dengan sempurna. Dia masih melihat dengan blur sosok-sosok yang tetap berada disekitarnya untuk menjaganya. Tiba-tiba pipi kanannya terasa ada sebuah lidah berukuran besar beberapa kali menjilati pipinya. "Huh?! "
"a, apa yang barusan itu?!, kenapa itu terasa seperti lidah berukuran besar, lidah hewan normal tidak akan sebesar itu ukurannya... " bulu kuduk Yu Shi seketika berdiri menyadari ada yang aneh berada di sampingnya. Dengan tubuh yang lumpuh total, dia hanya bisa menelan ludah.
Melihat Yu Shi yang terlihat ketakutan, sosok itu menjilati pipi kanan Yu Shi kembali dengan lidahnya yang besar untuk menenangkan, tapi karena itu Yu Shi malah semakin ketakutan. Tak lama kemudian dia merasakan seperti ada beberapa hewan menjilati pipi kiri dan kedua tangannya. Yu Shi yang awalnya ketakutan, perlahan dia mulai menyadari bahwa sosok di sekitarnya samasekali tidak mengancam. Malah sebaliknya, mereka terasa begitu melindunginya. Hati Yu Shi seketika luluh, kemudian dia mengingat apa yang ia lihat dalam ingatan adiknya yang begitu dekat dengan semua hewan. Airmatanya-pun jatuh karena terharu dan dia mulai bisa menerima keadaan yang di alaminya dengan lapang dada. "andai aku ditakdirkan mati pada saat ini, aku tetap bersyukur karena ada kalian di sampingku. "
...............¤¤¤¤¤¤............
Kay Ri menunggu Yu Shi yang tak kunjung datang, hari semakin sore dan membuat hatinya semakin cemas, dengan kaki yang masih bengkak dia berusaha berjalan menjari Yu Shi entah dimana. Dia menyusuri sepanjang pinggir sungai yang di kelilingi pepohonan rindang berdasarkan jejak telapak kaki Yu Shi yang tercetak di atas tanah basah. Kemudian dia menyadari bahwa jejak langkah kaki Yu Shi mengarah kedalam hutan dan merupakan jalan yang seharusnya tidak ia lewati. Dengan kaki yang semakin besar karena semakin bengkak, Kay Ri menyeret kakinya agar mau terus melangkah dengan bantuan tongkat kayu di tangannya. Dia menyusuri hutan semakin dalam, kemudian dia membuka dedaunan di balik semak-semak. Seketika dia terkejut dengan mata yang terbuka lebar dan tubuhnya gemetar karena ketakutan saat dia melihat Yu Shi yang dikelilingi puluhan Hewan Gaib Liar berbagai ukuran dari yang kecil hingga yang berukuran besar. Dengan tubuh yang gemetar, matanya melihat kearah Yu Shi yang terbaring ditanah berbantalkan seekor Hewan Gaib Liar Beruang Es level 8 yang sesekali menjilati pipi kanan Yu Shi. "k, kenapa Yu Shi tergeletak disana dan di kelilingi puluhan Hewan Gaib liar yang begitu kuat?! "
Kemudian dia menyadari bahwa dari tubuh Yu Shi terpancar Aura berwarna putih yang sangat kuat seakan-akan tubuh Yu Shi bercahaya. Kay Ri ingin menolong Yu Shi, tapi melihat Yu Shi di kelilingi begitu banyak Hewan Gaib Liar, dia jadi tidak tahu harus berbuat apa. "....dan kenapa tubuh Yu Shi memancarkan Aura yang memancarkan cahaya yang begitu terang? "
Beberapa saat kemudian dia akhirnya menyadari bahwa Hewan Gaib Liar itu sama sekali tidak membahayakan Yu Shi dan malah sebaliknya mereka seakan memberi perhatian yang tidak sewajarnya pada Yu Shi. "kenapa mereka sepertinya sedang menjaga Yu Shi, apa yang sebenarnya terjadi? "
...............¤¤¤¤¤¤...............
Satu hari kemudian, tubuh Yu Shi masih lumpuh dan kini jari-jarinya perlahan mulai bisa ia gerakkan, matanya mulai ada peningkatan kearah yang baik. Telinganya mulai bisa mendengar meskipun samar-samar.
Selama ini sosok-sosok blur yang seperti hewan itu memberinya makan air dari sari buah-buahan. Terbersit dalam pikirannya. "bagaimana mungkin hewan biasa bisa memisahkan sari yang berupa air dari buahnya?.... Apakah mungkin.... "