Langit malam yang gelap gulita kini terlihat semakin terang tanda sudah memasuki waktu subuh. Seluruh tentara masih belum menemukan kedua Pangeran bahkan mayat merekapun tidak berhasil di temukan. Dengan wajah lesu, Jenderal Guojin mengangkat tangan kanannya dan beberapa saat kemudian muncul partikel bercahaya kuning yang keluar dari telapak tangannya. Perlahan partikel bercahaya itu bergerak dan menyatu membentuk sebuah bola Angin.
Jenderal Guojin menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya seakan terasa berat didada, kemudian dia mulai mendekatkan bola Angin di tangannya pada bibirnya dan mulai berbicara. " Yang Mulia, hamba menemukan kemungkinan besar kedua Pangeran telah di serang oleh ratusan Serigala dan 2 ekor Hewan Gaib Liar yang keduanya memiliki level 8...." suara Jenderal Huojin terhenti sejenak seakan sulit untuk melanjutkan, tapi kemudian dia melanjutkan kembali. "....sampai saat ini, hamba masih belum berhasil menemukan kedua Pangeran. Tapi saya akan tetap melanjutkan pencarian hingga Yang Mulia Kaisar memberi perintah baru." Selesai berbicara, Jenderal Guojin mengangkat tangannya lebih tinggi dan Bola Angin diatas telapak tangannya tersebut terbang bersama Angin menuju Istana Kekaisaran Samaratungga.
Kaisar Baykyu berada di luar Aula Istana Kekaisaran Samaratungga, dia menatap langit yang sudah menunjukkan waktu subuh. Wajahnya terlihat sangat cemas menunggu kabar tentang keadaan kedua putranya. Beberapa saat kemudian sebuah bola Angin bergerak cepat datang menghampirinya. Perlahan bola Angin tersebut bergerak semakin lambat saat berada dekat dengan Kaisar Baykyu. Kemudian dia mengangkat tangan kanannya kedepan dan bola Angin itu bergerak melayang tepat diatas tangan Kaisar Baykyu. Kemudian muncul partikel bercahaya kuning dari telapak tangan Kaisar Baykyu dan seketika membentuk sebuah Belati Angin yang seketika menusuk bola Angin dari arah bawah. Karena itu Suara Jenderal Guojinpun terdengar melalui bola Angin tersebut.
" Yang Mulia, hamba menemukan kemungkinan besar kedua Pangeran telah di serang oleh ratusan Serigala dan 2 ekor Hewan Gaib Liar yang keduanya memiliki level 8...sampai saat ini, hamba masih belum berhasil menemukan kedua Pangeran. Tapi saya akan tetap melanjutkan pencarian hingga Yang Mulia Kaisar memberi perintah baru."
Mendengar kabar yang di sampaikan oleh Jenderal Guojin, seketika wajah Kaisar Baykyu yang putih semakin pucat, kedua tangannya seketika menjadi dingin sedingin Es, pundaknya yang lebar dan gagah seketika gemetar, kedua akinya tiba-tiba seakan kehilangan kekuatannya untuk berdiri hingga tangannya bersandar pada tiang lampu untuk menyangga tubuhnya karena hatinya terpukul. Matanya yang sedih terlihat berkaca-kaca, dari raut wajahnya seakan tak mau percaya dengan kabar yang baru di terimanya. "t, tidak... Ini tidak mungkin... " ucap Kaisar Baykyu yang frustasi dengan menggelengkan kepala. Dan karena sedih tiba-tiba Rambutnya yang berwarna merah sepanjang 1 meter berubah menjadi Api setinggi 10 meter.
Melihat Rambut Api dari Kaisar Baykyu yang berkobar tinggi, semua Dayang, Kasim dan penjaga Istana yang berdiri sejauh 5 meter seketika bersujud dengan cemas meskipun mereka tidak mendengar isi dari bola Angin.
...................¤¤¤¤¤............
Hanya kegelapan yang terlihat, kemanapun dia memandang hanya ada kegelapan di sana. Perlahan nampak 4 kabut putih yang perlahan membentuk 4 sosok blur dan perlahan detail dari ketiga sosok itupun terlihat, itu adalah sosok dari Dungma, Liata, Jarrod dan Wendy.
"..... ?" Pangeran Zassy bingung. Kemudian bertanya. "kenapa kalian ada di sini? "
Mereka hanya diam tidak menjawab dan tiba-tiba mereka mengunci kedua tangan Pangeran Zassy.
"HEY! APA YANG MAU KALIAN LAKUKAN?! CEPAT LEPASKAN AKU! " teriak Pangeran Zassy.
Tapi mereka hanya diam sambil tersenyum dan tetap menyeretnya tubuhnya kemudian mengikatnya dibawah pohon dengan ikatan tali yang begitu kuat.
"HENTIKAN KEBODOHAN KALIAN, CEPAT LEPASKAN AKU! " teriak Pangeran Zassy yang sama sekali tidak di dengarkan oleh mereka.
"meskipun kamu adalah seorang Pangeran, tapi kamu sama sekali tidak berguna." pendapat Dungma.
"kekaisaran Samaratungga adalah Kekaisaran terkuat, kamu sungguh membuat kami malu karena kamu hanyalah manusia biasa tanpa kemampuan untuk menggunakan elemen. " pendapat Wendy.
"...kalian ini bicara apa? " tanya Pangeran Zassy.
"andai malam ini kamu bisa bertahan terikat disini, kami berjanji lain kali kamu tidak akan mengganggumu lagi." Ucap Wendy.
"hentikan omong kosong ini! " perintah Pangeran Zassy.
Ucapan Pangeran Zassy samasekali tidak mereka hiraukan seakan-akan mereka tidak bisa mendengarkan apa yang di ucapkan Pangeran Zassy.
"WKWKWKWK" tiba-tiba Dungma tertawa terbahak-bahak, kemudian dia berkata. "lihatlah dirimu, baru begini saja kamu sudah menangis. Pangeran Arima, kamu memang memiliki mental yang lemah. "
"Pangeran Arima?, mengapa dia memanggilku Pangeran Arima? " pikir Pangeran Zassy yang bingung. Kemudian dia menoleh bawah, dia melihat tubuhnya adalah tubuh kecil dari Pangeran Arima dengan baju putih dan terikat dibawah pohon. Pangeran Zassy langsung menyadari. "...a, apakah yang aku lihat saat ini adalah ingatan adikku(Pangeran Arima)?"
"Pangeran Arima, sadarilah bahwa kamu hanyalah beban bagi kakakmu. Selain itu, kamu tadi sudah melihat bahwa kakakmu sesungguhnya samasekali tidak perduli padamu dan meninggalkanmu di tangan kami. " ucap Liata.
".....!" mendengar pemikiran itu, Pangeran Zassy seketika terdiam dan menggelengkan kepala. Dalam hati dia berkata. "...tidak aku tidak seperti itu, Arima bukanlah beban bagiku... Kalian salah aku tidak menginggalkan adikku."
"kami adalah teman dekat kakakmu, kami tahu semua tentangnya. Mungkin dia terlihat tegar dan selalu berusaha menyelamatkanmu dari semua orang yang menyakitimu. Tapi jika kamu melihat ekspresi wajahnya, itu adalah ekspresi muak... Dia sudah muak karena harus selalu menjagamu. " ucap Jarrod.
"tidak... Tidak... Aku tidak seperti itu..." ucap Pangeran Zassy masih menggelengkan kepalanya.
"jangan salahkan kami, salahkan dirimu yang selalu menjadi beban bagi kakakmu." Jarrod menegaskan.
"...tidak.... Tidak..." ucap Pangeran Zassy yang frustasi dan tidak percaya bahwa itu adalah pandangan teman-temannya terhadap dirinya.
Kemudian merekapun meninggalkan Pangeran Zassy terikat dibawah pohon. Beberapa saat kemudian dari kegelapan nampak mata bercahaya dari hewan malam yang berada dalam kegelapan yang mengarah padanya. Suara geraman serigalapun semakin jelas terdengar, Puluhan mata bercahaya itu bergerak semakin dekat dan mulai nampak tubuh puluhan serigala yang semakin jelas karena begitu dekatnya.
"...." Pangeran Zassy menelan ludah melihat tubuhnya tak berdaya di hadapan puluhan serigala."
Setika tubuh Pangeran Zassy terkoyak diperebutkan puluhan serigala yang lapar dan semua jari-jarinya lenyap masuk kedalam tenggorokan serigala, tulang kaki kirinya semakin terlihat dari luar karena daging habis dimakan serigala, kaki kanannya putus dan menjadi tebutan 2 serigala ekor yang lapar. Mata kosong Pangeran Zassy menatap tubuhnya yang adalah tubuh adiknya (Pangeran Arima) terkoyak dan dilahap oleh puluhan serigala. Bahkan detai suara setiap kunyahan dagingnya pun masih terdengar jelas di telinga. Airmata jatuh menetes pembasahi pipinya, hatinya terasa sangat sakit dan nyeri saat dia menyadari penderitaan dari adiknya. "Arima... Jadi inilah yang kamu rasakan. "
Tiba-tiba seekot Hewan Gaib Liar menyerang puluhan serigala dan hanya dalam hitungan menit, puluhan serigala itu mati. Pangeran Zassy menatap Hewan Gaib Liar itu dengan seksama, itu adalah Hewan Gaib Liar berjenis Kadal Air yang merupakan Hewan Gaib Liar yang pertamakali dia bunuh dalam hidupnya saat berusaha menyelamatkan adiknya. Pangeran Zassy menatap dengan pasrah seperti kehilangan semangatnya dan membiarkan ingatan dari adikknya tetap berlangsung. Tiba-tiba Pangeran Zassy terkejut saat dia melihat Kadal Air menggunakan gigi tajamnya untuk memotong tali yang mengikat tubuhnya. "?!...."
"k, kenapa? " Pangeran Zassy tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
Setelah tali terlepas, Kadal Air mengangkat tubuh Pangeran Zassy yang sudah terkoyak kedalam mulutnya dengan lembut diantara gigi-gigi tajamnya. Seperti seekor buaya yang menyimpan anaknya di dalam mulutnya untuk melindungi. Beberapa saat kemudian Pangeran Zassy melihat dirinya sendiri yang berjalan mendekat dan berdiri dengan penuh amarah sambil mengacungkan Pedang Zilla kearah Kadal Air.
Kadal Air yang merasakan ancaman dari sosok dirinya yang berdiri disebelah sana, menaruh Pangeran Zassy (yang berada dalam tubuh Pangeran Arima) dengan lembut di bawah pohon. Kemudian Pertarunganpun dimulai.
"k, kenapa?... " mata Pangeran Zassy semakin deras meneteskan airmata, hatinya semakin sedih karena baru mengetahui bahwa Kadal Air yang telah dia bunuh sebetulnya sedang berusaha menyelamatkan adiknya.
Pandangan mulai berkabut, dia masih melihat dari sudut pandang Pangeran Arima yang melihat sosok dirinya dulu yang masih menjadi Pangeran Zassy bertarung dengan Kadal Air, kemudian semuanya menjadi gelap gulita. Setelah itu dia sadarkan diri dan perlahan matanya terbuka dalam sebuah ruangan yang terang di penuhi dengan cahaya dari jendela. Airmata yang mengucur deras seperti tak terbendung pada setiap sudutnya, entah mengapa hatinya masih sakit setelah melihat ingatan dari adiknya(Pangeran Arima). Dia terbangun dalam sebuah ruangan kamar yang terbuat dari jerami dan bambu. Matanya melirik kekanan dan kekiri mengamati di sekitarnya, kemudian dia melihat seorang gadis yang duduk tak jauh darinya.
"akhirnya kamu sadar juga. " ucap gadis itu.