kota X merupaka kota pelayaran dan merupakan pelabuhan internasional. gedung gedung mewah berbaris rapi mengelilingi sebuah taman besar di tengah kota. lampu berkelap-kelip dengan banyak warna menghiasi gedung-gedung kota. ada berbagai macam jenis barang dan jasa yang ditawar di kota tersebut. hiruk pikuk suara pedagang yang bersorak, suara klakson kendaraan, dan lainnya menambah warna dikota tersebut.
disudut bagian barat kota merupakan lautan yang luas, dengan pantai yang indah. sedangkan di bagian timur kota merupakan pegunungan yang luas. disana terdapat sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta Bisnis dan Manajemen bertaraf internasional.
banyak orang-orang hebat yang lahir di akademi tersebut. mulai salah satu pedagang terkaya di dunia. pejabat tinggi dan banyak tokoh tokoh lainnya. di akademi tersebut hanya anak anak dari golongan atas yang bisa bersekolah. sedangkan anak anak dari golongan biasa harus melewati serangkaian test yang sulit, hanya yang beruntung yang bisa masuk ke sekolah tersebut.
terdapat tiga jurusan utama, Manajemen, Bisnis, dan Politik. masing masing jurusan di klasifikasikan dengan tingkatan A,B,C dimana kelas A merupakan kelas terbaik, sedangkan kelas C merupakan kelas terburuk. klasifikasi ini didasari dari nilai setiap tahunnya.
***
diruang petak 4x4m terdengar keributan. ruang tersebut merupakan ruangan kelas yang ditempati murid kelas XII Bisnis C. kelas terburuk di antara kelas jurusan bisnis lainya. kadang terdengar bunyi teriakan murid murid wanita yang sibuk menonton film Korea. sedangkan laki laki sibuk menabuh meja, bermain gendang sembari bernyanyi. itu merupakan suasana yang biasanya. namun diantara kerumunan terdapat satu orang murid yang masih menikmati tidur indahnya.
bel berbunyi, namun para murid tidak menghiraukan sama sekali. kelas neraka berada di ujung lorong. guru membutuhkan waktu untuk sampai kelas mereka. akan ada yang memberitahu ketika seorang guru akan menuju kelas.
waktu berlalu, ditengah keributan salah satu murid berteriak. " buk penyihir datang cepat bereskan meja". semua keributan berhenti menjadi keheningan.
***
berjalan sepanjang lorong, terlihat seorang guru wanita. berbadan tinggi dan tubuh padat, menciptakan kecantikan eksotis yang unik. wajahnya cantik berparas Eropa, kulit putih hidung mancung, dan rambut ikal kekuningan. setiap langkah yang diambil guru tersebut tegas. terlihat sosok yang kuat dan tegas dalam setiap langkahnya.
sosok guru wanita tersebut merupakan sosok yang ditakuti oleh setiap orang disekolah. bagaimana tidak, guru tersebut lahir di keluarga militer. dari kecil pendidikan militer tertanam dalam dirinya. orang-orang yang berani menyinggungnya hanya satu yang terjadi, pemukulan. bahkan ada seorang guru yang mencoba menggoda dan mencoba melecehkannya akhirnya mendapati dirinya dipukul hingga harus dirawat dirumah sakit. dan kemudia akhirnya harus keluar dari sekolah. begitulah sosok yang menyeramkan tersebut, dibalik paras yang cantik ada harimau yang siap menerkam.
perlahan guru tersebut berjalan hingga akhirnya sampai didepan pintu. terdengar suara deritan engsel pintu, saat pintu di dorong oleh guru tersebut. melihat sekilas kearah murid, lalu menyapa.
"hello everyone, selamat pagi"
"selamat pagi buk Diana" para murid menjawab dengan serentak.
"bagus, hari ini kalian terlihat rapi, lebih cantik dan tampan" guru tersebut tersenyum sambil melirik para muridnya. lalu melanjutkan
"jika kalian bisa bersikap seperti ini didepan guru lainnya. semakin rajin belajar, dan tidak berbuat banyak ulah. mungkin ibuk bisa lebih senang" seringai dan tatapan yang tajam membuat para murid ketakutan.
"baiklah saya akan memanggil kalian satu persatu" mengambil buku absen buk Diana memanggil nama para muridnya.
"Abas"
"hadir"
"ananda"
"sakit buk"
"anindi" dan begitu seterusnya hingga salah satu nama dipanggil.
"Arya" namun tidak ada respon. sekali lagi guru tersebut memanggil "Arya" namun tidak ada jawaban hingga salah satu murid berbicara.
"Arya tidur buk" lalu menunjuk ke arah meja Arya.
melihat hal itu buk Diana berjalan menuju meja Arya. sampai disana ia mendorong pundak Arya, sembari memanggil nama Arya. satu kali, dua kali, dan terus semakin keras.
***
didalam kegelapan Arya terus berjalan menuju titik cahaya putih. ketika ia semakin dekat kearah cahaya putih terasa suatu sentakan, seolah ada yang memanggilnya. Arya terus berjalan menuju cahaya putih, setiap kali sentakan terasa cahaya putih semakin membesar, hingga akhirnya ia menembus dan melewati cahaya putih tersebut.
ketika Arya melewati cahaya putih, ia melihat sosok wanita, awalnya terlihat buram. namun lama kelamaan wajah sosok wanita tersebut semakin jelas. wanita yang akrab dan paling berkesan di ingatan Arya, wanita yang menghukumnya dengan keras, bahkan pernah menyuruh membersihkan toilet paling pojok dan paling terbengkalai disekolah. namun sosok tersebut juga merupakan sosok yang membantu Arya ketika Arya akan di drop out dari sekolah karena tidak lagi mampu membayar uang sekolah diakhir semester pertama dikelas sepuluh.
melihat sosok tersebut, Arya dilanda kebingungan sesaat dan tanpa sadar bergumam "buk penyihir".