Chereads / Garis Waktu / Chapter 7 - BAB 7 Jarak

Chapter 7 - BAB 7 Jarak

setelah membersihkan diri, Arya, Budi dan Jo melanjutkan perjalanan mereka menuju sekolah. Karena Arya yang kelamaan di kamar mandi, membuat mereka hampir terlambat. dengan tergesa gesa, mereka berlari menuju gerbang sekolah yang akan ditutup oleh satpam. beruntung satpam masih memperbolehkan mereka masuk, jika tidak mereka hanya bisa menunggu diluar hingga guru BK datang menghukumnya.

Arya hari ini masih tampak kebingungan, bukan tentang reinkarnasi nya, tapi tentang mimpi yang ia alami. mimpi yang begitu nyata, yang membuat bulu kuduknya merinding. bukan hanya itu entah bagaimana ia merasa mimpi nya itu berkaitan dengan reinkarnasi dirinya. hal ini membuat Arya terlarut dalam lamunannya. sedangkan Jo dan Budi yang melihat Arya hanya diam, mereka merasa akhir-akhir ini Arya bertingkah aneh. namun mereka hanya beranggapan bahwa Arya sedang dimabuk asmara jadi lebih banyak termenung.

waktu berlalu, kelas dimulai. mau tidak mau Arya harus terbangun dari lamunannya. pelajaran yang telah lama dilupakan nya harus dihadapi nya lagi. hal ini membuat Arya mati Matian belajar, mengingat semuanya lagi dari awal. beruntung ingatan tubuh dengan jiwa nya melebur, Arya hanya perlu membaca sedikit lalu ingatan tentang materi pelajaran akan muncul. namun terbatas pada ingatan yang pernah di pelajar oleh tubuh muda nya, sedangkan jiwa tuanya kesulitan mengingat bahkan kejadian khusus yang telah terjadi selama hidupnya. sehingga mau tidak mau, ketika dihadapi pelajaran baru Arya harus melakukan sedikit usaha. setidaknya dengan fokus ia bisa samar samar mengingat hal hal yang pernah dipelajari oleh jiwanya.

menjelang istirahat, segerombolan orang meminta izin kepada guru untuk memberikan pengarahan. dengan seragam yang rapi di tambah Jaz berwarna hitam dengan garis garis emas. membuat pemakainya terlihat berwibawa. seorang pria tinggi gagah berjalan didepan memimpin rombongan lainnya kedepan kelas. dengan posturnya yang tinggi dan badan yang tegap, ia menarik perhatian para gadis. ditambah dengan rambut kuning kecoklatan ia terlihat seperti bintang film yang terkenal. bagaimana pun ia memang terlahir di keluarga yang bekerja dalam bidang hiburan. ibunya seorang artis terkenal, sedangkan ayahnya seorang produser film terbaik. hal ini menjadikan nya sorotan dimana pun ia berada.

ketika ia masuk para murid perempuan mulai bergosip dan saling berbisik.

"lihat pangeran Andrew begitu tampan, jika aku bersamanya bahkan matipun aku rela" gadis A mulai berseru pada teman sebelahnya.

"bercermin lah, wajah, status, mana yang sebanding dengan mu. bahkan jadi pembantu dirumahnya saja kamu tidak layak" Gadis B yang disebelahnya menimpali perkataan kawannya.

Andrew yang merupakan ketua OSIS, bersama rombongannya berjalan memasuki kelas. berdiri di depan sambil menatap para murid yang memerhatikan nya.

"baiklah, selamat siang teman-teman. maaf mengganggu waktu berharga kalian. hari ini kami dari pihak OSIS ingin menyampaikan beberapa hal. sehubungan kita berada di semester terakhir kita disekolah. kami berencana membuat kegiatan yang berkesan dan berbeda untuk perpisahan kita pada tahun ini. untuk itu kami butuh partisipasi teman teman dalam merencanakan dan mensukseskan acara perpisahan yang akan kita laksanakan. oleh karena itu, kami menghimbau setiap kelas agar dapat mengirimkan 2 orang perwakilan dalam membantu mengsukseskan acara ini. selain itu, diharapkan agar masing-masing kelas agar dapat menyiapkan pentas seni, dan juga menyiapkan stand menarik karena tema perpisahan kita kali ini ialah bazar amal. jadi selain acara perpisahan kita juga bisa membantunya orang-orang yang membutuhkan. bagi dua orang yang ingin menjadi perwakilan silahkan daftar namanya ke sekretaris OSIS. itu saja dari saja, selanjutnya saya serahkan ke sekretaris OSIS".

Arya yang melihat ini tiba-tiba mengingat beberapa kenangan dimasa lalu, saat ia ikut serta sebagai perwakilan kelas dalam acara perpisahan tersebut. banyak hal yang terjadi, banyak kenangan yang tak terlupakan yang membuat Arya tanpa sadar kembali melamun. bahkan saat teman-teman sekelasnya telah menyoraki nama Arya yang akan menjadi perwakilan kelas mereka.

Jo dan Budi yang melihat itu, mau tidak mau narik hidung Arya. membuat Arya tersentak dan terbangun dari lamunannya.

"apa yang kalian lakukan" Arya mengeram kesal melihat tingkah laku kawannya.

Jo yang menarik hidung Arya tanpa rasa bersalah menjawab. " pangeran kita satu ni, lagi kasmaran sampai orang manggil pun tak dingerannya"

Budi yang mendengar itu pun iku menimpali." kasmaran sampai lupa dunia" kemudian mereka terkikik, tertawa terbahak bahak.

"jadi ada apa?" Arya kembali bertanya serius.

"kamu yang akan jadi perwakilan OSIS, jadi persiapkan diri" Jo bergumam

"juga yang bakalan nemani kamu gadis baru yang kamu puja puja" Budi kembali terkikik.

namun berlainan dengan harapan mereka, Arya hanya menjawab dengan santai. " udah tau" lalu tanpa peduli dengan Mereka, ia kembali dengan kesibukan nya sendiri.

setelah masalah perekrutan selesai semua siswa kemudian bubar. Arya berencana mengajak Airin untuk makan bersama nya. namun Arya harus merasa kecewa saat Airin berbicara akrab dengan Andrew. bukan hanya itu Airin juga menerima ajakan Andrew untuk makan bersama-sama dikantin. hal ini membuat Arya merasakan kecewa, ia merasa bahwa Airin semakin menjauh darinya. dan ia merasa bahwa ia tak layak untuk Airin.