ketika Arya melewati cahaya putih, ia melihat sosok wanita, awalnya terlihat buram. namun lama kelamaan sosok wajah wanita tersebut semakin jelas. wanita yang akrab dan paling berkesan di ingatan Arya, wanita yang menghukumnya dengan keras, bahkan pernah menyuruh membersihkan toilet paling pojok dan paling terbengkalai disekolah. namun sosok tersebut juga merupakan sosok yang membantu Arya ketika Arya akan putus sekolah dari sekolah karena tidak lagi mampu membayar uang sekolah diakhir semester pertama dikelas sepuluh.
melihat sosok tersebut, Arya dilanda kebingungan sewaktu-waktu dan tanpa sadar bergumam "buk penyihir".
Mendengar hal itu, ekspresi lembut yang ditampilkan buk diana langsung berubah. Awalnya ia bahagia karena akan ada siswa baru yang datang ke kelasnya. Namun mendengar kata-kata yang keluar dari mulut arya, buk diana naik pitam dan langsung menjewer telinga arya. Sontak arya menjerit kesakitan.
"auch auch, sakit sakit..." arya dengan tampang menyeringit terus berteriak kesakitan. Buk diana yang marah tidak peduli sekeras apapun arya menjerit terus menarik telinga arya dan membawanya kedepan kelas.
Teman-teman kelas arya yang melihat hal itu tertawa, tapi langsung berhenti ketika buk diana melotot kearah mereka.
Ketika sampai didepan kelas, buk diana yang tidak bisa menehan emosinya mulai memberikan ceramah ke arya.
"apa maksudnya dengan buk penyihir, kamu ngatain saya penyihir?, berani kamu ya, ini yang selama ini kamu pelajari hah?, kamu itu siswa berprilaku selayaknya siswa, jangan seenak jidat aja, kamu merasa udah hebat hah?" buk diana terus memaki dan memerahi Arya. Sedangkan arya masih bingung dengan apa yang terjadi pada dirinya. Hanya diam tanpa merespon perkataan buk diana.
"selama pelajaran ibuk kamu berdiri didepan kelas, dan angkat satu kaki" arya yang bingung hanya mengangguk namun tidak melakukan apa yang disuruh buk diana. Melihat hal itu, buk diana geram lalu memukul kepala arya.
"auch" akihirnya arya terbangun dari lamunannya dan menatap buk diana dengan heran.
"apa yang kamu lihat, cepat berdiri disudut dan angkat satu kaki" buk diana memelototi arya dengan tajam. Arya dengan pasrah berjalan kesudut kelas dan kemudian mengangkat satu kakinya.
***
Tak lama berselang, buk diana yang akan membuka kelas mendengar suara ketukan pintu.
(tok tok tok)sfx
"permisi bu, saya murid baru yang pindah kekelas ini, maaf telat tadi masih ada yang harus diurus diruang kepala sekolah" sosok wanita masuk berjelan ke kelas.
Arya yang melihat wanita tersebut, ada kebingungan dan kebahagian terpancar dimatanya. Ia sangat akrab dengan wanita tersebut. Rambut hitam lurus dan ponis panjang yang selalu diikat kebelakang. Matanya yang kadang terlihat sendu namun menatap seolah mengetahui banyak hal. Senyumnya yang selalu bisa membuat orang seolah melepaskan semua beban yang dideritanya. Arya sangat akrab dengan hal itu. Tanpa sadar arya mulai melangkah ke arah gadis tersebut. Namun baru beberapa langakah suara buk diana terdengar.
"mau kemana kamu?" arya terbangun dari lamunannya. Melihat buk diana yang melotot arya perlahan mundur kemabali ketempat dia berdiri.
Lalu suara jo teman akrab arya terdengar "arya, lo kebiasaan gak bisa lihat cewek cantik langsung nyosor aja". Mendengar hal itu teman-teman sekelas arya tertawa. Melihat hal itu arya hanya bisa menggaruk-garuk kepala.
"Ehmm" ketika buk diana berdehem, seketika suasana kelas kembali hening.
"silahkan perkenalkan dirimu ke teman-teman yang lainnya"buk diana tersenyum menatap gadis tersebut.
"baik bu" gadis tersbut mengangguk kecil kearah buk diana, kemudian menatap teman sekelasnya.
"perkenalkan saya Airin dinata, teman teman bisa panggil saya airin" selasai airin menyebutkan nama nya,dengan serentak para pria dikelas menjawab "halo airin".
Mendengar hal itu buk diana kembali berdehem "ehmm, Baiklah airin bisa diduk di bangku sana" lalu buk diana menunjuk bangku yang bertepatan disebalah bangku arya.
Airin kemudian berjalan ke kabangku yang ditunjuk oleh buk diana. Sepanjang jalan airin disapa oleh para cowok yang memperkenalkan dirinya.
"halo airin aku, jo orang paling asik dikelas ini"
"halo airin, aku budi terganteng dan terkece dikalas ini"
"halo Airin.."
"halo airin...."
Terdengar berbagai macam sapaan, airin menanggapi mereka semua dengan senyuman. Sedangkan yang lain bersorak mengejek pria narsis dikelas mereka.
Buk diana melihat hal itu tersenyum dalam diam. Kelas pada pagi ini ribut, tidak seperti biasanya buk diana tidak terlalu mempedulikan pada pagi ini. Waktu berlalu begitu saja selama dua jam pelajaran waktu dihabiskan untuk perkenalan. Buk diana memerintahkan semua siswa untuk memperkanalkan dirinya.