.
.
.
.
𝘽𝙍𝘼𝘼𝙆𝙆𝙆..
Saat membuka pintu kamar itu betapa terkejutnya yoongi melihat jimin dan jungkook dengan tubuh polosnya berada satu ranjang dengan jungkook memeluknya dari belakang. Jimin terlihat meringkuk lemas jangan lupakan beberapa luka memar pada wajahnya. Pemandangan itu membuat hati yoongi memanas. Kemudian dari arah belakang yoongi ada jin, hoseok dan namjoon ikut terkejut saat mereka melihat ke dalam kamar itu. Jin yang menutup mulutnya atas keterkejutannya.
Yoongi dengan amarah yang memuncak berjalan cepat ke arah jungkook dan menariknya bangun kemudian melayangkan pukulannya.
"SIALAN!!"
𝘽𝙪𝙜𝙝
𝘽𝙪𝙜𝙝
"Apa yang kau lakukan brengsek!!" Yoongi pun kembali melayangkan pukulannya pada jungkook tanpa henti dan namjoon melihat yoongi yang kalap berusaha menarik tubuh yoongi dengan menahan lengannya bersama hoseok.
Jin pun berlari ke arah jimin yang terlihat lemas itu kemudian menarik selimut untuk menutupi tubuh polos itu. Jin meraih belakang kepala jimin menariknya membawa ke dalam pelukan hangatnya.
"Jimin! Jimin-ah! Buka matamu jimin. Hei, ini aku jin hyung buka matamu." Jin menepuk berkali-kali pipi jimin namun tetap saja jimin tak menjawab dan matanya masih tertutup rapat.
"Jimin.. Hei ku mohon buka matamu."
"H-hyung.." Lirih jimin memanggilnya dan terdengar hampir berbisik.
"Ya jimin, ini jin hyung. Buka matamu jangan tidur ne.."
"S-sakit.." Jin yang mendengar jimin merintih kesakitan pun semakin di buat panik.
"Sakit? Di mana? Katakan dimana yang sakit?"
"S-sakit.." Terlihat air mata menetes dari sudut matanya. Seakan rasa sakit yang ia rasakan sangat menyiksanya.
"Jim, astaga! Yoongi! Yoon! Kita harus segera ke rumah sakit!" Pekik jin yang terlihat sangat panik saat jimin terlihat tak sadarkan diri.
•••
𝘽𝙪𝙜𝙝
𝘽𝙪𝙜𝙝
Di sisi lain yoongi yang terlepas dari hoseok dan namjoon kembali menerjang jungkook dan kembali pukulan-pukulan kembali di layangkan sampai suara jin yang panik mengalihkan perhatiannya.
Yoongi pun melesat kearah ranjang dimana tubuh jimin yang sudah lemas dan sudah tak sadarkan diri tak memperdulikan jungkook yang kini sudah tersungkur di lantai dengan tubuh dan wajah yang di penuhi luka.
"Ada hyung? Apa yang terjadi?" Yoongi pun meraih tubuh jimin untuk berpindah padanya.
"Tadi dia sempat merintih yoon.. Hiks.. Hiks.. Dia merintih kesakitan dan berakhir.. Hiks.. Tak sadarkan..hiks.. Diri. Kita harus.. Membawanya ke... Hiks.. Rumah sakit." Ucap jin dengan isakan yang mulai keluar.
Yoongi pun membenarkan selimut yang menutupi tubuh jimin dan segera mengangkatnya Bridal style keluar dari tempat itu di ikuti ke tiga sahabatnya dengan jin yang kini berada di pelukan namjoon karena ia semakin menangis tersedu-sedu karena keadaan jimin.
Jungkook pun melihat saat yoongi membawa jimin tangannya terkepal dengan rahang yang mengeras.
"Sialan! Lihat saja aku akan membawa jimin kembali padaku. Tak akan ku biarkan jimin dimiliki oleh siapa pun. Termasuk kau Min yoongi."
•••
Yoongi, jin, hoseok dan namjoon sudah sampai di rumah sakit dengan jimin yang berada pada gendongan yoongi.
"Dokter! Dokter tolong teman kami." Hoseok berlari lebih dulu ke dalam untuk mencari dokternya dan kebetulan saja seorang dokter baru keluar dari ruangan inap pasien segera menghampiri hoseok yang terlihat panik.
"Ada apa tuan?"
"Dokter, tolong teman kami!"
"Suster bawa brankarnya keluar, cepat!" Beberapa suster dan perawat pria pun berlari dengan brankar yang di dorong ke arah luar.
Yoongi yang baru keluar dari mobil dengan jimin di gendongannya disambut beberapa suster dan perawat dengan brankar.
"Tuan tidurkan teman anda segera." Yoongi pun menurut apa yang di katakan dokter. Setelah meletakkan tubuh jimin mereka segera membawa jimin ke ruangan UGD.
"Tuan maaf, anda tunggu di luar." Ucap seorang suster setelah sampai di ruangan UGD. Suster itu pun segera masuk ke ruangan itu untuk membantu dokter. Sedangkan yoongi, hoseok dan namjoon sedang menunggu dengan cemas.
Jin yang ikut menunggu di depan ruangan itu sedang mengetik pesan pada seseorang. Jin terlihat sangat kesal saat melakukannya.
𝙁𝙧𝙤𝙢; 𝙔𝙤𝙪
𝙏𝙤: 𝙏𝙖𝙚𝙝𝙮𝙪𝙣𝙜
𝚃𝚊𝚎
𝙻𝚒𝚑𝚊𝚝 𝚊𝚙𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒 𝚕𝚊𝚔𝚞𝚔𝚊𝚗 𝙹𝚎𝚘𝚗 𝚋𝚛𝚎𝚗𝚐𝚜𝚎𝚔 𝚒𝚝𝚞. 𝙳𝚒𝚊 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚊𝚔𝚒𝚝𝚒 𝚓𝚒𝚖𝚒𝚗 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒 𝚒𝚗𝚒. 𝙰𝚔𝚞 𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛-𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛 𝚝𝚊𝚔 𝚑𝚊𝚋𝚒𝚜 𝚙𝚒𝚔𝚒𝚛 𝙹𝚞𝚗𝚐𝚔𝚘𝚘𝚔 𝚖𝚎𝚕𝚊𝚔𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚒 𝚙𝚊𝚍𝚊 𝙹𝚒𝚖𝚒𝚗.
𝚍𝚊𝚗... 𝚔𝚊𝚞 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚜𝚊𝚓𝚊 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚜𝚒 𝚋𝚛𝚎𝚗𝚐𝚜𝚎𝚔 𝚒𝚝𝚞.
𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙏𝙖𝙚𝙝𝙮𝙪𝙣𝙜
𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪
𝙹𝚒𝚗 𝚑𝚢𝚞𝚗𝚐?
𝙰𝚍𝚊 𝚊𝚙𝚊?
𝙰𝚙𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚓𝚊𝚍𝚒?
𝙁𝙧𝙤𝙢; 𝙔𝙤𝙪
𝙏𝙤: 𝙏𝙖𝙚𝙝𝙮𝙪𝙣𝙜
𝙲𝚒𝚑!
𝙰𝚙𝚊 𝚔𝚊𝚞 𝚝𝚊𝚔 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊 𝚒𝚗𝚒
𝙰𝚙𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚍𝚒 𝚕𝚊𝚔𝚞𝚔𝚊𝚗 𝙹𝚞𝚗𝚐𝚔𝚘𝚘𝚔 𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚓𝚒𝚖𝚒𝚗 𝚑𝚊𝚑!!
𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙏𝙖𝙚𝙝𝙮𝙪𝙣𝙜
𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪
𝙰𝚔𝚞 𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛-𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛 𝚝𝚊𝚔 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚑𝚢𝚞𝚗𝚐
𝙰𝚙𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚓𝚒𝚖𝚒𝚗?
𝙺𝚊𝚝𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚑𝚢𝚞𝚗𝚐!
𝙁𝙧𝙤𝙢; 𝙔𝙤𝙪
𝙏𝙤: 𝙏𝙖𝙚𝙝𝙮𝙪𝙣𝙜
𝙹𝚒𝚖𝚒𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚍𝚊 𝚍𝚒 𝚛𝚞𝚖𝚊𝚑 𝚜𝚊𝚔𝚒𝚝 𝚜𝚊𝚊𝚝 𝚒𝚗𝚒
𝚜𝚎𝚖𝚞𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚞𝚕𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑𝚖𝚞 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚛𝚎𝚗𝚐𝚜𝚎𝚔 𝚒𝚝𝚞
𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙏𝙖𝙚𝙝𝙮𝙪𝙣𝙜
𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪
𝙰𝚙𝚊? 𝚛𝚞𝚖𝚊𝚑 𝚜𝚊𝚔𝚒𝚝?
𝚊𝚙𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒 𝚕𝚊𝚔𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚓𝚞𝚗𝚐𝚔𝚘𝚘𝚔 𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚓𝚒𝚖𝚒𝚗?
𝙁𝙧𝙤𝙢; 𝙔𝙤𝙪
𝙏𝙤: 𝙏𝙖𝙚𝙝𝙮𝙪𝙣𝙜
𝙺𝚎𝚔𝚎𝚛𝚊𝚜𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚔𝚜𝚞𝚊𝚕 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚎𝚋𝚊𝚋𝚔𝚊𝚗 𝚓𝚒𝚖𝚒𝚗 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚍𝚊 𝚍𝚒 𝚛𝚞𝚖𝚊𝚑 𝚜𝚊𝚔𝚒𝚝
𝚂𝚞𝚍𝚊𝚑𝚕𝚊𝚑! 𝚊𝚔𝚞 𝚝𝚊𝚔 𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚒𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚔𝚎𝚊𝚍𝚊𝚊𝚗 𝚓𝚒𝚖𝚒𝚗 𝚜𝚊𝚊𝚝 𝚒𝚝𝚞. 𝚍𝚘𝚔𝚝𝚎𝚛 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚛𝚞𝚊𝚗𝚐 𝚄𝙶𝙳. 𝙰𝚔𝚞 𝚙𝚎𝚛𝚐𝚒
Di sisi lain Taehyung tengah terkejut dengan menatap layar ponselnya. Setelah mendapat pesan itu taehyung pun menghubungi jungkook namun sudah beberapa kali ia mencoba namun sia-sia.
"Sialan kau Jungkook!" Umpat taehyung. Dia pun mengirim pesan pada jungkook.
𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪
𝙏𝙤: 𝙅𝙪𝙣𝙜𝙠𝙤𝙤𝙠
𝙹𝚞𝚗𝚐𝚔𝚘𝚘𝚔!
𝙳𝙰𝚂𝙰𝚁 𝙺𝙴𝙿𝙰𝚁𝙰𝚃!
𝙱𝙴𝚁𝙴𝙽𝙶𝚂𝙴𝙺!
𝙰𝚙𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚊𝚞 𝚕𝚊𝚔𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚒𝚊𝚕𝚊𝚗!
𝙰𝚔𝚞 𝚝𝚊𝚔 𝚙𝚎𝚛𝚌𝚊𝚢𝚊 𝚔𝚊𝚞 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚖𝚎𝚕𝚊𝚔𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚕 𝚔𝚎𝚓𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚒𝚓𝚒𝚔𝚊𝚗.
𝚃𝚎𝚛𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊 𝚔𝚊𝚞 𝚖𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚞𝚋𝚞𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝙹𝚒𝚖𝚒𝚗?!
𝙰𝚑... 𝚊𝚔𝚞 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐
𝚃𝚎𝚛𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊 𝚓𝚒𝚖𝚒𝚗 𝚔𝚘𝚖𝚊 𝚍𝚒 𝚛𝚞𝚖𝚊𝚑 𝚜𝚊𝚔𝚒𝚝
𝚔𝚊𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚍𝚊𝚝𝚊𝚗𝚐𝚒 𝚔𝚞 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚛𝚊𝚜𝚊 𝚔𝚎𝚜𝚎𝚙𝚒𝚊𝚗𝚖𝚞
𝚔𝚊𝚞 𝚝𝚊𝚔 𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛-𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛 𝚔𝚎𝚖𝚋𝚊𝚕𝚒 𝚙𝚊𝚍𝚊𝚔𝚞
𝚋𝚊𝚒𝚔𝚕𝚊𝚑 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛, 𝚌𝚞𝚔𝚞𝚙 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑! 𝚊𝚔𝚞 𝚝𝚊𝚔 𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚊
𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚜𝚎𝚕𝚎𝚜𝚊𝚒 𝙹𝚞𝚗𝚐𝚔𝚘𝚘𝚔
𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙅𝙪𝙣𝙜𝙠𝙤𝙤𝙠
𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪
𝚃𝚊𝚎
𝚃𝚊𝚎𝚑𝚢𝚞𝚗𝚐
𝙰𝚙𝚊 𝚖𝚊𝚔𝚜𝚞𝚍𝚖𝚞 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚜𝚎𝚕𝚎𝚜𝚊𝚒?!
𝚃𝚊𝚎𝚑𝚢𝚞𝚗𝚐! 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝𝚔𝚞 𝚖𝚊𝚛𝚊𝚑 𝚙𝚊𝚍𝚊𝚖𝚞
𝚝𝚊𝚔 𝚜𝚎𝚖𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚒𝚝𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚊𝚎
𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪
𝙏𝙤: 𝙅𝙪𝙣𝙜𝙠𝙤𝙤𝙠
𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛𝚔𝚊𝚑?!
𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙅𝙪𝙣𝙜𝙠𝙤𝙤𝙠
𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪
𝚃𝚊𝚎...
𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪
𝙏𝙤: 𝙅𝙪𝙣𝙜𝙠𝙤𝙤𝙠
𝙲𝚞𝚔𝚞𝚙 𝚔𝚘𝚘𝚔! 𝚊𝚔𝚞 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚖𝚞𝚊𝚔.
𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛𝚒 𝚑𝚞𝚋𝚞𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚔𝚒𝚝𝚊
𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙅𝙪𝙣𝙜𝙠𝙤𝙤𝙠
𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪
𝚃𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚝𝚊𝚎
𝚝𝚊𝚎𝚑𝚢𝚞𝚗𝚐!
𝙺𝙸𝙼 𝚃𝙰𝙴𝙷𝚈𝚄𝙽𝙶!!
"Aku sangat kecewa padamu kook.. Hiks.. Hiks.. Aku menyesal!" Taehyung pun menangis merenungkan segalanya karena ini semua terjadi karena dirinya.
Taehyung terus menangis menahan rasa sakit di hatinya ia tak pernah menyangka jungkook akan melakukan hal sekotor itu. Ia mengusak rambutnya kasar. Taehyung merasa tertipu akan kebaikan jungkook selama ini yang nyatanya berlawanan dengan yang sebenarnya.
𝘿𝙧𝙧𝙩𝙩𝙩 𝘿𝙧𝙧𝙩𝙩𝙩
Taehyung melihat di layar ponselnya terdapat nama jungkook di sana mencoba untuk menghubunginya.
𝙅𝙪𝙣𝙜𝙠𝙤𝙤𝙠 𝙞𝙨 𝙘𝙖𝙡𝙡𝙞𝙣𝙜...
Namun taehyung tak menghiraukan panggilan itu. Ia hanya menatapnya malas.
Sudah berkali-kali jungkook mencoba menghubungi taehyung sampai panggilan itu berhenti. Taehyung pun bernafas lega namun, tak berapa lama ponselnya kembali berdering.
"Aish! Apa tak lelah eoh.." Taehyung pun dengan malas menatap layar ponselnya namun bukan nama jungkook yang tertera pada layar itu.
𝘼𝙥𝙥𝙖 𝙞𝙨 𝙘𝙖𝙡𝙡𝙞𝙣𝙜...
"Eh? Tak biasanya." Taehyung mengendikkan bahunya kemudian mengangkat panggilan itu.
"Yeoboseo.."
"..."
"Appa, kenapa mendadak?"
"..."
"Ah.. Baiklah aku akan bersiap."
"....."
"Ne."
Sambungan pun terputus.taehyung pun terputus terdengar helaan nafas panjang dari taehyung.
"Mungkin dengan ini aku bisa terlepas darimu kook." Taehyung beranjak dari tempatnya duduk dan segera bersiap-siap. Taehyung memantabkan hatinya untuk pergi dari jungkook. Ia sudah merasa lelah dengan semuanya ia juga sangat merasa bersalah pada jimin karenanya jimin saat ini sedang sekarat di rumah sakit.
"Maafkan aku jiminie. Maaf."
•••
Yoongi, hoseok, jin dan namjoon masih setia menunggu di depan ruangan UGD. Yoongi terlihat sangat resah karena sudah 1jam mereka telah menunggu namun dokter belum juga keluar dari ruangan itu.
"Yoon, tenangkan dirimu. Aku yakin jimin akan baik-baik saja." Ucap jin yang kini sudah duduk di sampingnya ia mencoba menenangkan yoongi yang tampak gelisah.
"Aku takut Hyung." Tubuh yoongi bergetar ia benar-benar tak bisa mengendalikan rasa ketakutannya.
"Yakinlah, jimin adalah orang yang sangat kuat. Dia pasti baik-baik saja."
𝘾𝙚𝙠𝙡𝙚𝙠
Akhirnya pintu di depan mereka pun terbuka. Dokter pun keluar dari ruangan itu.
"Dokter bagaimana keadaan jimin?" Ucap yoongi yang berlari lebih dulu untuk menghampiri sang dokter.
"Syukurlah pasien baik-baik saja. Namun ada sesuatu yang harus saya sampaikan."
"Katakan dok."
"Apa pasien mengalami pelecehan seksual?"
"Ne dok beberapa jam yang lalu mantan kekasihnya yang melakukannya." Jawab jin menyela saat yoongi akan membuka suaranya. Terdengar helaan nafas dari sang dokter.
"Pasien mengalami luka pada lubang anal nya. Sempat terjadi pendarahan namun kami sudah mengatasinya dan terdapat beberapa luka memar baru pada wajah dan punggungnya. Pasien juga mengalami trauma akibat kekerasan yang ia alami. Kami akan memantau kondisinya secara rutin. Karena ada kemungkinan jika pasien juga mengalami depresi karena kejadian itu. Baiklah untuk sementara hanya ini yang saya bisa sampaikan untuk kedepannya kita akan melihat dari pemantauan kami selanjutnya." Jelas dokter pada keempat orang yang kini membeku di depannya.
"N-ne dok." Ucap yoongi.
"Kalau begitu saya permisi." Dokter pun pergi dari sana. Namjoon yang menyadari bahwa yoongi terlihat sangat terpukul hanya bisa menenangkan dan memberi semangat padanya.
"Yoon, tenangkan dirimu. Kau harus kuat karena kau yang harus menjaganya." Yoongi pun hanya bisa mengangguk dan membisu dia sangat terpukul dengan keadaan jimin. Baru saja mereka bahagia dengan status sebagai sepasang kekasih dan hanya dengan beberapa jam saja yoongi seakan dihantam batu besar yang dengan mudah membuatnya hancur berkeping-keping.
"Sialan kau jungkook. Aku tak akan memaafkan mu, keparat!" Gumam yoongi sambil tangannya terkepal dengan tatapan yang kian menajam dan rahangnya yang kini mengeras.
𝙏𝙗𝙘