Chereads / the Pain love you / Chapter 22 - part 21

Chapter 22 - part 21

๐™’๐™–๐™ง๐™ฃ๐™ž๐™ฃ๐™œ๐Ÿ”ž

๐™Ž๐™–๐™™๐™ž๐™จ๐™ข๐™š ๐™˜๐™ค๐™ฃ๐™ฉ๐™š๐™ฃ๐™ฉ

๐™‹๐™ฉ; 2

โ€ข

โ€ข

โ€ข

"Sialan!"

๐˜ฝ๐™ง๐™ช๐™ ๐™ 

Jungkook yang kalap menarik tubuh jimin dari atas meja hingga terpelanting jatuh kelantai dengan keras.

"AAKHHH!" Jimin memekik saat merasakan rasa sakit pada tubuhnya. Tubuh mungil itu bergetar meringkuk memejamkan matanya erat dan mengepalkan tangannya saat merasakan lengan kiri dan punggungnya yang begitu menyakitkan.

"Ahhh.. Sshh.. Ju-jungkook s-sakit.. Sshh.."

"Kau berani menendang ku eoh?!" Jimin kembali memekik saat rambutnya di tarik oleh tangan jungkook.

"Akhh!! K-kook m-maaf... Aku t-tak sengaja.." Jimin meringis sambil tangan kanannya menahan tangan jungkook yang menarik rambutnya.

"Aku sangat senang dan menikmati pemandangan ini. Semua kesakitan mu membuat gairahku untuk menyetubuhi mu meningkat baby. Kau begitu sexy." Jungkook tersenyumย  lebar pada jimin namun, terlihat mengerikan dimata pemuda mungil itu.

Jungkook kemudian mengangkat tubuh jimin bridal style membawanya ke dalam kamar dengan suara rintihan dari jimin membuat jungkook tak sabar ingin segera menikmati tubuh jimin yang penuh luka itu karena bagaimana pun sedari tadi bagaian bawah jungkook sudah sangat sesak di balik celana nya saat mendengar desahan dan rintih kesakitan dari bibir jimin.

Jungkook membaringkan tubuh lemah jimin dengan kasar ke atas ranjang size nya dan dengan tak sabaran jungkook langsung merobek kaos tipis berwarna putih milik jimin dengan sekali tarikan. Jimin kembali merintih saat merasakan lengannya di paksa untuk menjulur ke atas untuk di ikat kemudian jungkook mengikatkan kedua tangan jimin yang terikat ke kepala ranjang. Setelah itu jungkook berjalan ke arah lemari dan membukanya. Terlihat di sana berbagai macam koleksi sex toys miliknya. mengambil beberapa sex toy seperti nipple clamp yang terhubung dengan gag ball, penis plug, penutup mata, anal toy dan seutas tali. Jungkook membawanya ke ranjang di samping tubuh jimin yang tak berdaya.

Jungkook mulai memasangkan nipple clamp menjepit kedua puting jimin yang mencuat karena suhu dingin yang menyapa tubuhnya dari AC dan gag ball pada mulutnya membuat rintihannya tertahan kemudian menutup kedua mata jimin.

Kini Jungkook membuka ikatan rapi tali berwarna merah itu setelah terbuka ia mulai mengikat satu persatu kaki jimin. lalu menekuk kaki kanannya pada paha dan mengikatnya. Setelah itu tali di lingkarkan kuat pada perut jimin dan mengikat kaki kirinya sama dengan yang jungkook lakukan pada kaki kanannya. Hingga posisi jimin kini mengangkang lebar dengan kaki tertekuk ke atas dan jika jimin mencoba menurunkan kakinya, tali yang melingkar di perutnya akan mengencang semakin kuat.ย 

"Eunghh k-kohhh.. Hiks.."

"Ahh.. Sshh.. Kau sangat sexy baby. Tapi, aku tak akan terburu-buru. Aku masih ingin menikmati hal indah ini baby. Bersiaplah." Ucap jungkook sambil tangannya yang kini memegang sebuah anal toy.

Jungkook mulai menyentuh dada jimin dengan anal toy itu menjelajahi tubuh mulus jimin yang kini terdapat memar di pinggang akibat terjatuh tadi. Kemudian jungkook membawa benda itu turun ke perut mengusap sekitar pusar jimin membuat sang empu menggelinjang membuat tubuh jimin tersentak mengakibatkan kakinya tak sengaja tertarik turun membuat ikatan pada perutnya mengencang.

"Enghhhhh.. Hiks.. Emmphh.." Jungkook terkekeh melihat jimin mengerang kesakitan saat rasa sakit di perutnya begitu menyiksa karena terdapat memar berwarna merah keunguan tepat di bawah tali yang melingkari di bagian pinggangnya.

"Jangan bergerak sayang jika kau tak ingin kesakitan tapi, sayang nya kau semakin menggairahkan dan sexy saat kau merintih baby." Jungkook memandang jimin dengan tersenyum lebar sambil tangannya melanjutkan aktivitasnya hingga benda itu sampai pada hole jimin yang kini basah.

Jungkook mulai mengusap anal toy itu pada hole jimin dan perlahan memasukkannya tanpa pelumas membuat jimin terpekik merasakan perih pada lubangnya.

Jungkook menghentakkan anal toy itu dengan kasar dan memperdalam tumbukannya hingga mencapai prostat jimin yang sedari tadi ia cari.

"AKHHH..." Jimin membusungkan dadanya saat jungkook mengenai prostatnya.

"Ah! Di situ rupanya." Jungkook menambah kecepatannya dan kasar. Kini penis mungil jimin menegang dan berkedut membuat jungkook menyeringai dan dengan cepat memasukkan sebuah penis plug pada lubang kencing pemuda mungil itu.

"Akhhh.. Koohhh..emhh.." Jimin menggeleng kencang menolak benda itu masuk pada lubang penisnya.

"Sekarang kita ke permainan inti baby." Jungkook mencabut anal toy pada lubang jimin dan membuangnya sembarangan kemudian ia melepas semua pakaian yang masih ia kenakan itu dengan cepat hingga tubuhnya naked tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuh kekarnya.

Jungkook mulai mengocok miliknya yang sangat besar dan panjang. Setelah miliknya tegang, ia mengangkat kaki jimin naik hingga setengah badan jimin pun terangkat dan betapa sakitnya punggung jimin saat melengkung seperti itu. Dan Jangan lupakan lengannya yang juga terasa sakit itu tertarik akibat posisi ini dan jimin hanya bisa menangis merasakan tubuhnya yang terasa hancur. Hingga ia berharap semua ini segera berakhir dan mulai menghitung waktu untuk sedikit melupakan rasa sakit yang sedari tadi menyiksa nya.

***

"Hyung, pukul berapa penerbangan kita?" Ucap jihyun yang kini berada di ruang tamu rumah takuya sambil memakan sebungkus snack kentang di tangannya.

"Pukul satu jam lagi. Dan setengah 7 nanti kita langsung ke bandara." Ucap takuya sambil memainkan ponselnya.

"Oh ya hyung, sesampainya di sana kita langsung ke rumah jimin hyung saja barangkali dia ada di sana."

"Ya, tentu saja kita akan langsung ke sana. Memang tujuan kita ke mana lagi?" Ucap takuya sambil menaikan sebelah alisnya menatap jihyun.

"Yah.. Barangkali kita mampir ke rumah sepupumu dulu."

"Tidak, kita harus menemui jimin terlebih dulu. Setelahnya kita akan ke rumah sepupu ku." Jihyun pun mengangguk dan kembali menatap ke arah tv yang menyala.

โ€ขโ€ขโ€ข

Waktu yang di tunggu pun tiba, jihyun dan takuya sudah bersiap di dalam mobil mengecek semuanya sebelum mereka benar-benar pergi.

"Kau yakin tak ada yang terlupa?"

"Tidak ada hyung"

"Oke, kita pergi sekarang." Takuya pun mulai menyalakan mobilnya dan segera menjalankan mobilnya keluar dari halaman rumahnya untuk menuju ke bandara.

๐˜พ๐™ ๐™ž๐™ž๐™ž๐™ฉ

Suara rem mobil takuya terdengar. Ia memarkirkan mobilnya dengan terburu akibat tadi di jalan mereka terjebak macet dan berakhirlah mereka hampir terlambat dan sepuluh menit lagi pesawat mereka akan segera take off.

"Jihyun cepatlah!"

"Iya hyung, aish!!" Mereka pun berlari masuk ke dalam bandara untuk mengejar waktu.

๐™Ž๐™ ๐™ž๐™ฅ

Kini mereka bisa bernafas lega karena saat ini takuya dan jihyun sudah berada di dalam pesawat dengan jihyun yang memainkan ponselnya yang sudah di setting ke mode pesawat sedang takuya menutup matanya lelah dan mencoba beristirahat.

"Semoga kau baik-baik saja jimin-ah. Aku sebenarnya tahu saat menghilang kau tak sendirian. Ada seseorang yang baru ku kenal bersama mu." Ucap takuya dalam hati di saat memejamkan mata.

Sebenarnya takuya mengetahui semuanya. Saat jimin meninggalkan rumah sakit dengan seorang pria yang baru di kenalnya. Ia juga melihat semua yang terjadi di dalam ruangan itu lewat kamera CCTV yang ada di sudut ruangan rawat jimin. Ia membujuk security di rumah sakit itu agar mengijinkannya untuk mengecek rekaman CCTV dari keadaan ruangan jimin sebelum pemuda mungil itu menghilang. Dan setelah ia mendapat ijin, dapat ia lihat pada rekaman itu dimana jimin yang tampak terkejut melihat kedatangan pria itu serta ancaman yang ia layangkan pada jimin dan berakhir jimin yang menuruti semua keinginan pria itu.

***

"Akhh.. K-kookhh.. S-sudahhh.. Ahh.. A-akhh lelahhh.. D-danhh hahh.. B-biarkanhh ak-akuhh.. Hahh.. keluarhh Akhh.. Sshh.."

Sudah 3 jam lamanya jungkook menumbuk lubang jimin dengan brutal dengan dirinya yang sudah sekali pelepasan namun tidak dengan jimin karena penis plug masih menancap pada lubang kencingnya. kini posisinya jimin membelakangi jungkook dengan kedua tangan terikat dengan mata yang masih tertutup bergerak naik turun dengan jungkook yang memegang pinggang jimin mengendalikan tubuh jimin agar terus bergerak.

"Hahh.. Kau sangat nikmat baby.. Sshh.. Sebentar lagi.. Sebentar lagi sayang."

"Akhh.. Akuhh tak tahanhh.. Lagiihh.. K-kumohonhhh.. Biarkanhh akuhh.. Hahh.. C-cumhh.. Inihhh s-sakithh.."

"Oke.. Hahhh.. Bersama babby.. Arghh.." Jungkook pun menyemburkan cairan kentalnya yang kedua ke lubang jimin yang telah di penuhi cairan jungkook sebelumnya dan jungkook menyandarkan tubuh lemas jimin ke dada bidangnya yang sudah basah oleh keringat. Kemudian jungkook meraih penis plug yang masih berada pada lubang penis jimin dan mencabutnya.

"Akhhhhh.." Tubuh Jimin membusung Saat merasakan cairan kental berwarna putih yang begitu banyak akibat tertahan oleh penis plug kini menyembur kuat hingga mengotori dada dan perutnya.

Jungkook tersenyum dengan melingkarkan tangannya pada perut jimin dan mengecup bahu sempit jimin yang basah oleh keringat itu, "kau hebat baby." Jimin kini menyandarkan tubuh lelahnya pada dada bidang jungkook sambil menetralkan deru nafasnya yang terengah-engah akibat pelepasannya. Dan berakhir ia terlelap karena rasa lelah yang terasa pada sekujur tubuhnya.

"๐˜’๐˜ข๐˜ถ ๐˜ต๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ญ๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ด๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฃ๐˜บ. ๐˜’๐˜ข๐˜ถ ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ญ๐˜ช๐˜ฌ ๐˜ฌ๐˜ถ. ๐˜”๐˜ช๐˜ญ๐˜ช๐˜ฌ ๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ. ๐˜ˆ๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ค๐˜ช๐˜ฏ๐˜ต๐˜ข๐˜ช๐˜ฎ๐˜ถ ๐˜‘๐˜ฆ๐˜ฐ๐˜ฏ ๐˜ซ๐˜ช๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฏ."

๐™๐˜ฝ๐˜พ