Sudah 1 minggu sejak kejadian saat itu jimin juga sudah mulai pulih dan sudah di perbolehkan pulang.namun, yoongi yang kini menjadi kekasihnya membujuknya untuk tinggal di apartemennya. Luka-luka jimin sudah membaik. Memar pada wajah dan tubuhnya sudah berangsur memudar. Meski kondisinya membaik jimin masih tetap saja murung.
"Jimin-ah ada pesan untukmu dari jihyun." Ucap seokjin yang kini mengulurkan tangannya yang menggenggam ponsel jimin untuk di berikan pada pemiliknya. Jimin pun menerimanya dengan lemah jimin pun membuka aplikasi pesan dan membukanya di sana terlihat notifikasi pesan dari jihyun dan taehyung? Jimin pun membuka pesan itu satu persatu.
๐๐ง๐ค๐ข: ๐๐๐๐๐ฎ๐ช๐ฃ๐
๐๐ค: ๐๐ค๐ช
๐น๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ข๐
๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ข๐๐๐๐๐๐๐
๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐
๐ผ๐๐๐๐๐.. ๐๐๐๐ข๐ ๐๐๐ ๐ข๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐
๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐
Setelah membaca pesan dari taehyung namun entah mengapa jimin tak menghiraukan pesan itu seakan rasa sakit yang ia terima selama ini membuatnya membenci temannya itu. Kemudian jimin pun membuka pesan dari jihyun yang entah mengapa membuat perasaannya tak enak.
๐๐ง๐ค๐ข: ๐ ๐๐๐ฎ๐ช๐ฃ
๐๐ค: ๐๐ค๐ช
๐ท๐ข๐๐๐
๐๐๐๐๐๐ ๐๐ข๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐?!
_____________________________
๐๐ง๐ค๐ข: ๐๐ค๐ช
๐๐ค: ๐ ๐๐๐ฎ๐ช๐ฃ
๐น๐๐๐ข๐๐? ๐๐๐ ๐๐๐?
๐๐ง๐ค๐ข: ๐ ๐๐๐ฎ๐ช๐ฃ
๐๐ค: ๐๐ค๐ช
๐บ๐๐ ๐ข๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐?!
๐๐๐ ๐๐ข๐๐๐, ๐๐๐๐๐-๐๐๐๐๐
๐๐ง๐ค๐ข: ๐๐ค๐ช
๐๐ค: ๐ ๐๐๐ฎ๐ช๐ฃ
๐ฐ๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐
๐๐ง๐ค๐ข: ๐ ๐๐๐ฎ๐ช๐ฃ
๐๐ค: ๐๐ค๐ช
๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐ข๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐ ๐๐๐
๐๐ง๐ค๐ข: ๐๐ค๐ช
๐๐ค: ๐ ๐๐๐ฎ๐ช๐ฃ
๐น๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐?
๐บ๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐?
๐ท๐ข๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐
๐๐ง๐ค๐ข: ๐ ๐๐๐ฎ๐ช๐ฃ
๐๐ค: ๐๐ค๐ช
๐ฐ๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐ ๐๐๐๐๐
๐๐ง๐ค๐ข: ๐๐ค๐ช
๐๐ค: ๐ ๐๐๐ฎ๐ช๐ฃ
๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐? ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ข๐๐-๐๐
๐๐ง๐ค๐ข: ๐ ๐๐๐ฎ๐ช๐ฃ
๐๐ค: ๐๐ค๐ช
๐น๐๐๐๐๐
๐๐ง๐ค๐ข: ๐๐ค๐ช
๐๐ค: ๐ ๐๐๐ฎ๐ช๐ฃ
๐น๐๐๐๐๐?
๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐ ๐๐๐๐?
๐๐๐ ๐๐, ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐ข๐๐๐
๐น๐๐๐ข๐๐
๐น๐
๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐ข๐๐๐!
๐น๐๐ข๐๐!
Jimin mulai menangis ia ingin tau lebih banyak lagi pada adiknya. Namun jihyun tak membalas lagi pesan itu.
"Sayang, kau kenapa?" Ucap yoongi yang sempat mendengar jimin menangis saat ia keluar dari kamarnya. Berniat untuk turun keruang tengah bergabung dengan teman-temannya namun langkahnya terhenti saat mendengar suara isakan dari kamar jimin.
"A-aku.. Hiks.. A-aku ingin bertemu j-jihyun.. Hiks.. Hiks.. A-aku harus... P-pulang ke jepang h-hyung.. Hiks.."
"Jihyun kembali ke jepang? Untuk apa dia pulang ke sana?"
"A-aku tak t-tahu hyung.. Hiks.. Hiks... Hyung.. Hiks.. B-besok t-tolong antar.. Hiks... Hiks... A-aku ke b-bandara hyung... Hiks aku h-harus pulang.."
"Tidak sayang, Kau baru pulih. Kau harus istirahat!"
"Hyung k-ku mohon... Hiks.. Hiks.."
Yoongi pun di buat bingung. Karena bagaimana pun jihyun adalah adik kandung jimin yang sangat ingin jimin temui namun, yoongi juga mengkhawatirkan keadaan jimin yang baru pulih. Yoongi tak setega itu membiarkan jimin yang baru sembuh untuk bepergian sendiri
"Baiklah hyung akan mengantarmu sampai ke Jepang. Ne.." Jimin pun mengangguk sambil menghapus air matanya kemudian tersenyum manis. Yoongi yang melihat jimin kini tersenyum segera memeluknya. Membawanya ke dalam dekapan hangatnya yang membuat jimin nya nyaman.
โขโขโข
23 ๐๐๐๐ง๐ช๐๐ง๐ 2018
08.35๐๐ข
Pagi ini jimin bangun lebih awal karena jam penerbangannya pukul 10 siang. Kemarin malam jimin telah membeli tiket secara Online. Kini ia tengah mengemasi pakaian dan beberapa barang penting lainnya.
"Sayang, kau sudah siap?" Ucap yoongi yang baru saja masuk ke dalam kamar jimin di samping kamarnya.
"Ne hyung, aku baru saja selesai." Jimin menoleh ke arah yoongi yang kini duduk di sampingnya.
"Apa kau yakin akan pergi? Aku sangat khawatir jim karena tak bisa menemanimu."
"Aku yakin hyung. Aku merasa bersalah pada jihyun karena satu minggu ini tak memberikan kabar padanya hingga ia harus kembali ke Jepangย sendiri dan entah mengapa perasaan ku tak enak hyung. Aku takut terjadi sesuatu saat aku menghilang satu minggu yang lalu."
"Baiklah, aku hanya akan selalu ada untukmu bila sesuatu terjadi. Hubungi aku bila terjadi sesuatu di sana."
"Um."
"Kalau begitu kita berangkat sekarang. Satu jam lagi pesawat mu take off." Yoongi pun membantu jimin membawa kopernya dan segera memasukkan koper jimin ke dalam mobilnya. Mereka pun segera masuk ke dalam mobil dan segera berangkat ke bandara untuk mengejar jadwal penerbangannya.
๐๐ ๐๐ฅ
Jimin sudah berada di dalam pesawat beberapa menit yang lalu ia di haruskan untuk secepat mungkin untuk masuk ke pesawat karena mereka hampir saja terlambat sebab saat ia dan yoongi menuju ke bandara kemacetan kota Seoul yang sangat panjang menahan mereka sampai yoongi di buat kesal. Waktu mereka sampai di bandara pun pemberitahuan dari penerbangan jimin telah di umumkan kemudian jimin hanya bisa berpamitan dengan yoongi sebentar dan yoongi mengerti kemudian membiarkan jimin pergi sambil menatap kekasih mungilnya dengan tatapan sendu hingga sosoknya menghilang dari pandangannya.
"Semoga kau sampai di sana dengan selamat jimin-ah." Ucapnya memandang pesawat yang di tumpangi kekasihnya lepas landas meninggalkan bandara itu.
Di sisi lain jungkook yang menghilang tanpa kabar, saat ini ia tengah menahan emosinya karena perginya taehyung entah kemana.
Jungkook terlihat berantakan setelah kejadian ia yang menyakiti jimin kemudian sekarang ia kehilangan taehyung yang pergi entah kemana.
"Arrgggghhh.. Sialan! Kau pergi tanpa meninggalkan jejak hum?! Setelah semuanya yang kau lakukan padaku!" Ucap jungkook dengan menghancurkan semua benda yang ada di dekatnya. Jungkook frustasi karena kehilangan taehyung bahkan sudah hampir satu bulan ia tak menyentuh jimin karena obsesinya pada tubuh pemuda mungil itu.
"Arrrggghh.. BRENGSEK! Hah.. Hah.. J-jimin.. Aku harus bertemu.. Ya .. Aku harus bertemu dengannya dan menyentuhnya.." Jungkook seperti orang tak waras. Seakan tubuh jimin seperti narkoba yang membuatnya candu dan membuatnya ingin menyentuh tubuh pemuda mungil itu di saat dirinya frustasi dan emosi.
Katakan jungkook egois. Ia sama sekali tak perduli meski ia berkali-kali menyakiti jiminย dan tak peduli pada perasaan pemuda mungil itu. Yang ia inginkan hanya tubuhnya dan menikmati suara desahan kesakitan dari pemuda mungil itu. Jungkook pun bergegas keluar dari kamarnya untuk pergi ke rumah jimin.
***
Saat ini jimin sudah berada di Narita airport. Baru 10 menit yang lalu ia sampa di negeri sakura itu. Dengan pikiran yang berkecamuk, jimin segera naik ke dalam taksi yang berhenti di hadapannya. Jimin pun mengatakan tujuannya pada sopir taksi itu. Setelah itu sang sopir mengantarkan jimin untuk pergi keย tempat tujuannya.
Setelah 1 jam perjalanan jimin pun akhirnya sampai di tokyo. Jimin pun segera menuju kerumahnya.
Saat sampai, jimin di buat terkejut karena apa yang terjadi di depannya saat ini. Di rumahnya tampak banyak orang-orang memakai pakaian hitam masuk ke dalam rumahnya. Jimin yang penasaran pun segera masuk ke dalam.
Jimin menutup mulutnya dengan air mata yang berlinang di kedua matanya ia tak menyangka akan apa yang terjadi di depannya ini. Tampak foto kedua orang tuanya berada di depan sana di penuhi karangan bunga dan juga 2 peti mati yang masih ada di tempat itu. Tubuh jimin seketika lemas melihat ini semua namun seseorang tengah menahan tubuhnya.
"Jimin? Tenangkan dirimu. Sssssttt.. Tenangkan dirimu.. Sabar ya ... " Ucap seseorang yang kini berada di sampingnya.
"T-takuya, a-apa yang terjadi.. Hiks.." Ucap jimin masih dengan menatap ke depan dimana foto kedua orang tuanya.
"Kecelakaan. Orang tuamu tertabrak sebuah truck yang melaju kencang saat melakukan pencarian terhadapmu saat kau menghilang." Takuya pun menjelaskan semua membuat jimin semakin terisak dan merasakan penyesalan yang begitu besar meski bukan dirinya yang bersalah.
"Brengsek!!"
๐๐ฝ๐พ