Runa menarik napas panjang. Lagi. Entah sudah berapa kali ia melakukannya sejak menginjakkan kaki di lapangan ini. Memegang bola, menghadap ring.
Ia tidak berminat. Sungguh! Ia akan dengan sukarela menyerahkan hadiah satu juta itu pada siapa pun yang bersedia menggantikan posisinya. Namun, ia tidak berkutik. Ratusan pasang mata yang tertuju padanya, serta sorakan meriah diiringi tepuk tangan menggelora menutup akses cewek itu untuk mundur.
Sialnya, si perfect handsome and really nice guy kita, Georgius Michael, memberikan dukungan penuh dari kursi penonton dengan sorakan kerasnya. Memukul nyaring dua botol kosong plastik yang didapatkannya entah dari mana, meskipun Runa 1,000,000% yakin cowok itu menyadari tanda SOS yang tergambar jelas di wajahnya.
"Ya! Ini dia finalis kita, pahlawan wanita dari Jakarta yang akan membawa kemenangan untuk bangsa dan negara, Kak Runa!"