Suasana malam itu begitu menegangkan. Runa hanya bisa berdiri dalam diam, terpaku di tengah kamar, menatap Rafael yang tengah mengunci pintu, menutup satu-satunya akses cewek itu melarikan diri.
Satu langkah Rafael mendekat akan selalu diiringi satu langkah mundur cewek itu. Runa tidak bisa menahan getarannya. Di hadapannya, cowok itu menatapnya dingin, benar-benar DINGIN, yang tidak pernah ditunjukkan cowok itu sebelumnya.
Sekali lagi, Rafael melangkah maju. Dan lagi-lagi, Runa menyambutnya dengan gerakan awas sambil melompat mundur.
"Kenapa? Takut?"
"Lo mau ngapain, Rafael?" ucapnya dengan suara yang dibuatnya tenang. Cewek itu mencoba bertahan hingga akhir.
Namun, keberaniannya tidak bertahan lama begitu Rafael semakin mendekat, diikuti oleh gerakan cowok itu yang melempar topinya, melepas jaket jeans yang ia kenakan dan menjatuhkannya ke lantai begitu saja, menyisakan T-shirt hitam yang menempel ketat pada tubuh gagahnya, serta celana jeans.
