MERDEKA!
Bebas! Tidak terkekang! Ingin sekali Runa berteriak keras sejak kedatangannya ke sekolah pagi itu.
Di depan gerbang sekolahnya, Runa turun dari taksi dengan kaki kiri ia julurkan terlebih dahulu, bergaya seperti seorang artis hollywood yang diundang dalam sebuah acara red carpet. Rambut panjang cewek itu menari-nari tertiup angin. Senyum sombong yang terukir di wajahnya semakin didukung dengan kaca mata hitam yang ia kenakan.
Selama perjalanan di koridor, berpasang-pasang mata tertuju padanya, disertai bisik-bisik dari mulut-mulut jahil karena keanehan penampilan cewek itu. Namun, Runa tidak peduli. Ia mengangkat dagunya tinggi, sambil sesekali membetulkan posisi kaca mata hitamnya.
"Gileee, gaya lo, Run." Moge—salah satu cowok di kelas Runa—bersiul nyaring begitu cewek itu memasuki kelas dan menduduki tempatnya. "Perasaan di kelas kita kagak ada matahari. Lo silau kenapa, sih? Karena cahaya lampu? Kena radang kornea, ya, lo?" tuduh Moge.