"Teeeeet…." Suara bel terdengar nyaring di penjuru sekolah. Pertanda bahwa hari pertama sekolah sudah dimulai.
Jian Xiaoqiao terlihat memasuki sekolah. Hari ini dia terlambat bangun dan terlihat tidak mengenakan seragamnya dengan benar. Hasilnya, dia berjalan dengan tergesa-gesa ke arah salah satu gedung sekolah.
Tiba-tiba dia melihat sesosok yang muncul dihadapannya. Namun sayang, dia terlambat untuk menghentikan langkahnya. Jian Xiaoqiao seketika menabrak sosok tersebut.
"Brukk.."
Kepala Jian Xiaoqiao menjadi pusing. Ternyata mereka berdua terjatuh bersama dan sosok itu menimpa dirinya. Terlebih lagi, kedua tangan sosok itu memegang dadanya.
"Dasar mesum!!" Pada saat bersamaan dia mengatakannya, tinjuan Jian Xiaoqiao melayang tepat mengenai wajah pria itu.
"Hei kamu, kamu duluan yang menabrakku!" Ujar pria beralis tebal yang menabrak Jian Xiaoqiao dengan suara yang sangat berwibawa.
"Masih tidak mengaku kalau mesum?! Lihatlah di mana kamu meletakkan tanganmu!"
"Aku… sungguh tidak tahu!" Lelaki itu merunduk dan melihat di mana dia meletakkan kedua tangannya, wajahnya seketika terlihat kaku.
Perlahan lelaki itu berdiri dan menepuk-nepuk debu di tubuhnya, "Bukankah peraturan sekolah melarang siswanya untuk terlambat datang ke sekolah?"
"He..he.." Jian Xiaoqiao tertawa sinis sembari perlahan berdiri dan menatap pria itu.
Jika dilihat lagi, pria itu terlihat imut. Sungguh tak disangka dia adalah orang mesum!
"Kamu sudah terlambat tiga menit!" Ujar pria itu ramah saat dia melihat jam yang ada di pergelangan tangannya.
"Semua ini salahmu, dasar munafik!" Ujar Jian Xiaoqiao.
Terdengar suara riuh dari dalam kelas, Jian Xiaoqiao bergegas menuju kelasnya.
Setelah Jian Xiaoqiao sudah pergi, lelaki itu merasa lega lalu mengeluarkan ponselnya untuk bercermin. Di ponselnya terlihat wajah yang baru terkena tinjuan, tapi tidak terlalu mencolok. Dia pun bergegas berjalan menuju ruangan kepala sekolah.
Meskipun dia kembali ke kelas dengan cepat, Jian Xiaoqiao masih saja terlambat enam menit. Dia berhasil duduk di tempat duduknya. Teman sebangkunya yang bernama Lin Xi tertawa terpingkal-pingkal, "Nona Qiao, kamu bahkan terlambat di hari pertamamu? Beruntung ini bukan kelas Si Penyihir Tua. Kalau tidak, habislah kau!"
"Benar sekali, hari ini kelas siapa? Aku tidak melihat siapapun!"
"Entahlah, ku dengar wali kelas kita diganti. Ini adalah kelas bahasa, wali kelas yang baru akan menjadi guru bahasa kita!"
"Benarkah?"
Jian Xiaoqiao mengangkat kepalanya dan tidak ingin percaya dengan apa yang didengarnya. Wali kelas yang baru?
Kelas ini adalah kelas yang terkenal sulit untuk didisiplinkan. Karena semua muridnya memiliki latar belakang orang kelas atas di kota A, kecuali Xiaoqiao. Jian Xiaoqiao adalah murid pindahan dan dia tidak tahu sekolah mana yang termasuk kelas menengah.
"Yang benar saja! Ayahku adalah pemegang saham sekolah ini, dia bilang…." Kalimat Lin Xi terhenti saat dia melihat kepala sekolah berjalan memasuki kelas.
Seketika kelas ini menjadi hening. Jian Xiaoqiao melihat seorang pria yang berjalan di belakang kepala sekolah. Bukankah itu orang mesum yang tadi?
"Tenang semuanya. Hari ini saya akan memperkenalkan wali kelas kalian yang baru. Bapak Gu Yishen, Beliau juga adalah guru bahasa kalian!"
"Tampan sekali!" Kelas terdengar riuh oleh suara teriakan teman sekelasnya, Hua Chiban. Matanya seolah-olah terpancar gambar hati berwarna pink.
"Tampan apanya? Terlihat biasa saja!" Ujar Jian Xiaoqiao sambil tersenyum sinis.
Lin Xi yang sedang tertegun disampingnya menoleh dan menyenggol Xiaoqiao dengan sikunya, seolah mengatakan, "Biarkan aku mengaguminya."
Tampaknya perhatian semua siswa tertuju pada Gu Yishen. Hanya mataku sendiri yang berkedip dengan normal, siswa lainnya sedang melihat ke arah wali kelas yang baru itu.
Gu Yishen melihat Jian Xiaoqiao dan berjalan menghampirinya, dia lalu mengetuk meja Jian Xiaoqiao dengan pelan, "Hei kamu, tetaplah fokus pada saat pelajaran berlangsung!"