Dia tidak berkata-kata lagi, Gu Yishen menganggukkan kepalanya tapi di saat yang bersamaan dia seperti sedang memikirkan sesuatu.
Tidak lama kemudian, dia baru bicara, "Apa yang barusan kamu katakan ada benarnya. Aku harus mengajarimu dengan baik. Lagi pula ini berhubungan dengan anak kita di masa depan. Akan lebih baik jika dia mirip denganku."
Jian Xiaoqiao kehabisan kata-kata. Memangnya dia mengatakan akan menikahinya?
Bisa dikatakan, sekarang menikahi seorang istri sangat sulit, apalagi guru yang berhubungan dengan muridnya?
"Pak, apakah kamu kesulitan menemukan seorang istri, karena itu kau mau menikahiku?" Kalimat itu tidak seharusnya dia katakan, tetapi Jian Xiaoqiao tetap bertanya untuk menemukan jalan keluar.
"Kita punya perjanjian pernikahan. Dan kupikir jatuh cinta adalah hal yang sulit dirasakan. Menunggumu sampai cukup umur untuk menikah, kupikir itu adalah hal yang sangat mudah untuk dijalani."
Dan juga hal itu tidak memberikan efek apa-apa pada Gu Yishen.
"Jadi apa kamu menerima pernikahan tanpa cinta?"
Jian Xiaoqiao tidak mengerti. Apa orang kaya sekarang memang seperti ini? Sulit menemukan pernikahan dengan keadaan tidak membutuhkan cinta. Dan apa mereka menganggap pernikahan adalah sebuah tugas yang harus diselesaikan?
Dengan mata dan wajah yang tersenyum, Gu Yishen menjawab, "Kamu benar, aku tidak butuh cinta. Aku hanya butuh seorang istri yang penurut. Bisa dibilang, aku hanya membutuhkan satu istri. Lagi pula orang tuaku menyukaimu. Itu saja sudah cukup."
Setidaknya itu bisa menyelamatkannya dari banyak masalah!
"Apa yang menurutmu baik tidak berarti baik juga untukku. Aku dan kamu tidak sama. Aku membutuhkan cinta, suamiku nanti harus mencintaiku juga. Jadi…" Jian Xiaoqiao berdiri dan berkata, "Pak, kita sama sekali bukan manusia yang hidup di dunia yang sama!"
Gu Yishen mengerutkan keningnya dan berkata, "Kamu bisa mengajukan syarat apapun, tapi cinta, aku tidak bisa melakukannya."
Jian Xiaoqiao tersenyum dan berkata, "Pak, kamu sangat kasar. Ini sudah zaman modern. Walaupun keluargaku tidak kaya dan kondisinya kurang baik, di rumahku masih memungkinkan untuk memiliki perasaan yang tenang. Tidak peduli kamu setuju atau tidak, saya sendiri akan berpacaran, tidak ada hubungannya denganmu!" Jian Xiaoqiao menyelesaikan ucapannya lalu melangkah keluar lift dengan langkah yang besar.
Gu Yishen mengambil nafas dalam-dalam lalu mengangkat barang-barang dan mengikutinya.
Pintu rumah Gu Yishen pun terbuka, dekorasi hitam putih di dalamnya membuat alis Jian Xiaoqiao berkerut. Apakah dia akan tinggal di rumah yang dingin ini selama setahun?
Memikirkan hal ini, Jian Xiaoqiao kembali tersentak dan berkata kepada Gu Yishen, "Kamarku?"
"Kamu lihat dan pilih sendiri kamar yang ingin kamu gunakan. Kecuali kamarku yang itu!" Jelas Gu Yishen saat jarinya menunjuk sebuah kamar.
"Kalau begitu aku akan tidur di kamar yang ini." Jian Xiaoqiao memilih kamar di sebelah kamar mandi daripada kamar yang berhadapan dengan kamar Gu Yishen.
"Udara di kamar itu tidak terlalu bagus, kamu…"
"Tidak apa-apa, yang penting bisa agak jauh darimu!"
Gu Yishen mengangguk dan meletakkan barang Jian Xiaoqiao di dalam kamarnya, "Letakkan barangmu, mandi dan pergilah tidur setelah menyelesaikan tugas sekolahmu!"
"Lain kali kamu tidak usah masuk kamarku. Pria dan wanita harus ada batasannya!"
"Walaupun kau ingin aku untuk masuk ke kamarmu, aku tidak akan masuk." Ucap Gu Yishen. Dia lalu menunjuk ke arah pintu yang tertutup dan berkata, "Itu adalah ruang bacaku. Kalau tidak ada sesuatu yang penting jangan memasukinya."
"Tenang saja, aku tidak akan menyentuh barangmu!" Kata Jian Xiaoqiao mengakhiri percakapan itu. Gu Yishen lalu membalikkan badannya dan keluar dari kamar Jian Xiaoqiao.
Setelah meletakkan segala sesuatu di tempatnya, Ia baru menyadari tidak ada apapun di atas tempat tidur Jian Xiaoqiao. Ia bangkit dan membuka lemari, dia tak menemukan ada sprei di dalamnya.