Chereads / rahasia dibalik persahabatan / Chapter 12 - Bab 12: kebahagiaan

Chapter 12 - Bab 12: kebahagiaan

saat aku mulai membuka mata aku melihat ke sekelilingku,aku melihat ada bangsal rumah sakit,tiang tiang infus,dan tabung oksigen namun aku sendirian saat itu.

saat aku mulai menelik seluruh tubuhku aku sudah mengenakan baju rumah sakit berwarna biru dan kerudung berwarna senada juga,satu selang infus telah dipasang dan selang oksigen juga telah ikut terpasang,seketika aku berfikir apa yg terjadi,apakah ini semua akibat alergi ku? kenapa hingga separah ini? apa mungkin karena aku memakan hingga habis ahhh entah lah.aku pun melepas selang oksigen dan hendak mencari seseorang yg sekiranya bisa membantuku menjelaskan apa yg telah terjadi namun seluruh tubuhku terasa berat dan lemas aku pun terus mencoba untuk bangun atau minimal duduk namun semua tak ada yg berhasil.

saat aku tengah mencoba untuk terus bangun tiba tiba seseorang datang berlari ke arahku.

"siskaaaa!!!!!!." teriaknya

ternyata itu ibu...

"sayanggg apa yg kanu rasakan sekarang nakk,ibu sangat khawatirr,coba saja kamu ikuti kata kata ibu mungkin semua ini tak akan terjadi siskaaa!!!!." ucap ibu sembari memelukku dan menangis

"memang apa yg terjadi bu???." tanyaku kebingungan

"siskaa kamuu memakan bawang putih lalu kau pingsan dan nafas mu melemah sampai sampai dokter memasangkan selang oksigen untuk membantumu segera pulih...."ucap ibu sembari menangis

"hahhh separah itukah?tapi aku hanya merasa tak sadar sekejap tapi kenapa banyak hal yg terjadi,ehhh ibuu sudahhlahhh jangannn menangiss kumohonn,lagipula aku sudah membaikk buu." ucapku.

"siskaa kamu tau apa yg ibu fikirkan saat dokter mengatakan nafas mu melemahh??!!! ibu takutttt kau pergi meninggalkannn ibuuuu sayangggggg." ucap ibu semakin histeris

"ahhh sudah sudahh aku sudah membaik kok bu tenang saja,lagipula aku tidak mungkin meninggalkan ibu begitu saja hanya karena hal sepele." jawabku berniat untuk menenangkan ibu.

"kau anggap itu sepelee hahhhh!!!!." ucap ibu menatap ku

"ehhh itu maksudkuuu ehmmm--." jawabku yg terpotong oleh ucapan seseorang

"heyyy sudahh sudahhh jangan terlalu histeris kasian peri kecil kita baru saja ia sadar biarkan ia pulih sepenuhnya dulu..." sahut ayah yg sontak membuatku bahagia tak terhingga

"hahhhhh ayahhhhhhh???????." ucapku tak percaya

ayahpun mendekat lalu duduk bersama ibu disampingku

"haiii perii kecil ayahh bagaimana kondisi mu sekarang udah baikan???." tanya ayahh

"hwaaa akuu langsung sehattttt ketika melihattt ayahhhhh." jawabku gembira sembari memeluk ayah.

"jadi kalo sama ibu ga gembira nii,tetep sakit gituu?!." ucap ibu sembari menyeka air matanya

"ehhh iyaa bahagiaaa dongg tapi kloo ada ayahhhh makinnn bahagiiaaaaa karenaaa kita jadiii keluargaaa yg utuhhhhhh." ucapku sembari memeluk keduanya

"ibu juga bahagia siska kita bisa berkumpul seperti ini." ucap ibu

"ehh ayah kapan pulang,bukannya ayah baru bisa libur nanti ya?." tanyaku

"heiii sebenarnya ayah bisa pulang kapan saja semau ayah namun kamu harus mengerti semua pekerja harus tetap dibawah pengawasan ayah supaya semua berjalan lancar." ucap ayah

"ouh begituu emmm baiklahh,ayah libur berapa hari?."

"satu hari mungkin." jawab ayah

"ahhhhh singkatt sekali." rengekku

"memang kamu maunya berapa hari periii." tanya ayah

"emmm 3 hari sajaa bagaimana?." jawabku

"hmmm sepertinya tidak bisa kalo 2 hari bisa soalnya nanti ayah harus ke luar kota lagi untuk meeting penting yg membahas peresmian kantor cabang baru ayah maaf ya tapi ayah berjanji selama 2 hari ini ayah akan habiskan waktu bersama kalian okee." ucap ayah

"hemmm tapi kann aku sekolahhh yahhhh." rengekku sedih

"kamu bisa izin sayang,gurumu juga pasti akan memakluminya lagipula kau kan baru pulih jadi tak ada salahnya kan izin."sahut ibu

"ouh okee baiklahhh,ehh ayah aku ingin bertanya sesuatu,boleh?? ." tanyaku

"tentu saja bolehh siska." jawab ayah semangat

"untuk apa ayah membuat banyak sekali kantor cabang apa satu saja tidak cukup?." ucapku

"siska ayah banyak membuat kantor cabang supaya perusahaan ayah terus berkembang dengan baik,lagipula bank kan sangat penting jadi harus ada banyak cabang untuk memadai kebutuhan masyarakat." jawab ayah

"ouh begitu,ibu pernah bilang katanya ayah akan membuat usaha baru,apa itu?? ." tanyaku lagi

"ya kurang lebih seperti itu,ouh itu kamu sudah menceritakannya kepada siska mira??." tanya ayah kepada ibu

"maafkan aku tentang hal itu,aku terpaksa menceritakannya karena ia terus menerus menyuruhku menceritakan tentang mu yg jarang ada dirumah untuk mengobati kerinduannya hehe." jawab ibu sembari tetawa

"ahhh begituu hahaha maafkan ayah ya sayang.... baiklahhh jadi usaha baru yg akan ayah coba kembangkan adalah membeli saham rumah sakit dan membangun rumah sakit di daerah daerah yg minim fasilitas kesehatannya jadi mereka tidak kesusahan lagi untuk mencari fasilitas kesehatan." jawab ayah

"lalu ayah akan lebih sibuk?." tanyaku

"hmm mungkin tapi ayah akan usahakan supaya membagi waktu." jawab ayah menenangkanku

"ahhh baikk baikkk." jawabku ketus sembari menjatuhkan punggungku ke kasur rumahsakit

"sudahhlahh jangan bersedih kan ada ibu." sahut ibu

"iyaa iyaaa." jawabku sembari menutup mataku

tak lama berselang dokter datang ke ruangan ku untuk memeriksa

"selamat sore,kami mohon izin untuk memeriksa keadaan nona siska sekarang." ucap salah satu perawat

"ouh iya baik silahkan dok,sus...." jawab ibu

mereka pun memeriksa keadaanku,setelah kurang lebih 10 menit memeriksa mereka pun selesai,

"alhamdulillah sudah selesai,untuk sekarang kondisi nona siska sudah hampir stabil namun lebih baik dirawat inap dulu untuk benar benar menjaga kestabilan kondisinya,karena bisa saja sewaktu waktu berubah." ucap dokter

"ahhh begitu ya,baiklah kalo seperti itu bagaimana yah?." tanya ibu

"yasudah tolong pindahkan saja ke kamar kelas 1 atau vip saja secepatnya." ucap ayah

"baik pak akan segera kami proses,silahkan bapa urus administrasi nya terlebih dahulu." ucap salah satu susternya

takl ama berselang ayah langsung mengurus administrasi lalu akupun langsung dipindahkan,saat di lift aku pun bertanya

"ibu aku akan dipindahkan ke ruang mana?." tanyaku bingung

"hmm,sus kira kira kita akan ke ruang apa?." tanya ibu ke suster

"ruang vip bu sesuai dengan permintaan pa bima." jawabnya

"ahhh kenapaa haruss vip siii kannn sepiiii ahhhhh." rengekku

"sudahlah untuk kali ini lebih baik kamu nurut,pentingkan lah kesehatan mu." ucap ibu

setelah beberapa saat kami pun sampai di ruangannya

"baik kita sudah sampai,untuk infus jika habis ibu tinggal pencet bel yg ada diatas ranjang saja ya bu,untuk panggilan darurat ibu bisa menelpon dengan telpon yg diatas meja ya bu,." ucap suster

"ouh baik sus terimakasih." jawab ibu

"baik kalau begitu saya permisi ya,selamat beristirahat." ucap suster sembari beranjak pergi

tak lama berselang ayah pun datang,akupun langsung merengek

"ayahhhhhh kenapa harusss disiniiiiiii ahhhhh kannnn sepiiiii." rengekku

"ehhhh lebih baik disini jadi lebih nyamann tau." sahut ayah sembari menutup pintu

"ayahhh kata dokter aku harus dirawat inapp berarti rencana kita untuk berlibur batall dongg ahhhh." rengekku lagi

"ya mau bagaimana lagi ini juga kan untuk kesembuhanmu," sahut ayah menenangkanku

"ahhhh yasudah,ibu maaf tolong ambilkan remot tv aku jenuh." ucapku lemas

"ini sayang...." sahut ibu sembari memberikan remot

tiba tiba ayah mendapat telfon dari seseorang...

"ayah keluar sebentar ya mau angkat telfon dulu,." ucap ayah

"memangnya dari siapa?." tanya ibu

"mas reza,mungkin dia mau menanyakan kemana aku pergi karena tadi aku langsung pergi tanpa bilang ke siapapun." sahut ayah

om reza adalah ayah adam otomatis saat mendengar itu aku langsung terpikir ke adam,andai saja dia datang menengokku tapi itu tidak mungkin...

ayah pun keluar ruangan lalu mulai menelfon... setelah beberapa saat ia pun selesai menelpon lalu masuk dengan tersenyum gembira

"siskaaa ayahh punya kabar gembiraa untuk mu..." sontak ayah yg langsung masuk ke dalam

"hahhh kabar gembira apa yah." jawabku tak bersemangat

"tapi berjanjilah untuk kembali bersemangat baru ayah akan beri tahu." rayu ayah

"ahhh baikkk baikkk memangnya apa?." tanyaku bersemangat

"om reza akan menengokmu kemari sekarang." ucap ayah sembari tersenyum

"ahhh itu aku kira apa." jawabku sembari kembali melemaskan tubuhku

"tunggu ayah belum selesai,katanya teman kecilmu juga ikut kemari karena hari ini kan hari libur." ucap ayah

"hahhhhh maksud ayahh adammmm?????." teriakku tak percaya

"ya dia akan datang bersama om reza." ucap ayah

keluargaku dan keluarga adam memang sudah sangat dekat apalagi ayah dan om reza adalah partner kerja sejak dulu hingga perusahaan bank milik ayah berhasil seperti sekarang jadi sudah tidak aneh jika ayah dan ibu sangat dekat dengan adam,

"kamu pasti sangat senang kan?apalagi kalian sudah beberapa tahun tidak bertemu,biasanya tiap pulang sekolah pasti ada suara adam yg memanggilmu untuk bermain tapi sekarang tidak ibu sangat rindu kepadanya hahaha anak itu sangat baik." ucap ibu sembari tertawa

tak lama berselang tiba tiba seseorang mengetuk pintu ruanganku dan ternyata....