Chereads / rahasia dibalik persahabatan / Chapter 17 - Bab 17: persiapan

Chapter 17 - Bab 17: persiapan

ayah menatapku lalu menghembuskan nafas,entah apa maksudnya namun seakan ia benar benar akan marah besar tubuhku pun seketika mematung ketakutan lalu ayahpun mulai bersuara

"siska....ingatkan peraturan kita?" tanya ayah

"pe-epe-peraturan mana yah???." aku langsung gugup

"jangan memainkan ponsel saat sedang makan!,itu tidak etis dan tidak sopan!." tegas ayah

"ahm eh itu eh iya maafin siska yah siska lupa..."aku terbata bata

"hmmm,sudah lanjut lagi taruh lah ponselmu." perintah ayah

"ehh sudahh sudahh,mungkin siska benar benar lupa yah jangan terlalu keras kepadanya siska kan baru sembuh dari sakit." ibu menenangkan ayah

saking bahagianya aku saat saling mengirim pesan dengan adam sampai sampai aku melupakan salah satu aturan yg sangat besar,yaa ayahku memang sangat disiplin dan mengutamakan etika itu sebabnya di buatlah peraturan itu,

"sudah siska simpan dulu ponsel mu lalu lanjut lagi makannya." ujar ibu lembut

"iya bu,sekali lagi maaf ya..." dengan nada rendah akupun meminta maaf lalu menyimpan ponselku diatas meja

kami pun melanjutkan menghabiskan makanan,setelah menghabiskan menu utama akupun beralih untuk mencoba memakan sashimi

"hmm ibu maaf tolong ambilkan sashimi didekat ibu." aku menunjuk ke piring berukuran sedang yg berisi potongan potongan daging ikan salmon yg tampak segar dengan toping saus mayo dan washabi

"ouh,ini siska." ibupun mengambil nya lalu memberikannya kepadaku

"terimakasih bu..." akupun mulai memonitor makanan didepan ku sekarang yaitu sashimi

"hmm ayah apa ini benar bisa dimakan?." tanyaku polos

"ya tentu saja,kalo bukan buat dimakan terus buat apa di simpen di menu coba." sahut ayah

"hmm iya juga sih apa rasanya?." tanyaku lagi

"rasanya manis namun lebih nikmat jika ditambah dengan washabi atau mayo." saran ayah

"emmm,tapi kenapa harus mentah?." tanyaku sekali lagi.

"karena mentah justru kandungan vitaminnya lebih tinggi karena semua kandungan didalamnya nya belum terusak oleh proses pemasakan." jawab ayah sembari mengambil segelas matcha latte

"berarti makanan yg mateng ga bervitamin dong???." tanyaku tak henti

"astaghfirullah...." ayah menepuk dahinya

"ayah kenapa?."aku bertanya lagi

"daripada kamu terus bertanya lebih baik kamu mulai memakannya." ayah tampak lelah

"sudahh siska lanjutkan makannya kasian ayahmu kebingungan menjawabnya hahahaha." ledek ibu

"heissssssss!!!!!." dengus ayah

"ehh sudahh sudahhh jangann mulaiii lagiii,ayooo makannn." aku melerai mereka sebelum debat capres dimulai kembali

"hahahahaa maaf." ucap mereka berdua

awalnya aku sangat ragu ketika akan mulai memakannya namun saat mulai memasukannya ke mulutku itu semua benar benar merubah ekspektasi ku,

"hwaaaaaaaaaaaaa." sorakku sembari mengecap rasa sashimi itu

"bagaimana nikmat bukan?." tanya ayah sembari tersenyum

"benarrr benarrrr yummyyyyyyyyyyy." cerutu ku sembari tersenyum bahagia

"bagaimana rasanya?." ibu tampak sangat penasaran

"rasanya manis,ditambah washabi dan mayo rasanya jadi beragam yaitu manis,pedas,gurih dan sedikit ada rasa membakar dimulut intinya benarrr benarrrr yummyyyyy." jelasku sembari menyunggingkan senyum yang sangat lebar

"tuhkan apa ayah bilanggg." sahut ayah

"hehe kan ini pertama kalinya aku mencoba hehe." aku tersipu malu

"wahhhhh ibu harusss mencobanya." ibu bergegas mengambil sepiring sashimi lalu langsung memakannya

ayah juga mulai mengambil sashimi lalu melahapnya dengan penuh nikmat,kami pun bersama sama melahap habis sashimi dengan nikmat lalu setelah beberapa saat kamipun selesai menghabiskan semua hidangan yg ada,

"alhamdulillah...." ayah menyandarkan tubuhnya ke sofa

"yu pulangggggg." sorakku yg tak sabar kembali ke kamar tercinta dengan kasur yg sangat lembut dan besar

"sebentar ibu bayar dulu." ibu pun mulai menepuk tanganya satu kali

tak lama berselang seorang pelayan wanita pun datang sembari membawa billing,

"iya ada yg bisa saya bantu?." tanya pelayan itu

"iya saya ingin membayar pesanan ini." ujar ibu

"ouh baik ini billingnya." jawab pelayan itu

"lohh sudah disiapkan???." tanya ayah yg kebingungan

"iya tuan,nyonya,disini kami melayani permeja dengan khusus jadi setiap meja mempunyai pelayan nya masing masing,dan saya ditugaskan disini jadi saya siapkan semua yg saya kira akan dibutuhkan seperti,serbet cadangan,sendok garpu dan yg paling penting billing." pelayan itu menjelaskan dengan lugas sembari menunjukkan senyum yang sangat ramah

"ouh begituu,wahhh hebatt sekalii!!!." puji ibu kepada pelayan itu

"wahhhh bagusss sekali." timpal ayah

aku hanya bisa tertegun kagum dengan apa yg dijelaskan pelayan tersebut

"terimakasih..." jawab si pelayan dengan nada senang

"ouh iya totalnya berapa?." tanya ibu

"semuanya jadi 385 ribu." sahut si pelayan

"oke." ibu mengeluarkan dompetnya lalu mengambil uang yg dibutuhkan

"ini,terimakasih banyak ya.." ucap ibu

"baik nyonya, terimakasih kembali juga...." sahut si pelayan

setelah membayar kamipun beranjak menuju mobil lalu pulang...,tak lama kamipun sampai di mobil dan langsung masuk ke mobil

"alhamdulillah akhirnya kenyang." aku menyenderkan tubuhku

"iya alhamdulillah." sahut ibu

"sebelum kita pulang jangan lupa berdoa dulu." ujar ayah

kamipun berdoa di dalam hati

"baik bismillahh...." ayah tampak sudah selesai berdoa lalu mulai melajukan mobil

saat kami mulai perjalanan pulang akupun mengambil ponselku untuk membalas chat dari adam yg belum sempat aku balas tadi

------------------------------------------------------------------------

WHATSAPP

adam :kamu dimana sekarang?

me :di restoran Jepang gtu

adam :ouh bagus lah...

me :iya aku off dulu ya pesanannya sudah sampai

adam : baik makanlah yg banyak,jaga selalu kesehatanmu.

me :okee makasih.... ^_^

------------------------------------------------------------------------

sesudah membalas chat dari adam akupun merasa lega,dan akupun menyimpan ponsel ku lagi,saat perjalanan aku merasa sangat kenyang dan merasa sedikit ngantuk,akupun memutuskan untuk tidur sejenak karena semakin lama rasanya mataku semakin berat dan susah untuk tetap terjaga,

*tiba tiba ibu menepuk pipiku dan membangunkanku

"sayang...ayo bangun kita sudah sampai." ujar ibu

"ahh apa??." aku kaget karena rasanya baru tadi aku memejamkan mataku tapi kenapa sudah sampai lagi,

akupun memonitor keluar kaca dan benar saja aku melihat rumah yg besar bercat putih dan kokoh dengan 2 tiang kekar didepan yg menyangganya ya itu rumah kami..

"kita sudah sampai sayang...." ibu membuatku sadar dan percaya

"ahh alhamdulillah..." aku mengucek mataku untuk menyegarkan nya

"ayo turun sayang,kita sholat maghrib dulu..." ajak ibu

"iya bu," akupun beranjak turun dari mobil lalu menuju rumah

rasanya lelahh sekalii,kamarku berada di lantai 3 dann ada tangga panjang, besar,dannn banyakkk yg harus ku lewatii hwaaa rasanyaaa malasss sekaliii,akupun mulai menaiki setiap anak tangga dengan lunglai,

setelah perjalanan yg cukup melelahkan untuk menaiki tangga akhirnya akupun sampai di ruangan yg sangat kucintai,yapss itu kamarku,akupun bergegas masuk ke kamar,

"huftttt akhirnyaaa kembaliii lagiiii." akupun merebahkan tubuhku di kasur besar kesayangan ku,sprei nya tampak sudah diganti sprei baru dengan motif unicorn berwarna dominan biru dan ungu

"ehhh astaghfirullah lupaaaaa akuuu harusss sholattt,." aku pun langsung loncat lalu berlari ke kamar mandiku yg berada di kamarku

setelah selesai wudhu akupun langsung menunaikan sholat maghrib,setelah selesai rasanya aku lebih segar lalu akupun memutuskan untuk mandi setelah selesai akupun mengganti bajuku dengan piyama berwarna biru muda kesayanganku dengan kerudung senada juga lalu akupun menuju ruang keluarga di lantai 2

sesampainya disana aku melihat sudah ada ayah,ibu,dan bi siti yg sedang menonton tv, (lohhh thorr kok ada bi siti segala?sabarr ni mau dijelasin skuyyy.) ya walaupun bi siti bukan anggota keluarga kami namun kami sudah biasa berkumpul bersama seperti keluarga,akupun langsung menghampiri mereka

"wiii lagi seruuu niii,ehh ayahhh besok kan hari senin berarti ayah liburnya habis dan harus bekerja lagi dongg???..." tanyaku

"hmm ya kurang lebih seperti itu,kau juga akan masuk sekolah yakan..." jawab ayah

"hmm, iya juga sih yaudah dehh." pasrah ku

"nanti kan kalau libur ayah bakal pulang lagi." hibur ayah

"lagipula kan ada ibu sama bibi." hibur ibu juga

"hmm iya iyaa,." jawabku

"ehh siska bukannya sebentar lagi kamu mau memasuki ujian untuk kenaikan kelas?." tanya ayah

"ehh iyaa seminggu lagi." aku tersontak

"kalau begitu belajar lah yg rajin,jangan lupa sholat dan berdoa supaya dilancarkan..." ujar ayah sembari mengusap kepalaku

"hmm iya yah,eh ayah berangkat kapan besok?..." sahutku

"hmm sepertinya pagi jam 8 an,besok acara sekolahmu apa saja?." tanya ayah

"ouhh,belajar biasa tapi mungkin besok kan hari senin otomatis upacara bendera dann pasti banyak yg sakit mungkin besok hari pertamaku latihan jadi osis di bidang kesehatan." jawabku panjang lebar

"wahhh non siska hebatt..." sahut bibi yg daritadi diam seribu bahasa

"ouh begitu,baiklah.." jawab ayah

"hehehe."

saat kami tengah menonton tv tak terasa waktu berlalu dan kumandang adzan isya pun terdengar,aku dan keluargaku pun bergegas melaksanakan sholat isya

"ehhh yahhh,buu aku langsung tidur yah..."

"ouh iya sayang,istirahat lah yg cukup." sahut ayah dan ibu

akupun langsung menuju kamarku,sesampainya dikamar aku langsung wudhu,sholat,menyiapkan pelajaran besok,dan seragam untuk besok setelah selesai akupun menuju kasur ku lalu melepas hijabku,merebahkan tubuhku sembari mengenakan selimut,tak lupa berdoa setelah itu semua selesai akupun mulai melemaskan seluruh tubuhku dan memejamkan mataku untuk segera tidur,tak berselang lama akhirnya akupun tertidur lelap.....