Chereads / rahasia dibalik persahabatan / Chapter 23 - Bab 23: rahasia adam

Chapter 23 - Bab 23: rahasia adam

ketika tengah asyik menikmati yogurt sembari memandang danau bersama adam di sisiku tiba tiba terbesit sebuah pertanyaan yg benar benar tidak pernah terpikirkan sebelumnya di otak ku,

kini otakku bekerja sepenuhnya mencari cara menghilangkan pertanyaan itu namun nihil,semua terus melonjak hingga aku memejamkan mataku sejenak agar merilekskan otakku namun tetap saja itu menghantui ku dan tiba tiba adam membuyarkan semua

"hei siska kau ini kenapa?." tanya adam seraya menepuk pundakku

"astaghfirullah ehh ituu ehmm engga damm kenapa apanyaa siii-." tukasku kaget

"heii kau ini tak perlu berbohong kepadaku,aku ini sahabat mu dari kecil dan aku sudah mengetahui semua hal tentangmu jadi aku sudah mengerti gelagat mu itu,kau berbohong yakan! cepat katakan apa yg ingin kau katakan!." potong adam

"aghhhh baikkk baikkkk okeeee akuuu akann ceritaaaa tapiii tolongg berjanji lah jangan marahhhh." aku berteriak karena kesal gelagatku terbaca olehnya

"memangnya kapan aku pernah marah kepadamu hah?!." sambar adam

"ehhm iyaa iyaaa."

"yauda cepet ceritaa." ujar adam tak sabar

"iya udah jadi gini sebenernya...." nadaku merendah

"apa?."

-ADAM-

'apa yg sebenarnya akan siska katakan,kenapa semua seakan menjadi kaku dan beku,apakah ada masalah serius? ahhh siskaaa kau benar benar membuatku gilaaa.' sorak batin adam

____________________________________________

"sebenarnya aku ingin bertanya apa selama kita berpisah kau mempunyai perasaan suka kepada seseorang?maaf jika lancang bertanya seperti itu tapi pertanyaan itu benar benar spontan dan tiba tiba terbesit dibenakku." lirihku seraya menundukan kepalaku

"apa?!!." teriak adam yg kaget dengan pertanyaan tadi

"adammm tolonggg jangannn marahhh akuu mohonnn ituu benarr benarrr spontann sajaaa,maaff jikaaa lancangg aku sendiri juga bingunggg kenapa pertanyaan macam itu bisa terbesit dibenakkuuu tolongggg jangann marahhhh akuuu akannn menarikk semua pertanyaan ituuu dammm plissss." cerocosku karena takut adam marah seraya tak terasa mataku mulai berkaca kaca

tiba tiba saja gelak tawa adam pecah seketika entah apa yg ia pikirkan namun tawanya begitu pecah hingga terus mengiang di telingaku sekarang,akupun bertanya kepadanya

"adammm k-ke-kenapa kau tertawa?."tanyaku dengan penuh kebingungan

"astagaa siskaa,aku tak kuasa menahan tawa mendengar pertanyaan mu itu hahahaha,itu benar benar pertanyaan konyol,kau tau sendiri kan aku akan fokus belajar demi mengejar cita citaku?." ujar adam

"iya lalu kenapa?."

"iya tentu saja aku tidak memikirkan tentang perasaan suka ku sekarang ini karena aku ingin fokus ke impianku." jelas adam

"jadi jawabannya engga?." tanyaku yg masih linglung

"iyaaa siskaa musuhhh bebuyutankuuu." adam menyunggingkan sebuah senyumannya yg manis itu seraya megusap rambutnya yg berwarna hitam kecoklatan itu ke belakang

"ouh begitu baiklah,terimakasih karena kau tidak marah hehe,aku kira kau akan marah kepadaku akibat pertanyaan konyolku ini." aku tersipu malu

"hadehhh kau daridulu memang tidak pernah berubah ya,selalu saja ada pertanyaan konyol yg terlontar dari bibir manismu itu." ledek adam sembari menebar senyum yg menampakkan giginya sembari mengangkat satu alisnya yg hitam dan tebal itu

"iya lah kan aku gabakal pernah berubah dan akan terus menjadi siska yg adam kenalll tapii gatauu dehh si adamnya gimana." aku memalingkan mukaku sembari menurunkan nadaku

tiba tiba adam membalikkan badanku lalu menjawab ledekanku tadi

"hei siska tatap aku!"titah adam yg masih memegang bahuku

akupun kaget ketika mataku dan adam saling bertemu,kini aku bisa melihat pupil matanya adam itu membesar seakan membelalak

'menatapmu sedalam ini seakan membawaku pergi ke keindahan galaksi bimasakti yg keindahannya abadi dam'

-adam-

'inikah rasanya menatap wajah yg selalu menbuatku dilema karena kenangannya?apa ini rasanya?kenapa semua benar-benar berdegup kencang?apa sebenarnya yg terjadi?'

"astaghfirullah ihhh apasiiii." aku segera melepas pegangan adam dibahuku itu

"ishhhh." adam sempat memalingkan pandangan kesegala arah

"hei siska dengarkan baik baikk okee,akuu adam faryza aldyansyah anak ganteng,cool,kece,pintar,pemberani dari ayah reza tri hermansyah menyatakan bahwa akan tetap menjadi adam sahabat dari saudari siska anzalia zara anak dari om Bima putra wijaya si pemilik bank ternama Indonesia selamanyaaaaa." jelas adam panjang lebar dan secara rinci yg langsung membuatku tertawa terbahak bahak karena benar benar receh

"huh-huh-huh,apaa ituu masihh kurangg jelassss??apa perlu aku sebut tanggal lahir bulan, taun, hari,menit,detik,kau dan aku serta keluarga kita lahitlr agar kau percaya?????!!!." tanya adam dengan nafas terengah engah

'adam yg aku kenal kini tiba tiba saja berubah menjadi receh dari yg asalnya benar benar cuek,aku harap adam akan selalu menjadi terbuka dan periang seperti ini'

"ahahahahaha,sudah sudahh iyaaa akuuu percayaa sekarang tapi berjanjilah jika kita mencintai seseorang kita akan tetap saling ada satu sama lain dam,jujur saja aku takut jika kau punya pacar kau akan berubah." lirihku seraya nadaku berubah yg asalnya naik karena tertawa seketika turun karena ragu

"tidak siska tenang saja aku akan tetap selalu ada untukmu kau pun sebaliknya oke,dan jangan lupa untuk menulis rahasia di diary,nanti jika sudah saatnya kita akan bongkar rahasia masing masing okee." ujar adam menenangkanku

'namun kini adam berubah menjadi adam yg kaku lagi:'D.'

"hmm baikklahhh." akupun meminum yogurtku kembali sembari memainkan ponsel ku

"ouh iya satu lagi siska." ucap adam yg menghentikan jariku yg tengah memainkan ponselku

"apa?!." tanyaku sembari menaruh hpku

"tolong tetap jagalah rumah pohon ini dan tetap rahasiakanlah oke,aku hanya ingin rumah pohon ini hanya untuk kita berdua karena banyak sekali kenangan di rumah pohon ini jadi tolong ya." ujar adam yg mulai menebar senyum nya sembari mengayunkan dan memainkan kakinya yg menggantung dipinggiran rumah pohon

*suasana pun menjadi sunyi dan kaku

"ehh btw gimana kabar ayahmu dam?." tanyaku basa basi untuk mencairkan suasana

"hmm alhamdulillah ayah sehat,bagaimana dengan ayahmu?." tanya balik adam

"alhamdulillah baik juga dam,ouh iya kapan kapan main kerumah yu!! ibu menyuruh ku mengajakmu katanya dia akan membuat kue spesial untukmu." ajakku sembari tersenyum manis

"wahh kedengarannya seru,boleh deh btw kamu beruntung ya siska." ujar adam yg merubah nada bicaranya menjadi sedikit turun

"beruntung kenapa?."

"iya kau mempunyai ibu yg sangat sangat baik dan selalu ada untukmu,coba bandingkan denganku,ibuku meninggalkan ku saat aku masih kecil seakan ia tak mempunyai hati tapi aku beruntung mempunyai ayah yg selalu mengurusku dari kecil haha."

"heii adam jangan berbicara seperti itu,ibumu pasti punya alasan untuk melakukan semua itu,percayalah akan ada masanya kau mengetahui semua yg belum kamu ketahui dam." sahutku

-adam,yaps dia memang hanya hidup bertiga dengan ayah dan kakak satu satunya,ketika ia masih bayi ibunya meninggalkannya,,,,

'vera frisila tri Hermansyah'

yaps itu nama ibunya adam,meninggalkan disini bukan berarti 'die' tapi maksudnya ia pergi entah kemana meninggalkan adam saat masih bayi dan menghilang begitu saja entah kemana perginya,ibuku bilang si sebenarnya keluarga ibunya adam punya masalah saat itu tapi entah masalah apa dan alhasil ibunya adam terpaksa meninggalkan adam and adam tidak dibesarkan oleh ibunya dari bayi dan hanya dibesarkan oleh ayah dan neneknya yg dari ayahnya,dulu om reza telah berusaha terus mencari istrinya namun nihil sama sekali tidak ada hasil dan akhirnya ia menyerah,btw kata ibuku adam sama sekali tidak tau apapun tentang ibunya karena keluarganya menutupi itu semua dari adam jadi ia hanya tau bahwa ibunya meninggalkannya saja bahkan aku saja dilarang memberitau adam tentang hal ini-

"hmmm mungkin kau benar siska." lirih adam

"yaudahh sekarang kita have fun ajaaa ahh jangan sedih sedihan ginii gaseruu ini kann hari pertama kita main lagiii, dahh ahh senyumm dongg." titahku

"iya iyaa." adam pun mengikuti titahanku dan iapun menebar senyumnya dan kembali bermain lagi bersamaku hingga pukul 13:00 lalu pulang kerumah sebentar untuk sholat lalu melanjutkan nya lagi hingga sebelum ashar

'adampun kembali menjadi adam yg kaku,dan cuek yg aku kenal,entah apa yg tadi membuatnya begitu receh dan periang saat menyakinkanku walau sesaat tapi itu benar melekat dibenakku kini.'