ditempat lain seorang gadis tampak terengah engah karena sedang berjalan menuju sekolah dengan samping yg menahan langkah kakinya yaps dia 'frisly'
"duhh ternyata ribet banget jalannya." sesekali ia mengusap keringat di wajahnya
"siska dah sampe belum ya?aduhhh cape bangettt ya lordd coba aja klo gapake samping aku pasti bisa lari biar capenya sekalian aja." keluhnya lagi
saat ia berjalan tiba tiba seseorang dengan kemeja warna putih disertai dasi hitam dan celana pensil hitam tak lupa tas abu abu yg menggantung di kedua bahunya itu menghampirinya,
kulitnya yg putih,matanya yg agak sipit dan berwarna hitam pekat disertai rambutnya yg ditata ke arah samping langsung membuat frisly langsung mengenalnya 'satria' yaps frisly langsung mengenalnya karena saat ia tumbang di hari tes ialah yg menolong nya dan menangkap tubuhnya itu alhasil ia langsung tertohok,
"hai." ujar satria
"ehm ehh iyaa ehh haii." mata frisly seketika membelalak
"kamu frisly kan?." tanya satria
'astagaaa inii ngimpii atau bukann siii??? ini satriaa yg waktu itu nolongin akuu kann??? ini ngimpi bukan sihhh?!?? maygatt cool bangettt,hwaaaa gilaaaa demii apaaa diaaa nanyaaa akuuu,ini kenapa bisa barengan and ketemu gini dahhh ya ampunnn' tanpa terasa frisly melamun dan tersenyum
"hei kok malah senyum?." satria melambaikan tangannya didepan wajah frisly
"hei apa ada yg salah?!?!" tanya satria yg tak kunjung mendapat respon
"astaghfirullah!! ehhh iyaa apa tadii?!?!?."
"kamu frisly kan?"
"i-iyaaa ehh kebetulan ketemu,a-aku mau ucapin makasih hehe." ia gelagapan dan salting
"untuk apa?." tanya satria
mereka pun mulai berjalan sembari berbincang
"waktu itu kau telah menolongku." suara frisly bergetar
"ouh itu,tak perlu berterimakasih aku akan siap sedia membantu siapapun itu."
'hwaaa gilaa dah gantengg baekk lagiii aghh akuu melelehhhh.' batinnya terus meronta
seketika suasana beku frisly pun berniat mencairkan suasana
"eh btw rambut kamu bagus." puji frisly tanpa menengok sedikitpun karena gugup
"hmm kau juga cantik." ucapan dinginnya itu benar benar membuat frisly terbang
'astaga kenapa jantungku berdebar sangat cepat?!?!!??.' frisly menutup matanya
'ya allahhhhhhh iniii benerannn atauuu ngimpiii siiii kaloo ini ngimpiii tolongg banguninnn ya allahhh jangan buat aku terbang di mimpiii,ya allahhh panjangkanlahh perjalanan iniii seruuu ya allahhh aku udahh gacapeeee kokk ya allahhh plisss'ia merengek di dalam hati
'ehh bentarr frislyyy kamu haruss kalemm harusss anggun gaboleh keliatan saltingg giniii.'
tanpa terasa merekapun hampir sampai di gerbang sekolah disana sudah tampak ada siska tengah duduk di bangku
'ahh udah beres tapi gapapa dehh makasihhh ya allahhhh atasss semuaaa nikmattt yg engkauu beriii.' kini ia tersenyum bahagia
"eh siska." sapa satria
"ehh kaliann,lah kok bisa bareng?." tanya siska
"tadi kita ketemu dijalan." jelas satria
"ouh gtu pantesannn lambatttt." goda siska sembari melirik frisly
"maksudnya?." tanya satria
"ehh engga kokkk enggaaa bukann apa apaa sat hehe." tukas frisly
"ouh yaudah deh aku masuk duluan ya." satria pun beranjak masuk
"oke." jawabku
sepeninggal satria akupun langsung menginterogasi frisly namun salma dan vasya datang
"haii guysss." sapa mereka berdua
"wihh ada yg dah senyum senyum kenapa ni bocah sis?." tanya salma yg memonitor wajah frisly yg memerah
"tadii diaa pas dijalan katanya ketemu satria terus mereka kesini bareng tapi gatau lagi deh ini aku interogasi dia." jawab siska
"yaudahh mulaii mulaiii acaranya masih lama kok." ujar vasya tak sabar
"ihhh mendingg kitaa masukk ke dalem duluuu jann disiniii" ajakku
"yaudahh ayooo."
sesampainya mereka dikelas mereka pun mulai menginterogasi frisly
"friss tadi kalian ngapain aja?." tanya salma
"guyss tadiiii diaa bilang akuu cantikkkk." frisly memejamkan matanya lalu tersenyum kegirangan sendiri sembari menggigit telunjuknya
"lahhh kok bisaaaa?" tanya vasya yg langsung mengernyitkan dahinya
"tadi aku muji rambut dia terus dia balik muji aku,tadi dia gantengg banget tauu gaaa." kini ia melemaskan tubuhnya matanya terus menatap keatas seakan tengah membayangkan
"ya ampon nii bocah ampe mabok begini ishh cuma digituin doang juga." ujar vasya
"maklum lahh kan dia lagi jatuh cinte ama pangeran pandangan pertamanya jadii ya begini nihh efek sampingnya." sambarku
"gyaaa so sweetttt dahh lahh jadiann ajaaa." salma kini antusias sembari menepuk pipi frisly
"hadeuh yg dah nemu pangeranmah bedaaa kitaa kapann guyssss." sambarku
kini frisly semakin terbang ditambah dukungan dari salma,
saat kami tengah sibuk berkumpul tiba tiba seseorang memberi tahukan bahwa aku dipanggil kak vino
"siska katanya dipanggil tuu ama kak vino ditunggu di ruang serbaguna"
"cieee yg baru aja berharap langsung dapet apa yg diharapin cieee." goda salma
"maksud?."
"tadi kamu kan nanya kapan ketemu pangeran ehh langsung dipanggil tuh ama pangerannya cieee." jelas salma
"siskaaa ayooo berjuang untukk pangerannnn." frisly bersorak
"ni anak bisa gila juga ya?,aku kira dia pendiem banget" celetuk vasya
"pendiem mah topengnya doang aslinyamah ya lebih dari ini" jawab salma terbahak bahak
"wahh bener bener ngawurr ni anak,yaudah aku kesana dulu ya." siskapun tertawa terbahak bahak
siskapun meninggalkan mereka dengan langkah terhentak hentak iapun menuju ruang serbaguna sepanjang jalan ia terus memikirkan apa yg kira kira akan kak vino bicarakan entah kenapa rasanya setiap kak vino memanggilnya ia selalu bingung dan gugup sendiri
tak lama akhirnya iapun sampai di ruang serbaguna tampak seorang pria tengah duduk disalah satu bangku yg ada dia sana
dia adalah 'VINO' yaps dia mengenakan kemeja putih dipadukan dasi panjang berwarna biru metalik dan celana pensil hitam juga tak lupa jas warna abu bercorak hitam dan biru yg menambah ketampanannya juga rambutnya yg mengkilap yg ditata kearah belakang semakin menambah karisma nya sebagai seorang vino yg menjadi ikon perimadona di sekolah ini
mata siska pun membelalak melihat penampilan vino itu yg tampak sangat berbeda di hari biasanya
"hai? kak vino manggil aku?ada apa ya?" matanya masih memonitor penampilan vino
mendengar suara yg sering menggema ditelinganya itu sontak membuat vino langsung memonitor siska dari atas sampai bawah
'astaga cantik banget,hati gue gasalah milih' tegas vino di dalam hati
vinopun bangkit dari duduknya lalu ia tampak mengancingkan kancing jas ditangannya itu
"iya ada yg ingin aku bicarakan."
'klo dipikir pikir dia ganteng juga ya' gumam siska
penampilannya benar benar membuat siska tertohok
"a-ap-apa kak?" tanya siska gugup
"pulang sekolah bisa ga jalan ke taman kota itung itung perpisahan kita gtu." ujarnya
"s-siapa aja kak?." tanya siska
"kita berdua aja." ujarnya
'duhhhh kalo nolak gaenak tapi gimana ya hmm.' batinnya bertanya tanya
"hmm klo gtu aku mau tanya ke temen temen aku dulu ya kak?."
"lah kan yg mau kesana nya kita?." vino kebingungan
"i-iya kak tapi aku ada acara juga hariinu sama mereka." jawabnya
"ouh yaudah,ntar aku tungguin di gerbang sekolah kalo kanu gadateng dateng itu artinya kmu gabisa oke."
"hmm i-iy-iya kak."
"kau ini kenapa selalu gugup jika berbicara denganku?apa aku terlihat seperti guru killer?" tanya vino
"e-engga kok kakk bukann hehe." tukas siska
'tapi iya juga sih ya padahal dia sama aja kek yg lainnya tapi kenapa aku selalu gugup kek gini ya,ini sebenernya kenapa si?'
"tuh kalo ga gugup pasti ngelamun,kamu kenapa sih?." tanya vino lagi
"engga kok kakk."
"kau ini sebenarnya kenapa si?."
'apa aku harus kode keras ya biar dia tau aku suka? ahh coba aja deh.'
"kalau aku melamun atau gugup kan jelas jelas karena aku takjub padamu."
"apa?!?!!!." siska langsung mendongakkan kepalanya
"eh itu mak-makus ehh maksudku penampilanmu ehh bukannn maksudku makeupmu ehhh bukannn aghhhh sudah lahh lupakann sajaaa!." vino seketika gelagapan
"hm yaudah deh kak klo gtu aku balik lagi ya."
"iya silahkan." Vino memalingkan wajahnya
'astagaaaa vinoooo kenapaaa lu gelagapannn siii tadiii gimanaaa kalo siska jadi ilfill gegara sikap luuu aghhh sialll' batinnya meraung
sepanjang jalan siska terus memikirkan perkataan vino tadi
'maksud dia apaya? dia bilang dia kagum padaku? apa dia suka kepadaku.' tanpa terasa siska senyum senyum sendiri
'aishhh siskaaa kok jadii ginii siii,mana mungkin seorang kak vino primadona sekolah ini suka sama kamu aduhhh ya allah rasa apakah iniii?.' batinnya terus bertengkar
sesampainya diruang teman temannya iapun langsung gabung dan duduk
"ehh siska gimana tadi?." tanya vasya
"gimana apanya?." jawabku
"apa yg dia bicarain?." tanya frisly
"dia ngajak aku ke taman kota tapi cuma berdua"
"whattt teruss terusss?!??." sorak vasya
"terus dia bilang bakal nungguin aku digerbang kalo aku ga dateng dateng dia anggap aku tolak ajakannya itu."
"and terus dia bilang dia kagum sama aku tapi dia langsung gelagapan gtu."
"wahh fiksss dia suka sama kamu sis dan keknya kamu juga suka sama dia" ujar salma
"lahh kenapa bisa tau gitu?." siska keheranan
"kamu kalo ketemu dia atau ngobrol suka gugup atau gimana gtu gak?." tanya salma
"ehm iya."
"ahh terus kalo kamu bareng ama dia pernah deg degan atau gimana gitu gak padahal kamu gak habis cape?." sahut frisly
"ehm kadang." siska semakin kebingungan
"fiksss kaliannn saling sukaaa." tegas salma
"nahhh benerr tuhhh." frisly ikut menegaskan juga
"what apa iya?masa seorang kak vino suka sama orang kek aku gini?."
"kalian tuh sama sama cantik and ganteng,sama sama pinter juga tuh udahh cocokk bangett apa yg mau di minderin sih?." ujar vasya
"ahhh au ahhh jadi gimana kita gajadi makan makan ke dong?."
"ehh tapi richese ada menu baru loh." vasya bersemangat
"ishhh udahh lahh itumah masih banyak waktu ini kan kasian kak vino dah nungguin dia lagipula ini kan terakhiran." ujar frisly
"nahh iya tuhh kesiann udahh sis kamu kesana aja ma dia kasian loh." sambar salma
"hmm yaudahh yaudahh itu ntar lagi aja sis."
"hmm kalian gapapa?."tanya siska
"engga kok gapapa udahh ntar kesana aja. gihh." titah frisly
"hmm yaudah deh makasih and maaf ya." siska merasa bersalah
"iya udah gapapa kok mending sekarang kita ke aula keknya dah mulai acaranya ehh siska kita latihan dulu ya." ajak frisly
"oke fris." sahut siska