Chereads / rahasia dibalik persahabatan / Chapter 25 - Bab 25: permintaan nenek adam

Chapter 25 - Bab 25: permintaan nenek adam

setelah selesai menyusun makanan di meja taman belakang siskapun langsung menuju meja makan kembali untuk mengambil dessert

iapun bergegas menuju meja makan sedangkan adam menunggunya disana

jarak beberapa langkah dari meja makan tanpa sengaja siska mendengar percakapan mereka semua

"ibu hanya ingin bertemu dengan vera dan ingin melihat vera kembali bersama kalian semua terutama adam sebelum ibu harus meninggalkan kalian semua selamanya." ujar nenek adam yg suaranya terdengar jelas ditelingaku seketika siska bergumam setelah tak sengaja mendengar itu semua

'what apa ini? apa maksudnya nenek Adam berbicara seperti itu?serindu itukah ia dnegan tante vera?aihhh siskaaa kenapa kau jadi menguping seperti ini dan kenapa kau jadi mengurusi hidup orang lain lagipula ini kan masalah pribadi keluarga mereka,tapi kasian juga ya neneknya adam,ehh tapii kenapa aku jadi kepikiran,aghhh sudahh lahh siskaaa lebih baik kau segera ambil dessert itu lalu kembali ke taman belakang and lupain semua yg tadi aku dengar.' batinya terus meronta

ia pun segera menuju meja makan namun sesampainya disana tiba tiba neneknya adam menghentikan pembicaraannya dengan semua dan seketika suasana menjadi hening

"loh kok jadi sepi bukannya tadi lagi pada ngobrol ya?." ucap siska yg memecah keheningan

"ehh siska sayang apa yg kurang? kamu mau ambil apa sayang?." sahut nenek adam

"ahh ini nek aku mau mengambil dessert hehe."

"yaudah sayang ambil gih cepetan kasian adam nungguin sendirian disana." ucap ibu

sadar akan arti perkataan ibu yaitu menyuruh ku pergi karena akan ada pembicaraan serius diantara mereka akupun bergegas mengambil dessert lalu bergegas kembali ke taman belakang lagi untuk menemui adam

"ahh iyaa okee okee." aku pun mulai beranjak meninggalkan meja makan,obrolan pun mulai terdengar kembali namun kini siska tidak mempedulikannya karena kasihan adam yg menunggunya sendirian disana

sesampainya disana iapun pun berencana untuk memberitahukan apa yg ia dengar tadi perihal keluarganya

siska pun menyimpan dessert dessert di meja lalu mulai membuka obrolan

"ehm dam ada yg mau aku omongin." ujarku kaku

,"apa??." adam yg daritadi tampak memainkan ponselnya kini menaruh ponselnya dimeja

"hmm ini hal serius." aku mulai panik takut ada orang selain adam yg mendengar nya

"apa?." adam kembali bertanya

"duhh gimana yaa jadiii." aku tergagap gagap

"apa ini tentang kel-." alis tebal. adam. itu tampak naik satu

panik dengan pertanyaan adam itu seketika aku pun spontan melontarkan pertanyaan yg konyol pada adam

"ehmm bukannn inii tentangg apakahh akuu terlihatt cantikk hari inii atauuu tidakkkk." ucapku spontan sembari menutup mataku

"hah?!!?!?!?!." adam nampaknya tersontak kaget dengan pertanyaan spontanku tadi

'astagaaaa kenapaaa akuuu mengucapkan hal bodohhhh ituuuu.' batinku meronta

"ehhhhh tidakkk tidakkkk bu-bukann ituu maksudkuuuuu tap-." ucapku sembari menutup mataku

"kau-c-cantik." gugup adam

mendengar perkataan sahabatnya itu seketika siska terlonjak kaget dan tak peecaya lalu menanyakan ulang

"hahh apaa damm?!?."matanya membelalak dan wajahnya kini penuh rasa penasaran

"ehm engga engga,mksudnya dessert nya cantik." ungkap adam sembari menunjuk pudding yg ku bawa

"aku kira kau menyebutku cantik tadi." akupun menekuk bibirku

"ishhh geerrr."kini adam memalingkan mukanya

kini adam merasa aneh karena tadi secara spontan ia menyebut sahabatnya itu cantik padahal dia sendiri paling geli dan anti dengan kata kata seperti itu,dan ia lebih memilih mengalihkan dan memalingkan wajahnya dari siska karena khawatir siska curiga

'ngapain pake ngomong kek gtu segala sihh astagaaaa gimana kalo dia denger jelas adammm and kenapa lu ngomong kata kata kek gtuu siii geliii amatttt'

"yaudahh ayo makan." ajak siska yg masih menekuk wajahnya

"siska apa kau marah?." tanya adam tak enak

"engga, geerrrr." siska membalas ucapan adam padanya tadi seraya masih menekuk bibirnya

"ouh ceritanya marah." ujar adam

"au." jawab siska singkat

"apa kau yakin bisa bertahan marah kepadaku?." adam menggoda siska

"yakin." tegas siska

"bener niiii." kini adam menatap mata siska

"ishhh adamm apa sii liatt liattt."

tatapan adam dari dulu memang selalu bisa membuat siska tersenyum bahkan tertawa entah kenapa rasanya lucu jika adam menatapnya seperti itu

"yakin nihh masih bisa marah??." adam tersenyum sinis

"yakinnn." tegas siska

"yaudahh aku akan menghitung dari satu sampai sepuluh jika kau tersenyum atau bahkan tertawa kau harus memaafkan ku oke."

"satuu.... dua...."

kini wajah siska tak karuan karena menahan tawa akibat tatapan yg adam beri kepadanya itu

"tigaaaa....empattt...."

baru sampai hitungan keempat siska benar benar tidak bisa menahan tawanya,tawanya pun langsung pecah seketika adampun tampak tertawa terbahak-bahak karena melihat kelakuan sahabatnya itu

"nahhh kannnn benerrr gakuatt." gelak tawa adam terus menerus berlanjut

"yaudahh iyaaa akuu maafinn,kenapaa sii aku terus pen ketawa."siska masih terus tertawa

"yaudah sekarang kan kita dah baikan nihhh gimana kalo kita makan aja." ajak adam

"yaudah ayo."

"tapi jan sambil cengengesan lupakan dulu tatapanku yg menawan itu oke ntar keselek bisa gawat wkwk."

"ishhh apaaa siiii ahahaha yaudah yu kamu pimpin doa."

setelah selesai berdoa sebelum makan

mereka berduapun mulai menyantap hidangan yg tadi sudah dimasak da disiapkan oleh keluarga siska,selama mereka menyantap hanya suara dentingan sendok dan garpu lah yg mengisi kesunyian namun tak kuat dengan suasana itu siska pun memecahkan suasana

"hm dam."

"ya?." adam menjawab sembari melahap ayam teriyaki

"hmm."

"apa siska?."

"hmmm." ulang siska

"ini kamu mau nanya atau mau cosplay jadi nissa sabyan sih?!." adam mulai geram karena tak kunjung mendapat poin

"eh gajadi deng." ucap siska

"ya allahhhhhhhhh ampunilahhh musuhhh hambaaa yg satuuuu iniiiiiiiiiiii,pasti dosanya sangattt besarrr karena telah membuat orang penasaran dan pembaca penasarannnnnn ya allahhhhh." sorak adam yg langsung menaruh sendok dan garpu lalu menadahkan kepalanya keatas sembari bersorak

"hehe maaf." celetuk siska

"hihi miipin iki yih." adam meledek siska dengan mengikuti kata kata siska sembari memajukan bibirnya yg berwarna peach itu

"aghhh ternyata jadi cowo tuh susah yaa."sontak siska membuat adam kebingungan

"maksudnya?." tanya adam

"iyaa tadii tuu makanyaa akuu gajadii ngomong tuu soalnyaa bingung mo ngomong apa,tadinya niat aku tu mau nyairin suasana gtu biar ga krik krikk ehh gaada topik ya alhasil gajadi." siska menekuk bibir manisnya itu sembari menundukan kepalanya

"astagaaaa gtuuu doanggggggg."decih adam

"ya maapp kann dah jujurrrr." siska memohon dengan menekuk bibirnya

"yaudahh mendingan kita abisin makannya dulu kan gabaik makan sambil nyerocossss,ntar kenyang engga mumet iya." ujar adam yg melanjutkan makannya

"yaudahh iyaaa maappp maappp." dengusku

mereka pun melanjutkan makan dengan tenang

·

·

·

·

Disisi lain seorang lelaki tampak sedang gusar dan dilema tengah terduduk disebuah sofa kecil di balkon rumah yg bertingkat 3 yg disangga oleh 2 pilar kokoh berwarna cream

lelaki itu tampak gusar sembari memainkan ponselnya atau lebih tepatnya membolak balikan ponselnya di WhatsApp, 'vino' yaps kini dia sedang dilema karena ia berniat ingin mengirim pesan ke siska karena ingin sekedar menanyakan kabarnya entah kenapa tiba tiba ia berfikiran untuk menanyakan keadaann siska namun ia ragu takut takut mengganggu dan pada akhirnya ia gusar sendiri membolak balikan ponselnya dan tak kunjung menemukan keputusan

namun akhirnya ia memutuskan untuk mengirim sebuah pesan singkat ke siska

———————————————————————

WHATSAPP

me: assalamualaikum siska...

———————————————————————

setelah ia mengirim surat ia tampak menghembuskan nafas lega iapun menaruh ponselnya itu dimeja dekat kasurnya,iapun memutuskan merebahkan dan merileksan tubuhnya di sofa biru tua itu namun selang beberapa saat pikirannya dipenuhi rasa penasaran apa gadis itu membalas pesannya,,, setelah ia lihat ternyata chat nya itu ceklis 2 abu abu yg berarti sebenarnya siska sudah menerima nya namun belum membacanya

iapun berkali kali mengecek ponselnya namun iapun tak kunjung mendapat balasan,entah apa yg sebenarnya akan ia sampaikan pada siska namun tampaknya ia benar benar dibuat gusar olehnya

iapun memejamkan matanya seraya batinnya ikut bertanya tanya

'ehh inii sebenernya gue kenapa sii kan gue cuma mau tanya kabarnya doang kenapa gue rusuh sendiri sihhh?? lagipula kenapa gue harus tanya kabar dia? besok juga kan ketemu?ishh tapi kenapa rasanya gue pengen banget tau kabar dia aghh gue kenapaa siii jadiii gajelasss giniiiii vinooo inii bukannn diri looo vinnn sadarrr inii bukannn loooo astagaaaa apa yg sebenarnya terjadi padakuuu.' batinnya melonjak kebingungan

·

·

·

·

"ehh dammm gimana kalo kita nulis diary,aku simpen satu diary cadangan itu buat kamu aja daripada kita gabut and garing yakan."

"hmm ide bagus boleh deh,coba bawa kemari."titah adam

siskapun pergi untuk mengambil diary,saat itu ia tidak tahu vino mengirim esan kepadaanya karena ia aktifkan mode silent namun ia aktifkan getar karena takut takut ponselnya akan mengganggu acara keluarga nya itu

saat siska pergi mengambil diary adam tampak tengah memainkan ponselnya namun segera dihentikan oleh suara getara yg berasal dari ponsel siska yg ia taruh di atas meja

'drettt dreettttt'

"loh itu kan hp siska." ujar adam

tak lama siskapun kembali dengan membawa 2 buah diary bersampul merah dan biru disertai 2 buah pulpen yg bermotif jerapah

sesampainya siska disana adam pun langsung membertahukan siska bahwa ponselnya bergetar tadi

"ehh siska tadi hp kamu geter deh keknya." ujar adam sembari menunjuk ponsel siska dengan telunjuknya,

"ouh mungkin pesan dari operator,dah yu kita nulis aja jan sibuk sama hp ahh."

siskapun meraih hpnya lalu mematikan data selulernya lalu ia meraih ponsel adam yg adam genggam

"sini akuu pinjemm." siska meraih ponsel adam

"ehhhh jangannnn." adam menarik ponselnya lalu menjauhkannya dari siska

"kenapa siii cumaa pinjemm doangg jugaa ishhh." omel siska

"emng mau apa?." tanya adam mengerutkan dahinya

"cuma mau pinjemm doanggg ishhh."

tak kuasa melihat sahabatnya itu merengek adampun mengizinkannya

"yaudahh nii asal jangan buka galerii lohh." pinta adam

"kenapa emang?." siska mengerutkan dahinya seraya kebingungan

"ehm-e-engga kok pokonya jangan." pinta adam lagi

"ishhh yaudahhh gajadiii ahhh malessssss."

"ehh eh jan marah dongg aku benar benar minta maaf." pinta adam merasa bersalah

siska meraih pulpennya lalu mulai menulis pesan tanpa menghiraukan pinta adam itu,,,