waktu terus berlalu terhitung vino sudah bersandar dan mungkin tertidur di bahu siska selama itu,siska pun merasa jenuh karena seakan ia mematung sendiri di temgah hujan yg agak deras itu,iapun mengeluarkan ponselnya dari tasnya
"yahhh basah...smoga aja masih idup." keluh siska sembari mengelap ponselnya
iapun menyalakan ponsel nya dan beruntung masih bisa berfungsi
"alhamdulillah masih bisa nyala,mendingan aku main game aja deh,daripada gabut."
siska pun mulai memainkan sebuah game online,kini jari jarinya bergerak secara lincah mengontrol gamenya itu,dengan penuh semangat iapun terus bermain dan tiba tiba kepala yg bersandar di bahunya itu terangkat tanpa ia sadari
kini vino telah terbangun namun siska tak menyadari nya karena asyik dengan dunianya,suara riuh air hujan pun turut membuatnya tak sadar,vino hanya tersenyum sembari menatap siska
merasa ada yg mengintainya Siska pun menoleh dan benar saja vino tengah menatapnya,ia pun terlonjak kaget
"astaghfirullah!!!!." tanpa sengaja ia menjatuhkan ponselnya
"ehh..." tangan vino mencoba meraih ponsel siska namun terlambat
*krakkk!!!!!
dengan perlahan siska melirik kearah ponselnya berada dan ternyata ponselnya itu telah retak,dan sialnya lagi ternyata itu terjatuh ke kubangan air di bawah bangku
kini siska hanya menatap naas ponselnya itu,keadaan pun hening sesaat,merasa bersalah vino pun dengan segera meminta maaf,
"ma,maaff siskaa aku tidak tau akan jadi seperti itu..." pinta vino
"ahhh i,iyaa gapapa kok ka..." siska memaksakan senyumnya karena sebenarnya hatinya kini hancur sebab di ponselnya terdapat semua file,data data,akun akun dan terutama no adam,yaps adam
"se,serius??." tanya vino gemetar
mendadak hujan pun berhenti dan langit sore pun datang kembali namun dengan dihiasi secercah awan kelabu
"iya kak,ehh ujannya udah reda gimana kalo kita pulang kak?kita basah kuyup ntar kan klo demam bisa ambyar." ujar siska sembari menatap langit yang mulai cerah padahal ia hanya mengalihkan topik
"hmmm,ba-baik lah,sekali lagi aku minta maaf ya."vino mulai berdiri sembari menenteng jasnya namun dengan perasaan tak enak
"yaudah ayo kak." ajak siska
sembari mulai berjalan vino mulai menanyakan sesuatu
"hmm siska,boleh aku bertanya sesuatu?." tanya vino
"a-apa kak?." siska masih menelisik ponsel rusak yg ada di genggamannya
"boleh aku minta alamatmu?." ucap vino dengan hati hati
"hah buat apa kak???."seketika siska melirik dengan cepat
"ya pengen aja,siapa tau bisa berguna gtu."
"hmmm,mencurigakan..."desis siska namun ternyata terdengar oleh vino
"ya ampun,aku bukan berniat mencuri siska." sambar vino
"lahhh kok?!?,ehh emang kedengeran??!?." siska pun terlonjak kaget
"yaiyalah,hebat kan?." sahut vino sembari melirik ke siska lalu mengangkat alisnya dan tersenyum
"ishh apasii." siska pun tertawa
"wahhh ajaib,sepertinya kau memang mahluk aneh siska." ujar vino sembari tertawa geli
"hah,emang kenapa?."
"setiap kita bersama aku selalu mencoba kesempatan agar bisa bertingkah konyol dan bisa melihat kau tertawa namun tidak pernah berhasil,tapi tadi aku hanya menggerakkan alisku kau malah tertawa renyah." vino masih tertawa
"loh kenapa pengen liat aku ketawa?"
"karena manis dan lucu." ujar vino spontan sembari tersenyum manis,namun masih lanjut berjalan
*blushhhhh
rasa yg aneh itu terjadi lagi di pipi,badan,dan jantung siska,kini pipinya memerah dan matanya membelalak
"ehh maaf maksudku..." namun saat vino melirik,ternyata siska tidak ada disana namun ia ada dibelakang seraya mematung dan tak bergeming sama sekali
'aghhh apa yg gue bilang tadiii aghhhh,sialll jangan jangan siska malah jadi ilfeel atau mikir aneh anehh lagiii ahhhhhh gawat gue harus cepet cepet jelasin.' secepat kilat vino bergegas menghampiri siska yg masih diam tak bergeming
"siska??." vino melambai lambaikan tangannya di hadapan wajah siska
"siska??."
'hwaaaa tadiii apaaa yg dibilang kak vinoo?!???? ya ampunnnn kenapa rasanya jantungku terus berdebar tak karuan.' cerocos siska di dalam hati
"siska?!?." panggil vino sekali lagi
tersadar akan suara yg memanggilnya siska pun langsung tersontak
"eh iya astagfirullah,,,,maaf ada apa kak?." jawab siska dengan nafas tak beraturan
"ehm itu maaf atas perkataan ku tadi,bukan maksud unt,-"
"ahhh iyaaa kakk tidak apaa ayo udah sore yuuuuu."sambar siska
"hmm baiklah."mereka pun bergegas pulang
.
.
.
.
setelah sampai dirumah siska pun segera membersihkan diri lalu beranjak ke kamar,sesampainya dikamar ia pun membaringkan diri,sembari menikmati sup yang di sediakan bi ira
"hufttt kenapa kamu harus rusakk sihh,mana pecah lagi,tau gtu dari awal aku pasang kartu memori aja ikutin saran ayah." keluh nya kepada ponsel rusak yg ia genggam
"hmm btw sebenernya aku kenapa sih,kenapa rasa aneh itu selalu muncul disaat seperti itu?,apaa aku suk,suka sama...."
"aishhhhh siskaaaaa kenapaa sekarang kau berfikir aneh Anehhh siii ahhhh kenapa semua rasanya semakin membingungkan,gamungkin lahh kamu suka sama kak vinoo astaghfirullah." siska meruntuki dirinya sendiri
"eh btw udah aga lama aku ganulis diary lagi,nulis ah,kira kira adam nulis juga gak ya?." siskapun segera menghabiskan supnya lalu mulai menulis diary
.
.
.
ditempat lain,disebuah balkon rumah yg tampak megah dengan warna cream dan coklat,seorang lelaki tampak terduduk di sebuah sofa biru yg berada di balkonnya,ia tampak tengah memegang pulpen sembari menikmati indahnya langit senja,
"hmmm,indah sekali senja hari ini,andai saja aku bisa menikmatinya bersama siska di rumah pohon" ujarnya
yaps itu adam,sesaat iapun mulai menulis sesuatu di diary berwarna coklat tuanya itu,dengan lincahnya tangannya mulai bergerak menulis mengisi diary itu
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
senja,
entah kenapa mengingatkan ku akan kenangan masa lalu saat kita bertemu
senja,
sebuah maha karya sang pencipta yang memberi banyak dinamika rasa dihati kini
kelak semoga kita bisa menikmati senja bersama sembari tertawa dan bahagia di tempat kesayangan kita..
-dams.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
"hmmm semoga kau bisa membacanya nanti siska...." adam pun tersenyum sembari kembali menatap langit senja yg ada dihadapannya
.
.
.
.
disebuah kamar berukuran 6×4 berwarna biru dan abu,seorang lelaki tampak terduduk di depan meja belajarnya sembari menatap layar ponsel nya,matanya tak henti henti menelisik layar ponsel didepannya itu
"aghh vinoo ngapa lu malah ngerusak hp siska segalaa siii,udah ngerepotin malahh bikin siska sedih lagii ishhhh dasarrrr gagunaaaaa." ia meruntuki dirinya sendiri sembari memegang kepalanya
"gue gabisa tinggal diem,gua harus tanggung jawab ke siska." ia pun segera menuju tempat dimana laptopnya di simpan lalu mulai mengutak atik
"gue beliin ini aja deh siapa tau siska suka,and maafin gue." ujarnya sembari mengklik mouse nya itu
ia kini tengah memesan sebuah ponsel untuk menggantikan milik siska,karena merasa bersalah
dengan segera iapun mengetik alamat penerima lalu,setelah selesai ia pun merebahkan badannya di kasur sembari beristirahat.
"hufttt semoga aja siska mau nerima permintaan maaf gue." ia pun memejamkan matanya sembari menghembuskan nafas kasar
.
.
keesokan harinya,seorang kurir datang ke kediaman siska sembari membawa sebuah paket,
'tingg tinggg' *itu suara bel ya bukan penyanyi dangdut
"permisiiiiii."teriak seorang kurir dari depan
bi ira yg tengah membereskan ruang keluarga sontak langsung menghampirinya
"iyaaaa,siapaaa?." teriak bi ira
"pakettttt." sahut kang kurir
"lohhhh paketnya kok bisa teriakk??." sahut bi ira sembari berjalan menuju pintu
"maksudnya saya kurirr bawa paket." teriak kang kurir.
bi ira pun akhirnya sampai di depan pintu dan menemukan sosok kang kurir yg tengah memegang sebuah kotak paket
"apa benar ini rumah siska anzalia zara?." tanya kurir itu sembari tersenyum ramah
"bukan,kalo ini si rumah milik ayahnya." jawab bi ira
"terus nona siska nya tinggal dimana ya kalo boleh tau??." tanya kurir itu
"non siska tinggal disini mas." sahut bi ira dengan ringannya
"lahhh tadi katanya ini rumah milik ayahnya?ehhh berarti ini rumah nona siska juga dong bu?..." kang kurir pun kebingungan dengan jawaban bi ira
"ya memang benar,tapi bukan rumah non siska,tadi kan masnya nanya apa ini rumah non siska kan non siska belum bisa beli rumah jadi ini masih rumah ayahnya bukan rumah non siska,tapi non siska nya tinggal di sini."jelas bi ira dengan santai
"astagfirulah....sabar ya allah." gumam kurir itu
"loh kenapa mas?kok istighfar?." bi ira pun tergejoed
"eh,engga bu,ini paket atas nama siska anzalia zara." kurir itu pun menyodorkan kotak paket
"ouh iya iya,maaf tapi dari siapa ya?." tanya bi ira
"informasi sudah tertera semuanya di situ." ujar kang kurir
"hmmm,ouhh iya iya..terimakasih mas..."bi ira pun meninggalkan kang kurir begitu saja
"ehhh ehhh,bu bentarr ini." kang kurir itu menyodorkan sebuah papan dada berisi kertas tanda terima dan pulpen
"loh,mas nya mau nomor saya?." tanya bi ira dengan spontan
"astagfirullah,engga bu...bukan itu,tapi ibu harus tanda tangan dulu buat konfirmasi klo paketnya udah diterima." jelas kang kurir sembari menghela nafas
"ouh begitu,baik." bi ira pun menanda tangan
"alhamdulillah..." hela kang kurir
"loh kok alhamdulillah?masnya seneng ya dapet tanda tangan saya hehe,klo mau saya bisa tanda tangan lagi dimanapun masnya mau loh hehe." sahut bu ira dengan gembira
"ehhh bukan buu bukannn,saya pamit ya buu permisiii....." sambar kang kurir yg dengan segera bergegas pergi meninggalkan rumah siska
"astagfirrrrulahhhh,ngimpii apaaa gua semalemm ketemu bu ibu kek gtuu astagfirr." gumam kang kurir sembari masuk ke dalam mobilnya
.
.
.
bi ira pun membawa paket itu kedalam,kebetulan siska tengah berada di ruang keluarga,dengan segera bi ira memberitahu siska
"non ada paket buat non..."
"loh,dari siapa bi?." tanya siska
"dari kurir,non." sahut bi ira lembut
"hm,maksudnya siapa pengirimnya bi?." tanya siska lagi sembari kebingungan
"ouh jnt non..."sahut bi ira lagi tanpa beban
mendengar jawaban polos dari bi ira itu siska pun celingukan sendiri,kini ia bingung harus menjawab apa dan bingung harus tertawa atau apa,kini iapun hanya menghela nafas nya lalu menggigit bibirnya,
siska tidak marah,karena ini kali pertamanya bi ira menerima paket,karena biasanya bi siti lah yg menerima dan mengurusnya dan kebetulan hari ini bi siti sedang pergi belanja,jadi wajar saja bagi siska....
"hmm,sini bi coba siska baca." ujar siska dengan lembut sembari tersenyum
"ini non,eh non tadi kurir nya aneh loh."
"aneh kenapa bi???." sontak siska kaget mendengar pernyataan bi ira itu
"iya masa dia kekeh ini rumah non siska,kan inimah rumah tuan ya non,kan non siska belum beli rumah yah..." tutur bi ira
mendengar penuturan bi ira itu siska pun hanya bisa tertawa geli,ya maklum saja,bi ira hanya lulusan sd itupun kelas 4,semenjak keluar dari pendidikan sd dia pun harus bekerja untuk jadi tulang punggung keluarganya,karena ayahnya sudah meninggal dan ibunya sakit sakitan,dan untungnya ayah siska bertemu dengan bi ira saat bi ira tengah berjualan kerupuk keliling di sekitar perumahan ini
saat itu bi ira berusia 40 tahun dan ayahpun selalu membeli habis dagangnya karena merasa iba,ayah pun mulai menanyakan tentang kehidupannya,iapun bercerita tentang keluarganya,orang tuanya sudah meninggal dan suaminya pun telah bercerai dengan dia alhasil ia hanya hidup sebatang kara karena ia tidak memiliki anak
ia pun pernah bercerita bahwa kadang dia ditipu oleh pembeli tentang kembalian,saat itu ia tidak begitu mengerti akan uang dan nominal alhasil jika pembeli memeberikan uang lebih pembeli itu harus mengambil sendiri kembaliannya dan akhirnya ia pun mengajak bi ira untuk tinggal bersama saja namun bi ira menolak dan memilih untuk bekerja saja sebagai balasannya dan dari situlah bi ira mulai bekerja hingga kini ia berusia 47 tahun,
siska pun termenung sebentar merasa iba,jika mengingat riwayat hidupnya bi ira itu selalu membuat siska merasa sedih karena sangat miris sekali,namun ia dengan segera kembali tersenyum tulus ke bi ira
"mungkin dia kurang fokus bi kan." sahut siska mengiyakan perkataan bi ira
"iya kali ya non...yaudah kalo gtu bibi ke dapur ya non,,mau beres beres,permisi non"pamit bi ira sembari tersenyum dan tertawa kecil
"iya bi...makasih ya..." siskapun tersenyum
sepeninggal bi ira siska pun memeriksa paket itu dan ternyata itu dair vino,yaps vino..
"loh,kak vino?kok dia kirim paket?paket apa ya?."
dengan segera ia pun membuka paket itu dan ternyata isinya adalah sebuah ponsel lengkap dengan casing bermotif minion yg lucu juga disertai popsocket minion
"loh kok hp?? apa ini buat ganti hp aku?duhhh parahhhh,tapi di pikir pikir dia kan anak pengusaha juga jadi buat beli hp doangmah dah ga aneh,ishhhh astagfirullah tapi ttp ajaaa ga harus gini konsepnya ...aku harus gimana ini????."