'astagaa siskaa kenapa tauu siii,aghhhhh gilaa mo ditaro dimana muka guee,yakali seorang vino ketauan kelaparannn aghhhh shittttt keadaan bener bener mo ngasih adzab sama gue,sekarang gua harus gimana ini biar nyangkal itu semuaaa' vino terus bergumam sembari mengalihkan pandanganya
"hmm itu engga ko,emang lagi gaenak badan aja jdi kek gini,"tukas vino sembari mengalihkan pandangannya
"ouh yaudah deh maaf aku udah suudzon tapi klo bener gapapa kok santuy aja wkwk." siska kini masih meledek
"engga kok."
tak lama berselang abang penjual mie ayam pun datang membawa pesanan siska
"permisi neng ini pesenannya." penjual mie ayam itu menyodorkan sebuah mangkuk ke siska dan yg satunya lagi masih disimpan
"ouh iya bang makasih,." siska pun menerima semangkuk mie ayam itu
"a ini mie nya." si penjual menyodorkan juga
"ah iya." vino memegang mangkuk dan menatap si penjual dengan tangan masih saling memegang mangkuk mie ayam
'alhamdulillah ya allahhh akhirnyaaaa datangg juga' tanpa terasa vino pun tersenyum
tanpa disadari vino dan si penjual saling tatap seperti adegan romantis di ftv,vino menatap si abang karena tengah bergumam namun si abang menatap vino karena ditatap vino dan alhasil dia kebingungan
siska seketika melongo melihat kejadian itu,kini si abang mengerutkan dahinya sembari mengedip ngedipkan matanya karena makin kebingungan oleh vino yg kini malah tersenyum
namun kejadian romantis itu segera di usaikan oleh siska
"kak?." sapa siska
"hahh iya kenapa?."vino melirik namun ia masih memegang mangkuknya dengan si abang
"itu kasian abangnya baper ahahaa."siska tertawa geli
"maksud kamu?."vino pun melirik ke arah tangannya dan ia baru menyadari hal itu
"yakkkkkk?!?!?!?!?!?!?." vino pun segera menarik mangkuk itu
si abang penjual masih celingukan dan berdiri ditempat dengan dahi mengkerut sedangkan vino memeriksa mie ayamnya
"maaf ya bang maafff banget." siska meminta maaf kepada si abang
"eh iya neng gapapa,yaudah abang balik lagi ya neng,."dengan sedikit berlari si abang pun meninggalkan siska dan vino sembari bergedik
"tadi kenapa aku bisa kek gtu ama kang mie?." vino masih belum sepenuhnya mengerti keadaan ini
"au,tadi pas abangnya nyodorin mie ke kakak ehh kakak malah natap abangnya terus sambil senyum." jelas siska dengan geli
"hahhhh seriuss?!?"
"iyaa kakkk sumpahhh lucu bangettt." siska terus tertawa lepas
vino hanya bisa menunduk malu dan menggaruk kepalanya yg tak gatal
"emang ada apa si sama abangnya sampe dalem kek gtu" gelak tawa siska semakin menjadi
"ehm ituu ehhh engga denggg enggaa."
siska terus tertawa lepas,melihat momen itu tanpa terasa senyum vino merekah karena ia bahagia akhirnya dia bisa melihat siska tertawa karena dirinya sendiri walaupun harga diri vino seakan habis karena kejadian tadi namun semua seakan terbayarkan
'terimakasih ya Allah engkau telah izin kan aku melihat tawanya yg indah ini.' senyum vino kini semakin merekah
"udah ketawanya?."tanya vino lembut
"eh,ehm,,iya u...udah kok."seketika siska merasa canggung dan bersalah karena telah menertawakannya
"ma...maaf kakak marah ya."lirih siska dengan kepala menunduk
"ehh..engga kok aku gamarah,justru aku seneng akhirnya bisa buat kmu ketawa dan akhirnya aku bisa menikmatinya." ujar vino sembari menatap langit
'blushhh' seketika pipi chubby siska terasa aneh dan berwarna pink merona
"hahhh?."siska seketika tersentak mendengar perkataan kaka kelasnya yg satu itu
"engga engga udah lupain aja ayo makan." ajak vino yg mulai menyantap
"ehm iya kak..."
keheningan pun terjadi sesaat,selama masa hening mereka berdua sibuk dengan batinnya masing masing
'vino ngapa lu malah bilang,gimana klo siska ilfeell aghh gegabahh bangett luuu.' batin vino
'maksud kak vino apa ya?kenapa rasanya ada yg berbeda di detak jantungku,rasanya seakan mereka berdetak tak menentu' batin siska
dengan segera mereka menghabiskan mie ayam nya itu dan segera bersantai,kini siska berniat untuk mengajak membeli minuman lagi
"eh btw..." tanpa terasa mereka berbicara bersamaan
"eh maaf..." berbarengan lagi
"kamu dulu..ehhh."bareng lagiii:'D
"yaudah...ehhh" bareng lagi:')
siska dan vino kini hanya bisa menahan senyum dan tawa masing masing
(thorrr ribett bangett ketimbang ngomong doanggg!!,ya maaf maklum lagi bercinta kadang sehati gtu fikirannya kalian mungkin pernah ngalamin juga hehe:))
keheningan terjadi sesaat diantara mereka namun dengan segera vino memecah keheningan
"kamu dulu sis." titah vino
"kakak aja."
"kamu."
"kakak."
"kamu."
"mending kakak aja deh kesian ntar author diserang pembaca:')." pinta siska
"oke,yaudah jadi gini sebenernya aku,maaf maksudnya sebenernyaa...hmmm" vino sempat berhenti
seketika siska dipenuhi rasa yg tak karuan antara berdebar,takut,dan bingung,langit pub seketika berubah jadi mendung dan angin semilir pun berubah menjadi angin yg cukup besar
"jadi sebenernya aku tu-."
'tikk tikk tikkk'
"kakkkk hujannnnnnnnnnn." teriak siska
"aghhhhh" vino segera berlari menuju gazebo yg cukup luas dan tertutup atasnya
"ayooo mainn ujan ujanannn kakkkk."seru siska sembari merentangkan kedua tangannya
keadaan seketika jadi lengang karena pengunjung lainnya memilih untuk langsung pulang,dengan secepat kilat vino menarik tangan siska dan mengajaknya turut berteduh di gazebo
"ayo cepett.."ajak vino menarik tangan siska
"ihh kenapaa?."mau tak mau siska mengikuti karena tarikannya cukup kuat
"gapapa."balas singkat vino sembari menggigit kuku jarinya kini ia tampak cemas
"kakak kenapa?."siska kini menjadi khawatir karena sikap vino
"engga."balasnya singkat
"kakak yakin?."tanya siska sekali lagi
"gua bilang engga ya enggaaa!." bentak vino sembari menatap tajam siska disertai dahinya yg mengkerut
sontak siska kaget dan tidak percaya atas apa yg tadi vino lakukan kepadanya,karena baru kali ini dia di bentak oleh orang lain bahkan kedua orang tuanya saja tidak pernah memperlakukannya seperti itu
kini vino terduduk di bangku sedangkan siska masih berdiri mematung dan tak bergeming sama sekali,air matanya tanpa terasa mengalir begitu saja dengan derasnya,matanya kini berubah memerah dan hidungnya pun sama halnya
kini siska hanya bisa menunduk dan menahan isak tangisnya itu,untung saja wajahnya tadi sempat basah juga oleh air hujan jadi air matanya tak begitu nampak namun matanya tetap saja menggambarkan dengan jelas bahwa gadis ini tengah menangis
awalnya vino sempat bungkam namun akhirnya ia tersadar akan apa yg tad ia telah lakukan pada wanita yg ia kagumi itu,seketika vino pun melirik gadis disampingnya itu dan benar saja ia tengah menangis
'astaga vino apa yg udah lu lakuin,aghhh semua gara gara phobia gua.' vino meruntuki apa yg telah ia lakukan tadi
"s..si..siska...ma..maaff aku tidak bermaksud untuk membentak mu,maaf yg sebesar-besarnya siska ku mohon,sebenarnya aku phobia hujan siska entah kenapa aku sangat takut sekali dengan hujan itu alasannya aku menolakmu dan menarikmu kesini aku takut terjadi apa apa denganmu,maaf telah membuatmu menangis...,phobia ku ini memang sialan." lirih vino seraya menundukan kepalanya
mendengar penjelasan vino seketika mata siska terbuka lebar,kini dia menatap vino dengan iba dan akhirnya ia pun menyeka air matanya itu lalu berjalan menuju vino yg tengah menunduk
"kak...siska gapapa ko,siska cuma kaget aja lagipula siska ngerti kok posisi kakak,udah ya sekarang kita happy happy aja okee."siska meyakinkan vino dengan lembut
vino pun melirik siska lalu menatapnya dengan lembut seraya mengucapkan maaf
"maaf aku benar benar merasa bersalah..."
"kaka gausah ngerasa bersalah gtu dong,lagian itukan karena phobia kaka bukan karena niat kakak ya kan?." siska sekali lagi meyakinkan vino
"hmm terimakasih siska..." wajah vino kini tampak pucat, bibirnya pun mulai memias
"siska boleh aku minta satu hal?...." tanya vino
"a..apa kak?."
"kepalaku sekarang terasa berat bolehkah aku meminjam bahumu?."pinta vino yg mulai lemas
"b..ba..baiklah...."
'deggg'
seketika vino membaringkan kepalanya di bahu siska seketika jantung siska berdebar kencang tak karuan seakan ia telah lari marathon,tangannya kini bergetar juga tak karuan entah apa yg telah membuatnya seperti itu namun tanpa terasa siska pun tersenyum kecil
siska pun melirik vino dari sudut matanya,ia bisa melihat kini vino memejamkan matanya, betapa pucatnya wajah dan bibirnya itu,jas yg ditenteng nya pun masih berada di posisi semula,seketika siska mendengar suara aduan antar gigi dari sebelahnya itu,dan ya vino menggigil kedinginan padahal bajunya hanya sedikit basah tak seperti siska yg hampir sekujur tubuhnya basah,seketika siska mengerti mungkin itu akibat dari phobia vino
"terimakasih siska..." lirih vino dengan nada rendah
"mungkin dia benar benar sangat kedinginan" gumam siska
ia pun menyenderkan kepala vino ke tiang gazebo dipinggirnya lalu siska pergi untuk mencari minuman hangat,ia pun berlari menerjang hujan yg cukup deras
setelah berkeliling keliling akhirnya siskapun menemukan minuman hangat bahkan panas,iapun membeli 3 yakni untuk vino 2 dan untuk dirinya 1
"duhh basah kuyup..untung ga pake makeup yang menor jadi aman aman aja..." gumam siska
merasa ada yg berbeda vino pun membuka matanya perlahan dan ia pun tidak menemukan gadis yg ia kagumi itu,iapun menelik kesegala arah hingga akhirnya seseorang yg mengenakan setelan pink dan pashmina pink tampak berlari samar samar kearahnya ditengah hujan
vino semakin memfokuskan pandangannya hingga seseorang itu datang menghampirinya dan tepat itu adalah siska yg telah basah kuyup
"ehh kak vino kebangun ya,maaf tadi aku pergi buat beli ini dulu buat kakak."siska menyodorkan 2 coklat panas dan hangat
"ke..kenapa kau memberikan ini untukku dan kenapa ada 2?." vino kebingungan dan belum meraihnya
"tadi kaka menggigil hehe,jadi aku beli biar kakak gk kedinginan lagi,ouh itu biar yg hangat bisa kakak minum dan yg panas bisa kakak pakai untuk menghangatkan badan dari luar ntar kan otomatis hangat nya merata hehe." siska merubah nadanya menjadi rendah dan lembut
"t..terimakasih banyak siska..." vino pun meraih kedua minuman itu
"oke yaudah minum dong.."titah siska
saat vino tengah meminum tiba tiba siska meraih jas yg ia tenteng itu lalu memakaikannya ke tubuh vino
"biar anget." siska menepuk lembut bahu vino dan seketika vino melirik siska dengan lembut juga disertai senyum manis
"mending kamu aja yg pake kamu basah kuyup gtu loh,aku kan udah pake 2 minuman ini nah kmu pake aja jas ini lagipula gak basah kok kan tadi aku tengteng."ujar vino merasa tak enak dna khawatir karena wajah siska juga mulai pias karena kedinginan
"engga usah aku gapapa kok,justru kakak yg harus pake itu biar ga menggigil lagian kan
"aku kuat,badai aja aku terjang hujan doang mah ahhh kecilll." siska menukas semua itu padahal ia juga sama sama kedinginan bahkan lebih dingin mungkin karena sekujur tubuhnya basah kuyup
"sekali lagi terimaksih banyak siska..." siska hanya membalas dengan senyuman manisnya
'aku benar benar tak salah memilihmu siska...kau benar benar memiliki hati yg tulus...terimakasih ya allah engkau telah pertemukan aku dengan dia.' batin vino benar benar sumringah