Chereads / rahasia dibalik persahabatan / Chapter 16 - Bab 16: ketegangan yg tersisip dibalik kebahagiaan

Chapter 16 - Bab 16: ketegangan yg tersisip dibalik kebahagiaan

ayah tampak beberapa saat tertegun akupun langsung panik sepanik paniknya namun setelah beberapa saat ayah pun mulai bersuara

"ouhhh adamm anak om reza yaa." ayah mulai angkat suara setelah sempat membatu

"ehm iya yah." aku terbata bata Karena sangat panik

"hmm ayah kira siapa." ayah pun kembali fokus menyetir

"ayah tidak marah?." tanyaku

"untuk apa ayah marah?? wajarlah jika kita menyimpan no teman kita sendiri yakan." jelas ayah

"ah aku kira ayah akan marah hufttt." aku menghembuskan nafas lega

"kau ini tegang sekali seakan ayahmu itu guru killer hahahaha." celetuk ibu sembari tertawa

"ayah jugaa pernahhh punyaaa temennn kaleee makanya ayahh ngertiii gakayaa ibuuu." sambar ayah sembari tertawa

"heiiii siapaaaa bilangggg,ibuuu jugaaa punyaaa banyakkkk sekaliii temannnn." tukas ibu

saat perdebatan itu tanpa terasa kami telah hampir sampai di restoran..

"ehhhh ayahhhhh ituuu restorannyaaaa awassss kelewattttttt." teriakku

"ehhh iyaaa astaghfirullah." ayah langsung memperlambat laju mobil kami

"huhhhhh makanyaaa kalooo nyetirrr tuhhh fokussssss kaloo kelewat kann ribetttt harus puter balikkk." gerutu ibu

"udahhh udahh yamponnn disini aku yg anakk kecill lohh ayah dan ibu sudah dewasa tapi kenapa kalian malahh ribett rusuhhh dann akuuu yg heninggg sihhh." sambar ku

"hahahahha maafkan kami tapi menurut ibu justru berdebat itu seru karena disitu akan terlihat siapa yg bijak dan siapa yg berpikiran pendek hahahaha." jelas ibu

"intinya jangan terlalu dibawa hati dan serius,kalo kita ambil enjoy maka semua akan terasa menyenangkan." sambung ayah

"ohh begituu,ehhh ehhh sudahhh ayoo kitaaa turunnn kita makannnnn siskaa laperrr bangett niii." aku menggerutu sembari memegang perutku

"iyaaa sabarrrr kannn harus parkirrr duluuu." tegas ayah

setelah ayah memarkirkan mobil kami pun bergegas masuk restoran lalu duduk disebuah meja...

"alhamdulillah akhirnyaa sampaiiii." aku menyandarkan tubuhku ke sofa tempat duduk kami

"kamu mau makan apa siska?." ibu bertanya sembari memegang menu

"hmmm chicken teriyaki ada ga?." tanyaku

"sebentar." ibu mulai meneliti menu menu yg ada

"baik." aku pun memainkan hp ku

"ada siska," ibu menunjukan letak menu nya

"ahh akuu itu saja."

"oke,ayah mau pesen apa?." tanya ibu

"hmmm samain aja,ehh siska kamu mau mencoba salah satu menu yg sangat terkenal tidak?." tawar ayah

"hmmm apa itu?." aku penasaran

"sashimi." jawab ayah

"maksud ayahhh makanann mentahhh ituuuu." aku kaget

"iya,cobalah kamu pasti suka." ujar ayah

"apa kamu mau mencobanya sayang?." tanya ibu

"hmmm aku tidak yakin." aku jadi ragu

"cobalah itu sangat enak." ujar ibu

"sudahh langsung pesan saja." ayah menyuruh ibu

"hmm baikk baikk berarti chicken teriyaki 3 sashiminya 2,ehh minumnya mau apa?." tanya ibu

"hmmm akuu matcha latte ada ga?." tanyaku

"hmmm sebentar." ibu langsung memonitor daftar menu

"okee okee." aku lanjut memainkan hp ku

"ada siska," sontak ibu

"ahhh aku itu ajaa." aku menjawab sembari menunjuk ke arah daftar menu

"okee,ayah minumnya mau apa?." tanya ibu ke ayah

"hmmm matcha latte saja kedengarannya tidak buruk." jawab ayah sembari membenarkan jam tangannya

"ahhh kalau begitu ibu juga matcha latte saja." ibu tampak bingung dan akhirnya mengikuti aku dan ayah

ibupun memanggil seorang pelayan,lalu setelah mendengar ibu memanggilnya pelayan itupun bergegas menuju meja kami

"iya bu ada yg bisa saya bantu?." tanya pelayan itu dengan ramah

"hmm saya ingin memesan 3 chicken teriyaki dan 3 matcha latte." ibu menyebutkan pesanannya

"baik ada lagi?." tanya pelayan itu

"hmmm." ibu kebingungan lalu langsung memonitor daftar menu lagi

"hari ini kami punya menu dessert baru apa kah nyonya mau mencobanya?." pelayan itu bertanya

"apa itu?." ibu bingung

"creamy oreo cheese cake." jawab pelayan

"hmm kedengarannya enak,baik kami pesan itu 3." ibu menjawab

selama menunggu pesanan kami sampai akupun memasukkan no adam ke wa ku..

"bismillahh semogaa ini awall yg baikk." batinku

setelah memasukkannya muncul kontak baru di wa ku dengan foto profil Voldemort dan itu lah kontak adam,akupun langsung coba memulai percakapan dengan mengirim sebuah pesan singkat

-----------------------------------------------------------------------

WHATSAPP

me: Assalamualaikum dam....

adam:wa'alaikumsalam,siapa?.

me:siska

adam:ouh siska,apa kabar?.

me:alhamdulillah baik dam,bagaimana kabarmu?

adam:alhamdulillah baik sis.

------------------------------------------------------------------------

tak terasa saat aku sedang saling mengirim pesan dengan adam senyum ku tersungging jelas diwajahku,tanpa kusadari ternyata ibu dari tadi memperhatikan ku

"heiii!!!!." ibu membuyarkan anganku

"ehhh astaghfirullah,kenapa?????!!!!." aku sontak berteriak

"hei kamu ini kenapa sih???tadi di mobil panik bukan main dan tegang banget sekarang senyum senyum sendiri hadehhh." keluh ibu

"maklumm kan lagi berbunga bungaa." ledek ayah

"ihhh ayahhhhhhh apaa siiiii." tukasku

"memangnya kamu sedang apa?." ibu bertanya sekali lagi

"aku lagi chatan aja kok ama temen." timpalku

"hmmm temenn emangnya siapa si kayanya seru banget." celetuk ibu sembari tertawa

"hmm yaa temennn." jelasku kaku

"hmmm yaudah deh ibu gabakal ganggu kamu dulu wkwkwkwk." ledek ibu lagi

"hmmm." aku mendengus

tak lama saat percakapan kami berlangsung akhirnya pelayan mulai datang membawa pesanan kami,akupun langsung menyimpan ponselku diatas meja

"selamat sore,ini pesanannnya selamat menikmati tuan nyonya." ucap pelayan sembari mulai menyusun makanan dimeja kami

"alhamdulillah akhirnya,terimakasih banyak ya." timpal ibu

"baik jika ada yg bisa dibantu nyonya bisa memanggil kami dengan tepuk satu kali saja." jelas si pelayan

"baik baik terimakasih ya." jawab ibu yg mulai mengambil sendok dan garpu

"baik..." pelayan tersebut pun mulai beranjak meninggalkan meja kami

karena sudah sangat lapar tanpa mengucap seatah kata pun aku langsung menyambar mengambil sendok dan garpu lalu mengambil sesuap ayam teriyaki dan hendak memasukka kemulutku namun ayah langsung menyegahku

"ehhhhhh ehmm ehmm." dengus ayah

"kenapa yah." aku masih membuka mulutku agak lebar dengan sendok yg membeku ditangan ditengah perjalanan menuju mulutku

"berdoaa dulu siskaa." jelas ayah

"ehhh iyaa astaghfirullah maaf maaff,maklumm laperrr berattt hehe ini kan pertama kalinya siska makan enak lagi setelah keluar dari rumah sakit." akupun langsung menyimpan sendok ku dan mulai membaca doa di dalam hati

"nahh gtu dongg." ayah mulai menundukan kepala tanda ia sedang berdoa

"bismillahirahmanirahim....." ucap ayah sembari mulai mengambil sesuap nasi dan ayam

akupun langsung bergegas memakan makanan yg ada dihadapanku dengan lahap

"pelan pelan siska..." timpal ibu mengingatkanku

"iya bu." jawabku tidak jelas karena tengah menguyah makanan ku dengan nikmat

"haduhhh dasarrr....." sahut ibu

selama aku tengah memakan makananku aku baru teringat bahwa tadi aku tengah chatan dengan adam,akupun bergegas meraih ponsel ku yg kutaruh diatas meja dan langsung memeriksa WhatsApp,

------------------------------------------------------------------------

WHATSAPP

adam :kamu dimana sekarang?

me :di restoran Jepang gtu

adam :ouh bagus lah...

me :iya aku off dulu ya pesanannya sudah sampai

---*1 pesan belum terbaca*---

adam: baik makanlah yg banyak,jaga selalu kesehatanmu.

------------------------------------------------------------------------

"hwaaaaaaaaaaaaaaaa apaaaaa iniiii nyataaaaaaaaa." batinku meronta ronta saat membaca pesan terakhir dari adam

senyumanku pun tampak tersungging jelas sekali sekarang namun sesekali aku memejamkan mata karena tak percaya hal ini benar benar terjadi,

"ahhhhhh apaa adammm benarr benarrr adammmmm." batinku terus meronta

aku terus salah tingkah sembari memakan makananku sesekali aku minum agar tidak semakin salah tingkah seperti ini,namun saat aku sedang benar benar salah tingkah ayah membuyarkan perasaan bahagia ku menjadi beku

"siska?!."sapa ayah tegas sembari melihatku dan agak mengernyitkan dahinya

"hahhh iyaaa,yahhh."aku langsung gugup,dan kaku karena panggilan ayah itu tampak sangat tegas seakan ia akan marah besar...