adzan subuh pun berkumandang,ibu segera menepuk pipiku untuk membangunkanku yang terlelap dalam mimpi...
"siska bangun sayang... sholat subuh dulu..." ibu terus menepuk nepuk pipiku
"enghhh iya bu sebentar...." akupun mulai membuka mata lalu berusaha memfokuskan agar terjaga
"ayo wudhu dulu sayang..." ibu membenarkan hijabku yang sedikit melorot karena dikenakan tidur
"iya ibu...." jawabku sembari bergegas menuju kamar mandi
"ehh mau kemana siska???." ucap ayah yang langsung menghentikan langkahku
"kekamar mandi lah,kan mau wudhu." aku mengerutkan dahiku
"lebih baik kamu tayamum saja kan ada selang infus yg menempel di tanganmu." ayah memberiku saran
"ouh okee..." akupun kembali ke ranjangku untuk bertayamum
tak lama akupun akhirnya selesai,akupun bergegas mengenakan mukena warna abu abu ku... setelah selesai akupun langsung melaksanakan shalat sembari duduk karena tidak mungkin aku sholat seperti biasa dengan selang infus menempel di tanganku yang ada selangnya copot lagi,
setelah selesai taklupa aku berdoa lalu berzikir...
"sudah selesai sayang??." tanya ibu
"alhamdulillah sudah bu." jawabku yg langsung mencium tangan ibu.
"alhamdulillah... kalo kamu merasa ngantuk lagi lebih baik tidur saja lagipula kamu sudah beres sholat kan.." ujar ibu
"tidak bu aku ingin menonton tv saja." aku langsung mengambil remot yg ditaruh di atas meja
"ohh baikk lah." ibu pun beranjak menuju sofa lalu membetulkan hijabnya
saat mulai menyalakan tv tiba tiba terbesit dibenakku senyum yg kemarin adam lontarkan saat pamit,postur tubuhnya, hoodienya, suaranya,semua seakaan masih melekat jelas di benakku sekarang ini,tanpa sadar aku melamun mengingat hal yg kemarin terjadi,
"heiii siskaa?! ." suara ayah yg langsung membuyarkan lamunanku
"ehh iya ada apa yah?!?." tanyaku kaget
"kamu sedang melamunkan apa? gak baik loh pagi pagi udah ngelamun aja." jelas ayah
"ehh engga kok yahh itu aku lagi mikir aku kemarin lulus atau engga ya." akupun terpaksa berbohong kepada ayah
"ahhh ituu sudahh tenang saja kemarin vasya sudah memberitahu ke ayah dan ibu bahwa kamu juga lulus hanya saja kamu belum sempat di berikan pin jadi pinnya di titipkan oleh vasya ke ibu." jelas ayah menenangkanku
"ahhh alhamdulillah siska kira siska gajadi lulus gara gara kemarin tumbang." cemasku
"ini pinnya siska." ibu beranjak dari sofa lalu menuju bangkar ku dan menyodorkan pin
"wahhh alhamdulillah ternyata aku tetap luluss."
"karena kamu sudah berhasil lulus kamu harus ingat tanggung jawabmu namun jangan lalaikan juga kondisi tubuhmu okee." saran ayah
"baik yahhh, ehh ayahh kira kira aku bisa pulang kapan?." tanyaku
"hmm sepertinya nanti sore,semalam ayah berbincang tentang kondisimu katanya kondisimu sekarang sudah mulai pulih namun jangan sampai hal inu terulang kembali karena bisa sangat beresiko." jelas ayah sembari menuju sofa
"ahh begitu okee okee aku tak akan mengulanginya lagi haha." aku menjawab sembari tertawa
"berjanjilahh!!!" tegas ibu sembari menyodorkan jari kelingkingnya kepadaku
"insyaallah." akupun membalas menyodorkan jari kelingkingku
"cukup kemarin saja ibu dibuat histeris olehmu." tegas ibu sembari melepas kelingkingnya dariku
"hahahaha maafkan aku." jawabku
"kau tau siska,ibumu terus terus berkata seakan dia benar benar akan kehilanganmu sembari histeris." jelas ayah sembari tertawa
"apa ibu benar benar mengharap aku pergi?." seketika aku tertegun
"tentu tidak! orang tua mana yg rela ditinggal anak yang sangat ia sayangi!!." tukas ibu
"hmm aku kira." ucapku lega
"saat itu ibu benar benar ketakutan siska." jelas ibu
"baik baik tak apa aku mengerti." sahutku sembari tersenyum
waktu sangat terasa cepat berlalu sore pun akhirnya tiba itu tandanya sebentar lagi aku dapat meninggalkan ruang membosankan ini,akupun bergegas bersiap untuk pulang
"sayang kau sudah siap?." tanya ibu sembari membetulkan hijabnya
"sudahh,kapan kita bisa pergi?." tanyaku sembari mengenakan hijabku yg berwarna merah maroon
"tunggu perawat datang kemari untuk melepas infusanmu." sahut ayah sembari merapihkan rambutnya
"ahhh baikk." jawabku
tak lama berselang akhirnya perawat datang lalu melepaskan infusanku,setelah selesai perawat itupun beranjak pergi meninggalkan ruanganku,akupun mulai bersiap untuk pulang
"ayo kita pulang..." ajak ayah
"ayoo." seru ku penuh semangat
aku dan orangtuaku pun bergegas menuju parkiran di basement,lalu bergegas naik mobil,ayah dan ibu di depan lalu aku duduk di kursi penumpang belakang
"ayah menyetir sendiri?." tanya ibu
"yaiyalah sendiri kalo rame rame kan ribet." celetuk ayah sembari mengenakan sabuk pengaman
"ihhhh ayahhhh maksudnyaa ga sama sopirrrr." ketus ibu
"wahhh parahhh hahahahaha." sahutku sembari tertawa terbahak-bahak
"tidak ayah sedang ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengan kalian,ehh lagipula ayah tidak salah kan." ayah mulai menyalakan mesin mobil dan bergegas melaju
"ahhh begitu." ibu mengambil handphonenya dari tas
"ahahahaha,tidak salah sii." sahutku
kamipun menuju perjalanan pulang....
"ini langsung pulang yakan?." tanya ayah sembari fokus melihat kedepan
"ayahhh akuuu laparrrr." teriaku
"bagaimana kalo kita ke restoran makanan jepang yg di depan saja,lagipula kita semua belum makan lagi yakan?." ibu menunjuk kedepan
"ahhh idee bagusssss." sahutku sembari mengambil hp ku
"baiqq bosss." jawab ayah
saat perjalanan menuju restoran aku menyempatkan memainkan hp ku lalu melihat wa,banyak sekali pesan dari teman teman ku yg menanyakan tentang keadaanku namun rasanya sangat lemas untuk mrmbalas pesan sebanyak itu,namun tiba tiba aku teringat dengan no yg adam simpan di atas meja,
"ahhhhh no adammmmm ahhhh akuuu lupaaaa tidak mengambilnyaaaa dari atasss mejaaa,tidak mungkin juga aku kembali lagi kesana pasti ruangannya sudah dibereskan oleh perawat ahhhh bagaimana iniiii." gerutuku didalam hati,aku langsung panik sepanik paniknya
"kamu ini kenapa diam saja siska?." tanya ibu
"ibuu apa ibu melihat ada nomor di atas meja?." tanyaku
"hmmm." ibu mulai berfikir
"ibuuu cepatlah jawabb apa ibu melihatt." aku terus menggerutu
"ahhhh ibu liattt,lalu ibu membuangnya." nada suara ibu sedikit mengecil sekarang
"hahhh apaaaa." teriakku tak percaya
"ahhhh bagaimana iniiii,no itu satu satu nya harapannkuu agarrr bisaaa mendapat info dariii adammm ahhhhhhh rasanyaaa seakan tersambar petir disiang bolongggg ahhhhh." aku terus menggerutu didalam hati,aku pun langsung menundukan kepala ku karena tubuhku seakan menjadi sangat lemas sampai sampai tak kuasa untuk sekedar mengangkat kepala
"tapiiii." ibu membuyarkan gerutuanku di dalam hati
"tapii apaaa." aku langsung menyambar ibu
"tapiii." ibu mengucapkan itu lagi
"ibuuu tolonggg cepatt ucapkan ahhhh-." rengekku
"ahahahaha baik baikk,tapii boonggg." seketika ibu tertawa lepas
"maksud ibu???." aku diam saat ditabrak perkataan ibu
"ibu tidak membuangnya siskaa,tapi ibu menyimpannya karena ibu pikir itu nomor penting hahaha." ibu tertawa lagi
"ahhhh seriusssss." pikiranku sekarang seaakan blank seketika
"seriusss inuu no nya." ibu mengeluarkan selembar kecil kertas berisi no dari dompetnya
"hwsaaaaaaa alhamdulillah terimakasihhhh ibuuuu." sorakku sembari mengambil no nya
"kau ini girang sekali memangnya itu no siapa?." ayah mulai membuka suara setelah daritadi diam seribu bahasa karena fokus menyetir
"kepoooo hahahaha." aku pun tertawa lepas
"baikk kalau begitu kita langsung pulang saja tidak usah ke restoran." ancam ayah
"ehhhh ehhh jangannn gtuuu donggg ga adillll,yaudaa yaudaaa siska kasihh tauuu." aku langsung menyambar ayah
"siapa?." tanya ayah
"adam." aku gemetar entah apa yg akan ayah katakan sekarang karena ia terlihat diam...