Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

He Is Mine Not Yours

Astrimln
--
chs / week
--
NOT RATINGS
55.9k
Views
Synopsis
Punya kakak kelas yang ribet dan ngeselin itu, sangat-sangat menguras kesabaran Aleta. Tapi entah kenapa Aleta memiliki perasaan untuk Arka, begitu pula Arka yang juga memiliki perasaan kepada Aleta. Tetapi mereka tidak bisa bersatu karena ada Dita diantara mereka, walaupun mereka bisa bersatu pasti ada saja gangguan yang akan membuat mereka bertengkar. Dan ketika mereka dipisahkan oleh jarak yang jauh maka disitulah perasaan mereka diuji, akankah mereka bersatu.
VIEW MORE

Chapter 1 - prolog

"aduh kenapa sih harus macet segala" teriaknya frustasi karena jam sudah menunjukkan pukul 06.25.

"Gak tau non, kayaknya di depan ada kecelakaan deh" jawab sang supir.

"Udah lah pak, saya turun disini aja pak Mamat. Saya mau lari aja sampai sekolah" pinta perempuan itu.

"Tapi kan non jarak dari sini kesekolah jauh banget, apa gak sebaiknya kita nunggu aja non"

"Kalo harus nunggu, bakal nyampe jam berapa saya ke sekolah pak" jawab perempuan itu, ia pun membuka pintu mobil dan mulai berlari menuju sekolahnya. Di tengah perjalanan, ia menginjak batu dan terjatuh. "Aduh siapa sih yang naro batu disini" katanya kesal. Ia pun bangkit dan kembali berlari hingga dia sampai di sekolah.

"Pak Udin, bukain dong" teriak perempuan itu.

"Lho kamu kok tumben banget telat, biasanya, dateng selalu pagi" tanya Pak Udin. Saat hendak penjawab pertanyaan pak satpam, tiba-tiba ada suara klakson motor yang sangat kencang.

"Kamu yah udah telat, berisik lagi" omel satpam tersebut. Laki-laki itu turun dari motornya dan membuka helmnya.

Gile ganteng banget nih cowo, batin perempuan itu.

"Pak bukain gerbangnya kek" kata laki-laki itu, pak Udin pun bertolak pinggang dan memasang muka marah.

"Kamu yah jadi anak gak ada sopan santunnya" bentak pak Udin. Ia pun membuka gerbang dan membiarkan perempuan itu masuk dan ketika laki-laki itu juga hendak masuk bersama motornya, pak Udin segera menutup kembali gerbang dan menguncinya.

"Lho pak kok ditutup sih? Kan saya belum masuk" protes laki-laki itu.

"Kamu kan telat" jawab Pak Udin.

"Cewe itu kan juga telat, kok dibolehin masuk sih"

"Dia baru sekali telat jadi di maklumi, tapi kalo kamu udah telat hampir setiap hari" jawab Pak Udin, ia kembali ke posnya dan tidak menghiraukan ocehan laki-laki itu.

Laki-laki itu mengoceh tak jelas, sedangkan perempuan yang tadi setelah diperbolehkan masuk, ia bergegas menuju kelasnya yang berada di lantai dua. Saat masuk ke kelas, ia bisa bernafas lega karena Bu Ussy selaku guru ekonomi tidak masuk karena ada pelatihan. Ia pun berjalan menuju tempat duduknya.

"Aleta kok lo tumben telat" tanya Nerissa, teman sebangkunya.

"Iya ih, tadi dijalan ada kecelakaan" jawabnya.

"Siapa yang kecelakaan?" Tanya Clarissa dengan nada yang tidak bisa dikecilkan, sehingga membuat semua siswa menengok kearah mereka.

"Ih jangan kenceng-kenceng ngomongnya" cibir Aleta.

"Ya maaf sih"

"Ta, temenin gue ke kamar mandi yuk" ajak Vania.

"Yuk"

Mereka berdua pun keluar kelas dan berjalan menuju kamar mandi. saat di perjalanan menuju kamar mandi, mereka bertemu dengan Pak faisal yang sibuk dengan barang yang ia bawa. Tadinya mereka mau menghiraukannya saja tetapi karena melihatnya begitu kerepotan akhirnya mereka menawarkan bantuan.

"Mau saya bantu bawain gak pak?" tanya Vania.

"Eh gausah neng, tapi tolong balikin gelas itu dong ke kantin" kata pak faisal sambil menunjuk gelas kosong yang ada di meja menggunakan mulutnya.

Merekapun mengambil gelas tersebut dan bergegas menuju kantin, setelah mengembalikan gelas tersebut ke ibu-ibu kantin, mereka langsung menuju ke kamar mandi. Saat hendak berbalik arah, Aleta di kejutkan dengan orang yang berdiri tepat di belakangnya. "Eh maaf-maaf" kata Aleta, ia pun menoleh dan terkejut saat tau siapa yang ia tabrak. Yang ia tabrak ialah laki-laki yang telat bersamanya tadi.

Loh kok udah boleh masuk sih? Kan jam pertama belum abis. Bukannya kalo telat harus nunggu dulu yah sampe jam pertama abis baru boleh masuk, batinnya bingung.

"Woi malah melamun bukannya minggir, udah jalan gak pake mata" cibir laki-laki itu. Aleta dan Vania pun tidak menghiraukannya dan bergegas pergi, merekapun akhirnya kembali ke kelas dan tidak jadi ke kamar mandi.

~oOo~