Naraya Khadijah gadis 20 tahun terlihat pergi dengan berlari kecil setelah dia perpamitan dengan sang ibu.
Nara, " Bu..Nara pamit ya!".
Ibu, "emang mau kemana kok buru-buru banget".
Nara, " ada wawancara kerja bu, kebetulan yang punya bisanya wawancara pagi ini, jadi harus cepat".
Ibu, " kok harus kerja lagi sih, bukannya kamu dah punya pekerjaan ?".
Nara tersenyum mendengar keluhan sang ibu, sambil menjawab "biar banyak duitnya". dan mengedipkan mata.
Ibu, " terus kuliah kamu gimana ?"
Nara, " Insyallah aman...dah ah Nara mau pergi, ntar terlambat lagi... dah ibu. Assalamualaikum ". Nara pun mencium tangan sang ibu sambil melambaikan tangan dan hilang dari pandangan sang ibu.
Nara gadis sederhana dengan paras sederhana, iya mulai bekerja sambilan sejak ayahnya meninggal diusianya 15 tahun walaupun tanpa sepengetahuan sang ibu, ketika iya cukup dewasa barulah iya memberitahukan sang ibu. Niatnya hanya ingin meringankan beban sang ibu yang membuka usaha catering untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sebenarnya uang pensiunan ayahnya cukup untuk membiayai kebutuhan, tetapi sang ibu lebih memilih uang itu untuk ditabung sebagai uang pendidikan Nara yang sedang berkuliah di Fakultas kedokteran, yang sekarang sedang berada di semester 8 yang sangat banyak membutuhkan uang praktek. Walaupun setiap semester Nara mendapatkan beasiswa karena ia anak yang cerdas sehingga kampus memberikan apresiasi dengan beasiswa.
Saat ini Nara sedang duduk menghadap dua orang lansia pemilik mini market 24 jam tempat Nara melamar kerja.
Lansai 1 (kakek), " Apa alasan kamu mau melamar pekerjaan ini ?".
Nara, " karena saya suka dengan pekerjaan yang kakek tawarkan. Pertama karena saya ingin mengumpulkan uang, kedua jam kerja yang ditawarkan dari jam 5 sore sampai jam 12 malam tidak mengganggu kegiatan saya yang lain. ketiga saya ingin membantu kakek dan nenek menjaga mini market ini". sambil tersenyum manis karena lesung pipi Nara akan terlihat indah diwajah Nara yang mungil.
Tiba-tiba sang Nenek menggebrak meja dan "astagfirullah haladzim" sahut kami bersamaan, Nara dan Kakek terkejut dengan tindakan sang Nenek.
Nenek, " kamu diterima kerja.. saya suka suka suka dengan jawaban kamu". sambil sang Nenek mengangguk anggukan kepala, yang di iya oleh sang kakek.
Narapun lega.. akhirnya impian ia untuk menambah penghasilan terkabul. ' terima kasih ya Allah, engkau telah mengabulkan doa hambamu ini' batin Nara. Akhirnya Nara pamit dengan bersalaman dan mencium tangan sang kakek dan nenek.
Nara, " makasih kek, nek, Insyallah saya akan bekerja dengan baik. Saya pamit dulu karena mau kuliah, Assalamualaikum". Narapun berlalu pergi untuk ke kampusnya di Universitas X yang cukup terkenal di Kota X.
Nenek, " gadis baik, iyakan kek?", nenek menoleh ke orang disebelahnya, dan dibalas dengan senyuman dan anggukan kepala.