Seorang seperti Iqbal sebenarnya terlalu mudah untuk mendapatkan wanita yang menyukainya, tetapi setiap kali ia mencoba menjalin hubungan dengan wanita dia merasa mereka hanya menyukai sisi luar dari dirinya.
Dan itu tidak sepenuhnya salah mereka, memang Iqbal sendiri yang menutup sisi dalam yang ada pada dirinya, karena memang dia terlalu menanamlan kriteria tinggi untuk pasangannya.
Jam istirahat siang sudah tiba, Iqbal memberi tau Mawar bahwa ia akan terlambat masuk karena harus mengerjakan sesuatu. Iqbal pun melajukan mobilnya menuju kafe tempat bertemu dengan Selly.
=========
Di kampus setelah mata kuliah selesai, Nara menerima telpon dari manajer kafe untuk menggantikan shift Dinda karena sedang sakit. Narapun lansung pamit pada Antika sahabatnya untuk membatalkan rencana awal mereka, " Anti, sepertinya kita batal deh cari manekinnya sekarang!",
Anti, " emang napa ?", tanya Anti yang terlihat sedih Nara membatalkan rencana mereka.
Nara, " Manajer kafe tempat aku kerja nelpon, dia minta tolong gantiin sif Dinda temen kerja aku, soalnya dia sedang sakit, maaf ya Anti..", dengan wajah memelas minta maaf.
Anti, "baiklah, tapi kita tetap cari bareng ya?"
Nara, " ok", dengan kode kedipan mata dan tangan yang dilengkungkan lambang ok. Dan Nara langsung berlari menuju kafe tersebut yang tidak jauh dari kampus mereka.
==============
Sesampainya dikafe Iqbal bertanya pada pelayan kafe, " Dimana reservasi atas nama Iqbal R Broto ? ", pelayan kafe langsung mengantarkan Iqbal pada ruang VIP kafe tersebut, dan terlihat Selly sudah duduk manis menunggu didalam ruangan tersebut. Selly yang melihat Iqbal langsung tersenyum sumringah melihat sang pujaan hati datang, Iqbal masuk tanpa membalas senyuman sang wanita, seraya berkata pada pelayan, segera sajikan makanannya, perintah tersebut langsung diaminkan oleh pelayan dan berlalu pergi.
Selly, " Sayang..kenapa lama sekali, aku sudah lama menunggu kamu, dan sekarang terasa amat lapar ", berkata manja sambil bersandar di bahu Iqbal.
Iqbal, " kenapa kamu tidak pesan dan langsung makan saja", jawaban Iqbal ketus.
Selly, " Kamu kenapa sih sayang, kok jutek gitu? ".
Iqbal, " Biasa aja", mengalihkan pembicaraan " Kenapa pesanannya lama sekali sih..!", menggerutu sendiri karena dia lelah menghadapi gadis manja ini, dalam hati Iqbal berkata ' kenapa aku bisa pacaran dengan gadis manja seperti ini, walaupun dia cantik tapi melelahkan, sebenarnya gadis seperti apa yang aku sukai ', Iqbal bingung dengan dirinya sendiri. Dan dia terus memainkan ponselnya untuk menghindari percakapan dengan kekasih yang sebentar lagi akan dia tinggalkan alias putus.
============
Setelah berganti pakaian Nara langsung diperintah atasannya untuk melayani tamu VIP. Ia langsung bergegas menjalankan perintah dan menuju dapur untuk mengambil menu yang dipesan. Di depan ruang VIP Nara mengetuk pintu, "Pesana datang", dari dalam terdengar sahutan suara laki-laki "Masuk". Narapun masuk dengan langkah santai, pelan dan tersenyum.
Setelah selesai menyusun menu diatas meja, Nara merasa ada mata yang menatapnya dengan tajam, Nara memberanikan diri melihat asal tatapan itu, ternyata Iqbal menatapnya dengan serius mengenalinya sebagai gadis payung namun yang ditatap tidak mengingat hal itu.
Nara, " jika ada hal yang lain, anda bisa sampaikan pada saya ", Iqbal tersadar dari pikirannya dan kembali pada menu yang ada dimeja. dan menjawab " tidak ada". Narapun langsung keluar dari ruangan tersebut.
Tatapan Iqbal terhadap Nara tidak luput dari perhatian Selly, diapun bertanya pada Iqbal, "apakah kamu mengenalnya ?" .
Iqbal, "tidak", jawabnya acuh
Walaupun Iqbal sudah menjawabnya, Selly merasa bahwa Iqbal mengenal gadis pelayan itu.