Chereads / Cinta Untuk-Ku dan Untuk-Mu / Chapter 18 - Bab 18 Aku kenal Dia

Chapter 18 - Bab 18 Aku kenal Dia

"Non Hanna, saya sudah menjelaskan ketidakhadiran anda dalam pertemuan itu! " , papar sang asiaten pada bosnya yaitu Hanna, seorang designer pakaian yang sedang naik daun namun tidak pernah muncul di publik atau medsos, kecuali karyanya saja.

Hanna, "bagaimana menurut kamu? ",

asisten, "menurut saya? ", dengan mata sedikit melebar.

Hanna, "iya, pria itu yang akan dijodohkan denganku? ",

Asisten, "oh.. iya dia tadi datang bersama seorang wanita! ",

Hanna, "wanita?, apakah kekasihnya? ", bagaimana mungkin ibunya menjodohkan dirinya dengan pria yang sudah memiliki kekasih.

asisten, "menurut saya bukan kekasihnya, karena tidak ada kemesraan yang mereka perlihatkan sama sekali, bahkan terkesan baru berkenalan! ",

Hanna, "apakah kamu yakin? "

asisten, "saya yakin, saya cukup pengalaman dibidang itu non! ", beritahunya dengan sedikit sombong dan tersenyum.

Hanna, "apakah putus nyambung berkali kali menandakan memilki pengalaman yang banyak? ", tanyanya seperti mengejek si asisten itu,.

asisten, " ah... tidak kupercaya punya bos suka membully", iapun berlalu pergi dari hadapan si bos yang masih dengan senyum kemenangan.

Hanna Anindya, usia 24 tahun, seorang anak dari pengusaha konveksi kota T.

====

Iqbal sangat lega, dia tidak jadi bertemu dengan wanita pilihan ibunya, setidaknya ia masih bisa mempersiapkan mental hingga waktunya tiba. Tapi yang membuat hatinya sedikit tersentuh adalah ucapan Nara, walaupun secara usia Nara jauh lebih muda 8 tahun darinya, tetapi gadis itu memilki pemahaman dan kedewasaan lebih baik dibanding dirinya, walaupun ia menunjukkan sikap dingin pada orang lain, itu hanya untuk menutupi kehangatan dan ketidakdewaaaannya dalam berfikir. 'apakah aku harus belajar pada gadia kecil itu? ', batinnya.

====

Hari ini Nara masih distase obgyn, ia sudah menangani 3 pasien normal dan 2 cecar, tindakan tindakan yang dilakukan menguras energi Nara, Anti yang melihatnya pun merasa iba.

Anti, "pergilah istirahat dikamar dokter magang! ", perintahnya pada Nara yang bersandar dikursi dengan mata terpejam.

Nara, "tidak perlu... seperti ini saja sudah cukup, dan alhamdulillah sudah mendingan dengan begini",

Anti, "jangan terlalu dipaksakan, ntar kamu sakit, lagian dokter chandra tidak begitu menekan",

Nara, "baiklah..!", ia segera berjalan ke ruang istirahat dokter wanita dengan lemas, lagian sejak pagi dia belum ada meminum apapun, setelah ia minum dan tertidur.

Entah untuk berapa saat, akhirnya ia terbangun dengan kaget seperti ada seseorang yang masuk dan melakukan sesuatu, ia baru sadar ketika ia melihat tubuhnya ditutupi selimut yang sangat wangi.

'ah mungkin anti yang datang dan menyelimutinya', batinnya. Ia segera keluar dari ruang istirahat untuk mencuci muka dan kembali stanby di ruang bersalin, disana ia melihat anti yang sudah tersenyum menyambutnya dengan tatapan sedikit aneh.

"kamu sudah ketemu dr. Rangga? ", tanya anti

"belum!", jelas Nara

"tadi tu dr. rangga tanyain kamu, terus aku jawab sedang istirahat di ruang istirahat dokter, dan beliau langsung kesana, masak gak ketemu sih? ", protes anti yang bingung kok gak ketemu, padahal anti lihat sendiri dr. rangga memasuki ruangan itu.

"aku baru saja bangun tidur, dan ketika kubukakan mataku lebar-lebar aku tidak menemukan siapapun disana selain selimut ini", Nara menunjukkan selimut yg dia pakai, dan melemparkan ke anti.

anti, " aku gak percaya! ",

Nara, " ya terserah kamu, mau percaya atau tidak!, aku mau kerja dulu", sambil melambaikan tangannya dan mengacuhkan anti yang masih penasaran. Nara orang cuek akan sesuatu yang tidak penting menurutnya, walaupun kita merasa aneh tapi dia akan merasa tidak terjadi apa-apa.