Kejadian tadi membuat Iqbal tidak ingin istirahat lagi. Namun yang membuat heran kenapa kata - kata itu begitu berkesan pada dirinya, itupun dia tidak mengerti kenapa. Akhirnya ia putuskan keluar kamar untuk mencari bahan bacaan dan duduk di gazebo halaman depan rumah.
=====
"bu Nara pamit pergi dulu !"
"Assalamulaikum", Nara menggayuh sepeda untuk berangkat kerja tapi sebelumnya mampir kerumah bu broto mengantar kue pesanan.
"walaikumsalam, hati-hati dijalan!", teriak sang ibu karna Nara sudah menjauh.
Setelah 15 menit menggayuh sepeda Nara menemukan rumah mewah dengan design klasik berwarna kream, ia sudah terbiasa dengan rumah ini karena sebelumnya ia sering mengantar susu segar pesanan bu broto. Didepan pagar rumah Nara bertemu pak satpam yang juga sudah kenal dengan Nara.
"nganter apa ya neng?" tanya pak satpam ramah dan tersenyum menunjukkan baris gigi yang bersih.
"nganter kue pesanan bu broto pak !", jawab Nara dengan senyuman manisnya.
"oh iya neng, masuk aja ibu dah nunggu kok", pintu gerbang dibuka.
"makasih pak...saya masuk dulu", pak satpam mengangukan kepalanya.
Nara memarkir sepeda kebanggaannya di halaman, sepintas ia memandang gazebo dan melihat seorang pria tampan yang sepertinya familiar sedang membaca buku dengan khusyuknya. Namun ia sadar harus cepat mengantar kuenya karena harus berangkat kerja ke mini market.
"Assalamualaikum", Nara sedikit berteriak membaca salam, khawatir tidak terdengar, tapi tidak disangka bu broto sudah berada di dekat pintu.
"walaikumsalam, Eh Nara nganter kue ya?"
"iya buk, sekalian berangkat kerja", seketika itu wajah tampan yang berada diluarpun masuk ke dalam dan Nara terkejut karena pertemuan kedua dengan pria yang sama dalam satu hati.
"Iqbal, kenalin ini Nara anaknya buk Asih!", bu broto memanggil Iqbal namun sang anak malah menjawab dengan wajah tetap tanpa ekspresi "gak usah dikenalin ma!" tetus berlalu pergi duduk di sofa didepan tv yang tidak jauh dari ruang tamu, mendengar jawaban sang putra, bu broto jadi kurang enak hati, dan Nara memahami itu dengan tersenyum dia menanggapi " iya buk gak usah dikenalin karna saya dah pernah bertemu bahkan ini kali kedua pada hari ini",
"masak iya?", tanya bu broto, Nara menjawab dengan anggukan saja
"wah kalau sampai 3x tandanya jodoh lho kata orang dulu", komentar bu broto bersemangat. Nara melihat jam dan berpamitan " Nara pamit dulu buk, soalnya hari ini, hari pertama saya kerja, jadi takut terlambat, saya permisi dulu, assalamualaikum"
"walaikumsalam", ibu broto menghampiri sang putra.
"Nara tu gadis baik, pintar, cukup cantik, pekerja keras, kamu tidak tertarik dengan nya Iqbal?", memancing reaksi putranya.
"biasa aja, lagian kenapa mama menawarkan gadis yang belum tentu menyukai iqbal?", komentarnya dengan masih menatap buku dihadapannya.
"sepertinya dia sedikit tertarik padamu"
"terserah mama lah, Iqbal mau keluar dulu!", berlalu dari sang mama yg selalu heboh masalah jodoh.