Chereads / Cinta Untuk-Ku dan Untuk-Mu / Chapter 11 - Bab 11 Menatapku

Chapter 11 - Bab 11 Menatapku

Di tempat lain Nara bingung bagaimana ia harus pulang, sepeda yang ia kendarai tadi ia tinggal di tempat kecelakaan, "gimana nih ?, tapi ah...aku harus melapor ke rumah sakit", syukurnya rumah sakit tempat ia magang adalah rumah sakit yang sama ia datangi ini jadi ia langsung menuju bagian administrasi untuk melapor. Setelah ke bagian administrasi ia harus menghadap ke dokter pembimbingnya dr. Anggara Permana, katanya dokter ini spesialis syaraf yang masih muda tampan bahkan belum menikah, begitu antika menceritakan dengan bersemangat karena alhamdulillah antika juga di rumah sakit yang sama.

Sampailah Nara di ruang dokter tersebut dan antika juga sudah menunggu, karena kejadian kecelakaan tadi membuat Nara terlambat.

"dokternya mana tik?", tanya Nara karena ruangan dokter itu tampak kosong.

"dokternya lagi operasi, tadi asistennya bilang kita disuruh nunggu disini, sebentar lagi kelar kok!", antik menepuk kursi disebelah untuk Nara duduk.

"gimana pasien kecelakaan tadi?", tanya antik penasaran.

"alhamdulillah sehat, hanya geger otak ringan mungkin akan dirawat beberapa hari disini!", jelas Nara

"wow...kebetulan dong, kalau tidak kamu pasti terlambat!",

"Sebenarnya aku cukup sedih karna kecelakaan tadi, aku meninggalkan sepedaku ditempat kejadian, apakah mungkin sepeda itu masih disana?", dengan wajah sedih...

"ya untuk memastikan aku akan temani kamu ke TKP, harap-harap sepeda kamu masih ada", dengan bersemangat ketika antik akan melanjutkan obrolan, pintu ruang didorong terbuka, masuklah seorang pria tampan, putih dan bertubuh tinggi, tegap seperti model model catwalk, antik yang melihat membuka mulutnya cukup lebar hampir air liurnya jatuh, sedangkam Nara hanya diam menunduk, ia baru mengangkat kepalanya saat dr. Rangga berdehem untuk menyadarkan antik yang masih bengong saja.

"Jadi kalian berdua yang akan saya bimbing?" tanya rangga pada kedua dokter magang itu tapi tatapannya terus menyapu wajah Nara, hal itu tak lepaa juga dari penglihatan antik.

"iya dokter, kami dijadwalkan untuk mengikuti stase syaraf di awal!", jawab Nara tanpa terpengaruh tatapan dokter Rangga yamg super ganteng dan mengulurkan tangannya untuk melanjutkan tahap perkenalan.

"perkenalkan dokter saya Nara Khadijah"

"saya Susanti Antika Unika", gantian tangan antik yang dijabat.

"mohon bimbingan anda", ucap kedua dokter magang perempuan itu, terlihat rangga tersenyum sesaat saat mendengar nama anti yang lucu, namun kambali lagi ke wajah seriusnya. Memang dr. Rangga terkenal dengan tegasnya pada dokter dokter magang agar mereka siap menjadi dokter sesungguhnya.

"Saya denger salah satu diantara kamu, adalah sarjana kedokteran terbaik", selidik Rangga sambil terus menatap Nara yang hanya diam tanpa reaksi, tapi berbeda dengan antik yang suka ngomong alias bawel,

"iya dokter, itu Nara. Dia sangat pintar untuk setiap tes.....", anti berhenti bicara karena rangga memberi kode untuk diam, dialihkan pandangannya ke Nara, menunggu respon Nara.

"saya akan belajar sebaik mungkin dibawah bimbingan anda!", Rangga menatap Nara sambil membatin 'apakah ia tidak mengingatku sama sekali'.

"baiklah sekarang, asisten saya akan menunjukkan ruang dokter magang wanita, besok kembali pagi pukul 7 sudah harus sampai disini, kita akan memulai hari-hari sesungguhnya", dengan senyum dan mengarahkan kedua dokter magang untuk keluar menemui asistennya.

===

6 tahun yang lalu saat Rangga menjadi dokter intern di kota S , ia bertemu dengan Nara yang masih memakai baju putih abu-abu, ia pernah menungkapkan perasaannya, tapi Nara menolaknya karena ia masih sekolah. Saat itu Nara gadis yang pendiam dan tidak tersentuh dengan kemajuan pergaulan muda mudi. Wajahnya memang tidak cantik, namun wajah nonsense yang ia tunjukkan membuat wajah itu semakin lama semakin enak dipandang. Berbeda dengan sekarang wajahnya sudah lebih dewasa dan menunjukkan wajah yang menarik untuk kaum adam memandangnya. Saat ini yang Rangga fikirkan 'apakah Nara tidak mengingat dirinya sama sekali?'. Kalau memang begitu, dia semakin istimewa dan unik dari wanita lainnya.