Chereads / Cinta Untuk-Ku dan Untuk-Mu / Chapter 17 - Bab 17 Galau

Chapter 17 - Bab 17 Galau

Di sebuah kantor kegalauan juga sedang menerpa Iqbal, bagaimana tidak sang mama barusan menelpon, memberikan kabar akan menjodohkannya dengan anak sahabatnya. Namun sebelum perjodohan. mereka harus bertemu dulu sebagai langkah awal perkenalan agar lebih akrab. Akhirnya ia berangkat ke restoran tempat janjian, yang sudah dipesan mamanya.

====

Di rumah sakit, setelah jam magang yang padat akhirnya Nara bisa beristirahat pulang selama 1 hari, sehingga sebelum pulang ia akan mampir ke cafe es cream kesukaan ibunya, untuk membelikannya.

Kafe yang dikunjungi Nara bersebelahan dengan restoran tempat janjian Iqbal, disana terlihat iqbal sedang menunggu seseorang tetapi perasaanya tidak nyaman didalam mobil, ketika matanya menemukan seseorang yang ia kenal berjalan didepan restoran itu ia segera berlari dan menggapai lengan gadis itu, yang tidak lain adalah Nara.

Iqbal, "tolong bantu aku!",

Nara, "..."

Nara yang bengong sudah diseret kedalam restoran untuk menemui gadis yang dijodohkan dengannya, namun yang mereka temukan seorang pria, "maaf saya asisten nona, nona tidak bisa hadir karena jadwal hari ini tidak bisa dibatalkan jadi nona akan membuat janji temu lagi lain waktu, permisi". Setelah itu pria itu langsung pamit pergi, tanpa respon sedikitpun dari Iqbal malah wajahnya menunjukkan wajah cukup bahagia, bahkan sesaat ia melupakan Nara yang ia seret tiba-tiba, sampai ia sadar dengan ucapan Nara, "sepertinya saya faham masalah anda, karena saya tidak dibutuhkan lagi saya permisi dulu! ", Nara melangkahkan kakinya namun terhenti.

Iqbal, " tunggu! ",

Nara, "..."

Iqbal, "maaf saya lancang membawa kamu tanpa permisi, tapi setidaknya bisa tidak kita makan siang dulu, sebagai ucapan maaf dan terima kasih saya pada kamu", dengan canggung.

Nara tersenyum, "masalahnya selesai tanpa bantuan saya, mungkin anda hanya harus mengucapkan kata maaf itu lebih dari cukup, dan satu hal yang harus anda fahami, dalam keyakinan kita Allah sudah menjanjikan laki-laki yang baik untuk wanita yang baik demikian sebaliknya, jadi anda tidak perlu takut", Nara melangkah keluar dari restoran untuk segera pulang.

Iqbal mendengar ucapan Nara seakan disambar petir, karena sebagai seorang muslim dia tidak pernah tau itu. Dalam kalimat itu tersirat jika anda takut mendapatkan yang tidak baik, maka rawatlah diri kita untuk menjadi baik agar mendapatkan hal yang baik.

'ah... sekolah dimana aku selama ini? ', batinnya dalam hati.

Memang selama ini Iqbal hanya memiliki keyakinan islam hanya ada dalam KTP saja, sedangkan untuk ibadah ia hanya melakukan sholat 1 kali seminggu yaitu sholat jum'at, itu bukan karna ia memang mau melakukannya tapi karena malu dengan rekan-rekannya.

Sepeninggal Nara, ia merenung sesaat, di usianya yang sudah 28 tahun, sudah berapa kali ia mengenal wanita, selain cantik wanita-wanita itu tidak memiliki kelebihan lain yang membuat pria menghormatinya, ketakutan menjalin hubungan yang serius selalu dirasakan Iqbal, ia tidak tau apa sebabnya, apakah karena aku ingin yang terbaik, sehingga aku takut mendapatkan yang terburuk. Begitu banyak pertanyaan muncul dalam benak Iqbal setelah mendapat nasehat Nara barusan.

=====

Sesampainya dirumah, ia mengucap salam dan memberikan ice cream pada ibu, "assalamualaikum, bu ini Nara belikan ice cream kesukaan ibu!", diberinya bungkusan itu pada ibunya.

"walaikumsalam, alhamdulillah barusan ibu

mikir, duh panas gini enaknya makan ice cream, eh langsung Allah kabulin! ", sambil tersenyum ibu membuka bungkusan dan memakannya.

Ibu dan anak duduk diteras sambil saling ngobrol,

Nara, "buk, kenapa seseorang bisa takut menikah? ",

Ibu, "kenapa kamu tanya begitu, apakah kamu takut menikah? ",

Nara,"bukan Nara ibu!, tapi temen Nara",

Ibu, " jawabannya sederhana, karena dia belum bertemu dengan Jodoh yang sudah disediakan Allah swt",

Nara, "sangat sederhana ya! ", sambil kepala diangguk anggukan.

ibu, " karena jika kita sudah bertemu dengan jodoh kita maka semua ketakutan akan hilang, dan mengalir dengan sendirinya, jadi kalau ada yang takut berarti dia kurang memasrahkan diri pada Allah swt", memakan ice creamnya, "katakan pada temen kamu, berdoalah pada Allah swt, libatkan Allah jangan takut, hal yang baik harus disegerakan tapi bukan berarti buru-buru lho... ", ibu tersenyum dan masuk kedalam rumah, yang diikuti oleh Nara.