Arra adalah gadis dengan kepribadian yang sangat baik, tapi dia selalu bisa menempatkan posisinya pada semua situasi. Orang disekitarnya sangat menyukai sifat ramah dan cerianya, tapi tak jarang juga orang menilai di dirinya sebagai seorang yang sombong.
"Sudah tidak ada orang, berhenti memasang wajah serius" ucap Lily pengacara sekaligus sahabat baik Arra dan seketika suara tawa pecah, ini bukan hal yang aneh bagi mereka berdua tertawa tanpa sebab selalu mereka lakukan jika menghadapi situasi yang aneh.
"aku harap kamu selalu bisa jadi dirimu sendiri dimana pun dan kapanpun juga, apa kamu tidak lelah selalu menahan smuanya" nasehat Lily untuk kesekian kali.
"Aku hanya manusia biasa, wajar kalau aku lakukan ini semua untuk bertahan hidup" jawab Arra santai seketika sebuah map dipukul ke pundaknya oleh Lily sambil melotot. "Bertahan hidup bagaimana maksudmu? kamu pikir dirimu artis selalu memainkan drama" tak habis pikir oleh jawaban Arra.
***
"Datangnya tak diketahui, perginya meninggalkan bekas. itulah Cinta"
***
"Arra, kamu dimana? Urgent" teriak Lily sehingga Arra menjauhkan Handphone dari telinganya.
"Aku udah ada di Restoran yang kamu pesan, kamu sendiri dimana? aku hampir 15 menit menunggumu disini"
"Oke, tunggu dan jangan pergi kemanapun"
suara Lily tergesa-gesa seperti dikejar sesuatu.
"Huff..." nafas Lily terengah-engah sepertinya dia memang dikejar sesuatu
"Kamu kenapa? "
"Beri aku waktu untuk nafas"
"Daritadi apa yang kamu lakukan kalau bukan nafas"
"Arra serius, Kamu jangan kaget setelah aku ceritakan apa yang baru saja aku lihat"
Arra hanya diam tidak merespon cuma menatap Lily aneh
"Aku baru saja melihat Andy"
"Melihat Andy dengan perempuan dan sangat mesra" lanjut Lily serius, tapi tanpa diduga respon Arra hanya datar. Seolah dia tidak mendengar apa-apa menatap Lily dengan polosnya.
"Arra, aku serius... Mereka ada disini, diruangan sebelah"
"Lalu?" ucap Arra singkat membuat Lily cuma bisa melongo.
Andy adalah pacar Arra, mereka sudah pacaran 3 tahun lamanya. Dan Arra sadar hubungan mereka jalani akan berakhir seperti ini karena adanya jarak yang memisahkan.
"Come on Arra. Andy pacar kamu sedang bermesraan dengan perempuan lain diruang sebelah, lakukan sesuatu" desak Lily
"Aku sudah tahu hubungan mereka kurang lebih 2 tahun yang lalu"
"Apa? " Lily seketika syok mendengarnya
"Iya, sejak Andy pindah tugas ke luar kota. perempuan itu teman sekantornya" jelas Arra sambil meminum jus didepannya
"Dan satu lagi, perempuan itu temen sekolahku dulu" imbuhnya lalu tersenyum.
"Ini gila, kenapa sangat kebetulan" Lily menggelengkan kepalanya
"Cepat putus dari dia, apa yang kamu lakukan sudah jelas tahu hal itu sangat lama kenapa masih bertahan"
"Biarkan dia yang minta putus"
"Apa? " Lily seketika meledak
"Biar aku yang beri merek pelajaran "
"Sudahlah"
"Lalu apa yang akan kamu lakukan, duduk menonton dari sini"
"Aku akan mendapatkan apa yang menjadi hakku, perempuan itu akan mengembalikan apa yang dia pinjam"
"Lalu kalau dia mengembalikannya apa kamu akan Terima barang bekas itu"
"tentu saja tidak, aku akan membuangnya"
Ekspresi Arra sungguh diluar tebakan Lily, dia pikir Arra bertahan karena Arra masih mengharapkan cinta Andy tapi kenyataan nya berbeda.
"Atas nama Cinta,
Seseorang datang membawa kado Bahagia
Atas nama Rindu,
Seseorang datang membawa rasa Cemburu"
***
"Apa sekarang kita sudah berakhir" Andy memastikan lagi apa yang baru saja terjadi
"Kalau kamu menginginkan itu aku akan mengatakan IYA"
"Apa kamu juga menginginkan itu" Andy kembali memastikan
"Bukankah Rika sedang hamil sekarang" Arra mengatakan tanpa beban bahkan dia menatap Andy dengan santai
"Bagaimana kamu bisa tahu? "
"Apakah aku lupa memberitahu kamu kalau dulu kami adalah teman sekolah?"
"Apa?" seketika alis Andy menyatu karena kaget.
"Dia membagikan foto USG bayinya dan mengatakan di chat grup sekolah kalau dia akan menikah, lalu aku harus bagaimana?"
Arra mengatakan itu semua sambil meneguk minumannya seperti itu bukan masalah besar baginya.
"Aku tidak mengetahui semua itu" sepertinya Andy benar-benar sangat syok mengetahui kenyataan itu.
"bukankah sekarang kamu sudah tahu, kalau memang tidak ada hal lain aku akan pergi"
Arra mengemasi barang-barangnya yang ad di meja dan hendak beranjak pergi seketika Andy mulai gelisah dah menarik tangannya
"Apa aku benar-benar tidak mempunyai arti bagimu? Aku melakukan ini semua untuk mencari tahu bagaimana perasaanmu untukku, aku hanya ingin tahu apakah ada sedikit perasaan yang kamu rasakan untukku"
jelas Andy dengan terbata-bata
"Apakah ini bisa dibilang kamu mengujiku? selama itu menguji? menguji tidak perlu bertahun-tahun. Lalu jawaban apa yang kamu temukan?" nada bicara Arra mulai menegas
"Apakah arti diamku selama ini? karena terlalu cinta atau benar-benar tidak peduli? " lanjutnya
Bahkan Andy tidak berani menyimpulkan semua itu lalu genggaman tangannya meregang dan melepaskan tangannya Arra.