Chereads / memory of the past / Chapter 7 - Bab 7

Chapter 7 - Bab 7

Hari sabtu pagi pada jam istirahat Cisa bertemu dengan dua orang temannya Anggi dan Sasya di kantin pabrik pada jam makan siang untuk membicarakan janjian ke mall minggu besok.

"Kita bertemu besok jam πŸ•™ di pintu lobby mall ya?" Cisa berbicara dengan tenang sambil memakan makananya.

"Ok mbak, besok kami tidak akan terlambat datang." Anggi menyahuti pernyataan Cisa.

" Kalian tahu nggak bahwa kwmaren aku brrtemu dengan CEO perusahaan kita !, dia sangat tampan dan mempesona, jika kalian melihatnya pasti deh akan meleleh dibuatnya. Karena pertemuanku dengan Mr Nicky aku beberapa hari ini tidak memimpikan lagi masa laluku" Cisa bercerita kepada Anggi dan Sasya.

"Benarkah itu mbak? wah aku jadi penasaran ingin melihatnya langsung" Sasya memperlihatka rasa penasaran dengan mata berbinar binar.

"Tapi anehnya beberapa hari ini aku tidak lagi memimpikan masalaluku, aku jadi bertanya apa ada hubungannya sama bertemunya aku dengan CEO itu ?"Cisa bertanya.

"Bisa jadi mbak itu benar, tadikan mbak Cisa bilang semenjak bertemu dengan Mr Nicky mbak tidak bermimpi itu lagi !" Anggi memberika analisanya.

" Ok, aku tunggu besok ya kalian di mall !" sambil beranjak pergi karena waktu istirahat sudah berakhir dan kembali ke ruang training.

Hari minggu.

pukul πŸ•€ Cisa mulai berangkat dan naik anggkot menuju mall pukul πŸ•™ tepat Cisa sampai di mall dan dia melihat dua orang temannya sudah menunggunya.

" Hai...., apa kalian sudah lama menungguku?"Cisa bertanya.

" Ah gak juga mbak, kami juga baru sampai kok. Ayo kita masuk" Sasya menjawab.

Tapi entah la Ciaa merasakan sebuah filling yang sangat aneh dadanya berdeber kencang, tidak seperti biasanya perasaannya mengatakan akan terjadi sesuatu hari ini di sini!.

"Ayo kita explor mall ini setelah itu kita makan siang di kfc ". Ajak Cisa kepada dua temanya.

Mereka pun masuk kedalam mall dan berkeliling liling mengitarinya sampai pada saat menuju tempat barang yang di inginkan oleh mereka tampa sengaja bahu Cisa menyenggol seorang pria, hingga barang yang dibawanya jatuh.

Lalu Cisa membantu mengambilkan barang tersebut dan mengulurkannya kepada orang tersebut, dan sesaat kemudian Cisa terkejut siapa orang yang di senggolnya tadi sambil mengucapkan permintaan maaf " Maaf .....tuan" Cisa terpaku menatap wajah rupawan dan mata yang biru bagai lautan yang menenggelamkannya.

" It's ok,...." Nicky menerima barang yang di berikan Cisa dengan terpana melihat sosok gadis yang membuatnya tidak bisa berfikir tentang hal lain beberapa hari ini setelah prrtemuan pertama mereka.

" Mbak ayo kita pilih barangnya, nanti kita kehabisan ?"Anggi mengagetkan Cisa dari ketertegunannya.

" Ahh iya, oh sebelumnya perkenalkan beliau CEO kita Mr Nicky, Mr Nicky ini kedua teman saya Anggi dan sasya." Cisa memperkenalkanya sambil tersenyum manis.

" oh hai...!" sambil menjabat tangan mereka.

" kalian pilihlah dulu aku akan menyusul, apa Mr Nicky sedang berbelanja? dimana teman Mr Nicky? atau hannya seorang diri saja disini? " Cisa memberondong Nicky dengan pertanyaan.

" Wait just second ?.... apa kamu sedang mengintrogasi saya begitu? " Nicky berbicara dengan hati yang berdebar kencang seakan dia ingin segera merengkuh tubuh mungil yang ada di hadapannya itu.

" No Mr.... I just ask you, if you can't answer it, it's ok to me" Cisa menjawab sambil berjalan menuju kedua temannya.

" Hai ....! tunggu Cisa, can we talking some thing importen abaut us ?" Nicky menghentikan langkah Cisa dengan memegang tangannya dan menariknya hingga Cisa berbalik kehadapannya sampai menabrak dada bidangnya.

Dan itu otomatis membuat keduanya jadi memerah wajahnya karena detakan jantung yang semakin tidak bisa di kontrol.

Disaat itu keduanya mematung sambil berpelukan di hadapan banyak orang dan tanpa sadar tatapan mereka bertemu sehingga serasa dunia hanya milik mereka seperti disekitarnya tidak ada siapapun juga.

Cukup lama mereka berpelukan dan bertatapan mata sampai terdengar dehaman teman Cisa " Ehmmm....., mbak ini tempat umum bukan buat pacaran " Sasya menggoda Cisa dengan menaik turunkan alisnya.

Saat tersadar Cisa melepaskan dirinya dari pelukan Nicky dengan wajah yang merah karena malu.

' Oh tuhan kenapa bisa seperti ini kejadiannya, aku kan jadi malu banyak orang lagi' "Maaf Mr... "sambil tersenyum malu Cisa memimta maaf.

" Tidak apa apa itu juga bukan kesalahan mu, aku yang menarikmu sehingga itu terjadi.

Apa kamu sudah makan aku akan traktir kalian" Nicky mengajak ketiga karyawannya untuk makan siang bersama mumpung ada kesempatan.

" Tapi Mr mbak Cisa masih belum memilih belanjanya, karena dari tadi Mr menahannya untuk memilih barang yang mau dibeli!". Anggi memberitahukan kepada Nicky.

" Oh ... I am so sorry, aku tidak bermaksud seperti itu. silakan kalian belanja aku akan menunggu hingga selesai". Nicky mempersilakan Cisa dan temannya berbelanja.

Setelah selesa memilih dan membayar dikasir (tapi Nicky yang bayar semua) ketuganya berterima kasih.

" terimakasih Mr.... seharusnya tidak perlu repot kami bisa membayarnya sendiri tanpa merepotkan Mr Nicky." Setelah itu Nicky mengajak mereka ke restoran cepat saji.

Setelah selesai makan haro masih siang pukul πŸ•œ mereka masih melanjutka belanja.

Satu jam kemudian mereka lelah sudah mengelilingi mall mereka mencari tempat untuk bisa menghilangkan rasa lelah mereka.

" Bagaimana kalau kita nonton, ada film bagus hari ini yang tayang" Nicky memberikan saran kepada mereka dan ketiganya pun setuju dengan ide itu.

" Baiklah aku akan membeli tiketnya kalian duduk dulu disini" Nicky berjalan menuju loket pemesanan tiket dia mengajak Cisa sambil menggandeng tangannya.

" kamu mau film apa untuk di tonton ?" Nicky menawarkan.

" Terserah Mr. saja kami ikut aja agar rasa lelah kami hilang" Cisa memberikan jawaban sekenanya karena sedari tadi dia tidak bisa tenang.

Karena tangannya yang digandeng membuat jantung nya berdisco ria tidak bisa dikontrol.

Setelah membeli tiket keduanya membeli pop corn dan minuman untuk di bawa masuk ke studio tempat nonton mereka, dan mereka menuju kedua teman Cisa dan menungu sampai film dimulai.

Film dimulai pukul πŸ•’ sampai pukul πŸ•” selesai. Terdengar suara pangilan dari sound bahwa film akan dimulai, jadi ke empatnya menuju studio yang sesua tiket yang dibeli .

Nicky menggenggam jemari Cisa keduanya duduk bersebelahan berurutan dibaris yang sama tanpa melepaskan genggaman tangannya.

Saat lampu dimatikan tanda film telah dimulai Anggi dan Sasya berbisik bisik " mbak Sasya kamu lihat nggak itu mbak Cisa sama Mr Nicky dari tadi bergandengan tangan tanpa terlepas sekalipun, mereka romantis seperti pasangan yang dimabuk asmara" Anggi berbicara sambil cekikikan melihat kelakuan temannya dan juga Big Boss mereka.

Selama dua jam film dimainkan Cisa dan juga Nicky tidak fokus pada filmnya karena mereka berdua hanya saling memandang tanpa melakukan apa apa.

Dengan tangan yang saling bertautan Cisa dan Nicky hanya saling memandang dengan senyum di bibir mereka masing masing memberikan semburat merah di pipi mereka.

Jantung yang berdetak kerar tidak terkendali dari keduanya membuat suasana menjadi romantis untuk mereka berdua.

" Cisa jadilah kekasihku!? "Nicky mengucapkan kata permintaan itu dengan tiba tiba.

" Baiklah Mr Nicky aku mau menjadi kekasihmu" Cisa menjawab dengan malu malu serta pipi yang merona merah.

Mendengar jawaban itu Nicky mencium tangan Cisa yang di genggamnya.