Chereads / memory of the past / Chapter 12 - Bab 12

Chapter 12 - Bab 12

Nicky geram mendengar cerita dari Cisa matanya merah karena marah, dia tidak menyangka bahwa Ifan juga memiliki perasaan terhadap Cisa.

Dan dia tidak terima bahwa dia telah menyakiti Cisa melihat ada bekas merah di pergelangan Cisa karena remasan Ifan membuat Nicky naik pitam.

" Nanti aku tunggu di mobil saat pulang aku akan mengantar kamu pulang agar kamu tidak diganggu oleh Ifan, padahal dia itu sudah punya tunangan bagaimana dia mengganggumu seenaknya, aku akan menelp. Iren agar dia bisa mengendalikan Ifan. Sekarang kembalilah sebentar lagi juga jam pulang ".

Nicky mengantar Cisa kembali ketempat training agar tidak diganggu oleh Ifan.

" Jika dia mengganggumu lahi aku akan pecat dia dari perusahaan karena sudah membuat kamu jadi ketakutan seperti ini, jadi tenangkan dirimu aku selalu ada buat kamu " sambil meremas lembut jemari Cisa untuk menyalurkan ketenangan buat Cisa.

" Terima kasih kamu ada untukku dan menjagaku " dengan tatapan mata yang sendu karena kata kata Nicky yang menenangkan.

Jam pulang kerja Cisa mendekati mobil Nicky dan dia mendapati bahwa Nicky ada di dalam mobil tersebut.

Kemudian Cisa membuka pintu mobil tersebut dan masuk kedalamnya serta membrrikan senyum manisnya untuk Nicky.

" Hai sayang kamu sudah nunggu lama ya? ayo kita berangkat pulang?! " Cisa memberikan perintah dengan lembut.

" Ok honney, tapi kita kesuatu tempat dulu sebentar ada yang perlu kita beli untuk keperluan kita menikah " Nicky menjalankan mobilnya sesuai kehendak Cisa .

" Tapi aku belum ijin sama orang tuaku bagaimana bisa aku pergi kalau mereka cemas gimana? " Cisa berkata sedikit gusar karena orang tuanya pasti kahwatir kalau pulang terlambat.

" Jangan kahwatir tadi aku sudah menelp. Sitha kalau kamu pulamg sedikit lebih lama dari biasanya " Nicky membritahu Cisa.

" Ok kalau kamu sudah minta ijin buatku, kemanapun aku akan mengikutimu " Cisa menjawab dengan mudahnya.

Hingga memunculkan seringai kejahilan dari senyum Nicky yang hendak mengerjai Cisa " Benar kamu akan mengikutiku kemanapun aku mau meskipun diatas ranjang sekalipun?! ".

Cisa memelototi Nicky karena kejahilannya, dia mencubit pinggang Nicky karena bicara vulgar seperti itu.

" Jangan coba coba melakukannya kita belum muhrim jadi kamu harus hati hati dengan ucapanmu aku tidak akan tinggal diam ".

" Awwhh, ...sakit tau honney?" sambil meringis merasakan sakit dipinggangnya.

" So sorry, aku hanya bercanda, aku akan menjagamu sampai hari pernikahan kita aku janji ". Sambil menatap Nicky yang sibuk mengendarai mobil mereka menuju tempat yang akan dituju.

Cisa berkata " aku akan mempercayaimu seperti yang aku katakan pada pak Ifan bahwa kamu bersungguh sungguh kepadaku".

Tak berapa lama kemudia mereka sampai diparkiran tempat yang mereka tuju.

Nicky membawa Cisa memasuki sebuah toko perhiasan yang megah dan terkenal di daerah itu.

" Bisa keluarkan koleksi cincin pernikahan yang kalian miliki dan juga satu set perhiasan lengkap juga agar calon Istriku bisa memilihnya" Nicky meminta kepada pelayan toko perhiasan tersebut.

" Baik tuan saya akan mengeluarkan beberapa koleksi terbaru kami" sambil mengeluarkan semua perhiasan yang ada.

Cisa menatap Nicky sambil tersenyum melihat mata birunya itu " Jika kamu menyuruhku untuk memilih aku akan memilih yang itu bentuknya unik dan indah" sambil menunjuk cincin yang memiliki bentuk yaitu dua cincin yang bisa dijadikan satu dengan permata yang ada di tengah tengah seperti bulan.

" Waah, mbak ini pandai memilih, cincin ini sebenarnya dua ini bisa dilepas yang ini untuk pria karena ukurannya lebih besar, dan yang ukurannya lebih kecil untuk wanita" pelayan tersebut menjelaskan tidak lama Cisa dan Nicky mencoba cincin tersebut dan pas sekali dengan keduanya.

Melihat cincin tersebut sangat cantik ditangan Cisa, Nicky pun menyetujuinya " Ini cincin berliankan? dan tolong di grafir dengan inisial nama kami yaitu N💝C " Nicky menanyakannya dan memerintahkan.

" Benar tuan ini adalah berlian 24 karat dan ada sertifikatnya, begitu pula dengan beberapa set perhiasan yang yang kami tunjukan ini " pelayan tersebut menjelaskan.

Kemudian Nicky juga membeli beberapa set perhiasan dan membayarnya.

Setelah dari toko perhiasan Nicky dan Cisa ke butik terkenal, untuk memesan gaun pengantin yang sesuai dengan Cisa, dan juga membeli beberapa gaun untuk dipakai oleh Cisa.

Setelah selesai dengan semua itu Cisa dan Nicky pulang karena sudah malam, sebelum kerumah Cisa mereka makan malam berdua kemudian pulang.

Setelah Satu jam perjalanan akhirnya sampai dirumah Cisa dengan selamat.

Cisa turun dari mobil tapi Nicky tidak mampir kedalam rumah, sehingga dia hanya memberikan ciuman di kening, untuk perpisahan dan melajukan mobilnya keluar dari rumah Cisa.