Waktu masih menunjukan pukul ๐ malam jadi belum terlalu larut untuk bertamu.
Ayah, Mama, Cisa dan Nicky berbincang tentang hubungan antara Cisa dan juga Nicky.
" Begini nak Nicky, apa nak nak Nicky sudah berfikir matang untuk berhubungan dengan Cisa anak saya, kami ini adalah orang biasa saja." Ayah Cisa memberikan sedikit penjelasan tentang keadaan keluarganya agar tidak terjadi kesalahan dan penyesalan di masa yang akan datang.
" Tidak ada keraguan saya pak, saya sudah lelah kalau bermain main karena saya dulu seorang plyaboy, maaf pak jika saya harus berkata jujur didepan bapak dan ibu saya memang bukan pria yang baik, karena saya selalu hidup dengan banyak dikelilingi oleh banyak wanita." Nicky bicara panjang lebar.
Tidak lama minuman dan juga cemilan datang dibawakan oleh adik Cisa yang bernama Sitha.
" Ini adik Cisa namanya Sitha" Mama memprkenalkan.
"Semua akan saya pasrahkan pada putri saya untuk memutuskan semuanya karena dia yang akan menjalaninya. Tapi saya mohon nak Nicky lansung saja melamar Cisa agar tidak ada kejadian yang tidak diharapkan, jika kalian sudah resmi sebagai suami istri kemanapun kalian pergi berdua Ayah dan Mama tidak akan kahwatir." Ayah Cisa menjelaskan semua dan tidak mempermasalahkan masa lalu Nicky.
" Baiklah pak saya akan mempersiapkan lamaran dan pernikahan dalam waktu dua minggu kedepan karena saya juga harus menghubungi keluarga saya dulu, saya benar benar serius dengan Cisa pak" Nicky berbicara dengan kesungguhan dan ketulusan yang terpancar dari matanya yang biru.
"Cisa adalah tulang punggung kami dia masih harus membiyayai sekolah Sitha, tolong nak Nicky bisa mengerti keadaan kami paling tidak yang terpenting adalah akad nikahnya yang lainya bisa dilakukan kalau sudah siap semua" Ayah menambahkan.
" Tidak apa apa pak semua biayang untuk pernikaha saya yang akan menangung dan mengurus semuanya yang penting calon pengantinya bersedia." Nicky memandang Cisa dengan penuh kasih.
" Jadi kita akan menikah dua minggulagi ? apa nggak terlalu cepat? kamu harus memikirkanya masak masak !".Cisa menatap Nicky untuk melihat kesungguhannya.
Setelah sepakat dengan yang dirundingkan Nicky berpamit kepada kedua orang tua Cisa.
" Kalau begitu saya pamit dulu pak, bu" sambil mengambil kedua tangan orang tua Cisa untuk bersalaman.
" Baik nak Nicky terimakasih sudah mengantar Cisa pulang " ucap Ayah Cisa.
" Sama sama pak" Jawab Nicky dan beranjak dari kursi menuju keluar.
Dihalaman rumah Cisa yang mengantar Nicky sampai mobilnya, mereka bertatapan dan tersenyum malu malu, karena hubungan mereka akan dikuatkan dengan pernikahan.
Hati Cisa melambung tinggi karena bahagia matanya berkaca kaca. " Nicky ... i love you so much " Cisa berkata dengan hati berdebar.
Perkataan yang diucapkan pleh Cisa menjadi angin segar didengar oleh Nicky, di depan mobilnya Nicky melangkahkan kakinya mendekati Cisa hingga jarak tubuh mereka hanya sejengkal, dan kemudian Nicky mengecup kening Cisa cukup lama dan mengatakan " Me more than love you ether".
Debaran jantung yang semakin cepat dirasakan oleh Cisa saat bibir merah Nicky menyentuh kulit dikeningnya.
" Aku pamit dulu ya, besok kita bertemu lagi di pabrik "senyum Nicky terpatri saat melihat Cisa bagai patung karena dikecup keningnya dan mengusap kepala Cisa.
Nicky memasuki mobilnya dan mulai menyalakan mobilnya dia melambaikan tangannya dan memberikan salam " Assalamualaikum...".
Dan dijawab Cisa dengan tersenyum " Waalaikum salam....".
Setelah mobil Nicky berjalan menjauh hingga tidak terlihat lagi Cisa masuk kembali kedalam rumah dan menuju kamarnya untuk segera mengistirahatkan tubuhnya dari rasa lelah.
Tapi sebelum berbaring Cisa kekamar mandi dan mengganti pakaiannya dan membersihkan diri dari kotoran dan keringat yang menempel pada tubuhnya.
Setelah itu Cisa berbaring di ranjang dan menyentuh kening serta pipinya yang telah mendapat kecupan manis dari Nicky kekasihnya.
'Bagaimana dia bisa langsung menyatakan perasaanya padaku padahal ini kali kedua kami bertemu, Tuhan berikan jalan yang terbaik untukku. Aku pasrahkan segalanya ditanganMu' tidak lama setelah itu Cisa mulai terlelap.