dalam perjalanan menuju pabrik Nicky fokus pada jalanan, dan sesekali memandang Cisa dengan perasaan yang menggebu, ingin sekali dia merengkuh tubuh mungil itu kedalam pelukannya.
Setelah sampai di parkiran pabrik keduanya bersiap untuk turun dari mobil, tapi Nicky menahannya.
" Honney .....tunggu sebentar, kamu lupa membawa hp kamu ini milik kamu dan ini milik aku ini adalah hp pasangan" sambil memberikan paper bag itu kepada Cisa.
Dengan sedikit siasat Nicky mencondongkan tubuhnya kearah Cisa, dan secepat kilat dia mengecup ujung bibir Cisa.
Cisa membeku dengan apa yang telah dilakukan oleh Nicky, dia telah memberikan ciuman yang itu adalah first kiss bagi Cisa.
"Apa yang kau lakukan kita belum mahrom " sambil menunjukan wajah cemberutnya dan dada yang menderu.
" Jangan lakukan lagi sebelum akad nikah kau ucapkan didepan penghulu agar tidak menambah dosa kita, aku masuk dulu keruang training ".
" Ok honney, i am so sorry, ....but is time so long my dear, 2 week a gain " Nicky menjawab dengan ekspresi yang imut.
Membuat Cisa menjadi gemas melihat tingkahnya itu.
Hari itu dilewati dengan kegiatan seperti biasanya tanpa ada yang special, cuman saat istirahat Cisa mengobrol dengan kedua temannya Sasya dan Anggi.
Mereka juga mnggoda Cisa dengan gencarnya saat mereka mengetahui hubungan antara Cisa dan CEOnya.
" Ehmmm... mbak Cisa gimana perjalannya sama Mr Nicky kemarin?!!" tanya Anggi dengan menaikturunkan alisnya.
" Iya mbak cerita ke kita dong, kemarenkan Mr Nicky nembak mbak Cisa didalam bioskop gimana ceritanya dia bisa langsung nembak mbak?!!" Sasya menambahkan dengan ber api api.
Yang ditanya hanya senyam senyum saja, tak tahunya dari belakang yang di bicarakan muncul dan menghampiri Cisa.
" Hai honney apa yang kalian bicarakan?!, pasti membicarakan aku ya?!" Nicky bertanya kepada mereka bertiga.
Dan Anggi pun menjawabnya dengan cemberut " Iya Mr, kami memang membicarakan Mr tapi mbak Cisa hanya senyam senyum saja ".
" Ha ha ha ha .... memangnya apa yang ingin kalian ketahui, kami hanya makan malam sebentar dan pulang" jawab Nicky dengan mengerlingkan matanya kepada Cisa.
Yang mendapatkan kerlingan dan memberikan senyumnya, kemudian Nicky merogoh saku jasnya dan mengeluarkannya, dan memberikanya kepada Cisa.
" will you marrie me honney?!! "Nicky melamar Cisa didepan kedua temannya tentu saja membuat kedua temannya ber ekspresi terkejut, gembira, dan gereget karena dari kemaren mereka disuguhi hal yang romantis oleh keduanya.
Tanpa menjawab Cisa memberikan tangan kirinya agar cincin itu dipasangkan oleh Nicky dijari manisnya dan mengangguk kan kepala tanda setuju.
Kedua teman Cisa bersorak gembira dengan diterimanya lamaran itu.
Nicky memasangkan cincin dijari manis Cisa setelah itu dia mengecup kening Cisa cukup lama.
" Dua minggu lagi kamu akan jadi milikku seutuhnya, aku sudah mempersiapkan semua, besok keluargaku akan datang ke Indonesia untuk melihat calon menantunya. Besok aku ajak kamu menjemput mereka " Nicky memberitahunya.
Bel tanda masuk terdengar tandanya mereka harus kembali bekerja.
" Aku kembali kekantor dulu " Nicky berpamitan.
Cisa hanya menganggukkan kepalanya dengan senyum tipisnya, Cisa pun beranjak pergi kembali ketempat training.
Ada rasa bahagia yang terpancar diwajah cantiknya.
Dia tidak pernah merasakan perasaan yang seperti saat ini dirasakannya, ini adalah perasaan yang baru untuknya.
Cisa mengerjakan tugas di tempat training dengan baik, dia mudah sekali menerima pèmbelajaran apapun yang menurutnya baik dan menarik.
Setiap dia menyelesaikan tugas dia akan merasa bahagia karena dia dapat menyelesaikannya dengan baik.
Disisi lain Ifan selalu mengawasinya sebenarnya dia tidak mempunyai hak untuk melakukan itu.
Namun dia tidak menghiraukan apapun agar dia bisa memiliki Cisa hanya untuknya sendiri.
Padahal dia sendiri sudah memiliki tunangan, dia jatuh kepada Cisa pada pandangan pertama.
Ifan menuju tempat training dia ingin menemui Cisa pujaan hatinya.
Seorang gadis yang telah mengisi penuh hatinya dengan cinta untuknya.
Dia berharap Cisa juga memiliki perasaan yang sama.
Ifan berencana untuk menyatakan peresaannya pada Cisa saat ini juga, dia akan mengatakannya. Saat Ifan memegang knop pintu, dan akan mendorong pintu tersebut.
Dia tidak melihat Cisa ada didalam ruangan tersebut, dia mencari keseluruh penjuru dia tidak menemukannya.
Saat dia kesebuah tempat dimana Cisa berada dia melihat CEOnya melamar Cisa dihadapan dua orang teman Cisa.
Dia terlambat selangkah dari Nicky yang playboy itu ' Aku harus menggagalkannya, aku akan mempengaruhinya agar Cisa membatalkan lamaran yang diterimanya .'
Dengan tangan yang mengepal Ifan trbakar cemburu saat Nicky mencium kening Cisa dengan mesra.
Saat diruangan training Ifan mengajak Cisa berbicara dia mencoba untuk mempengaruhi Cisa.
" Aku mohon agar kamu tidak berhubungan dengan Mr Nicky menjauhlah dari dia, dia seorang yang tidak pantas untukmu, dia itu playboy sudah banyak wanita yang menjadi korbanya, dia hanya bersenang senang saja, jadi aku harap kamu tidak terpedaya olehnya ".
" Aku tahu dia playboy tapi aku juga tahu bahwa dia tulus kepadaku, dia tidak akan mau mempermainkanku, jika dia mempermainkanku maka dia tidak akan pernah melamarku didepan orang tuaku. Nicky sudah berkata jujur kepada keluargaku maka aku akan memberikan kesempatan untuknya berubah jadi lebih baik dari sekarang " Cisa tidak terpengaruh akan omongan Ifan.
Itu membuat Ifan jadi emosi dia menggenggam pergelangan Cisa, dan meremasnya dengan keras hingga Cisa meringis merasakan sakit dipergelangan tangannya.
" Aku tidak akan membiarkan kamu dan Nicky bersamam karena kamu hanya akan menjadi miliku selamanya " dengan sorot mata yang mengerikan dia mengintimidasi Cisa.
Cisa jadi gemetar ketakutan dengan sikap Ifan yang tiba tiba seperti itu. " Lepaskan tanganku anda menyakitiku pak".
Dengan menghepaskan dengan kekuatan penuh hingga terlepas dan pergi jauh dari Ifan.
Cisa menuju toilet untuk menghindari Ifan, kemudian dia menghubungi Nicky 📲 menunggu beberapa lama baru diangkat oleh Nicky
📱 Assalamualaikum honney...
📱 Waalaikumsalam sayang aku takut, cepat kamu kemari, aku ada di dalam toilet, aku nggak bisa keluar aku takut...?!!
📱 Baiklah tunggu aku disana, jangan membukakan pintu pada siapapun ok!.
📱 Ok aku tunggu.
Cisa menutup telpnya dan menunggu Nicky datang. Tak lama kemudian Nicky datang " Honney aku datang, dimana kamu buka pintunya? ".
Setelah mendengar suara Nicky Cisa membuka pintu tersebut dan langsung berlari menghambur memeluk Nicky saat melihatnya.
" Honney, tidak apa apa kamu baik baik saja kan? ada apa sebenarnya, kenapa kamu ketakutan ceritakan padaku, siapa yang membuatmu seperti ini ? " Nicky memeluk tubuh mungil Cisa dalam dekapanya untuk menenangkannya dengan mengusap punggung Cisa.
Setelah Cisa tenang baru dia menceritakan semuanya dari awal hingga akhir.