Sinta adalah seorang gadis berusia 20 tahun, dia seorang office girl di sebuah perusahaan ternama, meskipun begitu dia masih terus melanjutkan kuliahnya yang sekarang sudah tingkat tiga. Sinta mendapatkan beasiswa karna prestasinya yang baik, jika tidak karena itu dia tak akan mampu membiayai kuliahnya itu, oleh karena itu dia tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Untuk membiayai kehidupan sehari-harinya itu, dia bekerja dan mengusahakan agar jadwal kuliahnya tak bentrok dengan waktu kerjanya,
Untung saja dia mendapat keringanan atas ini kepala devisi personalia sangat perhatian padanya, lagi pula Sinta tak pernah lalai dengan pekerjaannya.
Gadis itu hanya mempunyai seorang adik perempuan yang masih duduk di kelas X , kedua orang tuanya telah lama meninggal dunia, jadi dia berusaha untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Hal yang sangat di sayangkan adalah, pemimpin perusahaan itu mata keranjang, Sinta yang mempunyai tubuh sintal dan pinggang ramping, ditambah kulit putih mulus dan tubuh yang tinggi semampai sudah beberapa kali hampir di godanya, beruntung dia selalu bisa menghindar.
Hari ini, Sinta terpaksa membersihkan ruangan presdir itu, disaat dia sedang membersihkan ruangan itu, pria ini datang, dengan wajah menyeringai, dia memandangi tubuh ramping Sinta dari ujung kaki hingga ujung rambut, sehingga gadis ini menjadi gelisah. padahal sinta sudah datang subuh-subuh agar tak bertemu dengan Bosnya itu, tapi entah kenapa pria ini juga datang cepat.
Reyhan, itulah nama pria itu, pria ini sudah berusia 27 tahun, dan belum berkeinginan untuk menikah, karna dia terlalu asyik dengan petualangannya tanpa ingin terikat suatu hubungan.
Karna status dan wajahnya yang tampan itu, para wanita dengan suka rela menghamburkan dirinya pada Reyhan meski hanya untuk hubungan satu malam.
Tiba-tiba saja, Reyhan berdiri tepat dibelakang Sinta yang tengah sibuk menyapu, dan dengan sengaja menabrakkan bagian depannya dengan tubuh bagian belakang gadis itu, Sinta kaget dan langsung berdiri tegak.
"Maaf Tuan! " katanya takut. tiba-tiba saja Reyhan malah semakin mendekatinya, beruntung tugas Sinta sudah selesai, gadis itu langsung permisi meninggalkan ruangan itu.
Sesampai di pantry Sinta sangat kesal dan marah-marah gak jelas, saat itu belum ada temannya yang datang, dia datang lebih pagi agar bisa kuliah pukul sepuluh pagi ini.
"Dasar cowok mesum, seenaknya memperlakukan orang seperti itu, mentang-mentang mempunyai kekuasaan, jika aku mampu pasti aku akan menghajar nya habis-habisan. " kata Sinta kesal.
"Siapa yang ingin kau hajar? " Mendengar ada suara di belakangnya, Sinta membalikkan badannya, ternyata Bos besar itu telah berdiri dipintu.
Pria itu menyeringai, sangat menyeramkan, Sinta gemetar ketakutan .
" Maaf Tuan.. " Katanya menunduk.
"Siapa yang ingin kau hajar? " pria itu kembali bertanya sambil terus mendekatinya. Sinta mundur ketakutan karna tatapan tajam pria itu, begitu dia tersudut ke dinding ruangan, gadis itu langsung jongkok dan membenamkan wajahnya di kedua pahanya. Reyhan malah menyeringai melihat ulah gadis itu.
Karna mendengar ada yang datang dari kejauhan, Reyhan buru-buru meninggalkan pantry itu dan pergi bersembunyi.
Tak lama kemudian, Dandi muncul, dia heran melihat Sinta yang duduk jongkok di sudut ruangan dan segera menghampirinya, Dandi memegang bahu Sinta untuk mengetahui keadaan gadis itu, tapi Sinta malah berteriak histeris..
" jangan sentuh aku, aku benar-benar minta maaf atas perkataanku" suaranya seperti sedang menangis.
" Sinta ada apa denganmu? " Tanya Dandi cemas.
mendengar suara yang dikenalnya, Sinta menengadahkan wajahnya, dan langsung memeluk sahabatnya ini.
"Aku takut" Katanya sambil melepaskan pelukannya
"Ada apa? " Tanya Dandi lembut.
" Aku datang terlalu pagi, aku takut.. " jawabnya lagi, dia tak berani menceritakan hal yang dialaminya pada sahabatnya itu.
Reyhan tersenyum licik di balik pintu pantry melihat kejadian itu.
Reyhan adalah cowok yang ambisius, dia akan berusaha mendapatkan apapun yang diinginkannya meski dengan cara apapun. dan sekarang dia akan berusaha untuk mendapatkan gadis itu meski hanya untuk satu malam.
Setelah melihat semua aman, dan Sinta sepertinya tak akan membuka kejadian itu, dia berjalan menuju ruangannya kembali.
" Presdir sudah datang, kau sudah mengantarkan minuman padanya? " Tanya Dandi.
" Bagaimana kau bisa tau? " Tanya Sinta kaget.
"Aku melihat mobilnya di parkiran" jawab Dandi.
"Pergilah.. antarkan beliau minuman" Kata Dandi.
Sinta menggeleng ketakutan.
"Ada apa denganmu? " Tanya Dandi heran.
" ku mohon.. kau yang antar ya" Kata sinta memohon..
" Baiklah" jawab Dandi. Sinta tersenyum senang dan segera membuatkan minuman untuk bos besar itu.
.....
Dandi mengetuk pintu kantor Rayhan.
"masuk" terdengar suara dari dalam.
" Permisi pak.. ini minuman bapak" kata Dandi begitu masuk ruangan.
"Oh iya, terima kasih" jawab Reyhan, dia berharap perempuan tadi yang akan mengantarkan minuman ini.
"Apa baru kamu yang datang? " Tanya Reyhan.
" Ada satu lagi Pak, Sinta, sepertinya dia yang telah membersihkan ruangan Bapak, dia datang subuh tadi. " jawab Dandi.
"O... " jawab Rayhan singkat.
"Permisi Pak, saya keluar dulu".
"Ya baik, silakan " Jawab Reyhan tersenyum.
Reyhan tersenyum setelah Dandi pergi..
'Jadi nama gadis itu Sinta' katanya sambil manggut-manggut.
....
Sinta sibuk menyelesaikan pekerjaannya, karna dia akan pergi kuliah pukul sepuluh nanti, dan selesai pukul dua belas siang.
"Dandi.. aku sudah mengerjakan tugasku untuk pagi ini, boleh aku berangkat kuliah dulu? " Tanya Sinta.
"Iya.. silahkan, semoga lancar" jawab Dandi.
"Teman-teman.. aku pergi dulu.. " kata Sinta pada teman-temannya yang lain.
"Hati-hati.. " jawab mereka.
" jangan lupa tukar seragammu" Kata salah seorang temannya.
"Iya.. " jawab Sinta sambil bergegas.
Teman-teman Sinta sangat menyukainya, karna gadis itu sangat ramah, mereka menganggab gadis itu sebagai adik kecil mereka .