Beberapa minggu kemudian
Pagi itu, Sinta bangun dan bersiap-siap untuk pergi bekerja, dia juga membawa pakaian gantinya untuk ke kampus karna hari ini dia ada bimbingan skripsi dengan dosen pembimbingnya.
Sinta pergi ke kamar Reyhan untuk membangunkan pria itu, karna biasanya Laki-laki itu sudah keluar kamar pada pukul segini. Tapi tanda-tanda bahwa pria itu bangun belum ada.
Sinta kaget saat melihat seorang wanita tidur di tempat tidur Reyhan, dia tak bisa melihat wajah perempuan itu karena perempuan itu tidur tengkurap. Reyhan kaget saat dia keluar dari kamar mandi dan masih melilitkan handuk di pinggangnya.
"Maaf tuan.. aku tak sengaja, aku hanya ingin membangunkan anda tadinya." Katanya sambil menutup pintu kamar itu. Reyhan hanya berdiri terpaku.
Begitu turun, dia melihat meja makan masih kosong, Sinta dengan segera memasak sarapan, dia juga membuatkan satu porsi untuk Reyhan, hal ini sudah menjadi kebiasaannya selama beberapa minggu ini
Reyhan yang baru turun dapat mencium aroma yang menggugah selera dari dapur, dia pun pergi ke dapur dan melihat Sinta sedang menghidangkan sarapan di atas meja.
" Pagi Tuan.. aku membuatkan sarapan untukmu. kau mau memakannya Tuan? " Tanya Sinta ramah.
"Iya, jawab Reyhan tersenyum tipis
"Apa kau tak makan? " Tanyanya lagi.
"Aku akan membawa bekal, soalnya aku harus datang lebih awal hari ini, jadi nanti aku akan makan di kantor saja. Permisi.. " Kata Sinta bergegas. Tapi Reyhan buru-buru menahannya dengan cara memegang tangannya.
"Aku juga akan memakan ini di kantor. tolong siapkan bekalku" Kata Reyhan lagi.
"Baik" Sinta segera menyalin makanan itu ke dalam kotak makanan dan memberikannya kepada Reyhan.
Dia tak ingin menanyakan apapun, soalnya Sinta sudah biasa melihat hal itu. Reyhan selalu membiarkan perempuan yang di kencaninya tidur tanpa membangunkannya, dan perempuan itu akan pulang dengan sendirinya.
"Kita berangkat bareng " kata Reyhan.
"Terima kasih, tapi aku ingin pergi sendirian" jawab Sinta menolak.
Reyhan tak mendengarkan perkataan Sinta, dia langsung menarik tangan perempuan itu, dan membawanya masuk ke dalam mobilnya.
" Jika kau takut ketahuan tak usah khawatir belum ada yang akan datang" Jawab Reyhan seolah tau apa yang dipikirkan oleh perempuan itu.
Sinta tak ingin hubungan mereka diketahui oleh orang banyak. Dia bahkan berani mengamuk jika Reyhan tanpa sadar membongkar status mereka.
...
Pukul sepuluh pagi ini, Sinta kembali minta izin, hari ini jadwalnya bimbingan dengan dosen pembimbing duanya, karna kemaren dia sudah mendapatkan acc dari dosen pembimbing satunya, dia berharap agar dia bisa mendaftar kompre dalam waktu dekat ini.
Sinta mengganti seragamnya dengan baju kemeja putih, rok hitam sepanjang lutut serta sepatu yang tidak memiliki tumit yang terlalu tinggi, karna tubuhnya juga cukup tinggi, 165 cm. dia terlihat sangat anggun dengan pakaian itu. Rambut indahnya terurai sangat cantiknya. Riasan wajahnya tipis, namun sungguh mempesona.
pukul sebelas siang, bimbingannya selesai, dia sangat bahagia, pembimbing duanya juga memberikan acc, dan dia bisa mendaftarkan dirinya untuk ikut kompre.
Sinta keluar dengan perasaan gembira menuju gerbang kampus itu, tapi dia kaget saat melihat Reyhan sedang bergandeng mesra dengan seorang mahasiswi cantik, gadis itu adalah juniornya, dan mereka cukup akrab karna gadis itu sering meminta bantuannya dalam hal pelajaran.
Reyhan pun sangat kaget, dia sedikit ragu dengan gadis cantik di depannya ini, gadis itu benar-benar mirip dengan istrinya, tapi tak mungkin Sinta ada di sini.
Reyhan memang tidak pernah tau kalau Sinta bekerja sambil kuliah, dia hanya tau kalau gadis itu hanya seorang office girl.
Sinta memutar arahnya agar dia tak ketahuan, tapi sayang gadis itu malah berteriak memanggil namanya, dan terpaksalah dia berhenti, dia membalikkan badannya dengan tersenyum canggung.
"Kakak.. kenapa kau kabur dariku? " Tanya gadis itu manja.
"Gak.. aku ada urusan mendadak" jawab sinta cemas.
Disaat mendengar suara Sinta barulah Reyhan yakin kalau ini benar-benar istrinya, entah apa sebabnya, dia menjadi sedikit gugup.
"oh ya.. kenalkan.. ini pacar baruku" kata gadis itu malu. Sinta hanya tersenyum. lalu bertanya..
"Kapan kalian jadian? "
"Kemarin" Kata gadis itu lagi.
"Apa kalian sudah ML? " Tanya Sinta dengan nada menggoda pada gadis itu. Gadis itu tersenyum malu dan menjawab.
"Sudah.. kemarin" Reyhan menjadi kesal mendengar pertanyaan Sinta.
"Kemarin? Dimana? " Tanya Sinta kepo sambil menatap Reyhan.
"Dia membawaku ke rumahnya" Jawab perempuan itu tersenyum bahagia.
"O.... " Kata Sinta mangut manggut berarti perempuan ini yang dilihatnya tadi.
"Hati-hati.. ntar kebobolan" Sinta sengaja menekankan kata kebobolan.
"Aman kak dia pake pengaman" bisik gadis itu tanpa malu.
"Baguslah.. aku pergi dulu, selamat bersenang-senang." Jawab Sinta yang berjalan meninggalkan mereka. Reyhan menjadi geram.
"Sinta.. " tiba-tiba seorang pria berteriak dari jauh memanggil Sinta. Reyhan langsung menoleh ke arah sumber suara, dan melihat seorang pria tampan yang gagah berlari mendekati Sinta.
"Haykal! " Kata Sinta tersenyum.
"Bagaimana bimbinganmu? " Tanya pria itu ramah.
"Aku mendapatkan Acc kompre" jawab Sinta setengah berteriak.
"Syukurlah " kata Haykal tersenyum.
"Kita ke kantin, aku akan mentraktirmu" kata Haykal tersenyum.
"Benarkah? terima kasih " Kata Sinta tersenyum bahagia.
Haykal tiba-tiba saja menggandeng tangan Sinta, Sinta sedikit kaget dan hendak melepaskan tangannya. Reyhan dapat melihat kalau Sinta akan menarik tangannya tadi, tapi pria itu memegang tangannya dengan erat, melihat itu, Reyhan tak bisa lagi menahan emosinya dan melepaskan wanita tadi lalu mengejar Sinta dan menarik tangannya.
"Kau.. pulang sekarang" katanya dengan nada marah. Haykal dan gadis itu menjadi kaget.
"Aku kelaparan, aku belum sarapan dari pagi" jawab Sinta cuek.
"Kau menyiapkan sarapan untukku setiap pagi, tapi kau sendiri malah tak makan? " Tanya Reyhan geram.
"Sinta.. siapa dia? " Tanya Haykal yang masih memegang tangan Sinta
"Majikanku" Jawab Sinta santai.
"Dia istriku" Jawab Reyhan penuh emosi.