Sinta melotot mendengar itu,dia tak menyangka kalau Reyhan malah mengakuinya sebagai istrinya.
"Sinta, apa itu benar? " Tanya Haykal kecewa,
"Ya.. kami menikah tiga bulan yang lalu. " jawab Reyhan.
"Kak.. maafkan aku, kenapa tadi kau tak marah? " Tanya gadis itu menyesal.
"Tak ada alasanku untuk marah" jawabnya sambil melirik Reyhan.
"Lagi pula pernikahan kami hanya.... " perkataan Sinta terputus karna Reyhan menutup mulutnya dengan sebuah ciuman. Sinta kaget dan langsung menampar Reyhan dan segera berlari meninggalkannya, dia sangat kesal karna pria itu menciumnya di depan umum.
Haykal tersenyum, dia dapat mengetahui kalau hubungan mereka bermasalah, mereka tak saling mencintai, apalagi tadi dia melihat, suami Sinta menggandeng wanita itu, dan Sinta tak peduli sama sekali.
"Ku masih punya kesempatan " Batinnya
Sinta memanggil taksi dan segera kabur pulang kerumah Reyhan dan meminta taksi itu untuk menunggu sebentar , dia mengemas semua pakaiannya dan barang-barang nya dan hendak meninggalkan rumah itu, dan kembali ke kontrakannya yang masih tersisa delapan bulan lagi.
Reyhan juga telah sampai di rumahnya, dia melihat taksi itu masih berada di sana. dia yakin kalau Sinta akan pergi lagi.
"Kenapa kau masih di sini? " Tanya Reyhan.
"Nona itu menyuruhku menunggu sebentar. " jawab sopir taksi itu.
"Ini ongkosmu, kau boleh pergi" Kata Reyhan lagi, dia lalu berlari ke kamar Sinta dan mendapati istrinya itu sedang mengemas pakaiannya
"Apa yang kau lakukan? " tanya Reyhan kaget.
"mengemas pakaian ku" jawabnya cuek.
Reyhan menarik tangan Sinta dan memeluknya..
"Jangan pergi! " Katanya lirih
"Tuan Reyhan yang terhormat... tolong jaga batasanmu, bukankah dulu kau mengatakan bahwa kita tak boleh mencampuri urusan pribadi masing-masing? dan berjanji tak akan memberi taukan tentang status ini? kenapa saat ini kau melanggarnya. Aku hanya sebatas alat pemuasmu, hanya itu, sama seperti wanita penghibur lainnya yang selalu kau bawa pulang, hanya saja bedanya aku
meminta hubungan yang halal. Aku bahkan juga menjual diriku padamu, jadi.. aku tak pantas untuk kau permasalahkan. Jika kau menginginkanku, kau bisa memanggil ku dan aku akan segera datang." Jawabnya sambil pergi meninggalkan kamar itu.
Reyhan membiarkan Sinta keluar, karna dia sudah menyuruh supir taksi itu pergi.
Tiba-tiba dia melihat pil KB di meja rias Sinta. dia tersenyum penuh arti ketika melihat bahwa hari ini, Sinta belum meminum pil itu, sepertinya perempuan itu telah menyiapkan stoknya mencapai enam bulan, Reyhan mengambilnya, dan melemparkan pil itu ke belakang lemari.
Tak lama kemudian, Sinta datang dan berkata..
"Tuan Reyhan yang terhormat, apa anda yang mengusir taksi ku? "
"Ya.. " jawabnya singkat.
"Sini.. aku butuh kau saat ini, karna kau mengganggu acara ku tadi. " Katanya sengaja membuat Sinta kesal
"Apa? " tanya sinta kesal.
"Kapan aku menganggu acaramu? Bahkan kau yang mengganggu acaraku" Nada suaranya meninggi
"Karena acaramu itu acaraku terganggu" Jawab Reyhan malah tak nyambung
"ayo.. cepatlah" Katanya mendesak
"Ck" Kata Sinta kesal dan mencari-cari sesuatu.. Tapi dia tak menemukannya, sementara Reyhan telah bersiap-siap menantinya, berbaring dengan tubuh yang hampir telanjang.
"Tuan... kumohon.. kali ini saja gunakan pengaman" pintanya.
"Gak" jawabnya singkat.
"Aku kehilangan obatku, tolonglah... " Katanya memelas.
"Itu masalahmu, sekarang aku tak bisa menunggu lagi", katanya sambil bangkit dan menggendong sinta ke ranjang, dan mulai melepas pakaian wanita itu satu persatu.
"Bukankah kita harus kembali bekerja? " Kata Sinta berusaha mencari alasan.
"Nanti kita akan kembali ke kantor.. jangan banyak pikiran.. nikmati saja! " Jawabnya tersenyum lembut.
Kali ini dia melakukannya penuh perasaan, bukan hanya sekedar karna nafsu seperti biasanya. Dan Sinta pun dapat merasakan perbedaannya.
...
Mereka kembali lagi ke kantor, meski telat beberapa menit. Sinta meminta maaf pada teman-temanya karena harus menggantikan tugasnya.
"Tidak masalah... bagaimana.. apa sukses? " Tanya Dandi.
"Aku akan mempersiapkan diri untuk kompre.. Tadi pembimbingku telah menyetujuinya. " Kata Sinta tersenyum bahagia. Teman-temannya ikut senang dan memberi selamat.
......
Haykal yang penasaran dengan kejadian tadi. Dia menelfon Sinta, laki-laki itu ingin tau hal yang sebenarnya. Apa yang terjadi dengan gadis pujaannya itu. Bagaimana mungkin gadis itu telah menikah beberapa bulan yang lalu.. dia sama sekali tak mengetahui hal itu. Haykal sangat yakin ada sesuatu yang terjadi diantara mereka.
Haykal ingin bertemu dengan Sinta saat ini juga, Jika Sinta tak mau menemuinya, maka dia akan mendatangi Sinta di kantornya untuk menanyakan hal itu. Sinta menyetujui permintaan Haykal. Dia akan menemui pria itu sehabis jam kerjanya. Haykal mengatakan kalau dia akan menjemput Sinta, tapi Sinta menolak dan meminta Haykal menunggunya di warung makan tempat biasa mereka makan di dekat kampusnya.
........
Sore itu Sinta langsung cabut setelah jam pulang. Gadis itu segera naik angkot menuju tempat mereka janjian. Haykal telah menunggunya di sana. Begitu Sinta datang, bibir pria itu langsung dihiasi senyuman
Stelah Sinta duduk, Haykal memesankan makanan untuk Sinta.
" Sinta... katakan padaku.. Bagaimana bisa laki-laki itu menjadi suamimu? Kenapa kau tak pernah bercerita tentang itu padaku? " Kata Haykal menatapnya tajam.
Sinta terdiam beberapa saat.. akhirnya memutuskan untuk menceritakan semuanya kepada Haykal. Selama ini dia hanya menceritakan kisah ini pada Maryam.. sahabat karib nya, tapi sepertinya Haykal juga harus mengetahuinya, agar pria ini tak menaruh harap lagi padanya.
Haykal malah geram mendengar cerita Sinta.
"Kenapa kamu tak memberi tau ku? Aku bisa membantumu.. Bahkan jika tak ada uang aku rela menjual mobilku itu" Katanya kesal.. nafasnya menjadi sesak menahan amarah.
"Aku tak ingin memberatkanmu.. lagi pula uang itu harus di transfer hari itu juga. Aku tak bisa memikirkan cara lain lagi.. aku amat panik saat mendengar adikku kritis dan harus dioperasi saat itu juga. " Jawab Sinta dengan nada sedihnya.
Pesanan mereka datang.. mereka terdiam sesaat sampai pelayan itu pergi.
"Jadi perjanjian konyol itu berakhir tiga bulan lagi? " Tanya Haykal menatap Sinta tajam.
Sinta hanya mengangguk.
" setelah perjanjian itu berakhir... Jadilah milikku! " Kata laki-laki itu serius.
Sinta kaget.. dia menatap Haykal dengan pandangan rumit. Tak hanya itu, seorang pria yang duduk tak jauh darinya juga kaget dan mengepalkan tangannya.. 'Aku tak akan membiarkan kau pergi dariku.. lihat saja nanti!' Batinnya geram. Laki-laki itu segera pergi meninggalkan tempat itu diam-diam. Sinta tak menyadari kalau Reyhan diam-diam mengikutinya dari tadi.
.......
Telfon Sinta berdering... Reyhan memanggilnya.
"📞Aku menunggumu di depan rumah makan ini. Cepat keluar! kita harus pulang! " Perintahnya dan langsung memutuskan panggilan itu. Sinta kaget dan segera melemparkan pandangan ke parkiran. Dia melihat mobil Reyhan yang telah terparkir di sana.
"Sejak kapan dia ada di situ? apa dia membuntuti ku? " Tanya Sinta. Haykal hanya menatap heran.
"Kenapa? " Pria itu ada di sana! " Kata Sinta kesal. Haykal juga memandang ke luar.
Melihat Sinta yang akan berdiri, Haykal menggenggam tangannya.. Sinta kaget dan menatap tangan mereka lalu melemparkan pandangan ke arah Haykal.
"Aku serius... menikah denganku setelah ini! " katanya dengan tatapan lembut. Melihat itu Reyhan kesal dan memukul strir mobillnya dan tanpa sengaja mengenai klakson sehingga menimbulkan keributan.
"Maaf Haykal.. kamu pantas mendapatkan wanita yang lebih baik... bukan aku! " Jawabnya sedih. Sinta berusaha melepaskan tangannya.. Tapi Haykal masih menahannya.
"Aku akan mendapatkan masalah jika kamu terus menahanku! " Kata Sinta memohon. Akhirnya Haykal melepaskannya dan Sinta segera menuju mobil Reyhan karena pria itu telah berdiri di luar mobilnya.