Chereads / Ku Ingin Kau Kembali (Part Sinta) / Chapter 7 - Kemana kau malam tadi?

Chapter 7 - Kemana kau malam tadi?

Sinta yang sudah datang pagi ini langsung mengerjakan tugasnya membersihkan ruangan Reyhan. Dia tidak merasa was was lagi dengan apa yang akan dilakukan oleh Reyhan padanya.. toh laki-laki itu juga suaminya... dan dia telah menggadaikan dirinya pada laki-laki itu.

Sinta membuka pintu kantor Reyhan, dia hendak keluar dari ruangan itu karena tugasnya telah selesai. Tapi dia di kagetkan karena melihat Reyhan yang juga hendak membuka pintu itu. Sinta tersenyum dan berkata..

"Pagi Tuan... Ruangan anda telah selesai saya bersihkan.. permisi.. " Katanya sambil melangkah pergi tanpa merasa berdosa. Reyhan menjadi geram dan menarik lengan Sinta ke ruangannya dan mengunci pintu ruangan itu. Sinta tampak ketakutan melihat wajah bengis Reyhan. Pria blasteran Perancis yang biasanya tampak tampan meskipun dingin itu saat ini tampak sangat seram dan menakutkan.

Reyhan Menyandarkannya ke dinding dan mengungkungnya dengan kedua tangannya.

"Kemana kau malam tadi? " Tanya Reyhan marah.

"Apa? " Kata Sinta tak percaya dengan pertanyaan Reyhan. Apa laki-laki itu marah karena dia tak pulang malam ini?

"Apa kau tak dengar hah? kemana kau malam tadi? Apa kau tidur dengan laki-laki lain? " Bentaknya semakin keras.

"APA KATAMU? " Kata Sinta tak kalah marah..

"Kau pikir aku wanita apa hah? Aku tidur di kontrakan ku.. Aku tak mau mengganggu kegiatanmu dengan wanita itu. Sekarang lepaskan tanganku! " Bentak Sinta tak kalah sengit. Tapi Reyhan bukan melepaskannya malah lebih mempererat genggamannya sehingga tangan Sinta terasa nyeri.

"Kau bohong! Aku ke sana mencarimu. tapi kau tak di sana.! " Katanya geram.

"Huh kau mencari ku? Sejak pukul sembilan malam aku sudah di rumah, dan aku tak yakin kau mencari ku" Jawab Sinta dengan nada kesal.

"Lagi pula tuan Reyhan yang terhormat... kau tak berhak mencampuri urusan pribadi ku" Katanya sambil mendorong tubuh Reyhan dengan kuat. Sinta berhasil melepaskan diri dan segera pergi dari ruangan itu. Namun sebelum dia sempat menutup pintu Reyhan berkata..

"Kau harus pulang malam ini.. jangan sampai tidak! " Katanya dengan nada mengancam. Sinta hanya menjawabnya dengan berdecak kesal. Dia tak ingin bertengkar lebih lama dengan bosnya itu. Pekerjaannya masih banyak. Sinta harus menyelesaikan pekerjaan itu sebelum jadwal bimbingannya pukul sepuluh nanti.

......

Sinta bersiap siap untuk pergi ke kampusnya.

"Semoga berhasil! " Kata Dandi menyemangati sahabatnya itu.

"Terima kasih " jawab sinta

Sesampai di kampus, Haykal telah menunggunya dengan senyuman. Dia sangat gembira melihat gadis pujaannya itu.

"Hai... akhirnya kamu datang juga"

"Hehehe.. Iya.. hampir aja telat.. aku nemuin dosen pembimbing dulu ya! " Kata Sinta dan buru-buru meninggalkan Haykal yang tampak kecewa.

Haykal menunggu Sinta sampai gadis itu selesai..Begitu Sinta keluar dia langsung menghampirinya..

"Gimana? " Tanya Haykal penasaran.

"Masih dikit lagi.. " Kata Sinta kecewa.

"Ya udah.. jangan sedih.. ku traktir deh! " Katanya lagi. Sinta melihat jam tangannya, dia masih punya waktu satu jam lagi sebelum kembali ke kantor.

"Nggak ngerepotin? " Tanyanya khawatir.

"Ya enggak lah.. masa cuma traktir makan aja. ngerepotin. " Jawab Haykal gembira.. Dia amat senang Sinta mau menerima ajakannya. Jangankan makan.. bahkan dia tidak keberatan jika harus membelikan apapun untuk gadis itu. Orang tuanya punya banyak uang dan mereka tak pernah perhitungan dengan putranya ini. Tapi Sinta tak pernah meminta apapun padanya meskipun dia sering mengajak gadis itu untuk shoping. Haykal salut dengan Sinta yang tak malu dengan keadaannya.. Haykal juga tau kalau Sinta seorang Office girl di sebuah perusahaan ternama di kota itu.

"Bagaimana dengan skripsimu? " Sinta balik nanya.

"Hmm.. masih belum.. kamu aja yang jenius masih belum kelar.. apa lagi aku" Katanya pura-pura cemberut.. Sinta malah tertawa melihat ekspresi pria itu.

"Sinta... apa kamu gak mau pindah kerja? Masa iya kamu jadi OB? "

Apa salahnya OB ? halal kok" Kata Sinta kesal karena temannya ini merendahkan pekerjaannya..

"Ya.. Bukan begitu.. maksud aku kamu bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik."

"Aku harus namatin kuliah dulu, baru berusaha mencari pekerjaan baru ". Jawab Sinta sedih.. Dia ingin segera menamatkan kuliahnya ini.. dia tak ingin tertindas seperti ini dalam waktu yang lama.

"Sinta... " Tiba-tiba Haykal memegang tangan Sinta. Sinta kaget dan menarik tangannya, tapi Haykal malah menggenggamnya lebih erat

"Aku mencintaimu dari dulu.. maukah kau jadi pacarku? " Tanya laki-laki itu dengan keringat dinginnya. Dia berusaha mengumpulkan. seluruh keberaniannya untuk menyatakan cintanya itu.

Sinta menatap sedih ke arah pria itu dan berkata.

"Maaf... aku tak pantas untukmu.. kita jauh berbeda.. Kamu bisa mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dariku" Katanya dengan mata yang berkaca-kaca. Sinta hendak pergi dari tempat itu, namun Haykal menahannya.

"Baiklah.. aku tak akan memaksamu.. makanlah dulu.. jika sudah di kantor aku yakin kamu tak akan sempat untuk makan siang nantinya ".

Haykal sangat kecewa mendengar jawaban Sinta, namun dia tak ingin memaksakannya. Dia takut gadis itu nantinya malah akan menjauhinya.

Semenjak itu, Sinta menjadi canggung pada Haykal.. Jujur saja, dia juga menyukai pria ini hanya saja dia merasa tidak sepadan. Apa lagi saat ini.. keadaannya semakin membuat dia tak pantas untuk pria itu .

Haykal.. seorang pria yang sopan dan ramah, meskipun dari keluarga berada dia tidak sombong, ditambah lagi wajah tampan dan tubuhnya yang bisa dikatakan sempurna.. banyak wanita yang mencoba mendekatinya, namun tak ada tanggapan sama sekali, tapi dia selalu berada di dekat Sinta sehingga banyak yang mengira kalau mereka adalah pasangan kekasih. Mereka juga tak berani mendekati Haykal saat bersama Sinta, karena para wanita itu sangat menghargai Sinta karena kecerdasannya, mereka sering meminta bantuan Sinta dalam pelajaran. Bahkan para juniornya pun sering meminta bantuannya, bahkan mereka rela harus pergi ke kontrakan Sinta untuk belajar. Dan Sinta... dengan senang hati mau membantu mereka.

.....

Ketika akan pulang dari kantornya, Sinta kaget melihat Reyhan yang berdiri di samping mobilnya..

"Masuk! " Perintah laki-laki itu. Sinta hanya terdiam, lalu Reyhan mendekatinya dan menarik tangannya agar masuk ke mobil itu.

"Aku harus ke kontrakan dulu.. ada yang harus ku ambil.. Jawabnya bohong.

"Aku gak peduli.. Sini.! " Kata Reyhan sambil mengambil Ransel Sinta yang berisi laptop dan skripsinya. Reyhan meletakkan barang Sinta di kursi belakang.

"Apa yang kau bawa sampai seberat ini? " Tanya Reyhan kesal. Tapi dia tak berniat untuk membukanya.

Reyhan membawa Sinta ke sebuah butik yang cukup ternama. Sinta menjadi risih lalu menarik baju Reyhan..

"Tuan.. ngapain ke sini? " Tanyanya gugup.

"Beli pakaian kamu! " Jawab Reyhan. dan kembali melanjutkan langkahnya. Sinta kembali menarik bajunya dari belakang.

" Aku... aku beli di tempat lain saja! " Katanya gugup.

"Aku yang bayar.. dan kamu diam aja. Jangan cerewet! " Katanya dengan nada kesal. Sinta hanya terdiam.

Sinta mencoba baju yang dipilihkan oleh Reyhan. Reyhan terpana saat melihat penampilan Sinta, Gadis itu sangat cantik, dia tak kalah cantik dengan wanita yang selama ini di kencaninya, bahkan gadis ini jauh lebih cantik. Wajah lugunya pun memberikan nilai tambah untuk kecantikannya.

Reyhan juga meminta agar Sinta di dandani, kebetulan mereka mempunyai salon kecantikan di sana. Dan gadis itu benar benar cantik, bahkan Sinta sempat jatuh cinta dengan bayangannya sendiri.

Reyhan membawa nya ke sebuah pesta. setelah membelikanya sebuah sepatu bermerek. Mereka menjadi pusat perhatian. Salah seorang pria mendekati Reyhan dan menatap tajam ke arah Sinta. Pria itu memperhatikan Sinta dari ujung kaki, hingga ujung rambutnya.

Reyhan yang melihat Sinta Risih karena tatapan mesum pria itu langsung menariknya ke belakang. Sinta bersembunyi di belakang punggung Reyhan.

Laki-laki itu tertawa dan berbisik ke arah Reyhan. "Jika kau bosan dengannya.. kabari aku.. aku bahkan rela mendapatkan bekasmu jika wanitanya secantik ini.

Reyhan menggeram dan menarik krah baju laki-laki itu.

" Jangan macam-macam.. dia istriku! " Katanya kesal. Laki-laki itu malah tertawa sambil melepaskan cengkraman Reyhan..

"Dia istrimu? aku bahkan hampir tiap hari melihatmu dengan wanita berbeda.. Anda jangan bohong tuan Reyhan.. aku akan menanti hingga kau bosan dengannya" Kata laki-laki itu tersenyum sinis dan langsung meninggalkan mereka. Reyhan merasa sakit dihatinya, Reyhan menatap ke arah Sinta, wajah gadis itu amat sedih, sepertinya dia berusaha menahan sebak di dadanya.

"Ayo kita pulang! " Katanya sambil memeluk bahu gadis itu. Dia tau Sinta amat tertekan saat ini.