" Pagi kak Shan!! " Sapa Sarah dengan senyuman genitnya, anak baru kelas 11 jurusan sastra 2
" Pagi juga " Respon Shanie dengan senyuman yang dipaksakan
" Eh bay the way, kakak mau kekantin ya?? " Tebak Sarah dengan percaya dirinya sembari mengukir senyuman dasyatnya
" Iya " Jawab Shanie singkat, bahkan wajahnya tak menampakkan ekspresi apapun
" Bagaimana kalau bareng aja sekalian " Ajak Sarah dengan antusias, bahkan mata genitnya pun berkedip beberapa kali
" Emm.... " Shanie segera memutar otaknya untuk mencari alam tapi.. Gadis itu sudah lebih dulu merangkulnya tanpa permisi, sebelum menariknya menuju kantin
" Ayookk " Tanpa permisi Sarah langsung menggandeng tangan Shanie, sehingga Shanie tidak punya waktu untuk menolaknya
Disisi lain Yshika menyaksikan adegan itu dengan tatapan terluka.....
Ia menghela nafas berusaha mengenyahkan semua pikiran dan perasaan gak enaknya yang ada dihatinya
" Kenapa gue merasa sesakya?? Melihat mereka dekat " Ujar Yshika lirih, tanpa ia sadari tangannya meremas buku yang sedari tadi ia pegang
" Gak mungkin kan kalau gue itu kena Asma? " Tanyanya pada dirinya sendiri sembari mengelus-elus dadanya
" Apa mungkin gue.... "
" Apa mungkin apa loe?? " Tiba-tiba Kania datang mengejutkan Yshika dan itu membuat perkataan Yshi terhenti
" Sha... Sha..! Kania... Loe ngagetin tau.. " Ujar Yshika cemberut, ia kesal dengan kedatangan temannya itu yang datang secara tiba-tiba
" Sha.. Sha?? Haha Loe lagi Ngalamunin Shanie ya?? Hayooo ngaku Loe?? " Tebak Kania dengan tatapan menyelidiki, Disisi Lain Yshi mengernyitkan keningnya tanda ia tak setuju dengan perkataan temannya ith
" E.. enggak juga... Ngapain gue ngelamunin dia? Gaje ama0t " Bantah Yshika dengan sedikit terbata-bata sembari berlalu
" Terus siapa. .? Kalau bukan Shanie yang dia lamunin?
Sha.. Masa Sha... Kania... Gak nyambung amat " Ujar Kania bingung pada ucapan temannya itu, sebelum ia mengejar Yshika yang sudah beberapa meter meninggalkannya
" Yshika..! Tungguin " Teriak Kania sembari mengejar Yshika tapi... Yshika malah mempercepat langkahnya. Ia tak mau repot lagi diinterogasi gadis rewel itu
Yshika takut ia ditanya-tanya lagi sama Kania yang tak mudah percaya dan suka menebak-nebak itu
Saking buru-burunya Yshika, sampai tak terlalu memperhatikan jalan..
Tap tap tap tap
Dari Arah berlawanan Shanie berjalan dengan sedikit tergesa-gesa juga, ia sedang menghindari Sarah yang berusaha mengejarnya....
Brukkk
Tabrakan dua insan itu tak bisa dihindari lagi.. Buku yang dari tadi ditangan Yshika langsung terlempar keatas dan Yshika berakhir dalam pelukan Shanie.
Kalau saja Shanie tidak memiliki kendali yang bagus, mungkin mereka sudah terhampar dilantai yang akan menjadi bahan bullyan teman-temannya. Syukur Shanie dengan sigap menangkap tubuh Yshika yang hampir terjatuh akibat tabrakan keras dengannya
Setelah Yshika melihat siapa yang Ia tabrak, Yshika langsung mendorong Shanie jauh darinya dengan agak kasar. ... Entahlah itu diluar kendalinya
" Kalau jalan itu fokus dong jangan mikirin pacar muluk! " Rutuk Yshika, sembari mengambil bukunya yang sudah terhampar dilantai
Shanie tertawa sarkastis
" Hah!! Kamu yang salah! Malah menyalahkan orang lain!! Makanya kalau jalan itu matanya dipake!! bukan cuma buat liat cowok ganteng aja! " Shanie balik merutuki Yshi yang juga tak kalah mendumel
" Ya terserah guelah, mata-mata gue apa urusan Loe? urusin saja pacar genit Loe itu sana! " Balas Yshika dengan nada lantang tanpa memikirkan keadaan disekitarnya yang agak ramai, namun tak ada satupun orang yang menyela atau mengganggu mereka karena hal itu bukanlah hal yang asing lagi, hampir setiap jam mereka akan bertengkar jadi... Anggap saja mereka semua tak ada.... Serasa dunia milik mereka berdua
" Dasar mata keranjang!! " Ejek Shanie, sementara Yshika hanya menatapnya dengan tatapan kosong.
Seperti waktu menghentikan pergerakan Yshika, gadis tiba-tiba mematung tak bergerak sedikitpun.
Tanpa banyak bicara lagi Shanie langsung mencubit hidung Yshika sampai memerah, sebelum ia berlalu meninggal Yshika yang tengah memasang wajah bodoh. Sepertinya... Yshika tak menyadarinya terbukti ia hanya mematung tanpa memberikan perlawanan..sebelum ia teriak
" SHANIE!!! " Teriak Yshika setelah kesadarannya terkumpul , Ia tambah kesal dengan Shanie. Apalagi Shanie tak menggubris panggilannya
" Mata keranjang?? " Yshika mengulangi perkataan Shanie yang baru saja tercerna oleh otaknya
" Udah nabrak bukannya minta maaf malah ngata-ngatain!! "
" Dasar orang tak Introspeksi diri!! " Sepanjang jalan Yshika mendumel
Ia begitu kesal terhadap Shanie, entah itu karena Shanie mengata-ngatainya? Entah karena Shanie sudah menabraknya tapi tidak minta maaf? Entah karena hidungnya ditarik Shanie? Yshika juga tidak tahu pasti kenapa alasannya ia begitu marah kepada Shanie, yang jelas ia kesel banget sama tu anak sampai ubun-ubun
Yshika langsung pergi ke kantin yang tak jauh dari ia sekarang berdiri.......
" Bang baksonya 2 mangkuk!! Sekalian dengan 1 botol air mineralnya " Ujar Yshika yang ingin melampiaskan kekesalannya dengan makan
Mang Asok tidak banyak bicara selain menurutinya, ia paham betul dengan sifat gadis ini " Siap Neng "
Kalau lagi kesal seperti itu, Yshika berubah menjadi orang yang kelaparan, tak lama Mang Asok menyajikan pesanan Yshi dimeja kantin dihadapan Yshi
" Selamat makan neng " Ujar Mang Asok ramah sebelum pamit kebelakang
" Makasih mang " Ucap Yshi sebelum memfokuskan diri pada kedua mangkuk baksonya
Setelah membaca do'a Yshika langsung mekan nya dengan lahap, ia begitu lahap seperti orang baru menemukan makanan setelah 7 hari 7 malam belum makan apapun... Benar-benar lucu...
Ya Yshika melampiaskan kekesalannya dengan makan bakso bahkan 2 mangkuk bakso itu dalam waktu kurang 10 menit sudah tak tersisa lagi...
" Baksonya Mau nambah lagi neng " Tawar Tukang bakso
" Enggak akh bang udah cukup, aku mau Mie ayam aja 1 mangkuk " Ujar Yshika sembari mendorong kedua mangkuk bekas bakso kehadapan Tukang bakso yang akan mengambil mangkuk kotornya
" Baik neng "
" Gue kira Loe beneran udah ehh ternyata Loe nambahnya Mie Ayam toh " Ujar Kania yang baru saja nyusul " Ati-ati loe kalau makan
" Apa urusan loe? Gue yang makan, dan gue juga yang bayar bukan Loe " Respon Yshika datar
Yah gitulah dia... Kalau lagi marah semua yang dekat dengannya kena imbas, karena itulah dia sering melampiaskan kemarahannya dengan makan dan makan.....
Kania juga suka heran dengan temannya itu yang suka rakus kalau lagi marah tapi... Badannya tetep aja kurus... Kadang dia pun suka ngiri liat Yshika yang suka makan makanan tanpa pandang bulu tapi... Badannya tak pernah besar apalagi sampai gendut
" Ya udah kalau gitu kamu lanjutin makannya, aku mau balik dulu ke kelas " Ujar Kania sembari menepuk pelan pundak Yshika, sebelum ia berdiri
Yshi sedikit meliriknya sebentar sebelum kembali Fokus pada Mie ayamnya yang baru saja sampai...
' Umm... Gimana ya.. Supaya dia makan? '
" Woy tunggu dulu! " Cegah Yshi pada Kania sembari memegang lengan Kania yang sudah beranjak
" Ada apa lagi?? " Kania menoleh kearah Yshika yang tengah memasang wajah minta tolong
" Makan tuh Mie, mubazir tau, aku udah kenyang nihh " Ucap Yshi sembari mengelap bisa bibirnya dengan tisu
Dahi Kania sedikit mengerut mendengar penuturan temannya " Kenyang?? Bukannya kamu belum memakannya?? "
" Tau akh... Aku gak mau tau makan dulu tu Mie sebelum Loe pergi " Ujar Yshi tegas tanpa mau menerima bantahan
" Jadi Berapa Mang ?? " Yshi lalu beralih pada Mang Asok yang tengah membereskan mangkuk kotor dimeja sebrang
" 35.000 -, ribu rupiah Neng " Jawab Mang Asok ramah, setelah menghampiri Yshi
" Ini sisanya diambil sama Kania aja " Ujar Yshi sembari menyodorkan selembar uang 50 ribu rupiah sebelum beranjak pergi
" Kenapa masih diam? Makan! Dan ambil kembaliannya atau Loe mau apa kek gue kek kelas dulu " Ujar Yshi pada Kania sembari menepuk bahunya sebelum beranjak
" Iya " Jawab Kania singkat sebelum melahap Mie ayam yang belum Yshi sentuh itu yang kebetulan kesukaan Kania
Sebenarnya Yshi itu sengaja memesan Mie ayam itu untuk temannya, karena ia tahu kalau temannya itu akhir-akhir ini jarang makan.... Sepertinya..... Temannya itu sedang dilanda masalah
____________________________
" Ehh Yshi kenapa muka Loe ditekuk?? Bertengkar lagi sama Shanie?? " Tanya Ram, sepupunya yang juga cukup dekat dengan Yshika
" Tau akhh,, kesel gue!! " Jawab Yshi yang masih menyandarkan kepalanya diatas meja
" Hmm kalau Loe mau cerita... Gue siap kok jadi pendengar setia Loe.... Kali aja gue bisa kasih saran " Ucap Ram dengan nada serius
" Saran apa Mace?? " Tanya Yshi sembari mendongak
" MaCe? Apa itu MaCe? " Tanya Ram tak paham
" Maniak Cewek! " Jawab Yshi polos
" Aisshh kau ini!! Cepetan mau cerita gak? "
" Gue cuma heran aja... Kenapa gue merasa nyesek banget tahu saat liat dia dekat sama cewek lain dan lebih parahnya lagi... Gue merasa sakit banget disaat dia mengabaikan gue. padahal... Loe tahu sendiri kan kalau gue dan Shanie itu kayak Tom and Jerry yang jarang akur so... " Yshi menghela nafas sebelum kembali melanjutkan " Harusnya aku merasa tenang dong kalau dia jalan sama cewek lain itu artinya dia gak bakalan ganggu gue lagi tapi.. Ini? Entahlah Kepala gue pusing banget " Ujar Yshi kesal sembari menyandarkan kepalanya diatas meja
" Kalau menurut gue... Loe itu cemburu sama dia " Kata Ram dengan nada rendah
" Hahha ngaco Loe.. Masa liat musuh jalan sama orang lain cemburu? " Yshi langsung memandangnya dengan tatapan sengit
" Ya terus kalau bukan cemburu namanya apa?? " Ram kembali bertanya sembari mendelikkan matanya
" tau Akhh yang jelas belum pernah aku rasakan perasaan seperti ini ok?? " Ucap Yshi tak mau ambil pusing lagi
" Lalu?? Loe ngapain aja saat menjalin hubungan dengan cowok hah?? " Ram bertanya dengan nada sedikit penasaran
" Biasa aja ngobrolin pelajaran, ngobrolin akhh pokoknya ngobrolin yang baik-baik deh,, jalan bareng... Main bareng dan... Gak ada lagi... Kami menjalin hubungan itu hanya memegang komitmen saja,,tidak ada yang melakukan hal-hal yang gimana gitu yang biasa para remaja lakukan " Jawab Yshi dengan jujur
" Gak ada kissing?? Gandengan?? Pelukan atau apa gitu?? " Ram langsung mengajukan pertanyaan dengan nada tak percaya
" Hais kau nih... Pemikiran Loe jauh amat sih... Loe pikir gue ini cewek apaan hah?? " Nada Yshi kembali normal
" Semacam... Singa?? " Ucap Ram tanpa bersalah yang langsung mendapat tatapan tajam Yshi
" Loe bayangin deh kalau seandainya gue itu mantan Loe yang udah Loe jamah dan apalah itu. .disaat gue pacar masih loe dan bagaimana menurut padang Loe terhadap gue setelah gue bukan apa-apa lagi untuk loe?? Murahan? Bekas?? Ohh tidak Ram gue tak mau itu terjadi " Ucap Yshi dengan menggeleng-gelengkan kepala mungilnya
" Kalau seandainya aku punya pacar yang memaksa atau meminta ku untuk melakukan hal-hal yang dilarang agama dan dia mengajukan 2 pilihan antara nurutin atau putus? " Yshi menghentikan ucapannya sejenak sebelum kembali berkata " Terus terang gue lebih memilih putus "
" Wahh sadis amat Loe!! Kan kalau cuma kissing doang tak masalahlah " Komentar Ram secara terang-terangan tidak menerima pendapat Yshi
" Gak masalah matamu!! Kalau gitu caranya tu cowok gak benar-benar cinta sama tu cewek " Balas Yshi dengan serius
" Kok bisa? gimana ceritanya yang jelas... "
Yshi segera memotong perkataan Ram dengan nada agak tinggi, sebelum kembali normal lagi " jelas apa kepala mesum?! Ingatlah kata-kataku ini yang namanya cinta itu melindungimelindungi harga diri dan raga cewek itu, menyayangi, membuatnya bahagia bukan merusak harga dirinya sekalipun cuma kissing itu juga merusak secara perlahan "
" Ya itu lebih baik dong... Daripada secara langsung menidurinya " Balas Ram mau kalah, yang setelahnya mendapatkan jinakkan dari Yshi
Pletakkk
" Awww sadis amat sih Loe jadi Cewek " Rengek Ram pada Yshi sembari mengusap- usap keningnya
" Lama-lama Loe kurang ajar ya? berani-beraninya menyepelekan harga diri wanita " Kritik Yshi dengan sengit yang membuat Ram tertegun
" Apa Loe gak sayang sama gue hah?? Gue aduin ke tante tau rasa Loe " Tambah Yshi selanjutnya
" Ya ampun Yshi dikit-dikit ngadu, dikit-dikit ngambek kalau udah tua baru tahu rasa Loe " Respon Ram dengan nada merajuk
" Apa hubungannya? semua orang itu bakalan ngerasain tua termasuk loe tuh!! "
" Ya lah ya lah gue yang kalah " Ram angkat tangan, sekarang ia sadar kalau berdebat sama cewek itu, sama saja Ayam berkelahi dengan Singa kecil kemungkinan bagi Si Ayam untuk menang begitu juga dengan berdebat melawan Cewek